Abstract: This research started from less efectivity on learning teacher meet in
religion ministry in Padang. The less teacher who available in each grade and
there is no professional team of lesson study made learning less efficiense. This
research intended to describe the implementation of plan, do and see lesson study
in learning Indonesian at grade VII.5 MTsN Lubuk Padang. Further observer
understanding to the duties and responsibilities also classroom management by
model’s teacher. Based on these findings it could be concluded that the
implementation of lesson study still needed improvement in order to get better
learning in the classroom.
109
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
IPA di Kota Padang. Pada tahun 2011, sekali dalam satu bulan di sekolah
mulai dikembangkan pada mata yang berbeda. Oleh karena itu perlu
pelajaran bahasa Indonesia melalui dikembangkan lesson study berbasis
program pembelajaran lesson study Kelompok Kerja Guru di sekolah.
berbasis madrasah di Kementerian Dengan adanya lesson study tersebut
Agama Kota Padang. di sekolah maka kegiatan diskusi
Pembelajaran lesson study di dalam merencanakan, melaksanakan
lingkungan Kementerian Agama Kota dan merefleksikan pembelajaran akan
Padang cenderung kurang efektif lebih maksimal. Kedua, frekuensi
karena hanya diagendakan satu kali kegiatan guru mata pelajaran bisa
dalam satu bulan di sekolah yang ditingkatkan setiap dua minggu sekali.
ditunjuk sebagai penyelenggara. Guru Guru mata pelajaran yang sama di
mata pelajaran pada masing-masing sekolah akan memiliki waktu yang
jenjang pendidikan di Kementerian panjang untuk mengadakan
Agama bergabung dalam pelaksanaan pertemuan. Waktu yang tersedia
lesson study ke sekolah penyelenggara tersebut bisa dimanfaatkan untuk
tersebut. Jumlah guru mata pelajaran berdiskusi dalam melaksanakan
yang banyak membuat pembelajaran kegiatan lesson study. Ketiga,
lesson study kurang maksimal. kurangnya pemahaman guru observer
Perencanaan pembelajaran dibahas terhadap siswa dalam lesson study
secara bersama, namun pelaksanaan berbasis Musyawarah Guru Mata
dilakukan dua minggu setelah Pelajaran juga akan berdampak
perencanaan dilakukan. terhadap hasil pengamatan, karena
Selanjutnya, ketiadaan tim ahli guru observer datang dari sekolah
yang langsung mengamati kegiatan yang berbeda. Dengan lesson study
lesson study di sekolah penyelenggara berbasis seolah atau berbasis
mengakibatkan pelaksanaan kegiatan kelompok kerja guru mata pelajaran,
tersebut kurang sesuai dengan observer akan mudah mengenali siswa
ketentuan yang berlaku. Seperti saat karena selalu dekat dengan siswa.
do atau open class, observer dilarang Keempat, banyaknya guru observer
berbicara dan terlambat masuk kelas. yang datang ketika kegiatan do atau
Keberadaan tim ahli diharapkan open class membuat ruangan kelas
memberikan arah dan kebijakan dalam yang sempit menjadi sesak. Hal itu
perencanaan, pelaksanaan dan juga berdampak pada kurang
merefleksikan kegiatan lesson study di nyamannya siswa dalam belajar.
masing-masing sekolah. Sementara itu, Padahal kegiatan lesson study
pembelajaran lesson study yang telah bertujuan untuk membuat siswa
ada hanya dibimbing guru pengawas nyaman dan kreatif dalam proses
sekolah yang bertugas di wilayah pembelajaran.
sekolah tersebut. Berdasarkan rasionalitas
Permasalahan yang muncul tersebut, peneliti bermaksud melihat
dalam pelaksanaan lesson study seperti pelaksanaan lesson study dalam
berikut ini. Pertama, kurang efektifnya pembelajaran bahasa Indonesia
pelaksanaan lesson study berbasis berbasis Kerja Kelompok Guru (KKG)
Musyawarah Guru Mata Pelajaran di MTsN Lubuk Buaya Padang.
(MGMP) yang hanya dilaksanakan Lesson study berbasis KKG tersebut
110
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
111
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
112
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
113
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
terhadap cerita tersebut dimulai dari diberikan guru tidak menarik bagi
menentukan unsur-unsur intrinsik siswa. Alasan tersebut bisa terjadi
dalam cerita. Cerita yang dimaksud karena guru tidak memakai media
berjudul “Tidak Usah Malu” yang pembelajaran yang menarik dan cara
bertemakan tentang persahabatan. Hal mengajar yang mampu memotivasi
itu sesuai dengan usia siswa yang siswa seperti temuan observer pada
mulai memasuki remaja yang suka see 1.
dengan persahabatan. Ketiga, bermenung dan tidak
Berikut prilaku siswa selama belajar selama proses pembelajaran.
kegiatan do (open class) 2 yang Hal ini terbukti dari prilaku siswa
berhasil dicatat observer. Pertama, seperti Dion Pratama yang bermenung
siswa diam dan tidak ada reaksi saat proses pembelajaran berlangsung,
selama kegiatan pembelajaran. Hal ini Halimul Hakim dan Renaldi yang
terbukti dari prilaku siswa seperti tidak belajar saat guru menjelaskan
Imam Hafis Ridho dan Dihan Nelstia pembelajaran. Alasan siswa
yang diam saja dalam proses berperilaku tersebut tidak jauh berbeda
pembelajaran dan Jamil Maulana yang dengan temuan observer sebelumnya,
tidak ada reaksi dalam proses yaitu guru kurang bisa memotivasi
pembelajaran. Prilaku tersebut siswa dalam belajar, kurang
harusnya menjadi perhatian guru saat menariknya media pembelajaran yang
proses pembelajaran berlangsung, dipakai, pengelolaan kelas dan
karena prilaku tersebut dilakukan pemilihan strategi pembelajaran
siswa dengan berbagai alasan, antara kurang tepat.
lain karena kurang perhatian guru, Di dalam pembelajaran lesson
kurangnya pemahaman siswa terhadap study, pemilihan strategi pembelajaran
materi pelajaran dan siswa tidak harusnya sudah dibicarakan saat plan
merasa siap dengan pelajaran saat itu. (perencanaan) dilakukan, sehingga
Ketiga alasan tersebut bisa disebabkan bisa diketahui semua guru observer
oleh media pelajaran yang dipakai langkah-langkah dan strategi
guru kurang menarik bagi siswa. pembelajaran yang dilakukan saat
Kedua, tidak memperhatikan open class.
guru dalam pembelajaran. Hal ini Selanjutnya, pengelolaan kelas
terbukti dari prilaku siswa yang menjadi penting dalam pembelajaran
bernama Fazira Putri yang tidak lesson study karena akan berpengaruh
memperhatikan guru setelah menerima terhadap suasana dan kreativitas siswa
Lembar Kerja Siswa yang dibagikan dalam belajar. Pembelajaran lesson
guru. Siswa tidak memperhatikan study merupakan model pembelajaran
petunjuk yang diberikan guru yang menjadikan siswa sebagai
selanjutnya. Prilaku siswa tersebut sumber belajar. Pengelolaan kelas
dilakukan dengan berbagai alasan, penting dilakukan guru, karena hanya
antara lain karena merasa sudah paham kelas yang dikelola dengan baiklah
dengan materi yang diberikan guru yang akan memberikan suasana yang
atau tidak paham dengan materi yang menyenangkan dan memotivasi siswa
diberikan. Alasan lain dilakukan dalam belajar. Di dalam pembelajaran
karena siswa kurang termotivasi dalam tersebut, juga hadir guru observer
belajar atau materi pelajaran yang
114
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
115
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
dapat meningkatkan kreativitas guru siswa kelas VII.5 MTsN Lubuk Buaya
dan memotivasi siswa dalam belajar Padang adalah perencanaan
Bahasa Indonesia. Selanjutnya, di pembelajaran yang baik, media
dalam kegiatan lesson study, guru pembelajaran yang menarik, kerja
mata pelajaran bisa bekerja sama sama guru mata pelajaran dan
untuk memecahkan persoalan pengamatan observer yang
pembelajaran dan mencari solusi menyeluruh.
terhadap masalah yang dihadapi di SARAN
kelas untuk menciptakan suasana Penelitian lesson study ini
pembelajaran yangn menyenangkan menjadi bahan masukan dalam materi
pada pertemuan berikutnya. pembelajaran pada Kurikulum Tingkat
Pembelajaran lesson study akan Satuan Pendidikan (KTSP) dalam
berjalan lancar jika semua komponen kompetensi Dasar (KD) di tingkat
terkait, seperti guru model, siswa, Sekolah Menengah Pertama (SMP)
fasilitator dan observer bisa bekerja atau Madrasah Tsanawiyah (MTs).
sama untuk memperbaiki proses Berikut beberapa manfaat dari
belajar mengajar melalui pemilihan pembelajaran lesson study. Pertama,
strategi pembelajaran. Pembelajaran memberikan masukan agar
lesson study penting untuk pembelajaran dilakukan secara
memperbaiki praktik pembelajaran di maksimal, karena dengan adanya
kelas serta dapat meningkatkan kerjasama antara guru mata pelajaran,
kreativitas dan memotivasi siswa maka pembelajaran lebih efektif dan
dalam belajar, karena pembelajaran kesulitan dalam pembelajaran bisa
lesson study difokuskan pada siswa, diatasi secara bersama. Kedua,
baik dalam pengamatan belajar, memberi masukan bagi guru mata
suasana belajar, motivasi belajar pelajaran untuk menambah wawasan
maupun dalam pemilihan strategi dan pengetahuan agar pembelajaran
pembelajaran. lebih menarik bagi siswa. Ketiga,
Hal itu terbukti dari mampu memotivasi siswa dalam
meningkatnya hasil belajar siswa belajar, karena guru mata pelajaran
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. bisa mendiskusikan hal-hal baru yang
Dari 41 orang siswa kelas VII.5, menarik bagi siswa untuk diajarkan.
sembilan orang siswa memperoleh Berdasarkan penelitian yang
nilai di bawah batas Kriteria telah dilakukan dapat disampaikan
Ketuntasan Minimal (KKM) pada beberapa saran, diantaranya (1) agar
pembelajaran KD 7.1. Sementara itu, siswa lebih maksimal dalam
pada KD 7.2, hanya lima orang siswa pembelajaran, perlu diperbaiki cara
memperoleh nilai di bawah batas belajar, metode belajar, dan suasana
ketuntasan minimal. belajar (2) untuk mencari solusi atas
Dengan demikian dapat permasalahan yang dihadapi guru di
disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dalam kelas, beberapa orang guru mata
dapat menyebabkan kreativitas guru pelajaran dapat bekerja sama dalam
dan siswa meningkat dalam menyusun Rencana Pelaksanaan
pembelajaran menceritakan kembali Pembelajaran (RPP) sebelum
cerita yang telah dibaca dan pembelajaran dilaksanakan, sehingga
mengomentari cerita anak yang dibaca masalah yang dihadapi bisa
116
Jurnal Bahasa, Sastra dan Pembelajaran Volume 1 Nomor 1, Februari 2013
117