Anda di halaman 1dari 2

Sedikit Pesan dari penulis

Ilmu Filsafat atau biasa disebut ibu ilmu menjadi ilmu pengetahuan yang tidak termakan
zaman dan usia dengan ini saya merangkum “Filsafat dasar”. rangkuman ini saya buat dari
berbagai sumber di internet yang saya harap dapat membantu kalian walaupun begitu saya
harap kalian tidak menjadikan rangkuman ini sebagai pegangan utama dan tetap mencari
bacaan dan referensi lainnya. Salam hangat Jag Sulthan Rafif

Apa Itu Filsafat Dasar?


Filsafat dasar adalah cabang ilmu filsafat yang membahas konsep-konsep mendasar dan
pertanyaan-pertanyaan dasar yang mendasari semua bidang ilmu dan kehidupan
sehari-hari. Ini adalah disiplin yang mendalam dan kompleks yang mempertimbangkan
berbagai aspek tentang hakikat pengetahuan, realitas, etika, agama, dan keberadaan
manusia. Dalam filsafat dasar, kita menjelajahi beragam teori dan pemikiran para filsuf
klasik dan kontemporer yang telah mempengaruhi pandangan dunia kita.

Salah satu konsep utama dalam filsafat dasar adalah epistemologi, yang membahas tentang
hakikat pengetahuan. Pertanyaan mendasar yang diajukan dalam epistemologi meliputi,
"Apa itu pengetahuan?", "Bagaimana kita memperoleh pengetahuan?", dan "Apakah
pengetahuan itu mungkin atau hanya berdasarkan keyakinan semata?".

René Descartes, seorang filsuf Prancis, memulai perdebatan tentang sifat pengetahuan
dengan pernyataan terkenalnya, "Cogito, ergo sum" (Saya berpikir, oleh karena itu saya
ada). Ia mengemukakan bahwa kita hanya bisa yakin akan eksistensi diri kita sendiri melalui
keraguan ekstrem terhadap segala hal. Pemikiran ini mengilhami diskusi tentang metode
ilmiah dan teori pengetahuan modern.

Selain epistemologi, etika adalah bidang penting dalam filsafat dasar. Etika membahas
pertanyaan tentang apa yang benar dan salah, serta bagaimana kita harus bertindak dalam
kehidupan sehari-hari. Ada berbagai pendekatan dalam etika, termasuk etika normatif yang
berusaha untuk menentukan prinsip-prinsip moral yang universal, etika konsekuensialisme
yang menekankan akibat tindakan, dan etika deontologi yang menekankan kewajiban moral.

Immanuel Kant, seorang filsuf Jerman, mengembangkan etika deontologi dengan teori
moralnya yang dikenal sebagai kewajiban etis. Ia berpendapat bahwa tindakan itu baik atau
buruk berdasarkan atas kewajiban moralnya, bukan hanya hasil akhirnya. Pemikiran Kant ini
memunculkan konsep etika hak dan etika kewajiban yang telah menjadi dasar bagi banyak
pemikiran etika kontemporer.

Dalam hal ontologi, filsafat dasar membahas sifat realitas dan keberadaan. Pertanyaan
seperti, "Apa itu realitas?", "Apakah dunia nyata atau hanya ilusi?", dan "Bagaimana
manusia berinteraksi dengan dunia sekitarnya?" menjadi bagian dari diskusi filosofis. Plato,
seorang filsuf Yunani klasik, memperkenalkan konsep realitas abadi dan ide-ide yang
abstrak yang merupakan dasar dari semua realitas yang kita alami. Bagi Plato, dunia fisik
hanya bayangan dari dunia ide.

Selanjutnya, filsafat dasar juga melibatkan filsafat agama. Ini termasuk


pertanyaan-pertanyaan tentang eksistensi Tuhan, alasan keberadaan manusia, dan
hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan. Ada berbagai argumen teistik dan ateistik
yang telah diajukan dalam sejarah filsafat.

Salah satu argumen teistik yang terkenal adalah argumen ontologis yang pertama kali
diajukan oleh St. Anselm dari Canterbury. Dia berpendapat bahwa Tuhan, yang dianggap
sebagai entitas yang paling sempurna, harus ada karena konsep Tuhan itu sendiri
mencakup eksistensi. Argumen ini masih menjadi perdebatan kontroversial dalam filsafat
agama.

Selain itu, ada argumen argumen kosmologis yang mencoba untuk membuktikan eksistensi
Tuhan berdasarkan asal mula alam semesta, dan argumen teleologis yang berfokus pada
rancangan alam semesta. Beberapa filsuf seperti Thomas Aquinas dan William Paley telah
menyumbangkan ide-ide dalam hal ini.

Filsafat dasar juga mencakup pertimbangan tentang filosofi politik, dengan


pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula pemerintahan, hak asasi manusia, dan
bentuk-bentuk pemerintahan yang ideal. Filsuf seperti John Locke dan Jean-Jacques
Rousseau telah memberikan kontribusi penting dalam pemikiran politik.

Selain itu, filsafat dasar mempertimbangkan masalah-masalah seperti filsafat seni dan
estetika, dengan pertanyaan tentang apa yang membuat karya seni bernilai dan bagaimana
kita mengapresiasi keindahan. Estetika telah menjadi disiplin yang semakin penting dalam
filsafat kontemporer.

Dalam filsafat dasar, kita diajak untuk berpikir kritis, merenungkan makna dan nilai-nilai
dalam kehidupan, dan mempertimbangkan peran filsafat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dan budaya. Ini membantu kita untuk mengembangkan keterampilan berpikir
analitis, penalaran moral, dan pemahaman yang mendalam tentang dunia di sekitar mereka.

Kesimpulannya, filsafat dasar membahas konsep-konsep mendasar tentang pengetahuan,


etika, realitas, agama, politik, seni, dan banyak aspek kehidupan manusia. Ini adalah disiplin
yang luas dan mendalam yang memungkinkan kita untuk memahami dunia dengan lebih
baik dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang sangat berharga dalam
kehidupan sehari-hari. Filsafat dasar membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan
mendasar tentang eksistensi, moralitas, dan nilai-nilai yang membentuk dunia di sekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai