Anda di halaman 1dari 54

PENELITIAN

DALAM
KEBIDANAN
Dr.Evi Soviyati,MKM
PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
Sub Pokok Bahasan
Metode yang umum digunakan dala pelayanan kebidanan

Penelitian kuantitatif dan kualitatif

Evaluasi hasil penelitian (evidence) dari berbagai macam


metode.

Paradigma, jenis, tujuan penelitian kebidanan

Prinsip-prinsip dalam penelitian kebidanan


LATAR BELAKANG
CARE UNDANG-UNDANG NO 17 TAHUN 2023
PROVIDER (OMNIBUS LAW)

Researcher RUANG
LINGKUP
DERAJAT
KOMPETENSI PROFESI TENAGA PELAYANAN
KESEHATAN
BIDAN KESEHATAN KEBIDANAN
OPTIMAL

Decision
KESEHATAN IBU
Maker DAN ANAK

Communicator
Researcher/Peneliti
Mampu melakukan penelitian dalam bidang kebidanan untuk
menyelesaikan permasalahan dalam lingkup kebidanan serta
mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi, sesuai dengan
keahliannya, mampu melakukan penelitian dalam bidang
kebidanan untuk menyelesaikan permasalahan dalam lingkup
kebidanan serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang
dihadapi, sesuai dengan keahliannya.
Peran bidan sebagai peneliti adalah melakukan investigasi atau
penelitian dalam bidang kesehatan khususnya kebidanan, baik
secara mandiri maupun berkelompok. Dapat berkontribusi dalam
menyelesaikan masalah melalui aktifitas penelitian yang hasilnya
nanti dapat bermanfaat bagi orang banyak.
PENELITIAN
Penelitian pada dasarnya memiliki tujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai
pengetahuan yang telah ada, serta adanya fakta dan temuan-temuan baru sehingga
dapat disusun sebuah teori, konsep, kaidah atau metodologi baru yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.
PENELITIAN ATAU RESEARCH berasal dari Bahasa Inggris artinya “mencari Kembali”
Yang berarti penyelidikan yang hati-hati dan kritis dalam mencari fakta dan prinsip-
prinsip, suatu penyelidikan yang amat cermat untuk menghasilkan sesuatu (kamus
webster’s new international)
Menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current English (1961) ialah
penyelidikan atau pencarian yang seksama untuk memperoleh fakta baru dalam cabang
ilmu pengetahuan.
Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969) riset adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
Dalam bahasa Indonesia, padanan kata riset sering digunakan
istilah “penelitian”. Penelitian didefinisikan sebagai: “Suatu usaha
untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu
pengetahuan, dan usaha-usaha itu dilakukan dengan metode
ilmiah” (Sutrisno Hadi, 2001).
Secara umum penelitian adalah cara yang sistematis untuk
menjawab masalah yang sedang diteliti, dengan menggunakan
metode ilmiah yang teratur dan tuntas.
Menurut Davis (1985), Karakteristik suatu metode ilmiah
adalah sebagai berikut :

Bersifat objektif. Metode


Bersifat kritis dan analisis. dapat menghasilkan
Suatu metode yang penyelidikan yang dapat Bersifat empiris. Metode yang
menunjukkan adanya proses dicontohkan oleh ilmuan lain dipakai berdasarkan pada
yang tepat dan benar untuk dalam studi dan kondisi yang kenyataan / fakta
mengidentifikasi masalah. sama. dilapangan.

Bersifat logika. Suatu metode Bersifat konseptual dan


yang digunakan dapat teoretis. Metode yang
memberikan argumentasi mengarahkan bahwa proses
ilmiah. Kesimpulan yang penelitian yang dijalankan
dibuat secara rasional harus memiliki
didasarkan pada bukti-bukti pengembangan konsep dan
yang tersedia. stuktur teori yang jelas, agar
hasil dapat
dipertanggungjawabkan
secara ilmiah.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah suatu indikasi ke arah data/ informasi apa yang akan
dihasilkan melalui penelitian. Tujuan umum merupakan pernyataan spesifik yang
menggambarkan luaran yang akan dihasilkan dari penelitian, bersifat global,
jangka panjang dan abstrak.

Secara umum penelitian bertujuan untuk mengembangkan ilmu dari berbagai


pengetahuan yang telah ada , serta adanya fakta dan temuan-temuan baru
sehingga dapat disusun sebuah teori, konsep, hukum, kaidah atau metodologi
baru yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.
Tujuan khususnya adalah :
Seiring dengan perjalanan waktu ada banyak peneliti
dan teori-teori lama yang nampaknya perlu direvisi untuk
disesuaikan dengan perkembangan pengetahuan dan
Ingin membuktikan teori-teori teknologi saat ini. Oleh karena itu, terdapat beberapa
yang ada orang yang ingin membuktikan apakah hasil penelitian
atau teori yang telah ada masih cukup relevan dengan
keadaan saat ini, untuk itu seorang peneliti dapat
membuktikannya dengan penelitian.

Menemukan adanya teori-teori


baru atau produk yang baru.
PENELITIAN KEBIDANAN
Penelitian merupakan rangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu permasalahan.
Penelitian pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk memahami dan memecahkan masalah secara
ilmiah, sistematis dan logis. Ilmiah diartikan sebagai kebenaran pengetahuan yang didasarkan pada
fakta empiris, yang diperoleh dari penyelidikan secara berhati-hati dan bersifat objektif.

Oleh sebab itu kegiatan penelitian ilmiah memerlukan dan menempuh tahap-tahap yang sistematis,
dalam arti menurut aturan tertentu, dan logis dalam arti sesuai dengan penalaran.

Penelitian kebidanan merupakan suatu kegiatan penelitian yang membahas masalah kebidanan
yang timbul berdasarkan teori-teori ilmiah dan kenyataan objektif sehingga dapat dibuat suatu
analisis untuk menghasillkan suatu kesimpulan yang benar dalam menjawab masalah sedang
dibahas.
RUANG LINGKUP PENELITIAN
KEBIDANAN
Pranikah dan
Remaja Kehamilan
prakonsepsi

BBL, Neonatus, dan


Persalinan Nifas
Anak Prasekolah

Keluarga Kebidanan
Perimenopouse
Berencana Komunitas

Kesehatan
Lansia
Reproduksi
METODOLOGI PENELITIAN
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar, untuk mencari tahu
yang Benar maka sejak jaman dahulu manusia telah berusaha pengumpulan
pengetahuan.

PENGETAHUAN pada dasarnya merupakan kumpulan dari sejumlah fakta dan


teori yang memungkinkan seseorang dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya. SISTEMATIS
Critical ILMIAH FAKTUAL
thinking
LOGIS

5W1H
What, Why, When, Where, PENELITIAN
Who and How
Bagaimana cara memperoleh
Pengetahuan?
Cara tradisional Cara coba salah/Trial and eror, otoritas/kekuasaan, pengalaman
atau non ilmiah pribadi, jalan pikiran (secara induksi /khusus ke umum dan
deduksi umum ke khusus))
Cara modern atau
cara ilmiah Research methodology (sistematis, logis, ilmiah), proses berfikir
deduktif-induktif-verivikatif, pada akhirnya menghasilkan
penelitian ilmiah / scientific research method

Jhon Dewey (1910) dalam bukunya “how we think?” Langkah-Langkah pemecahan suatu masalah
adalah : merasakan adanya masalah, merumuskan/membatasi masalah/identifikasi masalah,
membentuk dugaan sementara/hipotesis, merumuskan hasil hipotesis secara deduktif, menguji
hipotesis (diterima/ditolak)
Merumuskan
hipotesis

Langkah-Langkah umum dalam


penelitian Ilmiah
JENIS PENELITIAN KESEHATAN

BERDASARKAN TUJUAN
•Metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic
research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian
pengembangan (research and development).

BERDASARKAN KEALAMIAHAN/NATURAL SETTING


•Metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian
eksperimen, survey dan naturalistik.
Jenis Penelitian Kesehatan
DILIHAT DARI ASPEK PENDEKATANNYA DAPAT DIBAGI MENJADI 2 MACAM YAITU ;
PENDEKATAN KUANTITATIF DAN PENDEKATAN KUALITATIF,

BERDASARKAN SIFATNYA PENELITIAN DAPAT DIBEDAKAN ANTARA LAIN ; PENELITIAN DASAR,


TERAPAN DAN EVALUATIF. SEDANGKAN BERDASARKAN FUNGSINYA DIBEDAKAN ANTARA
PENELITIAN DESKRIPTIF, PREDIKTIF, IMPROFTIF
PENELITIAN DESKRIPTIF
PENELITIAN DESKRIPTIF DESKRIPTIF RESEARCH DITUJUKAN UNTUK MENDESKRIPSIKAN SUATU
KEADAAN ATAU FENOMENA-FENOMENA APA ADANYA. DALAM STUDI INI PARA PENELITI TIDAK
MELAKUKAN MANIPULASI ATAU MEMBERIKAN PERLAKUAN-PERLAKUAN TERTENTU TERHADAP
OBJEK PENELITIAN, SEMUA KEGIATAN ATAU PERISTIWA BERJALAN SEPERTI APA ADANYA.
Penelitian Prediktif
Penelitian prediktif predictive research ditujukan untuk memprediksi atau memperkirakan apa
yang akan terjadi atau berlangsung pada saat yang akan datang berdasarkan hasil analisis
keadaan saat ini.

Dapat dilakukan melalui studi kecenderungan dengan melihat perkembangan melalui jangka
waktu tertentu, pada saat ini atau pada saat yang lalu dapat dilihat kecenderungannya pada
masa yang akan datang.
Penelitian Improftif
PENELITIAN INPROFTIF IMPROVETIVE REASEARCH DITUJUKAN UNTUK MEMPERBAIKI,
MENINGKATKAN ATAU MENYEMPURNAKAN SUATU KEADAAN, KEGIATAN ATAU PELAKSANAAN
SUATU PROGRAM.

CONTOH ; OPTIMALISASI PROGRAM DESA SIAGA TERHADAP KEJADIAN ANGKA KEMATIAN IBU
Penelitian Eksplanatif
Penelitian eksplanatif explanative research ditujukan untuk memberikan penjelasan tentang
hubungan antar suatu fenomena untuk variabel. Penelitian eksplanatif mencoba untuk mencarai
hubungan antar hal tersebut. Hubungan tersebut bisa berbentuk hubungan korelasional atau
saling hubungan, sumbangan atau kontribusi suatu variabel terhadap variabel lainnya.
Penelitian yang paling umum
dilakukan dalam Kebidanan
PENELITIAN DESKRIPTIF
Menurut Etna Widodo Muchtar (2000), penelitian dengan metode deskriptif adalah
metode riset yang digunakan untuk memperjelas gejala sosial melalui berbagai variabel
penelitian yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya.

Hidayat (2010) menjelaskan bahwa penelitian metode deskriptif adalah sebuah


penelitian yang lebih luas dalam penggunaan data-datanya. Maksud “luas” dalam hal ini
artinya lebih condong pada analisa yang panjang dari ujung awal sampai akhir.

Dalam penelitian yang dilakukan secara deskriptif pihak peneliti tidak perlu menyusun
hipotesis. Mengapa? Sebab kegiatan penelitian yang dilakukan untuk proses pengujian
dan penulisan hasilnya baru dilakukan setelah terjun langsung di lapangan.

Metode deskriptif ini lebih variatif, yakni bisa berupa angka dan juga bisa dalam berupa
kata-kata. Sehingga jenis data yang digunakan bisa memakai angka yang umum
digunakan dalam penelitian kuantitatif dan kata-kata pada penelitian kualitatif.
PENELITIAN DESKRIPTIF
Sugiyono menyatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian dengan
metode untuk menggambarkan suatu hasil penelitian. Namun oleh Sugiyono juga
dijelaskan, bahwa penggambaran ini tidak digunakan untuk menyusun kesimpulan
penelitian secara umum.

Kata “deskriptif” diartikan sebagai memiliki sifat deskripsi dan menggambarkan apa
adanya. Sehingga, metode deskriptif dalam penelitian bisa diartikan sebagai metode
penelitian yang dilakukan dengan cara menggambarkan objek penelitian apa adanya.
Kriteria Penelitian Deskriptif
Masalah yang Dirumuskan Harus Layak

Tujuan Penelitian Tidak Boleh Terlalu Luas

Data Merupakan Fakta

Pembanding Harus Memiliki Validasi

Tempat dan Waktu Penelitian Jelas

Hasil Penelitian Dijelaskan Mendetail


Ciri Penelitian Deskriptif
Mendeskripsikan Variabel
Ciri-ciri yang pertama adalah mengenai variabel utama di dalam metode penelitian yang
yang kemudian dideskripsikan secara mendetail. Sehingga peneliti yang memakai
metode ini perlu mendeskripsikan mengenai umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan,
pekerjaan, status marital, dan variabel utama lain dengan detail.
Terdapat Hubungan Sebab Akibat
Ciri berikutnya adalah memiliki hubungan sebab akibat yang kemudian oleh peneliti
disajikan secara mendetail.
Hasil Penelitian Disajikan Sesuai Data
Penelitian dengan metode deskriptif kemudian menyajikan hasil penelitian dengan data
yang sesuai dengan fakta. Sehingga data ini murni didapatkan langsung dari lapangan
(lokasi penelitian). Kemudian oleh peneliti tadi dikembangkan untuk bisa digambarkan
sejelas dan sedetail mungkin.
CIRI PENELITIAN DESKRIPTIF
Data Dikumpulkan pada Periode Tertentu
Penelitian secara deskriptif kemudian menentukan waktu tertentu untuk melakukan
pengamatan. Sebab data dari metode penelitian ini penting untuk dikumpulkan di
periode tertentu. Sebab suatu fenomena kadang akan lebih mudah diamati pada
periode waktu tertentu dan tentunya untuk memastikan hasil penelitian akurat.
Wilayah Penelitian Fleksibel
Pada penelitian dengan metode deskriptif, maka wilayah dimana ditentukan sebagai
lokasi penelitian sifatnya fleksibel. Jadi peneliti bisa membatasi lokasi penelitian hanya
pada satu desa, satu kecamatan saja, dan sebagainya. Selain itu juga bisa lebih luas
misal dalam satu negara.
Cara Menuliskan Penelitian
Deskriptif

Pahami dulu Menyusun Terjun langsung


Melakukan
masalah yang kerangka ke lapangan
identifikasi Menyusun
akan diteliti, berpikir, supaya atau lokasi Memberikan
pada suatu Memberikan laporan
Menentukan misalnya lebih mudah untuk interpretasi
masalah generalisasi penelitian yang
Menentukan tujuan dan juga dengan bisa mengumpulkan, terhadap data
khususnya terhadap data disesuaikan
perumusan manfaat dari mengkaji studi disesuaikan mengorganisir, yang
fenomena yang dengan standar
masalah. penelitian yang pustaka dan dengan dan didapatkan saat
sosial yang didapatkan penulisan
dilakukan. banyak pertanyaan menganalisa terjun ke
layak diteliti tadi. laporan
berkonsultasi yang menjadi data agar lapangan.
dengan metode penelitian.
dengan orang dasar sesuai dengan
deskriptif.
lebih ahli. penelitian. fakta.
Metode dalam Penelitian
Deskriptif
1. Metode Survei

Metode pertama adalah metode survei dimana peneliti akan berinteraksi langsung
dengan subjek penelitian atau subjek uji. Misalnya dengan menggunakan teknik
kuesioner yang wajib diisi subjek dan juga melakukan jajak pendapat.

2. Metode Deskriptif Kesinambungan

Metode kedua adalah metode kesinambungan, yang merupakan metode penelitian


deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pengumpulan data secara berkelanjutan
atau terus menerus. Sehingga data penelitian sifatnya lebih detail dan menyeluruh.
Metode dalam Penelitian
Deskriptif
3. Penelitian Studi Kasus

Berikutnya adalah metode studi kasus dimana penelitian dilakukan dengan cara berfokus pada suatu
objek penelitian. Pada metode ini peneliti bisa saja terlibat langsung maupun tidak langsung dengan
subjek uji.

4. Penelitian Analisis Pekerjaan dan Aktivitas

Dalam metode deskriptif juga terdapat proses pengumpulan data dengan metode analisis pekerjaan dan
aktivitas. Sehingga peneliti akan melakukan pengkajian terhadap pekerjaan dan aktivitas dari subjek uji.
Tujuannya adalah untuk mengetahui aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci.

5. Penelitian Tindakan

Merupakan metode dari penelitian secara deskriptif yang fokus utamanya adalah bertujuan
meningkatkan mutu dan bisa juga bertujuan untuk memecahkan suatu masalah.
Metode dalam Penelitian
Deskriptif
5. Penelitian Tindakan
Merupakan metode dari penelitian secara deskriptif yang fokus utamanya adalah
bertujuan meningkatkan mutu dan bisa juga bertujuan untuk memecahkan suatu
masalah.
6. Penelitian Perpustakaan
Sedangkan untuk metode penelitian perpustakaan adalah metode pengumpulan dan
analisis data dengan cara melakukan pengamatan terhadap hasil tulisan yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti atau berhubungan dengan objek penelitian.
7. Penelitian Komparatif
Metode berikutnya di dalam penelitian deskriptif adalah metode penelitian
komparatif. Sesuai dengan namanya, pada metode ini peneliti akan melakukan
perbandingan dari setiap data yang diperoleh di lapangan.
Penelitian Analitik
Bentuk studi yang melibatkan keterampilan seperti pemikiran kritis dan evaluasi fakta dan
informasi yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Idenya adalah menemukan
elemen utama di balik topik yang sedang dianalisis untuk memahaminya secara mendalam.

Dalam dunia penelitian, metode analisis terutama digunakan untuk menemukan bukti untuk
mendukung penyelidikan sedang dilakukan untuk membuat mereka lebih dapat diandalkan, atau
untuk membentuk ide-ide baru tentang topik tertentu. Beberapa cara di mana itu terjadi adalah
meta-analisis dan ilmiah makalah.
Metode peneltian Analitik
Survey Analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa
fenomena Kesehatan terjadi, kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara
fenomena,baik antara faktor risiko (pengaruh) dengan faktor efek (akibat).

Misalnya Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko dari penyakit jantung (efek)
Pendekatan survey Analitik
Cross Sectional

Case control (retrospective)

Cohort (prospective)
CROSS SECTIONAL
Studi cross sectional adalah jenis desain penelitian di mana peneliti mengumpulkan data dari
banyak individu yang berbeda pada satu titik waktu, sehingga dalam penelitian crosssectional,
peneliti mengamati variabel tanpa lagi dapat mempengaruhinya.
Peneliti di bidang ekonomi, psikologi, kedokteran, epidemiologi, dan ilmu sosial lainnya
menggunakan studi cross-sectional dalam pekerjaan mereka. Misalnya, ahli epidemiologi yang
tertarik pada prevalensi penyakit saat ini di subset tertentu dari populasi mungkin menggunakan
desain cross-sectional untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang relevan.
Notoatmodjo (2002) , Cross sectional adalah sebagai suatu penelitian untuk mempelajari suatu
dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dan dengan suatu pendekatan,
observasi ataupun dengan teknik pengumpulan data pada suatu waktu tertentu (point time
approach).
Ciri Cross Sectional
Penelitian berlangsung pada satu titik waktu

Riset crosssectional tidak melibatkan manipulasi variabel

Metode cross sectional memungkinkan peneliti untuk melihat banyak karakteristik sekaligus (usia,
pendapatan, jenis kelamin, dan lain-lain)

Cross sectional sering digunakan untuk melihat karakteristik yang berlaku dalam populasi tertentu

Cross sectional dapat memberikan informasi tentang apa yang terjadi dalam populasi saat ini
Case control (retrospective)

Studi kasus-kontrol (case control) adalah jenis studi observasional di mana individu dengan hasil
yang diinginkan (kasus) dan individu tanpa hasil yang diinginkan (kontrol) diidentifikasi terlebih
dahulu. Kemudian kelompok-kelompok ini dipelajari secara retrospektif untuk membandingkan
frekuensi paparan suatu faktor risiko untuk memperkirakan hubungan antara faktor risiko dan
hasil selanjutnya. Studi kasus kontrol juga dikenal sebagai "studi retrospektif" dan "studi referensi
kasus".
Contoh studi kasus kontrol
Peneliti memilih beberapa pasien kanker dan pasien non-kanker dan mempelajari riwayat kedua
kelompok untuk membandingkan frekuensi paparan terhadap faktor risiko, yaitu merokok untuk
setiap kelompok untuk memperkirakan hubungan antara faktor risiko (merokok) dan penyakitnya
( kanker paru-paru).
Di sini, peneliti memulai studinya dengan hasil (kasus dan kontrol) dan mencoba menentukan
rincian paparan pada kedua kelompok.
Cohort /Kohort
Penelitian kohort dalah rancangan penelitian epidemiologi analitik observasional yang mempelajari
hubungan antara paparan dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok terpapar dan
kelompok tidak terpapar berdasarkan status penyakit.
Penelitian kohort sering juga disebut penelitian follow up atau penelitian insidensi, yang dimulai
dengan sekelompok orang (kohort) yang bebas dari penyakit, yang diklasifikasikan ke dalam sub
kelompok tertentu sesuai dengan paparan terhadap sebuah penyebab potensial terjadinya penyakit
atau outcome.
Penelitian dengan rancangan kohort merupakan penelitian, dimana peneliti mengelompokkan atau
mengklasifikasikan kelompok terpapar dengan kelompok tidak terpapar, untuk kemudian diamati
sampai waktu tertentu untuk melihat ada tidaknya fenomena. Dengan kata lain, penelitian kohort
adalah penelitian yang bertujuan mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit, dengan
membandingkan kelompok terpapar (faktor penelitian) dan kelompok tidak terpapar berdasarkan
status penyakit
Penelitian Pendekatam Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2015:14) bahwa pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau sampel tertentu dan pengambilan sampel secara
random dengan pengumpulan data menggunakan instrumen, analisis data bersifat statistik.

Arikunto (2006: 12) mengemukakan tentang penelitian kuantitatif yakni pendekatan penelitian
yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari mengumpulkan data, penafsiran terhadap
data yang diperoleh, serta pemaparan hasilnya.

Creswell (2012: 13), menjelaskan penelitian kuantitatif mewajibkan seorang peneliti untuk
menjelaskan bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel yang lainnya.

Dari pengertian metode kuantitatif menurut para ahli tersebut. Maka dapat ditegakan bahwa
metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berkaitan dengan angka–angka yang dianalisi
dengan teknik statistik untuk menganalisa hasilnya.
Macam-macam metode penelitian kuantitatif
yang paling umum dan sering digunakan
KORELASI, DESKRIPTIF, KASUAL KOMPARATIF, KOMPARATIF, EKSPERIMEN, SURVEI, DAN
INFERENSIAL. KEBERADAAN MACAM-MACAM METODE PENELITIAN KUANTITATIF TERSEBUT
DIGUNAKAN UNTUK MENGUJI ATAU MENGONFIRMASI TEORI ATAU ASUMSI DENGAN STUDI
MENDALAM.
Karakteristik Penelitian
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif berlandaskan filsafat positivisme yang harus memiliki dua
kriteria penting, yakni kriteria eksplanatori dan prediktif.

Eksplanatori berarti penelitian harus dapat menjelaskan keterkaitan dua buah


atau lebih fenomena dalam bentuk hubungan, perbedaan, pengaruh, maupun
menjelaskan sampel penelitian terhadap populasinya.

Prediktif berarti hasil penelitian harus memiliki daya ramal tinggi yang mampu
memprediksikan suatu fenomena yang akan terjadi.
Macam Macam Metode Penelitian
Kuantitatif
KUANTITATIF EKSPERIMEN

merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan meramalkan yang akan
terjadi pada suatu variabel jika diberikan suatu perlakuan tertentu pada variabel lainnya.
Eksperimen memiliki ciri:

a) Berhubungan erat dengan populasi dan sampel, karena perlakuan yang diberikan pada
kelompok eksperimen atau kelompok kontrol (yang tidak diberikan perlakuan) adalah sejumlah
anggota sampel sehingga bersifat representatif dari populasi;

b) berkaitan dengan hipotesis, dalam penelitian kualitatif eksperimen, peneliti mengajukan


hipotesis (dugaan sementara) yang akan dibuktikan kebenaran atau kesalahannya melalui
eksperimen.
SURVEI
adalah penelitian yang berusaha untuk mengungkap opini, pendapat, dan pandangan subjek
penelitian (masyarakat atau populasi lain) terhadap isu yang sedang diteliti (variabel penelitian).
Melalui teknik statistik, hasil survei dapat memberikan gambaran dan daya ramal yang tinggi terhadap
sesuatu yang disurvei pada skala yang luas.
PENELITIAN KORELASI (KUANTITATIF PENGARUH),
metode penelitian korelasi atau correlational Research adalah penelitian yang dilakukan untuk
menemukan ada atau tidaknya hubungan antar dua atau lebih variabel yang sedang diteliti. Misalnya,
apakah variabel X (kemampuan menulis teks eksplanasi) dipengaruhi oleh variabel Y (metode
pembelajaran kooperatif)? Jika nilai rata-rata yang didapatkan dalam ujian tes menulis teks eksplanasi
meningkat, maka variabel Y berpengaruh terhadap variabel X.
PENELITIAN KUALITATIF
PERBEDAAN MENCOLOK ANTARA METODE PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF TERLETAK PADA JUMLAH RESPONDEN YANG DIPERLUKAN.
RESPONDEN YANG DIBUTUHKAN DALAM METODE PENELITIAN KUANTITATIF
BERJUMLAH MINIMAL 30 ORANG, SEDANGKAN KUALITATIF BISA DILAKUKAN
DENGAN 2 NARASUMBER ATAU LEBIH.

BERBEDA DENGAN METODE KUANTITATIF YANG MENGUJI HIPOTESIS,


METODE KUALITATIF MEMUNGKINKAN PENELITI UNTUK MENGUMPULKAN
INFORMASI DI LAPANGAN KEMUDIAN DIRUMUSKAN SEBAGAI TEORI.

JADI, ANALISIS DATA PADA METODE KUALITATIF BERSIFAT INDUKTIF, YAITU


BERGERAK DARI BAWAH KE ATAS.
PENGERTIAN METODE KUALITATIF

Metode Kualitatif adalah sebuah penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu
fenomena dalam kontak sosial secara alami dengan mengedepankan proses interaksi
komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas.
Tujuan Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif bertujuan untuk menemukan informasi sedetail-detailnya. Semakin
mendalam data yang diperoleh, maka semakin bagus kualitas penelitian tersebut. Berbeda
dengan penelitian kuantitatif yang berfokus pada banyaknya data, penelitian kualitatif
memusatkan pada seberapa lengkap dan dalam informasi yang didapatkan peneliti.
Ciri-ciri Penelitian Kualitatif
Peneliti adalah instrument

Bersifat Subjektif

Berkembang dan Fokus pada Proses

Hasil Data Deskriptif


Jenis – Jenis Penelitian Kualitatif
1. ETNOGRAFI
Etnografi merupakan studi mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya
atau sebuah kelompok sosial tertentu. Jenis penelitian ini bisa kamu gunakan untuk permasalahan
yang ada sangkut pautnya dengan sistem kepercayaan, bahasa, maupun nilai-nilai budaya.
2. STUDI KASUS
Studi kasus merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, organisasi, bisnis, atau lembaga
tertentu. Tujuannya untuk menggambarkan kondisi, mencari penyebab, serta memungkinkan peneliti
menemukan solusi atas permasalahan yang ada. Studi kasus banyak digunakan dalam penelitian
psikologi terutama yang berhubungan dengan otak manusia. Menariknya, studi kasus juga bisa
diimplementasikan pada metode kuantitatif, lho.
Jenis penelitian Kualitatif
3. STUDI DOKUMEN
Studi dokumen merupakan jenis penelitian yang didasarkan pada dokumen tertulis untuk dianalisis dan
diinterpretasikan. Dokumen tersebut bisa berupa buku teks, surat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian,
naskah, artikel, dan sejenisnya. Studi dokumen bisa kamu gunakan saat meneliti masalah yang berhubungan
dengan bidang pendidikan, seperti kurikulum sekolah atau prestasi siswa di setiap semester.
4. OBSERVASI ALAMI
Observasi alami merupakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan pengamatan menyeluruh pada objek
tertentu tanpa sedikitpun mengubahnya. Observasi alami bertujuan untuk mengamati dan memahami perilaku
manusia dalam situasi yang berbeda.Sebagai peneliti, kamu bisa menggunakan kamera tersembunyi atau alat lain
yang tidak diketahui oleh mereka, sehingga perilaku yang terekam tidak dibuat-buat atau direkayasa.
5. FENOMENOLOGI
Dalam penelitian fenomenologi, peneliti hendak menggali makna dari setiap peristiwa atau pengalaman hidup yang
dialami oleh narasumber.
Teknik Pengumpulan Data
Metode Penelitian Kualitatif
1. Wawancara Mendalam

2. Observasi

3. Forum Group Discussion

4. Dokumentasi
Teknik Penarikan Sampel
Penelitian Kualitatif
1. Snowball Sampling (Bola Salju)

Teknik penarikan sampel ini digunakan untuk meneliti fenomena yang sifatnya sensitif. Kamu bisa
meminta informasi dari sampel pertama untuk mendapatkan sampel berikutnya, secara terus menerus
hingga seluruh kebutuhan sampel penelitian telah terpenuhi. Snowball sampling biasanya cocok untuk
penelitian yang menjelaskan pola-pola sosial atau komunikasi komunitas tertentu.

2. Purposive Sampling (Sampel Bertujuan)

Sampel bertujuan adalah sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan khusus.


Pertimbangan ini ditentukan oleh peneliti sendiri. Misalnya, kamu ingin meneliti pola komunikasi
karyawan generasi Z di perusahaan ABC yang berjumlah 50 orang. Nah, kamu bebas memilih
beberapa narasumber yang dianggap paling sesuai.
Kelebihan/Kelemahan Metode
Penelitian Kualitatif
KELEBIHAN KELEMAHAN

PEMAHAMAN MENDALAM MEMBUTUHKAN WAKTU YANG LAMA

FLEKSIBILITAS SUBJEKTIF DAN RENTAN BIAS

MENINGKATKAN EMPATI DAN TOLERANSI TIDAK REPRESENTATIF


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai