Anda di halaman 1dari 23

Materi

Membangun
Komunitas
Belajar
Bootcamp Penggerak Komunitas Belajar
Perkenalan
dan
Ice breaker

2
Tujuan Sesi
1. Peserta mengetahui peran tim kecil dalam pelaksanaan kombel
dalam sekolah
2. Peserta mendapatkan gambaran sesi penguatan keyakinan
pentingnya komunitas belajar dalam sekolah
3. Peserta mendapatkan gambaran sesi penyepakatan nilai dan
komitmen Bersama
4. Peserta mengetahui proses menganalisis pembagian kelompok
belajar sesuai konteks satuan pendidikan

3
Agenda Sesi
1. Pembentukan dan peran Tim Kecil pada komunitas belajar
2. Penguatan keyakinan pentingnya komunitas belajar dalam sekolah
3. Penyepakatan nilai dan komitmen Bersama
4. Analisis pembagian kelompok belajar sesuai konteks satuan
pendidikan

4

Pembentukan dan
Peran Tim Kecil
Pada Komunitas
Belajar
Menjawab Pertanyaan!

• Bagaimana proses
memulai terjadinya
perubahan?

6
Menjawab Pertanyaan!

• Dalam konteks
komunitas belajar, apa
kaitan antara tim kecil
dengan proses
memulai perubahan?

7
Tim Kecil dan Perannya dalam Komunitas Belajar

● Tim Kecil dibentuk oleh Kepala Sekolah sebagai


langkah awal membangun komunitas belajar.
● Kepala sekolah memilih guru dan tenaga
kependidikan lainnya yang dinilai memiliki kualitas
sebagai pemimpin dan memiliki pengaruh kuat
dalam hal positif sebagai anggota dari tim kecil
Tim Kecil dan Perannya dalam Komunitas Belajar
Tim kecil memiliki peran sebagai berikut
No Tahap Peran

1 Persiapan • Kepala sekolah membentuk tim kecil


• Kepala sekolah memberikan penguatan pentingnya komunitas belajar pada tim kecil
• Tim kecil menganalisis kondisi murid dan kebutuhan pembagian kelompok belajar
2 Inisiasi • Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penguatan pentingnya komunitas belajar Bersama
komunitas seluruh PTK
belajar • Tim kecil menjadi fasilitator pada sesi penyepakatan nilai dan komitmen bersama
komunitas belajar
• Tim kecil membagi kelompok belajar dalam komunitas belajar
3 Pendampingan • Tim kecil menjadi teladan dalam penerapan nilai dan komitmen Bersama
• Tim kecil menjadi fasilitator dalam pertemuan rutin komunitas belajar
• Tim kecil menganalisis tantangan pelaksanaan komunitas belajar dan memberikan
rekomendasi solusi untuk menanggulanginya

Penguatan
keyakinan
pentingnya
komunitas belajar
Mari Merefleksikan Kembali

Dalam konteks peningkatan kemampuan


literasi murid-murid kita di sekolah,
1. Apa saja keberhasilan/praktik baik
yang sudah berjalan ?
2. Apa saja tantangan yang terjadi ?
DISKUSI KELOMPOK
Bagaimana solusi yang bisa
dilakukan untuk menghadapi
tantangan yang terjadi pada
kondisi yang dialami oleh Ibu dan
Bapak?
Setelah berdiskusi, refleksikan…

Bagaimana proses diskusi tadi


dapat membantu dan mejadi
solusi tantangan yang terjadi
pada pembelajaran murid kita?

Proses diskusi yang dilakukan sebelumnya merupakan simulasi


sederhana dari diskusi-diskusi yang terjadi pada komunitas belajar
Setelah berdiskusi, refleksikan…

Bagaimana proses diskusi tadi


dapat membantu dan mejadi
solusi tantangan yang terjadi
pada pembelajaran murid kita?

Proses diskusi yang dilakukan sebelumnya merupakan simulasi


sederhana dari diskusi-diskusi yang terjadi pada komunitas belajar
Komunitas Belajar Dalam Sekolah
1. Mengubah budaya kerja terisolasi (sendiri-sendiri) menjadi
budaya yang kolaboratif sehingga kualitas pembelajaran di
sekolah dapat merata

2. Meringankan kerja guru, guru tidak harus melakukan semua


pekerjaannya sendirian, guru dapat bertukar ide, berbagi
informasi, dan sumber daya dengan guru lainnya

15

Penyepakatan
Nilai dan
Komitmen
Bersama
Menjawab Pertanyaan!

Jika dikaitkan dengan kolaborasi tim,


apa pentingnya menyepakati nilai dan
komitmen Bersama?

Nilai dan Komitmen Bersama merupakan pondasi untuk berkolaborasi dan


menjadikan komunitas belajar menjadi tempat yang aman dan ramah untuk
semua anggotanya

17
DISKUSI KELOMPOK
Dalam kelompok Diskusikan dan tuliskan
pada 3 sticky notes yang berbeda, 3 nilai
yang perlu ditumbuh kembangkan dalam
komunitas belajar agar menjadi
komunitas belajar yang aman dan ramah
untuk semua anggota.
Diskusi Kelompok

Setiap kelompok akan mendapatkan kumpulan ide nilai-nilai yang


sejenis, selanjutnya tugas kelompok :
1. Membuat satu kalimat pernyataan keyakinan nilai yang
merangkum kumpulan ide yang diberikan
2. Menerjemahkan kalimat pernyataan keyakinan nilai menjadi
lebih deskriptif menjadi sesuatu yang dilihat dan didengar

Contoh: kelompok mendapatkan kumpulan nilai: Terbuka, menghargai pendapat


orang lain, menerima masukan, menerima perbedaan dan keberagaman id
Pernyataan Nilai: Setiap anggota komunitas belajar dapat menyampaikan pendapat dengan
asertif dan menghargai keberagaman pendapat

Dilihat didengar
● Setiap anggota berani menyampaikan • Setiap anggota merasa aman untuk
pendapat dengan asertif mengeluarkan pendapat.
● Setiap anggota menghargai pendapat orang • Setiap anggota merasa didengar
lain meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya
pendapatnya
● Setiap anggota tidak tersinggung ketika
mendapat masukan
● Setiap anggota terbuka jika idenya
dikembangkan oleh orang lain

Analisis
Pembagian
Kelompok Belajar
pada Komunitas
Belajar
Prinsip dalam menganalisis pembagian kelompok belajar

1. Relevansi antar guru


● Tujuan kita mengelompokkan guru ke dalam kelompok
adalah agar mereka bisa saling belajar dan berkolaborasi
dalam membuat perencanaan pembelajaran, material ajar
yang bisa digunakan bersama, mengevaluasi dan
merefleksikan pembelajaran. Mereka juga bisa
mendiskusikan berbagai masalah yang dihadapi dalam
kelasnya. Maka sebisa mungkin, kelompok belajar terdiri
dari guru-guru yang memiliki relevansi yang mirip.
Prinsip dalam menganalisis pembagian kelompok belajar

2. Fleksibel sesuai kondisi satuan pendidikan


● Pada konteks jenjang SMP, SMA, atau SMK. Karena setiap guru adalah guru mata pelajaran, maka bisa kita bentuk
kelompok berdasarkan mata pelajarannya. Ada kelompok belajar guru Matematika, yang terdiri dari guru Matematika kelas
10 sampai kelas 12. Ada juga kelompok belajar guru sains, yang terdiri dari guru IPA dan IPS yang mengajar di kelas 7 sampai
kelas 9. Kemudian tim guru bahasa yang terdiri dari seluruh guru yang mengajar bahasa di kelas 10, dan sebagainya.
● Pada konteks jenjang SD bisa berbeda lagi. Jika satu tingkat, memiliki rombel yang banyak, maka bisa saja ada kelompok
belajar kelas 1, kelas 2, dan seterusnya. Namun jika setiap tingkat hanya terdiri dari 1 rombel, maka kelompok belajarnya bisa
saja ada kelompok kelas kecil yang terdiri dari kelas 1 sampai kelas 3. Dan kelompok kelas besar, yaitu guru kelas 4 sampai
kelas 6. Atau dibentuk tim per fase. Kelompok belajar guru fase A, fase B, dan fase C
● Sedangkan untuk guru mata pelajaran di SD, seperti guru PJOK, pendidikan agama dan budi pekerti, dan lainnya
menggunakan konsep seperti di jenjang SMP sampai SMA. Jika hanya ada 1 guru PJOK di sekolah, maka bisa bergabung
dengan kelompok belajar guru kelas.
● Pada jenjang PAUD, bisa saja dibagi kedalam kelompok belajar TK A dan TK B

Anda mungkin juga menyukai