RSUD TOTO
KABILA
“Melayani dengan Senyum”
PEMERINTAH KABUPATEN BONE BOLANGO
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TOTO KABILA
Jln Kesehatan No. 25 Desa Permata, Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango
Telp. (0435) 8534450 Website: www.rsud-totokabila.co.id
Email : info@rsud-totokabila.co.id
TENTANG
Menimbang :
a. Bahwa dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup dan
upaya meningkatkan mutu pelayanan RSUD Toto Kabila, maka
diperlukan pengorganisasian dan unit kerja RSUD Toto Kabila.
b. Bahwa agar pelayanan RSUD Toto Kabila dapat terlaksana dengan
baik maka perlu adanya Keputusan Direktur RSUD Toto Kabila
sebagai landasan bagi penyelenggaraan, pengorganisasian dan unit
kerja RSUD Toto Kabila
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b perlu di tetapkan dengan Keputusan Direktur rumah
Sakit.
MENGINGAT :
1. Undang – undang Republik Indonesia No. 36 tentang Kesehatan.
2. Undang – undang Republik Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang
Rumah sakit.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1045/MENKES/PER/XI/2006 tentang Pedoman Organisasi
Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
81/MENKES/SK/I/2004, tentang Pedoman Penyusunan
Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA : Keputusan Direktur RSUD Toto Kabila tentang Pedoman Pengorganisasian
dan Unit Kerja RSUD Toto Kabila.
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian dan Unit Kerja RSUD Toto Kabila sebagaimana
tercantum dalam lampiran keputusan.
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian dan Unit Kerja RSUD Toto Kabila harus dibahas
sekurang-kurangnya 3 Tahun sekali dan apabila diperlukan dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kebutuhan yang mendasar bagi setiap manusia dengan
semakin banyak dan beragamnya penyakit yang diderita manusia, berkaitan dengan
perubahan gaya hidup yang dipengaruhi oleh kemajuan jaman, menyebabkan kebutuhan
manusia akan pelayanan kesehatan semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan tersebut
tidak diikuti dengan peningkatan kompetensi dan jumlah tenaga kesehatan sebagai pemberi
pelayanan kesehatan yang utama. Jumlah dokter, perawat, bidan, serta tenaga kesehatan
lainnya di beberapa daerah masih sangat kurang. Dengan demikian tidak semua masyarakat
mendapatkan pelayanan kesehatan yang semestinya.
Gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan adalah masyarakat hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku
yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya diseluruh
wilayah Republik Indonesia. Dalam upaya mewujudkan Visi Indonesia Sehat 2015
tersebut, pemerintah menetapkan 8 (delapan) Tujuan Pembangunan Milenium (Milenium
Development Goals) yang salah satunya adalah bidang kesehatan yang terus dikembangkan
dengan berbagai cara agar masyarakat Indonesia dapat memperoleh pelayanan kesehatan
dengan lebih baik dan mudah. Saat ini masyarakat dapat dengan mudah mengakses
informasi tentang kesehatan. Penggunaan kartu Asuransi Kesehatan secara online diseluruh
Indonesia membuktikan bahwa bidang kesehatan telah mengikuti perkembangan jaman.
Perkembangan jaman yang semakin pesat salah satunya dibuktikan oleh
berkembangnya teknologi, contohnya adalah internet. Saat ini hampir semua orang dapat
menggunakan internet, baik untuk keperluan pendidikan, pekerjaan, maupun untuk hiburan.
Internet memudahkan penggunanya dalam melakukan tugas sehari-hari. Hal tersebut
menjadi dasar dikembangkannya penggunaan internet dalam dunia keperawatan. Internet
diharapkan juga dapat memudahkan masyarakat dalam memperoleh pengetahuan maupun
pelayanan kesehatan.
Salah satu aplikasi penggunaan internet dalam dunia keperawatan adalah teknologi
telenursing. Telenursing memudahkan pasien yang memiliki kendala jarak dalam
menjangkau fasilitas kesehatan, maupun pasien lansia atau pasien dengan penyakit kronis
yang dirawat di rumah, untuk dapat memperoleh pelayanan kesehatan melalui
videoconference, videophone, dan sebagainya. Teknologi telenursing saat ini sedang
banyak dikembangkan terutama di negara-negara maju, akan tetapi dalam pelaksanaannya
masih menemui beberapa kendala.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yangmemberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam mempercepat
peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk
memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dan dapat
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Menurut Azwar (1996), pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa layanan
yang sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk serta penyelenggaraannya sesuai
dengan standart dan kode etik profesi yang telah ditetapkan.
Paradigma lama telah bergeser menjadi paradigma baru yang ditandai dengan
pengelolaan suatu organisasi yang menerapkan pola manajemen kualitas mutu dan
pelayanan yang handal dalam menghadapi persaingan dan dinamika kerja yang
mengglobal, tak terkecuali pada sektor kesehatan. Kepuasan pasien menjadi tolak ukur
tingkat kualitas pelayanan kesehatan. Selain itu, kepuasan pasien merupakan satu elemen
yang penting dalam mengevaluasi kualitas layanan dengan mengukur sejauh mana respon
pasien setelah menerima jasa. Perbaikan kualitas jasa pelayanan kesehatan dapat dimulai
dengan mengevaluasi setiap unsur-unsur yang berperan dalam membentuk kepuasan
pasien. Sistem kepedulian kesehatan dapat diperbaiki melalui jalur klinis, layanan,
termasuk perspektif pasien seperti seberapa baik jasa pelayanan kesehatan yang mereka
butuhkan.
Secara konseptual, kepuasan didefinisikan sebagai suatu reaksi konsumen terhadap
pelayanan yang diterima dan ditinjau berdasarkan pengalaman yang dialami. Selain itu,
kepuasan juga mempertimbangkan tentang apa yang dirasakan oleh pasien. Konsumen akan
memberikan penilaian tentang suatu fitur layanan yang diberikan, dengan menyediakan
sesuatu yang menyenangkan mulai dari level yang paling bawah hingga yang paling atas.
Bendall-Lyon (2004) mengevalusi struktur dan komponen kepuasan pasien terhadap
pelayanan di rumah sakit. Mereka mendefinisikan struktur pelayanan sebagai lingkungan
dan fasilitas secara fisik dimana pelayanan tersebut diberikan. Kepuasan ditunjukkan oleh
sikap pasien setelah menerima pelayanan medis dari pihak rumah sakit. Jika pasien merasa
pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapannya, maka biasanya akan memberitahukan
sistem pelayanan yang diperoleh ke orang lain yang dikenalinya.
Kepuasan pasien direlasikan sebagai bentuk kepuasan secara menyeluruh dengan
tujuan untuk merekomendasikan rumah sakit tersebut kepada orang lain (word of mouth).
Selain itu, kepuasan juga dihubungkan dengan perilaku pasien. Perilaku inilah yang akan
dinilai menggunakan model disconfirmation of expectation. Pada model ini, pasien akan
membandingkan pengalaman terhadap harapan yang diinginkan atau membandingkannya
dengan pelayanan yang diberikan dari pihak rumah sakit.
Kesehatan adalah hak fundamental setiap penduduk/warga negara Indonesia, oleh
karena itu setiap individu, keluarga dan masyarakat berhak memperoleh perlindungan
terhadap kesehatannya dan negara bertanggung jawab mengatur agar terpenuhinya hak
hidup sehat bagi penduduknya. Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila, sebagai salah satu
sarana pelayanan kesehatan mempunyai tugas melaksanakan pelayanan kesehatan, melalui
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila menurut berbagai data tentang pelayanan
kesehatan, yang telah dilaksanakan selama tahun 2015, antara lain meliputi pelayanan
pasien rawat jalan, rawat inap dan pelayanan kesehatan penunjang lainnya seperti
pelayanan Laboratorium dan Radiologi. Upaya penyembuhan pemulihan terhadap orang
sakit. Data yang disajikan disertai dengan analisis walaupun secara sederhana diharapkan
sudah mengembangkan kinerja yang telah dicapai. Tujuan penulisan Profil Kesehatan
Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila adalah agar dilihat gambaran tentang keadaan
pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila yang disajikan dalam bentuk narasi,
tabel maupun gambaran serta angka-angka berupa data pelayanan selama tahun 2015. Di
samping itu, Profil ini merupakan salah satu pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
(SIK) dan Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) yang semakin hari semakin ditingkatkan.
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango adalah merupakan rumah sakit khusus
dan merupakan salah satu dari 2 (dua) buah rumah sakit yang dimiliki pemerintah
Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, yang memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat di wilayah Kabupaten Bone Bolango bahkan dari luar provinsi Gorontalo
seperti Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah. Salah satu Rumah Sakit Umum
Daerah yang ada yakni RSUD Tombulilato berada di daerah pesisir pantai yang sangat jauh
dari ibukota Kabupaten Bone Bolango sehingga tidak dapat memberikan pelayanan kepada
masyarakat di wilayah 19 kecamatan.
RSUD Toto Kabila telah berdiri sejak tahun 1942 yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada penderita kusta. Namun oleh karena untuk penanganan penderita kusta
telah dilaksanakan pada tingkat Puskesmas baik untuk perawatan maupun untuk
pengobatan, maka sejak tahun 2001 Rumah Sakit tidak lagi menampung penderita kusta
sehingga yang ada saat ini merupakan contoh penderita kusta yang tidak kembali lagi ke
keluarganya sehingga oleh Rumah Sakit mereka dijadikan pasien inventaris rumah sakit
sampai saat ini tinggal berjumlah 25 orang.
Secara geografis RSUD Toto Kabila berada dekat dengan wilayah Kota Gorontalo
dan akses untuk pelayanan mudah dijangkau sehingga banyak masyarakat umum yang
datang berobat di rumah sakit ini. Rumah sakit memiliki luas tanah 8 Ha dan baru 2 Ha
yang digunakan untuk pembangunan gedung RSUD Toto Kabila merupakan rumah sakit
khusus berdasarkan registrasi oleh Kementerian Kesehatan RI. Seiring dengan waktu serta
tuntutan akan kebutuhan pelayanan kesehatan oleh masyarakat, maka pada tahun 2003
berdasarkan ijin operasional Bupati Bone Bolango, RSUD Toto Kabila telah memberikan
pelayanan umum pada masyarakat baik rawat jalan maupun rawat inap.
Kegiatan operasional RSUD Toto Kabila ditunjang oleh anggaran yang memadai baik
APBD maupun APBN, sehingga secara bertahap rumah sakit telah menyiapkan fasilitas
baik sarana maupun prasarana untuk menunjang pelayanan kesehatan. Sebagai rumah sakit
yang telah melaksanakan pelayanan umum terutama penderita peserta jamkesmas dan
jamkesda yang mencapai 80% baik pada tingkat rawat jalan maupun rawat inap, RSUD
Toto Kabila harus mengembangkan diri untuk beralih status menjadi Rumah Sakit Umum
Daerah sehingga diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas
dan terjangkau.
B. Maksud Penulisan
1. Mampu memberikan informasi yang akurat tentang keadaan pelayanan kesehatan di
RSUD Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango bagi instansi lain dan juga bagi
masyarakat.
2. Digunakan sebagai masukan dalam perencanaan kesehatan.
C. Tujuan Penulisan
Dapat memberikan masukan pada penyusunan perencanaan program pengembangan
rumah sakit dan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, memudahkan pengambilan
dan pengawasan upaya pembangunan secara cepat dan tepat serta mengoptimalkan cakupan
pelayanan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta dapat menjadi
bahan masukan bagi pemerintah dalam menentukan arah kebijakan pelayanan kesehatan
khususnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan serta untuk menambah khasanah
ilmu pengetahuan khususnya ilmu kesehatan masyarakat di bidang manajemen rumah sakit
dan menjadi salah satu bahan bacaan.
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. VISI
Visi dari Rumah Sakit Umum Daerah Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango adalah
“Terwujudnya pelayanan kesehatan rujukan yang cemerlang“
Pernyataan visi RSUD Toto Kabila sepenuhnya mengacu pada pernyataan visi
Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Hal ini dapat dipahami mengingat RSUD Toto
Kabila merupakan bagian integral dari Pemerintah Kabupaten Bone Bolango. Sudah
selayaknya visi RSUD Toto Kabila sepenuhnya mendukung pemenuhan visi Pemerintah
Kabupaten Bone Bolango. Dalam konteks tugas pokok dan fungsi RSUD Toto Kabila ini
dapat dikerangkakan dan diwujudkannya peningkatan akuntabilitas publik, transparansi dan
adanya partisipasi segenap jajaran manajemen pemerintahan dan masyarakat. Kemudian
apabila dipadukan dengan perspektif Balanced Scorecard, pernyataan visi RSUD Toto
Kabila Kabupaten Bone Bolango setidaknya telah memperlihatkan keseimbangan diantara
perspektif utama suatu organisasi yaitu : perspektif customer (stakeholder atau pihak-pihak
yang berkepentingan), perspektif internal business process (proses bisnis internal) dan
perspektif learning and growth (pembelajaran dan pertumbuhan).
Terwujudnya Sistem Kesehatan Nasional merupakan bagian dari visi RSUD Toto
Kabila Kabupaten Bone Bolango pada perspektif customer. Sistem Kesehatan Nasional di
masa depan dapat tercapai apabila tercipta suatu sistem dan dasar pijakan yang jelas serta
tidak berubah-ubah dalam menata pembangunan kesehatan di daerah ini. Dengan sistem
tersebut diharapkan akan tercapai pembangunan dan pengelolaan program / kegiatan
kesehatan secara berkelanjutan.
B. MISI
Terwujudnya visi yang dikemukakan pada bagian sebelumnya merupakan tantangan
yang harus dihadapi oleh segenap personil RSUD Toto Kabila. Sebagai bentuk nyata dari
visi tersebut, ditetapkanlah misi RSUD Toto Kabila yang menggambarkan hal yang
seharusnya terlaksana, sehingga hal yang maih abstrak terlihat pada visi akan lebih nyata
pada misi tersebut. Lebih jauh, pernyataan misi RSUD Toto Kabila memperlihatkan
kebutuhan apa yang hendak dipenuhi oleh organisasi, siapa yang memiliki kebutuhan
tersebut dan bagaimana organisasi memenuhi kebutuhan tersebut.
Untuk mewujudkan visi tersebut di atas, RSUD Toto Kabila menetapkan 1 (satu)
misi, yaitu :
1. Memberikan pelayanan kesehatan paripurna, bermutu dan terjangkau yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan;
Jika dipadukan dengan perspektif Balance Scorecard, pernyataan 1 (satu) misi RSUD
Toto Kabila Kabupaten Bone Bolango di atas setidaknya telah memperlihatkan
keseimbangan diantara perspektif utama suatu organisasi yaitu perspektif customer
(stakeholder atau pihak-pihak yang berkepentingan), perspektif internal business process
(proses bisnis internal) dan perspektif learning and growth (pembelajaran dan
pertumbuhan).
C. MOTTO
“ Melayani Dengan Senyum “
D. FALSAFAH
“ Pelayanan Kesehatan Diselenggarakan dengan Berlandaskan Etika dan
Profesionalitas “
E. TUJUAN
“ Menjadi Rumah Sakit yang Mampu Memberikan Pelayanan Prima dan Inovatif
dengan Didukung Oleh Sumber Daya Manusia yang Handal dan Profesional “
F. NILAI
Senyum
Integritas
Responsibilitas
Pengetahuan
Komitmen
Kasih Sayang
Empathy
BAB IV
STUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT TOTO KABILA
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
Organisasi Unit Kerja adalah organisasi non stuktural dan independen dibawah Direkturyang
terdiri dari tenaga ahli atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit berfungsisebagai pelayanan maupun pendukung operasional rumah
sakit.Unit kerja di RSUD Toto Kabila terdiri dari :
A. Kasie Pelayanan Medik :
Anggota terdiri dari :
1. Penanggung Jawab Unit Gawat Darurat
2. Penganggung Jawab Rawat Jalan
3. Penanggung Jawab Rawat Jalan
B. Kasie Keperawatan :
Anggota terdiri dari :
1. Penganggung Jawab SDM Keperawatan
2. Penanggung Jawab Etika dan Mutu Askep
3. Penanggung Jawab Logistik Keperawatan
4. Koordinator Rawat Jalan dan Rawat Inap
5. KoordinatorRawat Darurat dan Rawat Intensif
6. Koordinator Ruang Tindakan Medik
7. Kepala Ruangan Rawat Jalan dan Rawat Inap
C. Kasie Diagnostik dan Logistik
1. Kepala Instalasi Gizi
2. Kepala Instalasi Radiologi
3. Kepala Instalasi Laboratorium
4. Kepala Instalasi Farmasi
5. Kepala Instalasi Fisioterapi
D. Kasie Sarana dan Prasarana
1. Pengadaan Sarana dan prasarana
2. Penyimpanan sarana dan prasarana
3. Pemeliharaan sarana dan prasarana
4. Inventarisasi sarana dan prasarana
5. Laporan sarana dan prasarana
E. Instalasi CSSD
1. Menerima Linen
2. Mendesinfeksi
3. Membersihkan
4. Mengemas
5. Mensterilkan
6. Menyimpan dan mendistribusikan alat
F. Instalasi Loundry
1. Pencucian linen
2. Pengeringan linen
3. Penyetrikaan linen
4. Penyimpanan linen, pendistribusian linen
BAB VI
URAIAN JABATAN
DIREKTUR
Kelompok jabatan
fungsional
Kabag Tata Usaha
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
Pengertian Orientasi adalah usaha membantu para pekerja agar mengenali secara baik dan
mampu beradaptasi dengan suatu situasi atau dengan lingkungan / iklim bisnis suatu organisasi /
perusahaan. Orientasi harus mampu membantu para pekerja baru untuk memahami dan bersedia
melaksanakan perilaku sosial yang mewarnai kehidupan organisasi / perusahaan sehari-hari.
Orientasi juga harus mampu membantu para pekerja baru untuk mengetahui dan
memahami berbagai aspek teknis pekerjaan/ jabatannya, agar mampu melaksanakan tugas-
tugasnya secara efektif, efisien dan produktif.
Tahap II 1. Orientasi hari II s.d. XIV meliputi : Training - Kepala unit kerja
Orientasi di unit kerja dimana - Ka.PPI
pegawai ditempatkan.
2. Pegawai diberikan pelbagai materi
orientasi dengan penjadwalan
khusus meliputi :
a. isi, Misi, Nilai, Struktu
Organisasi.
b. Etika Bekerja
c. Patient Savety
d. Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
e. Service Excellence
Tahap III Kepala Unit kerja membuat laporan Evaluasi dan pelaporan -
(evaluasi) terkait hasil orientasi pegawai. Hasil
evaluasi harus memberikan
rekomendasi apakah pegawai dapat
bekerja atau tidak, atau perpanjangan
masa orientasi.
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Rapat Rutin
Rapat rutin diselengarakan pada :
Waktu : Hari Rabu
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu
dibahas dan diselesaikan segera.
Pola ketenagaan di RSUD Toto Kabila disusun dengan harapan bisa mencapai target
kualitas pelayanan kesehatan dengan derajat kualitas pelayanan superrior yang proffesioal,
berpenampilan dan beretik serta mencapai derajat SPM setinggi-tingginya.
Pedoman pola ketenagaan ini bisa direvisi secara berkala atau jika diperlukan. Tim
penyusun revisi pedoman pola ketenagaan adalah komite kredensial rumah sakit yang anggaran
seluruh kegiatan penyusunan perencanaan SDM dan pola ketenagaan dibebankan kepada dana
operasioanal rumah sakit.