paling penting. Manusia dan pendidikan sangat berkaitan erat, itulah sebabnya
pendidikan merupakan suatu kunci untuk menuju masa depan yang lebih baik
dengan dibekali akal dan pikiran. Pendidikan merupakan hal yang terpenting
agar sumber daya manusia (SDM) makin meningkat dan berkembang demi
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
siswa dapat dikembangkan agar mereka menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa mempunyai akhlak mulia, cerdas,
dijelaskan di atas, maka seorang pendidik dituntut untuk lebih kreatif dalam
2
usaha mengembangkan segala potensi yang ada dalam diri siswa (Rosyida,
2018).
paling penting dalam perkembangan siswa. Hal ini dikarenakan Sekolah Dasar
adalah sumber pendidikan dasar bagi anak untuk memperoleh ilmu setelah
mereka di didik orang tua di dalam rumah. Sekolah dasar adalah jenjang
jenjang pendidikan lebih lanjut. Dalam kurikulum 2013 pada jenjang sekolah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu muatan materi pelajaran
yang wajib diberikan pada jenjang sekolah dasar. IPA merupakan salah satu
sistematis dan bertujuan untuk sebuah penemuan (Ariyanto, 2018). Hal ini
sejalan dengan pendapat Ansel & Arafat (2021) pembelajaran IPA ialah salah
3
satu mata pelajaran yang dapat membentuk sikap ilmiah siswa karena IPA
konsep, serta fakta sistematis yang dapat dibuktikan melalui eksperiem serta
materi IPA selalu menekankan pada tujuan dari pembelajaran IPA di sekolah
pada materi pembelajaran IPA masih sulit karena beberapa materi sifatnya
selalu berkaitan dengan hal-hal yang nyata. Dengan kata lain, maka pentingnya
peranan seorang guru dalam membantu siswa agar materi pembelajaran yang
pembelajaran IPA dilihat bahwa rendahnya minat belajar siswa terutama pada
digunakan masih monoton dan bahan ajar yang digunakan guru dalam
mengajar hanya menggunakan buku paket dan papan tulis sehingga belum
optimal tentunya dibutuhkan pendekatan yang tepat dan bahan ajar yang
menarik. Bahan ajar yang menarik selalu berkaitan dengan pendekatan yang
keterlibatan siswa secara penuh agar dapat menemukan materi yang dipelajari
bukan hanya transfer ilmu pengetahuan dari guru ke peserta didik, melainkan
belajar yang lebih nyata (Haryani et al., 2022). Dengan adanya pendekatan
dibutuhkan sumber belajar. Salah satu bagian dari sumber belajar adalah bahan
ajar (Anggraini & Lubis, 2023). Bahan ajar merupakan segala bentuk bahan
pembelajaran. Dengan kata lain, bahan ajar dapat mempermudah siswa dalam
materi yang dipelajari (Dita et al., 2021). Penggunaan bahan ajar seperti buku
paket kurang menarik karena pada umumnya buku paket hanya berupa tulisan
dan sedikit gambar sehingga siswa cenderung merasa bosan jika hanya
juga harus melibatkan siswa agar lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran IPA.
wujud benda (Dasi & Putra, 2022). Sehingga diperlukan bahan ajar agar materi
tersebut dapat tersampaikan dan bisa dipahami siswa dengan baik (Nuraini &
Wedi, 2021). Namun ada beberapa guru yang masih belum mampu
siswa.
Salah satu bahan ajar yang menarik perhatian siswa adalah komik.
Komik merupakan bahan ajar yang dituangkan kedalam cerita yang memiliki
alur cerita yang menarik dengan berbagai karakter tokoh serta menggunakan
menjelaskan bahwa bahan ajar komik suatu hal yang menunjukkan gambar-
gambar yang berwarna mempunyai daya tarik sendiri bagi anak-anak sehingga
(Komik IPA SD) Pada Materi Perubahan Wujud Benda Untuk Meningkatkan
meningkatkan minat belajar anak dalam belajar mata pelajaran (Novalis et al.,
learning (CTL) ini sangat cocok digunakan untuk bahan ajar agar dalam proses
7
bahan ajar IPA pada materi perubahan wujud benda yang dapat menarik minat
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi
2. Penggunaan bahan ajar hanya menggunakan buku paket dan papan tulis.
3. Pendidik terkendala dengan buku yang dapat memandu peserta didik untuk
kehidupan sehari-hari.
3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya,
maka peneliti perlu membatasi permasalahan agar penelitian ini dapat lebih
4. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, adalah yang
5. Tujuan Pengembangan
Adapun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut:
a. Kegunaan Teoritis
bermanfaat dan dapat menarik minat siswa serta dapat menambah kajian
b. Kegunaan Praktis
2. Bagi Pendidik
Learning (CTL) pada materi perubahan wujud benda pada kelas V Sekolah
b. Bahan ajar berbasis komik dirancang agar dapat dipelajari oleh siswa
belajarnya.
a) Cover
b) Perumusan KD
11
c) Pengenalan tokoh
d) Cerita pembuka
k) Cerita penutup
l) Penguatan konsep
n) Cover belakang
8. Tinjauan Pustaka
a) Kajian Teori
1) Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan sebuah pedoman yang sering dipakai oleh guru-
2018). Bahan ajar merupakan suatu faktor yang paling penting untuk kegiatan
pahami oleh siswa dan guru dapat lebih mudah dalam mengajar.
agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara optimal. Bahan ajar
pembelajaran
kompetensi dasar
kompetesni dasar yang akan dikuasi ada empat maka bahan ajar yang
c. prinsip kecukupan dalam artian ialah bahan ajar harus bisa mencakupi
yang diharapkan, bahan ajar juga tidak boleh terlalu sedikit materinya
Oleh karena itu, di dalam bahan ajar harus terdapat tujuan yang
c. Karakteristik Bahan Stand Alone (berdiri sendiri) yaitu bahan ajar yang
dikembangkan tidak tergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus
berjalannya proses belajar mengajar dapat mudah di pahami oleh siswa dan
guru dapat lebih mudah dalam mengajar. Jadi dapat disimpulkan bahwa
2) Komik
didalamnya ada sebuah gambar, teks serta alur cerita (Kusuma Putra & Yasa,
gambar serta tulisan yang dibuat dalam sebuah alur cerita yang dapat
juga berisikan alur cerita yang sederhana serta mudah dipahami sehingga
buku komik bisa disukai oleh anak-anak Sekolah Dasar atau orang dewasa
(W. W. Sari & Ritonga, 2021). Sedangkan menurut (Kustandi & Darmawan,
2020, p. 142) komik adalah suatu media berupa kumpulan cerita yang
digambar dan dirancang sedemikian rupa yang terdiri beberapa panel yang
pembaca memahami isi cerita dengan mudah dan bersifat sebagai hiburan
maupun edukasi.
atas, maka dapat disimpulkan bahwa komik adalah sesuata yang dapat
memiliki skenario dalam sebuah cerita yang menarik sehingga tidak heran
a. Kartun yaitu sebuah komik yang berupa satu tampilan, tujuan komik ini
c. Komik tahunan (comic annual), komik ini biasanya terbit setiap 1 bulan
d. Komik online (web comic), dalam hal publikasi komik juga ada yang
memanfaatkan internet.
e. Komik ringan (comic simple) adalah komik yang biasanya dibuat dari
hasil karya sendiri yang difotokopi dan jilid sehingga menjadi sebuah
komik.
f. Buku komik (comic book) adalah suatu cerita yang berisikan gambar,
a. Komik kertas tipis yaitu buku komik ini berukuran seperti buku biasa,
tidak terlalu lebar dan besar. Walau terkesan tipis namun bisa juga
dengan gambar dan warna yang kontras membuat buku komik ini
sangat digemari.
Dengan ukuran kertas yang besar tentunya, satu buku dapat mencakup
c. Komik novel yaitu biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi
pembacanya. Isi buku lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk
b. Ilustrasi sinopsis
c. Membuat Storyline
g. Tahap penintaan
h. Tahap pewarnaan
j. Pembuatan cover
l. Finishing
diketahui bahwa anak yang membaca komik lebih banyak misalnya dalam
sebulan minimal satu buah buku komik maka sama dengan membaca buku-
18
buku pelajaran dalam setiap tahunnya, hal ini berdampak pada kemampuan
membaca siswa dan penguasaan kosa kata jauh lebih banyak dari siswa yang
tidak menyukai komik. Namun disisi lain komik juga memiliki kekurangan
yaitu pada proses pembuatan komik membutuhkan waktu yang relatif lama
serta penggunaan sumber belajar terbatas (W. W. Sari & Ritonga, 2021).
terima, dan mereka menangkap makna dalam tugas-tugas sekolah jika mereka
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan membuat
1. Kerja sama
2. Saling menunjang
5. Pembelajaran terintegrasi
7. Siswa aktif
pembelajaran
pembelajaran
proses pembelajaran.
dengan langkah-langkah
tahu yang tinggi dan menciptakan masyarakat belajar yaitu melalui belajar
kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk melakukan inkuiri dan
Pengetahuan Alam atau Sains adalah pelajaran yang berorientasi pada fakta,
22
peserta didik diharapkan dalam materi IPA dapat menjadi wahana untuk
Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pelajaran yang berorientasi pada fakta,
yang terjadi di alam juga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu suhu,
sebuah ruang. Materi disebut juga dengan zat. Wujud zat terdiri dari hal-hal
berikut.
23
a. Sifat fisika
b. Sifat kimia
c. Sifat biologi
dapat memperbarui produk yang telah ada sehingga lebih efektif dan praktis
memiliki tujuan yaitu untuk membantu guru dan siswa lebih mudah dalam
proses pembelajaran sehingga siswa dapat lebih memahami apa yang telah
diajarkan oleh guru dan dapat menjadikan kegiatan belajar mengajar lebih
dapat memberikan acuan dalam setiap tahapan nya secara rinci namun
sederhana dan mudah di pahami untuk mendapatkan hasil yang efektif dan
Sekolah Dasar.
uji coba perorangan dan uji coba perorangan dan uji coba kelompok
kelas V. Dari penelitian (Dasi & Putra, 2022) terdapat persamaan dan
komik.
dihasilkan valid dari segi media dan materi dengan persentase masing-
masing 91,25 % dan 83,8% serta media komik IPA yang dikembangkan
respon siswa 88,5%. Dari penelitian yang dilakukan oleh (Jambi, 2017)
benda.
berupa bahan ajar komik matematika materi satuan berat ini dinilai
penelitian yang dilakukan oleh (W. W. Sari & Ritonga, 2021) terdapat
e) Kerangka Berfikir
Masalah:
Minat belajar siswa masih rendah pada pembelajaran IPA khususnya di pokok
bahasan perubahan wujud benda
Analisis konten
Analysis
Analisis karakteristik
siswa
1. Garis besar isi media
2. Penulisan dialog Analisis lingkungan
Design
3. Pembuatan ilustrasi
4. Pembuata flowchart
5. Pembuatan storyboard 1. Membuat media
berdasarkan Storyboard
Development
dan flowchart yang telah
dibuat
Uju coba produk yaitu bahan ajar
2. Melakukan validasi ahli
berbasis komik berorientasi
pendekatan Contextual Teaching Implmentation
and Learning (CTL)
Menganalisis kevalidan dan
Penyebaran angket respon siswa kepraktisan bahan ajar berbasis
Evaluation komik berorientasi pendekatan
Contextual Teaching and
Learning (CTL)
9. Metodologi Penelitian
a) Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan atau Development
Research yang bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbasis buku komik
produk ini telah ada, dan peneliti hanya menguju efektivitas atau validitas
berupa memperbarui produk yang telah ada (sehingga menjadi lebih praktis,
efektif, dan efisien) atau menciptakan produk baru (yang sebelumnya belum
pernah ada).
b) Prosedur Penelitian
Dalam pengembangan ini diperlukan prosedur kerja yang sistematis dan
kerja yang akan dilaksanakan dalam pengembangan ini mulai dari pemilihan
materi sampai uji coba media. Dalam bentuk bagan pengembangan yang
1. Analisis (Analysis)
muatan materi pembelajaran IPA sulit dipahami dan kurangnya bahan ajar
yang dapat memotivasi peserta didik dalam belajar IPA khususnya materi
kurikulum 2013. Adapun konten dasar pada materi perubahan wujud benda
sehingga peserta didik memiliki rasa antusias atau minat dalam belajar sangat
ajar yang mampu meningkatkan minat belajar siswa. Bahan ajar yang
contextual teaching and learning pada materi perubahan wujud benda kelas V
di SD Negeri 67 Palembang.
2. Desain (Design)
siswa yang dapat dijadikan bahan materi perubahan wujud benda. Desain
merupakan rancangan secara umum yang meliputi cover, isi, penutup, dan
materi yang akan disajikan. Selain itu, penentuan alur pembelajaran yang
dari komik yang akan dibuat dapat dilihat pada table berikut:
31
Perumusan Pengenalan
KD Tokoh
COVER
Cover
Belakang
dosen pembimbing. Revisi dan perbaikan akan dilakukan jika desain tersebut
belum sesuai. Jika desai dinilai dengan baik, proses pengembangan media
32
produk tersebut berpedoman pada desain dan storyboard yang telah dibuat.
3. Pengembangan (Develop)
storyboard dan desain yang telah dibuat. Ada tiga bagian utama dalam media
ini, yaitu bagian cover, isi, dan penutup. Ketiga bagian tersebut
kepada dosen pembimbing untuk revisi dan tindak lanjut tahap demi tahap.
sebagai ahli media dan ahli materi. Review media ini dilakukan untuk
digunakan untuk pedoman revisi sehingga akan dihasilakan media yang layak
uji baik dari segi tampilan maupun materi. Adapun kriteria validator adalah
sebagai berikut:
a) Ahli isi/materi
Magister (S-2), (2) memiliki latar belakang pendidikan MIPA, (3) dosen
33
b) Ahli Media
minimal Magister (S-2), (2) dosen dan pengampu mata kuliah teknologi
4. Implementasi (Implement)
pembelajaran yang sedang kita buat. Artinya, pada tahap ini semua yang telah
dikembangkan diinstal atau diset sedemikian rupa sesuai dengan peran atau
siap digunakan.
5. Evaluasi (Evaluate)
inginkan atau tidak. Tahap evaluasi dapat dilakukan pada setiap empat tahap
revisi. Misalnya pada tahap rancangan kita membutuhkan validasi ahli untuk
1. Wawancara
mengetahui hal-hal dari responden dalam jumlah yang kecil secara lebih
harus diteliti.
dijawab. Angket cocok diberikan kepada responden yang cukup besar dan
3. Observasi
proses kerja dan jika responden yang diamati tidak terlalu besar.
e) Teknik Validasi
Teknik validasi yang peneliti lakukan adalah validasi ahli materi dan
ahli media. Sebelum produk digunakan maka produk akan divalidasi oleh
kepada guru dan siswa. Kisi-kisi instrument validasi ahli materi dan ahli
No Aspek Indikator
No Aspek Indikator
mendukung pemahaman
No. Pernyataan
No. Pernyataan
Analisis data hasil uji validitas ahli materi dan media serta angket respon
Keterangan :
39
AP : Angka Presentase
Skor Ideal : Skor maksimal hasil kali jumlah item dengan skor dari
masing-masing item.
Skor Kriteria
(Agung, 2018). Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah untuk
40
perubahan wujud benda. Adapun teknik analisis data yang peneliti gunakan
sebagai berikut.
diisi serta dinilai oleh para ahli kemudian dianalisis oleh penelitian dengan
mendata hasil dari penilaian para ahli tersebut. Adapun skor penilaian
validator terhadap lembar kerja peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut:
Sangat Baik 4
Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
menggunakan rumus.
41
tabel diatas, dimana tidak hanya mengelola data hasil penelitian validator,
berikutnya hendak dianalisis secara deskriptif untuk masukan dan acuan bagi
Sumber : Sugiyono (Novita, Burhan, & Darlius, 2016, hal. 13) dimodifikasi
(2) Analisis Kepraktisan
Untuk menghasilkan kepraktisan produk, maka peneliti perlu
tersebut menggunakan skala likert disusun melalui lima proses dalam bentuk
pertanyaan. Untuk keperluan analisis, maka setiap jawaban dapat diberi skor:
Sangat Baik 4
Baik 3
Tidak Baik 2
Sangat Tidak Baik 1
rumus berikut:
semacam pada tabel diatas. Bukan hanya mengelah informasi atau data
peneliti dapat juga menerima dan berbentuk pendapat dasri peserta didik yang
peserta didik. Analisis deskriptif bertujuan untuk melihat gambaran suatu data
secara umum. Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest dianlisis
Gain adalaah selisih antara nilai pretest dan posttest, gain menunjukkan
g=
Keterangan:
G = gain ternomalisasi
Rata-rata Katerangan
g) Jadwal Kerja
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
45
5. Analisis Kebutuhan
6. Penyusunan Design
7. Pengembangan
Development
11. Menerapkan
Pembelajaran
Edutainment Dengan
Menggunakan Hasil
Pengembangan E-Modul
12. Evaluasi
13. Penelitian
14. BAB IV
15. BAB V
16. Abstrak
Lampiran 1:
Rancangan Keterangan
46
a b. judul komik
c
47
b. Isi Perumusan KD
a c. Halaman
b c. Halaman
a b. Tokoh 1
b c. Tokoh 2
c
d. Tokoh 3
d
e e. Tokoh 4
f. halaman
f
48
b. Balon kata
c. Warung
aa
b
d. Tokoh 1
c e. Halaman
d
e
49
e. Halaman
e
b a b. Tokoh 1 memesan
f. Balon kata
g
g. Halaman
50
e d. Tokoh 4 bertanya
f. halaman
51
c d. Halaman
e. Halaman
52
c
53
b. Perintah
a
c. halaman
b. Terimakasih
b
54
DAFTAR PUSTAKA
Ansel, M. F., & Arafat, S. (2021). Jurnal PGSD. Jurnal PGSD, 11(2), 128–134.
Dita, K., Puji, A., Zuliani, R., & Tangerang, U. M. (2021). Pengembangan Bahan
Ajar Ipa Berbasis Media Komik Di Kelas Iii Sdn Doyong 2 Kota Tangerang.
Jurnal Keislaman Dan Ilmu Pendidikan, 1(November), 189–197.
Ferania, M., Wardani, K. W., Satya Wacana, K., Keguruan, D. F., Pendidikan, I.,
Kristen, U., Wacana, S., & Abstract, S. (2022). Pengembangan Media
KOMPAS (Komik IPA SD) Pada Materi Perubahan Wujud Benda Untuk
Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Wahana Pendidikan, 8(22), 489–499.
https://doi.org/10.5281/zenodo.7350382
Haryani, P., Fakhrudin, A., & ... (2022). Pengembangan Lkpd Berbasis
Pendekatan Contextual Teaching Learning Materi Geometri Matematika
Kelas Iv Sekolah Dasar. JPDI (Jurnal …, 95–102.
https://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/JPDI/article/view/3509
Magdalena, I., Prabandani, R. O., Rini, E. S., Fitriani, M. A., & Putri, A. A.
(2020). Analisis Pengembangan Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu
Sosial, 2(2), 170–187. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara
Rahim, R., Suhariyanti, S., & Rahman, M. A. (2022). The development of comic-
based teaching material using contextual approach to students of amalyatul
huda elementary school medan. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan
Dasar Dan Pembelajaran, 12(1), 1. https://doi.org/10.25273/pe.v12i1.10416
Sari, N. A., Akbar, S., & Yuniastuti. (2018). Penerapan pembelajaran tematik
terpadu di sekolah dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan
Pengembangan, 3(12), 1572–1582.
http://journal.um.ac.id/index.php/jptpp/article/view/11796
Sari, W. W., & Ritonga, R. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Komik Muatan
Matematika Materi Satuan Berat Di Sekolah Dasar. VOX EDUKASI: Jurnal
Ilmiah Ilmu Pendidikan, 12(2), 217–227.
https://doi.org/10.31932/ve.v12i2.1338