• Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilakukan oleh konsumen dalam hal merencanakan,
mempertimbangkan, sampai pengambilan keputusan untuk mendapatkan sesuatu yang akan
mereka konsumsi. Konsumen dalam hal ini adalah individu atau kelompok yang akan membeli
barang atau jasa untuk keperluan dirinya sendiri maupun orang lain. Artinya, konsumen adalah
orang yang akan mendapatkan nilai manfaat dari barang atau jasa yang dibelinya.
Teori Perilaku Konsumen Menurut Ahli
• Leon Schiffman & Leslie Kanuk
• Perilaku konsumen adalah cara konsumen dalam membuat keputusan untuk berbelanja dengan merelakan
sumber daya yang dimiliki untuk mendapatkan sesuatu yang ingin dikonsumsi.
• Philip Kotler & Kevin Keller
• Perilaku konsumen adalah bagaimana cara seseorang atau kelompok untuk mempertimbangkan, memilih,
memanfaatkan, membeli, hingga mengevaluasi produk yang mereka beli untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
• John C. Mowen & Michael Minor
• Perilaku konsumen adalah proses ketika konsumen menentukan keputusan terkait sebuah produk, mulai dari
menentukan, membeli, memanfaatkan barang atau jasa.
Faktor Perilaku Konsumen
• Dalam proses pembelian suatu barang yang dilakukan oleh konsumen, tentunya ada faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Faktor itu akan menentukan bagaimana cara seseorang akan
mempertimbangkan suatu pembelian.
• Berikut adalah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen:
• Kebudayaan
• Sosial
• Psikis
• Pribadi
Model Perilaku Konsumen
Pavlovian Model
Model Pavlovian adalah model perilaku konsumen yang dicetuskan oleh Ivan Pavlov. Jadi perilaku konsumen ini
dipengaruhi oleh tiga indikator, yaitu:
• Drive (Drive berarti adalah pemicu yang mengubah kondisi psikologis seseorang)
• Drives (Drives adalah kondisi psikologis seseorang seperti rasa bahagia dan senang)
• Reinforcement (Reinforcement adalah dorongan yang muncul akibat adanya pemicu psikologis tadi)
11
KURVA INDIFEREN
• KURVA YANG MEMPERLIHATKAN BERBAGAI KEMUNGKINAN
KOMBINASI KONSUMSI YANG MEMBERIKAN TINGKAT KEPUASAN
YANG SAMA
12
MAKANAN
u4
u3
u2
u1
PAKAIAN
13
KARAKTERISTIK KURVA INDIFEREN
• SEPANJANG KURVA KEPUASAN SAMA BESARNYA
• KURVA TIDAK MUNGKIN BERPOTONGAN
• SEMAKIN TINGGI KURVA SEMAKIN TINGGI KEPUASAN
• BERBENTUK DARI KIRI ATAS KE KANAN BAWAH
• CEMBUNG TERHADAP TITIK ORIGINAL (TITIK 0)
14
TIGA SIFAT KURVA INDIFEREN
• KURVA INDIFEREN YANG LEBIH TINGGI, LEBIH DISUKAI DARIPADA
YANG LEBIH RENDAH
• KURVA INDIFEREN MELENGKUNG KE BAWAH
• KURVA INDIFEREN MENGHADAP KE BAWAH
15
TINGKAT PENGGANTIAN MARGINAL
BESARNYA PENGORBANAN ATAS SUATU BARANG (A) UNTUK
MENAIKKAN KONSUMSI BARANG LAIN (B) PADA WAKTU YANG SAMA
DENGAN TETAP MEMPERTAHANKAN TINGKAT KEPUASAN YANG
DIPEROLEHNYA.
16
DAFTAR GABUNGAN MAKANA DAN PAKAIAN YANG MEMBERIKAN KEPUASAN
YANG SAMA
17
KURVA KEPUASAN SAMA
18
GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
• GARIS YANG MENUNJUKKAN BERBAGAI GABUNGAN BARANG-
BARANG YANG DAPAT DIBELI OLEH SEJUMLAH PENDAPATAN
TERTENTU
19
PETA KEPUASAN YANG SAMA
• KUMPULAN KURVA KEPUASAN SAMA AKAN MEMBERIKAN
GAMBARAN YANG LEBIH LENGKAP MENGENAI KEINGINAN
KONSUMEN UNTUK MENGKONSUMSI DUA BARANG YANG
MEMBERIKAN KEPUASAN MAKSIMUM KEPADANYA.
20
KARAKTERISTIK GARIS ANGGARAN
• SEPANJANG GARIS, ANGGARAN YANG DIKELUARKAN SAMA
BESARNYA WALAUPUN KOMBINASI KEDUA BARANG BERBEDA.
• GARIS BERGESER KE KANAN/KEKIRI APABILA SALAH SATU HARGA
BARANG BERUBAH.
• SEMAKIN TINGGI GARIS, SEMAKIN TINGGI ANGGARAN.
21
GABUNGAN MANAKAN & PAKAIAN YANG DAPAT DIBELI
KONSUMEN
GABUNGAN MAKANAN PAKAIAN
A 15 0
B 12 2
C 9 4
D 6 6
E 3 8
F 0 10
22
GARIS ANGGARAN PENGELUARAN
23
AKIBAT PERUBAHAN HARGA ATAU PENDAPATAN
24
SYARAT UNTUK MENCAPAI KEPUASAN
MAKSIMUM
• SESEORANG AKAN MENCAPAI KEPUASAN YANG MAKSIMUM APABILA
ORANG TERSEBUT MENCAPAI TITITK YANG MENUNJUKKAN GARIS
ANGGARAN PENGELUARAN MENYINGGUNG KURVA KEPUASAN
SAMA.
25
PEMAKSIMUMAN KEPUASAN KONSUMEN
26
AKIBAT PERUBAHAN PENDAPATAN DAN
HARGA
1. GARIS PENDAPATAN-KONSUMSI
2. GARIS HARGA-KONSUMSI
27
GARIS PENDAPATAN-KONSUMSI
28
GARIS HARGA-KONSUMSI
29
EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
30
EFEK PENGGANTIAN DAN EFEK PENDAPATAN
• Dalam gambar di atas, mulanya garis anggaran pengeluaran ditunjukkan
oleh garis ab. Titik e merupakan titik keseimbangan awal. Keseimbangan
ini menunjukkan jumlah pakaian yg dikonsumsi adalah q dan makanan
yang dikonsumsi adalah m.
• Ketika harga pakaian turun, mengakibatkan garis anggaran pengeluaran
berubah menjadi ac. Maka keseimbangan pindah ke e1
• Perpindahan ini menunjukkan bahwa jumlah pakaian yang dikonsumsi
menjadi lebih banyak, yakni q1.Kenaikan dari q menjadi q1 ini disebabkan
oleh efek penggantian maupun efek pedapatan.
31
Teori Pilihan Konsumen
• Consumer choice theory atau teori pilihan konsumen adalah teori ekonomi mikro
yang menghubungkan kurva permintaan konsumen dengan preferensi konsumen.
• Teori tersebut berusaha memahami sumber permintaan konsumen melalui teori
konsumen.
• Teori ini memandang bahwa konsumen sepenuhnya memahami apa yang mereka
pilih.
• Dalam ekonomi, pilihan konsumen tidak hanya bergantung pada kepuasan
(utilitas) produk tetapi juga pada garis anggaran mereka. Dengan demikian,
pilihan konsumen yang optimal adalah ketika produk yang dipilih memberikan
kepuasan maksimum dan terjangkau dengan uang mereka.
• Dalam grafik, pilihan optimal terjadi pada titik persimpangan antara kurva
indiferen dan garis kendala anggaran. Kami menyebutnya titik keseimbangan
konsumen atau titik equilibrium konsumen.
Fungsi Utility
• Utility (kepuasan) digambarkan sebagai beberapa tingkat kepuasan
(satisfaction) yang terukur yang didapat oleh konsumen dari
mengkonsumsi barang atau jasa
• Terlepas dari cara yang tepat dalam konsumen didefinisikan, sebagian
besar konsumen menghabiskan banyak uang untuk memuaskan
kebutuhannya. Kepuasan konsumen dalam kajian ekonomi makro
dikenal dengan istilah utility.
Cardinal Utility
• Ini adalah semacam indeks, seperti utility, yang memberikan nilai angka pasti
terhadap sesuatu yang dapat membandingkan kepuasan antar konsumen.
• Akan tetapi, selagi utility tidak terlihat tentunya sangatlah sulit untuk mengukur
permasalahannya dalam Membangun satu set indeks cardinal utility tiap individu.
Mungkin saja tiap orang dapat membentuk indeks tersebut sesuai dengan
preferensi individu sehingga dapat diperbandingkan dengan yang lainnya
Ordinal Utility
• Menyatakan bahwa tidak semua kepuasan dapat diukur dengan angka pasti apalagi dengan
memberi kepuasan untuk masing-masing barang atau jasa. Utiliti disini diukur berdasarkan
ranking (ordo)
• Sebagai Contoh: utility sebuah humburger tentunya merupakan penjumlahan dari utility masing-
masing komponen yang membentuk humburger tersebut (roti, sayuran, daging cincang, tomat,
bawang bombai, garam, bawang putih dan bumbu-bumbu lainnya). Kepuasan dari masing-masing
unsur tersebut tidaklah mempengaruhi kepuasan unsur yang lainnya. Namun yang jelas,
humburger itu tidak pernah ada kalau roti tidak ada
• Dengan demikian, secara minimal, teori mengenai Kepuasan (utility) ini adalah sejumlah kombinasi dari
mengkonsumsi barang yang tidak perlu dipisahkan antara unsur yang satu dengan yang lainnya.
• Misalnya, unsur sayuran dapat saja dikonstruksi dengan bermacam proporsi yang berbeda dari roti, daging
cincang, bawang dan lainnya, tetapi tak satupun berdiri dengan sendirinya. Ekonom sering menyebut
kelompok kombinasi konsumsi terhadap suatu barang dengan istilah consumption bundle. Semua bundle
tersebut dibutuhkan untuk menlahirkan indeks kepuasan yang menyatakan tinggi rendahnya kombinasi
mana yang disukai oleh konsumen.
TEORI MODERN PREFERENSI KONSUMEN
• Dalam teori modern, indeks utility adalah merepresentasikan preferensi ordinal konsumen. Para
ahli membuat model maksimasi utility dengan menggunakan peralatan matematis karena
dianggap sangat cocok untuk digunakan, yang jelas hasilnya tidak memilih angka tertinggi
melainkan memilih mana bundle (Bundel adalah kumpulan barang, contoh dalam satu paket
bundel terdapat 2 apel, 3 alpukat) yang sangat sesuai dengan anggaran yang tersedia.
• Untuk mengembangkan teori modern mengenai preferensi, diasumsikan hanya dua barang yang
akan dikonsumsi, sebut saja barang X dan barang Y. Konsumen diasumsikan meranking bundel
konsumsi dan memilih bundel yang disenangi. Masing-masing bundel terdiri dari x unit dari X dan
y unit dari Y. Gambar berikut memperlihatkan dua kemungkinan bundel konsumsi, bundel pada
titik A yang terdridari xA dan yA, dan B yang terdiri dari xB dan yB
Y
A
YA
Y B
B
XA X X
0
B
Gambar 1. Bundel Konsumsi
Aksioma teori pilihan konsumen
• Preferensi lengkap
• Teori ini mengasumsikan konsumen sepenuhnya memahami keputusannya. Ketika berhadapan dengan
beberapa alternatif keranjang dan harus memilih satu, konsumen membandingkannya berdasarkan
preferensi mereka. Dengan begitu, mereka dapat secara positif menyatakan keranjang yang mereka
sukai.
• Preferensi transitif
• Asumsi ini melibatkan kesimpulan lebih dari dua pilihan. Misalkan, seseorang diberi tiga bundel, A, B,
dan C. Seseorang tersebut lebih suka bundel A daripada bundel B. Dan, dibandingkan dengan bundel C,
namun seseorang tersebut masih lebih suka bundel B. Oleh karena itu, kita dapat menyimpulkan,
ketika Anda menghadapi bundel A dan C, maka Anda pasti akan memilih bundel A.
• Nonsatiasi
• Aksioma ini mengatakan bahwa lebih banyak lebih baik. Jika konsumen menghadapi dua bundel yang
hampir identik A dan B, tetapi B mencakup lebih dari satu item tertentu, konsumen akan memilih B.
Pendekatan Marginal Utility
• Pendekatan ini bertitik tolak pada anggapan bahwa kepuasan (atau utility) setiap konsumen dapat
diukur dengan uang atau dengan satuan lain (utility yang bersifat ‘cardinal’) seperti kita mengukur
volume air, panjang jalan atau berat suatu benda.
• Pertama yang digunakan oleh ekonom dalam menggunakan konsep utility adalah sesuatu yang dapat
diukur. Jika utility dapat diukur, maka akan banyak pertanyaan-pertanyaan ekonomi dapat dijawab.
Tidak hanya dapat dimengerti dan memprediksi tingkah laku individu, kita juga dapat menghasilkan
distribusi dari barang dan jasa
TU TU
MU X = MU Y =
X Y
MU X
dan Px = MUx, atau =1
PX
Perhatikan bahwa dengan pendekatan Marginal Utility
ini, kurva Marginal Utility (yang diukur dengan uang)
tidak lain adalah Kurva Permintaan Konsumen, karena
menunjukkan tingkat pembeliannya (atau jumlah yang ia
minta) pada berbagai tingkat harga.
Untuk kasus di mana konsumen menghadapi beberapa macam barang yang dibeli, maka posisi
equilibrium konsumen adalah:
MU X MU Y MU Z
= = ........... =1
PX PY PZ
Syarat ini bisa dicapai dengan anggapan bahwa konsumen mempunyai uang (atau penghasilan atau
‘budget’) yang cukup untuk dibelanjakan bagi setiap barang sampai Marginal Utility setiap barang
sama dengan harga masing-masing barang. Bila kita menganggap suatu kasus yang lebih realistis di
mana konsumen hanya mempunyai sejumlah uang yang tertentu yang tidak cukup untuk membeli
barang sampai pada tingkat MU = P untuk setiap barang, maka dibuktikanbawa dengan uang yang
terbatas tersebut ia bisa mencapai kepuasan total yang paling tinggi bila ia mengalokasikan
pembelanjaannya sehingga memenuhi syarat:
MU X MU Y MU Z
= = ........... 1
PX PY PZ
Ini disebut syarat equlibrium konsumen dengan constraint, (yaitu dengan pembatasan jumlah uang
yang dipunyai). Sehingga dengan demikian konsumen akan puas bila ia mampu membeli sebanyak 5
unit X pada harga Rp. 20 dan MUx = 20. Kalau konsumen membeli lebih kecil dari 5 unit maka
kepuasannya belum maksimum karena MU<Px.
Pendekatan Indifference Curve
• Dengan cara kedua, yaitu mendasari penentuan tingkat kepuasan menggunakan metode ordinal; tingkat
kepuasan diukur melalui order atau rangking tetapi tidak disebutkan nilai gunanya secara pasti. Konsumen
secara rasional ingin membeli sebanyak-banyaknya kombinasi beberapa barang konsumsi, misalnya kita
ambil contoh dua komoditas yaitu buah jeruk (X) dan apel (Y). Untuk mendapatkan X dan Y konsumen
dihadapkan pada kendala keterbatasan dana. Karena itu konsumen dapat mengubah-ubah kombinasi X dan
Y yang dibeli sedemikian rupa sehingga jika salah satu diperbanyak jumlahnya maka yang lain mestilah
dikurangi agar kepuasan yang diperoleh konsumen tetap sama. Fenomena ini dinyatakan dengan kurva
kepuasan sama atau indifference curve.
dy/dx = - Px/Py