Anda di halaman 1dari 5

Halaman 1 dari 4 halaman

GRUP PERMUTASI
Definisi Permutasi dari himpunan A adalah fungsi yang bijektif (satu-satu dan
onto) dari A ke A. Grup permutasi untuk himpunan A adalah koleksi permutasi dari
himpunan A yang membentuk grup terhadap operasi komposisi fungsi.
Contoh Misalkan A = {1, 2, 3}. Perhatikan fungsi-fungsi berikut:
: A  A dengan : A  A dengan e: A  A dengan
12 12 11
21 23 22
33 31 33
Maka akan didapatkan (1) = ((1))= (2) = 1
(2) = ((2))= (3) = 3
(3) = ((3))= (1) = 2
Dalam tampilan diagram panah
: A  A dengan
11
23
32

Juga didapatkan (1) = ((1))= (2) = 3


(2) = ((2))= (1) = 2
(3) = ((3))= (3) = 1
Dalam tampilan diagram panah
: A  A dengan
13
22
31
Tampak bahwa  ≠ .

Juga didapatkan 2(1) = ((1))= (2) = 3


2(2) = ((2))= (3) = 1
2(3) = ((3))= (1) = 2
Dalam tampilan diagram panah
: A  A dengan
13
21
32
Di sini kita memperoleh grup simetri S3 = {e, , , , , 2}, yang merupakan grup
terhadap operasi kompsisi fungsi.
Diagram panah tersebut dapat diubah menjadi bentuk permutasi sebagai berikut
Permutasi  dari A = {1,2,3} adalah (1) = 1, (2) = 3 dan (3) = 2. Ekspresi dalam
kurung siku
=⌊ ⌋
Permutasi  dari A = {1,2,3} adalah (1) = 2, (2) = 3 dan (3) = 1. Ekspresi dalam
kurung siku

__________________________________________________________________________________
Dokumen Hafiludin S (07-10-2023, check digit -011)
Halaman 2 dari 4 halaman

=⌊ ⌋

Komposisi dari  adalah  = ⌊ ⌋ ⌊ ⌋=⌊ ⌋

Grup Simetri Sn
A = {1,2,3,...,n}. Himpunan semua permutasi dari A disebut grup simetri berderajat n
dinotasikan dengan Sn. Anggota-anggota dari Sn berbentuk
 = ⌊ ⌋
 
Dalam hal ini | Sn | = n!

Notasi Sikel
Perhatikan kembali grup simetri S3 = {e, , , , , 2},
=⌊ ⌋
Skema sikel untuk  adalah

Ditulis secara sederhana menjadi  = (12)(3). Terkadang untuk kasus seperti ini,
cukup ditulis
 = (12) di mana dapat dipahami bahwa 3 dipetakan oleh  ke dirinya sendiri.
Sebagai contoh perhatikan permutasi  = ⌊ ⌋
Notasi sikel dari  adalah (125)(3)(46)(7) atau (125)(46)

Definisi Permutasi  yang hanya terdiri dalam satu sikel disebut permutasi siklik.
Contoh:
 = (1)(2)(3)(4)(5) diubah menjadi  = (1) atau  = (3) adalah permutasi siklik
 = (134)(2)(5) diubah menjadi  = (123) adalah permutasi siklik.
 = (13)(24)(5) diubah menjadi  = (13)(24) bukan permutasi siklik, karena terdiri dari
dua sikel yakni sikel (13) dan sikel (24)

Definisi Sikel-sikel yang tidak memiliki elemen persekutuan disebut sikel disjoint
(saling asing).
Contoh (134) dan (25) adalah dua sikel disjoint
(134) dan (23517) adalah dua sikel yang tidak disjoint

Produk Dari Dua Sikel


Contoh:
 = (134)(25) dan  = (634)(57).
Maka  = (134)(25) . (634)(57) = (13)(257)(46) yang terdiri dari tiga sikel disjoint.
 = (634)(57) . (134)(25) = (14)(275)(36) yang terdiri dari tiga sikel disjoint.

__________________________________________________________________________________
Dokumen Hafiludin S (07-10-2023, check digit -011)
Halaman 3 dari 4 halaman

Tampak bahwa  ≠ 

Catatan: Ekspresi sikel (abcd) dapat ditulis dalam representasi berbeda (bcda) atau
(cdab) atau (dabc). Semuanya mewakili sikel yang sama.
Teorema:
1. Setiap permutasi dari himpunan berhingga dapat ditulis sebagai sikel
ataupun sebagai hasil kali sikel disjoint.
2. Jika sikel  dan  adalah sikel disjoint maka  = 
3. Order dari sebuah permutasi  dari himpunan berhingga adalah KPK dari
panjang sikel-sikel dengan syarat sikel-sikel itu disjoint.
Contoh: Order dari (14)(275)(36) adalah KPK(2,3,2) = 6

Definisi: Misalkan H adalah subgrup dari G. Maka H disebut subgrup normal


dalam G jika dan hanya jika untuk setiap xg, hH berlaku xhx-1H

Teorema: Misalkan H adalah subgrup dari G. Maka H merupakan subgrup normal


dalam G jika dan hanya jika untuk setiap xg, berlaku Hx = xH.
Catatan: Bila aG maka Ha = {ha | hH} dan aH = aH = {ah | hH}. Ha disebut
koset kanan dari H dalam G. Sedangkan aH disebut koset kiri dari H dalam G

Teorema: Jika n > 4 maka An adalah subgrup normal nontrivial dari Sn

Definisi Sikel-2 adalah sikel yang hanya memiliki dua elemen

Contoh Sikel (1 3), sikel (5 9), sikel (7 10) adalah sikel sikel-2
Tetapi (1 2 7) bukan sikel-2

Definisi:
Suatu atau sebuah ekspresi (a1,a2, ....,ak) disebut sikel dengan panjang k atau disebut
k-sikel

Teorema
1. Setiap permutasi dalam Sn, dengan n >1 adalah hasil kali dari sikel-2 sikel-2
Contoh (134679) = (13)(34)(46)(67)(79) = (19)(17)(16)(14)(13)
2. Misalkan  adalah permutasi identitas dan  adalah hasil kali dari sikel sikel-2
yakni
 = 1 2 3 ...r maka r adalah genap
Contoh:  = (5) = (54)(45) = (53)(35) dll
Definisi
Suatu permutasi yang dapat dinyatakan sebagai hasil kali sikel sikel-2 sebanyak
genap disebut permutasi genap
Suatu permutasi yang dapat dinyatakan sebagai hasil kali sikel sikel-2 sebanyak
ganjil disebut permutasi ganjil
Contoh (1234)(57) = (14)(13)(12)(57) adalah permutasi genap
(134)(57) = (14)(13)(57) adalah permutasi ganjil

__________________________________________________________________________________
Dokumen Hafiludin S (07-10-2023, check digit -011)
Halaman 4 dari 4 halaman

Teorema Himpunan semua permutasi genap dalam Sn merupkan subgrup


dari Sn. Himpunan demikian dilambangkan dengan An
Contoh:
S3 = {(1), (12), (13), (23), (132), (123)}, A3 = {(1), (123), (132)}
|S3| = 6 dan |An| = 6/2 = 3

Contoh: Diberikan b dan a dalam S3 dengan ba = (12) dan ab = (23) serta b(1) = 3.
Tentukan a dan b.

Jawab: b(1) = 3 dan b(a(3)) = 3, maka a(3) =1

a(3) =1 dan a(b(1)) =1, maka b(1) = 3

b = (13…)

a=(31….)

Misalkan a(2) = 3. Dari yang diketahui a(b(2)) = 3. Jadi, b(2) = 2, b(a(1)) = 2 maka a(1)
= 2.

a(1) = 2 dan a(b(3)) = 2, jadi b(3) = 1

Diperoleh b = (13)(2) dan a=(312)

Jika kita misalkan a(2) = 2 bagaimana? a(b(3)) =2, maka b(3) = 2.

b(3) = 2 dan b(a(1)) = 2. Jadi a(1) = 3

Diperoleh b = (132) dan a=(31)(2)

Cara lain

Jawab: b(1) = 3 maka ab(1) = a(3). Karena ab(1) = 1 maka a(3) = 1

Dari a(3) = 1 kita peroleh ba(3) = b(1) yakni b(1) = 3.

Kemungkinan pertama a(2) = 3, maka ba(2) = b(3), yakni b(3) = 1. Dari ini ab(3) =
a(1) yakni a(1) = 2

a(1) = 2 maka ba(1) = b(2) yakni b(2) = 2.

Diperoleh a = (123) dan b = (13)

__________________________________________________________________________________
Dokumen Hafiludin S (07-10-2023, check digit -011)
Halaman 5 dari 4 halaman

b(1) = 3 maka ab(1) = a(3). Karena ab(1) = 1 maka a(3) = 1

Dari a(3) = 1 kita peroleh ba(3) = b(1) yakni b(1) = 3.

Kemungkinan kedua a(2) = 2, maka ba(2) = b(2), yakni b(2) = 1. Dari ini ab(2) = a(1)
yakni a(1) = 3

a(1) = 3 maka ba(1) = b(3) yakni b(3) = 2

Diperoleh a = (31) dan b = (132)

__________________________________________________________________________________
Dokumen Hafiludin S (07-10-2023, check digit -011)

Anda mungkin juga menyukai