Anda di halaman 1dari 12

_Ejaan Van ophuijsen _

kelompok 1 ✨
1. Fida Rahmawati
2.khifdzotul muyassaroh
3.nurmala indah
4.septiani Wahyu mulyati
Apa itu ejaan?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia,ejaan adalah kaidah cara menggambar kan
bunyi bunyi(kata,kalimat,dsb)dalam bentuk tulisan atau huruf huruf,serta penggunaan
tanda baca
Ejaan juga bisa diartikan sebagai kumpulan peraturan penulisan huruf, kata serta
penggunaan tanda baca.
fungsi ejaan
1. Digunakan sebagai landasan pembakuan tata bahasa dan kosa kata
2.Digunakan sebagai penyaring masuknya unsur bahasa lain agar tidak
Menghilangkan makna tulisan aslinya
3.Untuk membantu pemahaman pembacadalam mencerna informasi
yang disampaikan secara tertulis
- pengertian ejaan Van ophuijsen
Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan Lama adalah jenis ejaan yang pernah digunakan pada zaman
Kolonialisme Belanda.
Ejaan ini umumnya digunakan untuk menuliskan kata-kata bahasa Indonesia menurut model yang
dipahami oleh orang-orang Belanda, yakni menggunakan alfabet Latin dan bunyi yang mirip dengan
cara penuturan Belanda.
- Sejarah Ejaan Van Ophuijsen

Ejaan Van Ophuijsen atau Ejaan Lama


adalah jenis ejaan yang pernah
digunakan pada zaman Kolonialisme
Belanda.
Sejarah lahirnya ejaan Van Ophuijsen berawal ketika marak penggunaan aksara latin di berbagai
sekolah Melayu.
Oleh sebab itu, pada 1896, Van Ophuijsen, seorang ahli bahasa dari Belanda diperintahkan untuk
merancang suatu ejaan yang dapat digunakan dalam bahasa Melayu.
Van Ophuijsen dibantu oleh dua pakar bahasa dari Melayu, yaitu Nawawi Soetan Makmoer dan Moh.
Taib Sultan Ibrahim dalam merancang ejaan tersebut.
Dengan menggabungkan ejaan Latin dan ejaan Belanda, Van Ophuijsen bersama
kedua rekannya berhasil menghasilkan sebuah ejaan baru yang lebih lazim, diberi
nama Ejaan Van Ophuijsen.
Ejaan Van Ophuijsen diresmikan oleh pemerintah Belanda pada 1901 dan
digunakan selama 46 tahun. Setelah menyelesaikan tugas utamanya, Van
Ophuijsen menerbitkan Kitab Logat Melajoe dan Maleische Spraakkunst pada 1910.
Buku ini kemudian diterjemahkan oleh T.W. Kamil dengan judul Tata Bahasa
Melayu dan menjadi panduan bagi pemakai bahasa Melayu di Indonesia.
Ciri-ciri ejaan Van Ophuijsen
Penggunaan huruf J untuk bunyi konsonan hampiran langit-langit, seperti jang
(yang) dan saja (saya)
Penggunaan huruf tj untuk bunyi konsonan gesek pascarongga-gigi nirsuar, seperti
patjar (pacar) dan tjara (cara)
Penggunaan huruf dj untuk bunyi konsonan gesek pasca rongga-gigi bersuara, seperti
Djakarta (Jakarta) dan Radja (Raja)
Penggunaan huruf oe untuk vokal u, seperti oemoem (umum) dan sempoerna
(sempurna)
Penggunaan tanda diakritik meliputi tanda koma (,), ain (‘), dan trema (“), seperti
ra’yat (rakyat) dan bapa’ (bapak)
Tambahkan poin utama
Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.

Tambahkan poin utama


Uraikan secara singkat hal yang ingin Anda bahas.
Terima kasih!
🙏
Sekian presentasi dari kami
see you....

Anda mungkin juga menyukai