Anda di halaman 1dari 4

TUGAS

PSIKOLOGI KLINIS

Dosen Pengampu: Luthfi Noor Aini, S.Psi., M.A.

Disusun Oleh :
Nama : Adelia Frisca Utami
NIM : 210810632
Kelas : Psikologi Klinis (13F2)

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2023
A. INDENTITAS
Nama : AS
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Solo, Jawa Tengah
Tanggal lahir : 24 Mei 2001
Usia : 22 Tahun
Keluarga : Anak kedua dari tiga bersaudara
B. Pedoman Observasi : Teori Beck dan Alford (2007)
 Menurut Beck dan Alford (2009)
Depresi merupakan sebuah gangguan psikologis yang ditandai dengan penyimpangan
perasaan, kognitif, serta perilaku individu. Individu yang mengalami gangguan
depresi dapat merasakan kesedihan, kesendirian, menurunnya konsep diri dari
lingkungan, serta menunjukan perilaku menarik diri dari lingkingan.
 Aspek menurut Beck dan Alford (2009)
1. Aspek Emosi
Individu yang mengalami depresi mengalami perubahan perasaan atau suasana
hati. Individu juga mempunyai perilaku yang secara langsung menunjukan
perasannya tersebut. Perubahan emosi yang sering dialami yaitu perasaan sedih,
perasaan negatif terhadap diri sendiri, adanya perasaan tidak puas, hilangnya
kelekatan emosional dengan orang lain, lebih sering menangis, dan hilangnya rasa
humor.
2. Aspek Kognitif
Individu yang mengalami gangguan depresi menunjukkan gejala adanya distorsi
kognitif atau kesalahan berpikir terhadap diri sendiri, pengalaman, serta masa
depan. Individu yang mempunyai gangguan depresi memiliki harga diri yang
rendah, pesimisme, sering menyalahkan diri sendiri, kesulitan untuk mengambil
keputusan, serta kesalahan dalam menilai penampilan fisiknya atau sering
(insecure).
3. Aspek Motivasi
Individu yang mengalami depresi memiliki tingkat motivasi yang rendah. Dapat
ditandai dengan tidak munculnya keinginan, keinginan untuk keluar dari rutinitas,
keinginan untuk bunuh diri.
4. Aspek Fisik
Individu yang mengalami depresi akan menunjukkan gejala yang berhubungan
dengan fisik dan perilaku alamiah, seperti hilangnya nafsu makan, dan mudah
sekali untuk lelah.
5. Delusi
Munculnya delusi atau distorsi kognitif mengenai dirinya sendiri maupun yang
berhubungan orang lain, ada beberapa kategori delusi, seperti delusi bahwa
dirinya tidak berharga, kenihilan.
C. Hasil Wawancara dan Observasi
Dari hasil wawancara yang saya lakukan, AS sering merasa lelah secara fisik dan
mental hampir setiap harinya, setelah menjalani hari-hari nya. Sering menangis dan
merasa sedih jika malam atau saat merasa hatinya sedang kalut, ia juga sering meledak
jika marah, sering merasa tidak berharga dan tidak percaya diri, pikiran-pikiran buruk
selalu terlintas. Sebenarnya ceria sekali orangnya, mungkin untuk menutupi semua
lelahnya, terkadang jika sedang lelah, ia lebih sering menenangkan dirinya dengan duduk
sendirian atau naik motor sendiri sambil mendengarkan musik dengan headset, terkadang
jika saya sedang pulang ke solo, sering menghabiskan waktu bersama sekedar mencari
angin dan bercerita tentang hari ini, ia meluapkan emosinya dengan cara tersebut,
terkadang juga membeli coklat choki-choki untuk mengembalikan suasana hatinya yang
buruk, terkadang jika sudah terlalu lelah, pola makannya menjadi berantakan dan asam
lambung nya menjadi naik, kalau tentang tidur ia mudah sekali untuk tidur dalam waktu 5
menit. Ia pernah bercerita terhadap saya, pernah berpikiran untuk menabrakan diri agar
masuk rumah sakit dan dia bisa istirahat dari kegiatan-kegiatannya. Ia juga senang
menonton film sedih agar bisa menangis dengan lega, Namun, ia selalu meyakinkan
dirinya sendiri untuk bisa melewati semuanya seperti kemarin-kemarin
D. Desain Grafis

Anda mungkin juga menyukai