Anda di halaman 1dari 2

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif

Untuk Mata Pelajaran Matematika

Agus Wiyanto, S.Pd.SD


Guru SDN 1 Warukaranganyar Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Kurikulum 2013 bersifat integratif tematis dan mencakup mata pelajaran terkait yang
menggabungkan beberapa mata pelajaran menjadi satu tanpa memberitahu siswa. Dalam kurikulum
2013, pembelajaran sekolah dasar tidak lagi terisolir tetapi menjadi pembelajaran tematik yang
mencakup semua mata pelajaran, termasuk pembelajaran IPA (Astiningtyas, 2018). IPA merupakan salah
satu mata pelajaran pokok yang digunakan untuk memotivasi dan mengembangkan dalam diri siswa
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai ilmiah, serta rasa cinta dan hormat terhadap kebesaran
Tuhan Yang Maha Esa (Khoeriyah & Mawardi, 2018; Shofiyah, 2018). Tujuan pembelajaran IPA
menekankan pada kemampuan berpikir kritis yang memberikan pengalaman langsung kepada siswa
dalam menghafal pengetahuan, mengenalinya, dan menerapkannya secara ilmiah (Permana &
Nourmavita, 2017; Taiyeb & Nurul, 2015). Tujuan pembelajaran saintifik pada hakekatnya adalah untuk
merangsang pertumbuhan dan perkembangan intelektual siswa, mendorong terbentuknya pemikiran
kritis dan rasional, sehingga siswa memiliki konsep-konsep ilmiah dan keterkaitannya dalam kehidupan
sehari-hari (Pambudi et al, 2019). Pembelajaran sains sangat penting bagi siswa karena dapat
mengembangkan pemikiran kritis dan kemampuan untuk memahami secara mendalam lingkungan alam
untuk melibatkan siswa dalam proses penemuan.
Lingkungan video animasi pembelajaran yang dikembangkan memenuhi kelayakan konten,
desain dan lingkungan belajar. Dapat disimpulkan bahwa video animasi pembelajaran yang
dikembangkan dapat diterapkan dalam proses pembelajaran karena beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut. Pertama, media video animasi pembelajaran yang dikembangkan dapat digunakan dalam proses
pembelajaran karena media tersebut dapat membangkitkan minat belajar siswa. Pemilihan media yang
tepat sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa memberikan peluang yang sangat baik untuk
mengoptimalkan potensi siswa. Hal ini juga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar. Anak SD
pada umumnya dicirikan dengan menyukai gambar yang sangat menarik dan interaktif, ingin bermain,
dan ingin merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung (Widiyasanti & Ayriza, 2018; Yuliani,
Antara, & Magta, 2017). Oleh karena itu, daya tarik media pembelajaran dapat meningkatkan semangat
belajar siswa. Pemanfaatan lingkungan belajar sesuai dengan karakteristik siswa sebagai alat motivasi
belajar yang membantu merangsang rasa ingin tahu, motivasi belajar untuk belajar, sehingga
pembelajaran dapat tercapai secara optimal (Afrianti & Wirman, 2020; Pane & Darwis Dasopang, 2017).
Video animasi yang dikembangkan dapat memotivasi siswa untuk belajar dan membantu siswa untuk
memahami materi dengan baik. Siswa sekolah dasar biasanya mudah bosan saat mengikuti
pembelajaran sehingga mengakibatkan kurangnya motivasi belajar, sehingga video animasi lingkungan
yang sesuai dengan karakteristik siswa ini dapat meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Saat merancang lingkungan belajar yang efektif, beberapa syarat harus dipenuhi, mis. B.
Membuat media sesederhana mungkin, mudah dipahami dan menarik agar siswa termotivasi untuk
belajar (Supriyono, 2018).
Video animasi yang dikembangkan mendapat kategori sangat baik. Dapat disimpulkan bahwa
video animasi yang dikembangkan cocok untuk pendidikan IPA sekolah dasar. Disarankan agar guru
menggunakan video animasi dalam proses pembelajaran untuk memudahkan pembelajaran siswa
khususnya pada kelas IPA, sehingga akan mempengaruhi hasil belajar siswa. 

Anda mungkin juga menyukai