Anda di halaman 1dari 4

Nama : Junjung Widagdo, S.Pd.

Bidang Studi : Biologi


Mahasiswa PPG Kategori 1 2022 LPTK Universitas Muhammadiyah Palembang

LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi


Masalah terpilih yang
No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis Alternatif Solusi
akan diselesaikan
1. Kelas pasif dan motivasi a. Guru tidak menggunakan Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis terhadap eksplorasi alternatif
belajar siswa rendah metode dan model Suwardi (dalam Tohir, 2016: 250) menjelaskan bahwa pertanyaan yang solusi maka diperoleh alternatif solusi sebagai berikut:
pembelajaran yang tepat, diajukan oleh guru dapat dimaksudkan sebagai cara mengaktifkan siswa
tidak menyesuaikan dengan dalam proses pembelajaran. Cara yang demikian ini, dalam metode Solusi dari kelas pasif dan motivasi belajar siswa rendah
karakteristik materi dan pembelajaran disebut metode Tanya jawab. adalah dengan menggunakan model pembelajaran
siswa. Problem-based Learning (PBL). Model ini relevan dengan
b. Media pembelajaran kurang Menurut Halidin (dalam Ringo, 2021: 2022) menegaskan bahwa strategi eksplorasi alternatif solusi bahwa siswa akan aktif dengan
variatif. pembelajaran setiap siswa bisa menjadi guru di sini dapat digunakan metode tanya jawab, setiap siswa bisa menjadi guru,
c. Guru kurang menguasai untuk memastikan keaktifan siswa bahkan keterlibatannya dalam proses pembelajaran inovatif, pelibatan siswa, pembagian kelompok,
ketrampilan bertanya dan pembelajaran. permainan dalam pembelajaran, dan membangun komunikasi
mengelola kelas. lebih interaktif.
Menurut Mubarak (2020: 4) Pembelajaran inovatif menekankan pada
proses keaktifan belajar siswa, yang difokuskan pada penerapan Langkah-langkah model pembelajaran Problem-based
pengetahuan dalam kehidupan siswa, sehingga pembelajaran lebih Learning (PBL) dalam pembelajaran sebagai alternatif solusi:
bermakna bagi diri siswa. Karakteristik pembelajaran ini 1) Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan
merepresentasikan proses belajar melalui aktivitas mengidentifikasi secara kelompok. Didahului dengan pertanyaan yang
masalah, merancang penyelesaian, dan menyelesaikan masalah serta akan menjadi masalah untuk diselesaikan dalam
mengevaluasi pemecahan yang dilakukan siswa. kelompok.
2) Guru memastikan setiap anggota memahami tugas
Paul Ginnis (2008:37) Siswa menjadi lebih termotivasi, terlibat dan masing-masing, dan setiap siswa yang telah paham
terbuka ketika mereka mempunyai sedikit kendali atas belajar mereka dengan masalah yang akan diselesaikan dapat
berperan sebagai “guru” bagi siswa dalam kelompok
tersebut.
3) Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data/bahan selama proses
penyelidikan
4) Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga karya setiap kelompok
siap untuk dipresentasikan
5) Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok memberikan penghargaan serta masukan
kepada kelompok lain. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi.
2. Siswa tidak semangat a. Guru berfokus pada dirinya Hasil Kajian Literatur: Berdasarkan hasil analisis terhadap eksplorasi alternatif
dan terlihat bosan serta b. Monoton dalam Suwardi (dalam Tohir, 2016: 250) Pertanyaan yang diajukan oleh guru solusi maka diperoleh alternatif solusi sebagai berikut:
hasil belajar siswa penyampaian materi dapat dimaksudkan untuk meningkatkan minat belajar siswa. Maksudnya
rendah. c. Komunikasi dan interaksi pertanyaan yang diajukan oleh guru diharapkan dapat memunculkan Solusi dari siswa tidak semangat dan terlihat bosan serta hasil
selama pembelajaran rasa ke ingin tahuan siswa. Biasanya pertanyaan yang demikian ini belajar siswa rendah adalah dengan menggunakan model
rendah antara guru dan dilakukan pada saat membuka dan menutup pelajaran, meskipun dapat pembelajaran Problem-based Learning (PBL). Model ini
siswa juga dilakukan pada saat penyampaian materi. relevan dengan eksplorasi alternatif solusi bahwa dengan
memberikan pertanyaan, siswa terlibat dalam pembelajaran/
memiliki kendali atas belajar mereka , pembagian kelompok,
permainan dalam pembelajaran, dan membangun komunikasi
lebih interaktif akan lebih membuat semangat siswa dalam
pembelajaran sekaligus membuang rasa bosan dalam
pembelajaran.

Langkah-langkah model pembelajaran Problem-based


Learning (PBL) dalam pembelajaran sebagai alternatif solusi:
1) Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan
secara kelompok. Didahului dengan pertanyaan yang
akan menjadi masalah untuk diselesaikan dalam
kelompok.
2) Guru memastikan setiap anggota memahami tugas
masing-masing, dan setiap siswa yang telah paham
dengan masalah yang akan diselesaikan dapat
berperan sebagai “guru” bagi siswa dalam kelompok
tersebut.
3) Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam
pengumpulan data/bahan selama proses
penyelidikan
4) Guru memantau diskusi dan membimbing
pembuatan laporan sehingga karya setiap kelompok
siap untuk dipresentasikan
5) Guru membimbing presentasi dan mendorong
kelompok memberikan penghargaan serta masukan
kepada kelompok lain. Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi.
Hasil Wawancara alternatif solusi untuk kelas pasif, siswa tidak
semangat dan terlihat bosan, kepada:

Siswa: Wafiq Aditya (XI IPA 1)


a) Pemberian tugas kelompok
b) Pembagian kelompok merata

Guru: Erna Suwarni, M.Pd.


a) Memberikan pertanyaan pengantar kepada salah satu siswa
dan siswa lain diminta memberikan komentar terhadap jawaban
siswa tersebut
b) Permainan dalam pembelajaran
c) Melakukan pembelajaran di luar kelas.

Pakar Pendidikan: Sri Wijayanti, S.Pd.


a) Metode mengajar, penguasan kelas, komunikasi dibangun lebih
interaktif

Kepala Sekolah : Dra. Purwaningsih, M.Pd.


a) Variasi pembelajaran
b) Pembelajaran outdoor dan indoor
c) Membentuk kelompok-kelompok belajar

Pengawas Sekolah: Bpk. Awet Setywan Widoyoko, M.Pd.


a) Mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang lebih matang,
kongkrit, faktual
b) Pelaksanaan pembelajaran di sesuaikan dengan kebutuhan
siswa (kontesktual), sesuai dengan fakta yang ada, yang
dilingkungan kita, lebih menarik dan faktual
Daftar Pustaka:

Ginnis, Paul. 2007. Teacher's, Toolkit Raise Classroom Achievement with Strategies for Every Learner. Dewanto, Wasi. 2008. PT Indeks: Jakarta, Indonesia
IPUSNAS diakses pada tanggal 2 Agustus 2022 pukul 21.40 WIB

Mubarak, A. K. (2020, April 27). Menciptakan Suasana Kelas Yang Aktif, Inovatif dan Kreatif dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Model Pembelajaran Induktif.
https://doi.org/10.35542/osf.io/ukzy5 diakses pada tanggal 2 Agustus 2022 pukul 21.22 WIB

Siringo-ringo, Samuel., Boiliu, Esti Regina., Manullang, Juanda. (2021). Studi Deskriptif Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe Everyone Is a Teacher Here Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Pendidikan Agama Kristen Tingkat SMA. Jurnal Educatio FKIP UNMA, 7(4), 2020 – 2035. 10.31949/educatio.v7i4.1599
https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/educatio/article/download/1599/1115 diakses pada tanggal 2 Agustus 2022 pukul 21.09 WIB

Tohir, Muhammad. (2016). Menjadikan Para Siswa Aktif Bertanya Dalam Kelas Matematika Berdasarkan Kurikulum 2013 Make Student Activ in Mathematics Learning Based On Curiculum 2013. Prosiding
Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Jember, Jember: 23 Oktober 2016. Hal. 249 – 263
https://osf.io/cmb7q/download diakses pada tanggal 2 Agustus 2022 pukul 20.53 WIB

Link Audio Rekaman Wawancara:

Siswa: Wafiq Aditya (XI IPA 1)


https://drive.google.com/file/d/1lnVfbT4M9EinCi2RtlcIivlED_RMf_Oa/view?usp=sharing

Guru: Erna Suwarni, M.Pd.


https://drive.google.com/file/d/1pmFx4syddrDdFXrl899opyBC37cbQSOm/view?usp=sharing

Pengawas Sekolah: Awet Setywan Widoyoko, M.Pd.


https://drive.google.com/file/d/1xHzS8kauYVoxCLxJN4Pr-dTU3yXL5Ud5/view?usp=sharing

Pakar Pendidikan: Sri Wijayanti, S.Pd.


https://drive.google.com/file/d/157dEjLChIAUT1C3CXsPee0kIQnzkfr4k/view?usp=sharing

Kepala Sekolah : Dra. Purwaningsih, M.Pd.


https://drive.google.com/file/d/1PqM06QRtHXqGGEkJ9Udikns8TiGvYsvT/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai