Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MENENTUKAN TOPIK PENELITIAN, KARAKTERISTIK TOPIK PENELITIAN,


KETERBARUAN PENELITIAN (NOVELTY), STATE OF THE ART PENELITIAN

Dosen Pengampuh: Dr. Sultan, S. Pd., M. Pd.

Mata Kuliah: Penelitian Pembelajaran BSI

OLEH

KELOMPOK 3

1. Andi Amalia (210501501064)


2. Dina Arfiana (210501501080)
3. Tazkia Mayada (210501502066)
4. Anggun (A11121122)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas hadirat Allah Swt., karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
kelompok 3 dengan tepat waktu yang berjudul “Menentukan topik penelitian, Karakteristik
topik penelitian, keterbaruan penelitian (novelty), state of the art penelitian” pada mata
kuliah Penelitian Pembelajaran BSI. Kami membuat makalah ini untuk memenuhi tugas
kelompok yang diberikan oleh Prof. Sultan, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Bahly Basri, S.Pd.,
M.Pd.

Makalah ini kami susun dengan maksimal dan melalui kerja sama yang baik sehingga
kami dapat menyelesaikannya. Kami berharap semoga makalah ini dapat memberi ilmu dan
pengetahuan kepada siapa pun yang membacanya. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
bahwa masih ada kekurangan dari segi penyusunan kalimat maupun tata bahasanya.
Dengan segala tangan terbuka kami menerima saran dan kritik dari Prof. Sultan, S.Pd.,
M.Pd. dan Bapak Bahly Basri, S.Pd., M.Pd. serta teman-teman yang lain.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami ucapkan banyak terima kasih yang
tidak akan terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah
ini. Semoga amal dan kebaikannya dilipat gandakan dan dibalas oleh Allah Swt.

Makassar, 2 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 2
A. Menentukan Topik Penelitian .............................................................................................. 2
B. Karakteristik Topik Penelitian ............................................................................................. 4
C. Keterbaruan Penelitian (Novelty) ........................................................................................ 6
D. State of the Art (Tinjauan Literatur) .................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 8
B. Saran....................................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu penelitian yang mendasarkan pada metode ilmiah biasanya dimulai dengan
adanya permasalahan. Kedudukan masalah dalam alur prosedur penelitian sangatlah
penting, bahkan lebih penting dari solusi atau jawaban yang akan diperoleh, karena
masalah yang dipilih dapat menentukan perumusan masalah, tujuan, hipotesis, kajian
Pustaka yang akan digunakan bahkan juga untuk menentukan metodologi yang tepat untuk
memecahkannya.
Dalam dunia pendidikan banyak fenomena-fenomea dari suatu masalah yang kompleks
dan saling berkaitan yang mengganjal dan perlu dipecahkan dalam suatu penelitian.
Namun tidak semua masalah itu harus dipecahkan secara ilmiah. Referensi yang terkait
dan cocok dengan penelitian terkadang menjadi masalah tersendiri bagi para peneliti.
Beberapa masalah yang dialami selama mencari kajian literatur antara lain; kesulitan
dalam mengevaluasi dan mengolah referensi-referensi yang telah didapat dan
mensintesisnya menjadi bagian yang utuh dan padu. Oleh karena itu, dipandang penting
untuk melakukan sebuah penelitian guna menemukan jawaban yang sebenarnya atas hal-
hal yang terjadi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan topik dan strategi dalam penelitian?
2. Apa saja karakteristik dalam topik penelitian?
3. Bagaimana melakukan pemilihan topik penelitian?
4. Apa saja tahapan dalam merumuskan ide novelty dan state of the art penelitian?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui cara menentukan topik dan strategi dalam penelitian.
2. Untuk mengetahui karakteristik dalam topik penelitian.
3. Untuk mengetahui cara pemilihan topik penelitian.
4. Untuk mengetahui tahapan merumuskan ide novelty dan state of the art penelitian.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menentukan Topik Penelitian


Penelitian diawali dengan menentukan topik yang menjadi kajian. Untuk memilih topik,
pertama kali yang dilakukan adalah dengan menunjukkan ketertarikan pada suatu persoalan, seperti
yang dikemukakan oleh Muray (2005) bahwa bila memilih topik seseorang dapat memulai dengan
berbagai cara, yang pertama yakni memilih topik berdasarkan yang disukai. Selain itu, seseorang
dapat memilih topik yang sesuai dengan topik yang sudah pernah ditulis dengan memperhatikan
dari berbagai aspek yang berbeda. Alternatif lain adalah dengan melihat yang sudah dilaksanakan
oleh orang lain dan mencari celah yang belum dikaji oleh orang lain. Yang kedua, dapat memilih
topik yang sudah pernah dikaji orang lain, akan tetapi dengan mengajukan variabel yang berbeda.
Strategi memilih topik penelitian dibagi menjadi empat tahap, yaitu tahap menemukan
masalah, menentukan ruang lingkup masalah, menemukan cabang ilmu yang menaungi masalah,
dan tahap merumuskan judul. Sebelum menguraikan strategi memilih judul, penulis perlu
mempertegas bahwa calon peneliti wajib menunjukkan ketertarikan pada suatu aspek bahasa, yaitu
bunyi, bentuk (gramatika), atau makna. Setelah menemukan ketertarikan terhadap salah satu aspek
bahasa, calon peneliti melanjutkan tahapan-tahapan berikut.
1. Tahap menemukan masalah
Dalam menemukan masalah, calon peneliti dapat melaksanakan beberapa hal. Pertama,
calon peneliti menyimak percakapan yang terjadi di sekitarnya, misalnya di rumah, di
sekolah atau di kampus, tempat kerja atau lingkungan lainnya untuk mencari fenomena-
fenomena pengggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menjadi
permasalahan penelitian. Apabila menemukan penggunaan bahasa yang dapat menggelitik
calon peneliti, maka tentu saja calon peneliti harus mencatat atau merekam percakapan
yang didengar atau dilakukan. Pencarian masalah dapat dilakukan terhadap penggunaan
bahasa lisan atau tulis. Setelah diperoleh satu sampel, kegiatan ini dapat
dilanjutkan untuk menemukan sampel-sampel yang lain untuk menguatkan masalah yang
ditemukan.
2. Tahap menentukan ruang lingkup masalah
Ruang lingkup sangat terkait dengan perumusan masalah. Masalah-masalah yang
akan dikemukakan belum entu dapat diidentifikasi untuk diteliti lebih lanjut. Keterbatasan
waktu, tenaga, pikiran, dan biaya membuat hanya permasalahan tertentu dapat diteliti lebih
jauh. Kesesuaian ruang lingkup dengan bidang studi calon peneliti adalah mutlak.
Hal tersebut perlu diperhatikan karena setiap permasalahan dapat saja diteliti dari
sudut pandang berbeda. Selanjutnya, penentuan ruang lingkup masalah ini dapat
dilakukan setelah mendapatkan sampel yang cukup untuk merumuskan ruang lingkup
masalah. Misalnya, apabila pengamatan awal dilakukan dengan membaca penggunaan
bahasa tulis, atau multi modal misalnya bahasa yang digunakan di media sosial,
seperti facebook, instagram, whatsapp, atau blog, calon peneliti mencatat atau menggaris
bawahi antara ungkapan yang memuat masalah yang satu dengan masalah yang lain,
agar mudah dalam menentukan ruang lingkup masalah yang akan diteliti.

2
3. Tahap menemukan cabang ilmu yang menaungi masalah
Untuk menentukan cabang ilmu bahasa yang mana, tergantung pada sampel data
yang dikumpulkan. Apabila mengumpulkan sampel data, calon peneliti hendaknya
mencatat atau mentranskripsikan hasil rekaman yang dilaksanakan. Sampel yang
dicatat itu adalah data yang terdiri atas unit analisis dan konteksnya. Sebagai contoh,
apabila yang menjadi unit analisis adalah morfem, maka penelitian itu dapat
dimasukkan dalam penelitian morfologi. Apabila yang menjadi unit analisis adalah
kata atau frase, atau klausa, maka penelitian itu dikategorikan penelitian sintaksis.
Penelitian tentang pengajaran bahasa dapat meliputi penelitian tentang penyusunan silabus
atau kurikulum yang diawali dengan analisis kebutuhan, efektifitas penggunaan
metode pembelajaran bahasa, materi pembelajaran, media pembelajaran, serta tes
dan evaluasi. Selain itu, penelitian tentang pengajaran bahasa dapat dipusatkan pada
wacana yang dihasilkan dalam proses pembelajaran yang dihasilkan oleh guru dan
murid. Calon peneliti dapat menemukan masalah dan menunjukkan hubungannya dengan
teori yang digunakan.
4. Tahap Merumuskan Judul
Tahap ini merupakan tahap perumusan judul yang berisi kata kunci yang menjadi
fokus kajian dan hubungannya dengan faktor atau variabel lain yang relevan. Di
dalam rumusan judul, calon peneliti wajib memperhatikan: 1) Judul hendaknya ditulis
dalam bentuk frase benda, 2) Jumlah kata dalam judul tidak lebih dari 20 kata, 3) Judul
harus padat, ringkas, dan jelas. Selanjutnya, untuk membuat judul dalam bentuk frase
benda dapat dimulai dengan kata kunci utama. Kata kunci itu menunjukkan unit
analisis yang dikaji. Oleh karena itu, dengan membaca judul itu, pembaca akan dapat
memutuskan untuk melanjutkan membaca artikel lebih lanjut atau akan menghentikan
bacaannya karena kurang relevan dengan yang ditulisnya. Biasanya pembaca tidak
hanya membaca judul saja akan tetapi juga membaca bagian abstrak. Hal ini untuk
memastikan apakah prediksi yang diperkirakan tentang judul benar adanya. Apabila
tidak sesuai, maka calon peneliti akan menghentikan membaca artikel itu untuk
melanjutkan pencarian artikel yang lebih tepat atau sesuai.

Pemilihan topik/kajian dalam karya ilmiah diharuskan mempunyai keunikan, menarik


serta objektif sesuai dengan kondisi dilapangan. Selain itu, dalam proses pemilihan topik
seorang penulis setidaknya memperhatikan beberapa ketentuan di bawah ini:

1. Topik harus menarik penulis

Pemilihan topik yang tepat akan mempercepat proses pencarian data secara utuh.
Terutama topik yang membuat penulis bersemangat dalam menyelesaikannya. Karena
topik yang menggurangi minat penulis akan dapat menghambat beberapa proses
penyelesaian karya ilmiahnya.

2. Topik harus menarik pembaca

Pembaca sebagai konsumen dari hasil tulisan karya ilmiah. Sehingga penting bai
penulis menyesuaikan topik terbaru yang menarik untuk dibaca. Seperti contoh dalam

3
dunia pendidikan di abad 21, penulis harus menyajikan beberapa fakta uniknya, seperti
"pendidikan dan teknologi informasi" atau "digitaliasi pendidikan di abad 21".

3. Hindari topik kontroversi

Topik kontroversi membuat minat pembaca berkurang. Selain itu, objektivitas akan
diragukan dalam proses pengambilan datanya.

4. Topik mempunyai kebermanfaatan secara luas

Kebermanfaatan tulisan diharuskan menjadikan tujuan utama bagi para penulis.


Seperti kebermanfaatan dari sisi akademis secara teoritis atau kebermanfaatan secara
praktik.

B. Karakteristik Topik Penelitian


Masalah yang telah dipilih sebaiknya di analisi terlebih dahulu, agar hasil penelitian dapat di
dilakukan dengan baik,dari segi proses ataupun tujuannya.analisis dapat dilihat dari perspektif
subtansi,teori dan metode juga proses penelitian .di samping itu,agar benar benar berarti dan
bermakna (fungsional) sesaui dengan jenis dan tujuan penelitian itu sendiri.

Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam menentukan topik penelitian yaitu:

1. Urgen untuk diteliti berarti penting untuk segera diselidiki pada waktu ini. Banyak topik
yang juga perlu diteliti namun belum cukup mendesak untuk ditangani baik dari segi
jangkauan kegunaannya maupun dari segi keterlaksanaan prosedurnya.
2. Membuahkan sesuatu yang baru bagi ilmu pengetahuan artinya penelitian mengenai topik
tersebut akan menghasilkan temuan baru yang dapat membuka cakrawala pemikiran dan
memperkaya pengetahuan dengan informasi yang mutakhir.
3. Sumbangan ilmu pengembangan ilmu dan manfaat hasil penelitian bagi masyarakat
menentukan nilai hasil penelitian. Hasil penelitian haruslah merupakan sumbangan yang
berarti bagi pengembangan disiplin ilmu itu khususnya dan ilmu pengetahuan umumnya,
serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekarang maupun yang akan datang.
4. Topik penelitian yang aktual jelas akan lebih baik daripada topik yang sudah "usang".
Peneliti yang selalu mengikuti perkembangan ilmu akan lebih mudah menemukan topik
yang aktual ddan segar. Sekedar melakukan penelitian mengenai topik yang usang, apalagi
temuan-temuannya sudah sejak lama diketahui dan sudah sedemikian banyak
dipublikasikan sehingga hasilnya sudah sangat konklusif, tidak banyak artinya lagi. Tanpa
disertai oleh pendekatan atau teori baru, penelitian mengenai topik yang tidak lagi aktual
nilainya tidak lebih daripada replikasi atau repetisi terhadap penelitian yang telah
dilakukan orang lain.

Karakteristik penelitian yang baik dan benar diantaranya adalah:

1. Objektivitas
a. Penelitian harus memiliki objektivitas

4
b. Dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas.
c. Dalam prosedurnya, penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data.
d. Menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan.

2. Jelas dan Fokus


a. Jelas dan fokus menjadi tahapan awal karakter penelitian yang baik
b. Masalah yang diteliti haruslah betul-betul sebagai masalah, sehingga data yang
terkumpul dalam penelitian itu dapat digunakan untuk pemecahan masalah.
c. Dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang benar dan jelas. Sehingga
penelitian akan lebih terarah dan fokus, efisien dan efektif.

3. Prosedur penelitian yang rinci


Prosedur penelitian harus jelas, terperinci, dan dijabarkan. Sehingga bukan hanya peneliti
saja yang memahaminya, akan tetapi harus difahami oleh orang lain yang membacanya.

4. Prosedur Harus teliti


a. Prosedur dalam rancangan penelitian harus dibuat secara teliti dan hati-hati, agar
nantinya penelitian kita menjadi penelitian yang benar-benar valid.
b. Valid maksudnya sesuai antara data dan fakta. Sementara data yang dimaksud adalah
teori-teori yang mendukung penelitian, dokumen, maupun kuesioner kita. Intinya,
dalam meneliti mau tidak mau kita harus mengedepankan prosedur. Prosedurnya jelas,
dan teliti.

5. Laporan lengkap dan sistematis


a. Laporan penelitian harus lengkap, dan disusun secara kapan yang dimaksud
mencakup teori yang mendukung penelitian, sumber data baik pustaka maupun
lapangan, sekunder maupun primer dll.
b. Dalam menyusun laporan penelitian, laporan yang sistematis menjadi nilai tersendiri,
dan tentunya akan diistimewakan. Sistematis dalam penelitian termasuk dalam hal
kemampuan dalam mengolah data, penempatan teori dari A sampai Z.

6. Analisis tepat
Analisis yang digunakan harus tepat. Dalam penelitian, ada baiknya sebelum menemukan
masalah, dan membuat judul, kita harus membuat rencana yang baik tentang desain
penelitian kita.

7. Kesimpulan dan Saran dari Sumber Bukan Pribadi


a. Setiap kesimpulan dan saran yang diberikan harus didukung oleh data yang diperoleh
dari penelitian.
b. Kesimpulan dan saran yang dituliskan bukanlah pendapat pribadi semata. Boleh
mengajukan pendapat, namun hal tersebut hanya sekedar saran tambahan.

5
8. Peneliti Berintegritas
a. Poin inilah yang paling penting. Integritas merupakan perpaduan dari semua poin di
atas.
b. Seorang peneliti yang berintegritas tentunya akan sangat ditunggu-tunggu hasil
penelitiannya.

C. Keterbaruan Penelitian (Novelty)


Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian, artinya sebuah penelitian
dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi
keilmuan maupun bagi kehidupan, novelty pada dasarnya merupakan unsur orisinalitas suatu
temuan yang bersifat baru, novelty ditemukan ketika kita mencoba menjelajahi fenomena dari
permasalahan penelitian (Noor, 2021).
Novelty dalam suatu tulisan akan menggiring pembaca menemukan hal baru karena zaman
terus berubah maka juga akan berdampak pada perubahan kebutuhan manusia dan cara
pandangnya. Untuk menghasilkan tulisan yang memenuhi unsur novelty memang tidak mudah
karena seorang penulis membutuhkan tingkat fokus yang tinggi dalam mengkaji suatu tulisan
dan mampu menganalisis konsep terdahulu lalu mengembangkan sesuai kondisi saat ini
sehingga bisa memprediksi tuntutan masa depan.
Proses mengembangkan dan memprediksi perubahan yang terjadi tentunya menuntut
penulis melakukan riset baik itu lewat membaca berbagai konsep atau turun langsung ke
lapangan. Jika tidak, maka konsep yang dikembangkan oleh penulis tidak ada mempunyai
novelty. Sehingga bisa kita temukan perbandingan berbagai tulisan. Ada tulisan yang benar-
benar bisa menjawab tuntutan saat ini karena ada unsur kebaruan di dalamnya, ada juga tulisan
yang hanya sekadar memindahkan teori atau konsep yang telah ditulis orang lain. Sehingga bisa
dipastikan bahwa karya yang dihasilkan tersebut, hanya sekadar kumpulan teori tanpa ada
pandangan baru dari penulis melalui proses pengembangan konsep yang sudah ada.
Dalam upaya menemukan novelty kita perlu menemukan apa yang disebut research gap.
Research gap merupakan suatu keadaan di mana ditemukannya inkonsistensi antara hasil
penelitian dengan data yang ditemukan. Artinya perlu diketahui apakah ada suatu celah riset
yang menunjukkan suatu pertentangan pada hasil-hasil riset yang dilakukan sebelumnya, Bisa
saja sebuah penelitian mengambil variabel yang sama tetapi karena diterapkan dalam kondisi
yang berbeda maka menimbulkan suatu perbedaan hasil, disini kita perlu menemukan apa yang
menyebabkan hal itu, sehingga kita mungkin bisa menemukan sebab lain yang bisa menjadi hal
yang perlu diteliti untuk menunjukkan sisi kebaruan dari penelitian kita (Noor, 2021).
Asfak dikutip Munawar Noor menjelaskan novelty bisa ditemukan melalui: diskusi dengan
supervisor (berdasarkan publikasi supervisor), literature review dan research focus (Noor,
2021). Menurut Kiki Adi Kurnia dikutip Munawar Noor menjelaskan novelty bukan dilihat dari
hasil uji turnitin, novelty suatu riset bisa diketahui dari keyword tulisan itu adalah; search
keyword tersebut di mesin pencari, jika sudah banyak maka bukan hal yang baru dan novelty
tidak hanya soal produk baru, bisa juga metodologi bisa memperbarui produk (Noor, 2021).
Tahapan dalam merumuskan ide pada novelty;
1. Mencari ide penelitian (tidak cuma dari jurnal, tapi juga amati fenomena sekitar),

6
2. Koleksi artikel dan jurnal sebanyak banyaknya,
3. Koleksi artikel dalam reference manager (endnote, mendeley etc.),
4. Sebaiknya hindari topik yang kurang back up theory atau minim penelitian terdahulu,
5. Akses informasi dari jurnal bereputasi (Emerald, Science Direct, Elsevier, etc.).

D. State of the Art (Tinjauan Literatur)


State of the Arts (SOTA) atau tinjauan literatur memberikan gambaran tentang kontribusi
yang relevan dari literatur yang ada. Tinjauan pustaka harus mengidentifikasi dasar teori
penelitian, mengidentifikasi tingkat kebaruan dan relevansi penelitian, dan membantu
memperjelas dan menyempurnakan fokus, pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang akan
dibahas. Tinjauan pustaka juga harus memberikan pembenaran atas fokus penelitian.
Pada bagian ini, peneliti membaca hasil atau artikel penelitian. Beberapa di antaranya
dimulai dengan beberapa halaman yang menguraikan bidang penelitian dengan banyak kutipan.
Bagian penelitian ini seringkali menyempitkan fokusnya dan akhirnya memperbesar topik
artikel dengan mengecualikan topik atau pertanyaan lain. Berdasarkan definisi ini, dalam
mengkompilasi State of the Art, peneliti harus:
1. Mengidentifikasi dasar teori untuk diskusi,
2. Tentukan relevansi dari pertanyaan yang akan dianalisis,
3. Memperjelas dan menentukan fokus, masalah dan/atau hipotesis, dan
4. Justifikasi relevansi atau pentingnya isu yang dipilih untuk menjadi fokus.

Lebih lanjut, peneliti harus dapat menunjukkan kepada pembaca bahwa peneliti mengetahui
penelitian yang relevan (dan mutakhir) di lapangan, dan idealnya tinjauan umum penelitian
harus menyoroti bahwa ada bagian yang hilang di area yang tepat di mana masalahnya
diformulasikan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Ada beberapa dasar mengapa state of the arts menjadi penting pada suatu penelitian, yaitu:
1) Tingkat perkembangan ilmu pengetahuan atau teknologi termutakhir tentang topik yang
dibahas dan dihasilkan oleh masyarakat peneliti di seluruh dunia; 2) Menentukan kontribusi
peneliti dalam riset yang akan dijalankan; 3) Menentukan kebaruan (relty) apa yang akan
disumbangkan oleh peneliti, tidak terjadinya duplikasi, ide plagiarisme, dan
redundansi/pengulangan penelitian.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa State of the Art merupakan tingkat
pengembangan topik penelitian tertentu yang tertinggi dan terkini. Maksudnya adalah kegiatan
dalam penelitian yang menggambarkan: hasil penelitian terbaru dari topik yang dipilih, tren
penelitian terbaru atau prioritas penelitian, dan masalah penelitian yang dijadikan dasar saat
ini.

7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk memilih topik, hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan menunjukkan
ketertarikan pada suatu persoalan. Selain itu, seseorang dapat memilih topik yang sesuai
dengan topik yang sudah pernah ditulis dengan memperhatikan dari berbagai aspek yang
berbeda. Seseorang juga dapat memilih topik yang sudah pernah dikaji orang lain, akan
tetapi dengan mengajukan variabel yang berbeda. Strategi memilih topik penelitian dibagi
menjadi empat tahap, yaitu tahap menemukan masalah, menentukan ruang lingkup
masalah, menemukan cabang ilmu yang menaungi masalah, dan tahap merumuskan
judul.
Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah penelitian, artinya
sebuah penelitian dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga
memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan. State of the Arts
memberikan gambaran tentang kontribusi yang relevan dari literatur yang ada. Tinjauan
pustaka harus mengidentifikasi dasar teori penelitian, mengidentifikasi tingkat kebaruan
dan relevansi penelitian, dan membantu memperjelas dan menyempurnakan fokus,
pertanyaan penelitian, dan hipotesis yang akan dibahas.
B. Saran
Kami sebagai penyusun makalah ini menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat kami harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya dan untuk penyempurnaan makalah yang kami
buat ini sehingga bisa terus menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

8
DAFTAR PUSTAKA

Azan, Khairul & Nizamuddin, dkk. (2021). TEKNIK PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH;
PANDUAN PRAKTIS UNTUK DOSEN, GURU DAN MAHASISWA. Riau: Dotplus
Publisher.
Arif, Muhammad. (2023). KARYA TULIS ILMIAH (IMPLEMENTASI CHATGPT DAN
MANAJEMEN REFERENSI MENULIS). Kota Jambi: PT. Sonpedia Publishing
Indonesia.
Irmawati, A. (2022). Strategi Pemilihan Judul Penelitian Kebahasaan bagi Pemula;
Mahasiswa Program Studi Pedidikan Bahasa Indonesia dan Sastra Indonesia
Universitas Iqra Buru. Jurnal Pengabdian Mandiri, 1(3), 517–524.
Kurniati, Dian & M.Syahran Jailani. (2023). Kajian Literatur : Referensi Kunci, State Of
Art, Keterbaruan Penelitian (Novelty). Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Humaniora,
1(1).
Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal.13-14.
Wicaksono, A. (2022). Metodologi Penelitian Pendidikan: Pengantar Ringkas.
Garudhawaca.

Anda mungkin juga menyukai