Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH

JL. Sei Mencirim no. 77


Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH


NOMOR : 001/ PAB/ SK / DIR / I / 2018

TENTANG

PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI (SEDANG DAN DALAM)


RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH

DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit


perlu adanya kebijakan mengenai Pelayanan Anestesi dan Sedasi
(Sedang dan Dalam);
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
butir a perlu menetapkan Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang
dan Dalam) Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009


tertanggal 13 Oktober 2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tertanggal 28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tertanggal 17 Oktober 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004
tertanggal 6 Oktober 2004 tentang Praktik Kedokteran;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 269 /
Menkes / Per / III / 2008 tertanggal 12 Maret 2008 tentang Rekam
Medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 /
Menkes / Per / III / 2008 tertanggal 26 Maret 2008 tentang
Persetujuan Tindakan Kedokteran;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
519/Menkes/Per/III/2011 tertanggal 3 Maret 2011 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi dan Terapi Intensive;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 /
Menkes / Per / VIII / 2011 tertanggal 08 Agustus 2011 tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012 tahun
2012 tertanggal 15 Maret 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 129 /
Menkes / SK / II / 2008 tertanggal 06 Februari 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah sakit.
RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH
JL. Sei Mencirim no. 77
Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM


TUJUH-TUJUH TENTANG PELAYANAN ANESTESI DAN
SEDASI (SEDANG DAN DALAM) RUMAH SAKIT MATA
MENCIRIM TUJUH-TUJUH.
Kesatu : Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) Rumah Sakit Mata
Mencirim Tujuh-Tujuh sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini.
Kedua : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Anestesi dan
Sedasi (Sedang dan Dalam) Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh
dilaksanakan oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan Anestesi dan
Sedasi (Sedang dan Dalam) yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit
Mata Mencirim Tujuh-Tujuh.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Medan
Pada Tanggal 2 januari 2018
Direktur Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh,

dr. Iqbal, M.Ked (Oph), Sp.M


RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH
JL. Sei Mencirim no. 77
Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

Lampiran Keputusan Direktur Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh


Nomor : 001/ PAB / SK / DIR / I / 2018
Tanggal : 2 januari 2018

PELAYANAN ANESTESI DAN SEDASI (SEDANG DAN DALAM)


RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH

I. Kebijakan Umum
Pelayanan Anestesi Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh mengacu pada standar di
rumah sakit, undang-undang dan peraturan yang berlaku (Permenkes Nomor
519/Menkes/Per/III/2011). Pelayanan anestesi pada hakekatnya memberikan tindakan medis
yang aman, efektif, berperikemanusiaan dan memuaskan bagi pasien yang menjalani
pembedahan, prosedur medis atau trauma yang menyebabkan rasa nyeri, kecemasan dan
stres psikis lain.

II. Kebijakan Khusus :


1. Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) merupakan pelayanan yang
mencakup :
a. Pelayanan didalam kamar bedah
1) Pelayanan Pra- anestesi dan sedasi (sedang dan dalam)
2) Pelayanan Intra-anestesi dan sedasi (sedang dan dalam)
3) Pelayanan Pasca-anestesi dan sedasi (sedang dan dalam)
b. Penanganan nyeri
c. Pelayanan tindakan resusitasi
2. Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan pasien dan dilakukan secara seragam dan terintegrasi di Rumah Sakit Mata
Mencirim Tujuh-Tujuh.
3. Pelayanan Sedasi dapat diklasifikasikan menjadi :
a. Sedasi Ringan/ minimal : kondisi di mana pasien masih dapat merespon dengan
normal terhadap stimulus verbal. Meskipun fungsi kognitif dan koordinasi dapat
terganggu, ventilasi dan fungsi kardiovaskuler tidak terpengaruh. Contoh sedasi
minimal adalah : blok safar perifer, anestesi lokal atau topikal, pemberian 1 jenis
obat sedatif/ anealgesik oral dengan dosis yang sesuai untuk penanganan insomnia,
ansietas atau nyeri
b. Pelayanan Sedasi moderat adalah pemberian obat-obatan yang menyebabkan
penurunan kesadaran tetapi masih berespon terhadap rangsangan verbal dan
rangsangan taktil ringan, jalan nafas ventilasi masih terjaga dengan baik dan fungsi
kardiovaskular masih terjaga baik. Obat-obat yang dipakai adalah obat-obat yang
berefek sedatif.
c. Pelayanan Sedasi Dalam adalah pemberian obat-obatan yang menyebabkan
penurunan kesadaran dimana pasien sulit dibangunkan tapi masih bisa berespon
terhadap rangsangan nyeri berulang, jalan nafas dan fungsi ventilasi spontan
kemungkinan terganggu, sehingga memerlukan bantuan untuk mempertahankan ke
lapangan jalan nafas dan mempertahankan ventilasi yang adekuat, fungsi
kardiovaskular biasanya masih terjaga baik. Obat-obat yang dipakai adalah obat-obat
yang berefek sedatif.
RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH
JL. Sei Mencirim no. 77
Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

4. Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) yang diberikan harus memenuhi
kebutuhan Pelayanan Sedasi dari disiplin terkait serta sesuai dengan bentuk Pelayanan
Sedasi yang dimiliki oleh Anestesi Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh .
5. Pelayanan Anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) dilakukan oleh dokter Spesialis
Anestesiologi yang memiliki SIP di Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh, dokter,
penata anestesi dan perawat yang berkompeten di Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-
Tujuh.
6. Pelayanan Sedasi Ringan dilakukan oleh dokter spesialis mata. Kompetensi harus sesuai
standar yang telah ditetapkan yaitu mampu melakukan teknik sedasi, melakukan
monitoring tepat, menanggulangi komplikasi, mampu menggunakan bahan antidotum,
dan mampu melakukan Basic Life Support (BLS).
7. Pelayanan anestesi dan Sedasi (Sedang dan Dalam) meliputi asesmen pasien yang
lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yang
berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi,
akhirnya transfer maupun pemulangan pasien (discharge).
8. Pelayanan anestesi yang adekuat, regular dan nyaman.
9. Pelayanan anestesi tersedia untuk keadaan darurat di luar jam kerja.
10. Pelayanan anestesi dibawah kepemimpinan satu orang yang kompeten (qualified),
melalui pelatihan bersertifikat, keahlian dan pengalaman, konsistensi dengan undang-
undang dan peraturan yang berlaku. Orang ini memiliki tanggungjawab professional
untuk pelayanan anestesi tersebut. Tanggung jawab meliputi:
a. Mengembangkan, menerapkan, dan menjaga regulasi
b. Melakukan pengawasan administratif
c. Menjalankan program pengendalian mutu yang dibutuhkan
d. Memonitor dan evaluasi pelayanan anestesi umum, sedasi moderat dan dalam
11. Kualifikasi para dokter atau semua individu yang kompeten yang bertanggung jawab atas
pasien yang menerima anestesi. Setiap petugas harus kompeten dalam:
a. Teknik berbagai modus anestesi;
b. Monitoring yang tepat
c. Respon terhadap komplikasi;
d. Penggunaan zat-zat reversal; dan
e. Sekurang-kurangnya bantuan hidup dasar.
12. Harus ada asesmen praanestesi untuk mengevaluasi risiko dan ketepatan anestesi bagi
pasien yang dilakukan sebelum menentukan jenis tindakan. Seorang spesialis anestesi
yang kompeten menjalankan asesmen pra anestesi. Bila anestesi yang harus diberikan
secara darurat, asesmen pra anestesi dapat segera dilaksanakan secara berurutan atau
secara serentak, tetapi masing-masing didokumentasikan sendiri.
13. Asesmen pra induksi berbasis IAR, terpisah dari asesmen pra anestesi dan sedasi (sedang
dan dalam), fokus pada stabilitas fisiologis dan kesiapan pasien untuk tindakan anestesi
da sedasi (sedang dan dalam), berlangsung sesaat sebelum induksi anestesi.
14. Seorang petugas yang kompeten memonitor pasien selama anestesi dan selama sedasi dan
mencatat semua pemantauan.
15. Pelayanan anestesi pada setiap pasien direncanakan dan didokumentasikan di rekam
medis pasien. Perencanaan mempertimbangkan informasi dan asesmen pasien lain dan
mengidentifikasi anestesi yang akan digunakan, termasuk metode pemberiannya,
pemberian medikasi dan cairan lain, serta prosedur monitoring dalam mengantisipasi
pelayanan pasca anestesi dan sedasi.
RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH
JL. Sei Mencirim no. 77
Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

16. Risiko, manfaat dan alternatif anestesi didiskusikan dengan pasien dan keluarganya atau
mereka yang membuat keputusan bagi pasien. Seorang anestesiolog atau petugas yang
kompeten memberikan edukasi ini.
17. Setiap tindakan pembedahan yang dilakukan oleh DPJP/dokter tim harus melalui proses
komunikasi dan pemberian informasi serta mendapat persetujuan dari pasien atau
keluarga pasien
18. Anestesi yang digunakan dan tehnik anestesi ditulis di rekam medis pasien. Dokter
spesialis anestesi dan atau perawat anestesi dan asisten anestesi di catat di rekam medis
anestesi pasien.
19. Selama pemberian anestesi dan operasi, status fisiologis setiap pasien terus menerus
dimonitor dan dituliskan dalam rekam medis pasien setiap 5 menit kecuali ada
kontraindikasi.
20. Setiap status pasca anestesi dan pasca sedasi pasien dimonitor, didokumentasikan dan
pasien dipindahkan dari ruang pemulihan oleh petugas yang kompeten atau dengan
menggunakan kriteria baku. Memindahkan dari ruang pulih pasca anestesi atau
menghentikan monitoring pemulihan, memakai salah satu cara alternatif berikut ini:
a. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh seorang dokter
anestesiolog yang berkompeten penuh atau petugas lain yang diberikan otorisasi oleh
petugas yang bertanggung jawab untuk mengelola pelayanan anestesi.
b. Pasien dipindahkan (atau menghentikan monitoring pemulihan) oleh seorang perawat
atau seorang petugas yang setara dan kompetensinya sesuai dengan kriteria pasca
anestesi yang dikembangkan oleh pimpinan rumah sakit dan bukti pemenuhan kriteria
didokumentasikan dalam rekam medis pasien.
c. Pasien dipindahkan kesuatu unit yang telah ditetapkan sebagai tempat yang mampu
memberikan pelayanan pasca anestesi atau pasca sedasi terhadap pasien tertentu,
antara lain seperti pada unit pelayanan intensif kardiovaskuler atau unit pelayanan
intensif bedah saraf. Waktu tiba dan pemindahan dari ruang pulih (atau menghentikan
monitoring pemulihan) dicatat.
d. Kriteria baku yang digunakan untuk pemindahan pasien dari ruang pulih sadar adalah
aldrette score untuk pasien dewasa, Steward score untuk anak-anak dan bromage
score untuk spinal anastesi.
21. Pelayanan anestesi di Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh diantaranya:
a. Tindakan Anestesi Umum dengan intubasi endotrakeal
b. Tindakan Anestesi Umum dengan injeksi intravena total
c. Tindakan Sedasi
1. Sedasi sedang
 Menggunakan midazolam
 Menggunakan ketamin
 Menggunakan propofol
 Menggunakan diazepam
 Menggunakan dexmedetomidin
RUMAH SAKIT MATA MENCIRIM TUJUH-TUJUH
JL. Sei Mencirim no. 77
Medan Baru 20154 Sumatera Utara
Telp. 061-4522886

2. Sedasi dalam
 Menggunakan atrakurium
 Menggunakan rokuronium

3. Sedasi ringan (Anestesi Lokal)

 Topikal
 Infiltrasi
 Field block

Ditetapkan di Medan
Pada Tanggal 2 januari 2018
Direktur Rumah Sakit Mata Mencirim Tujuh-Tujuh,

dr. Iqbal, M.Ked (Oph), Sp.M

Anda mungkin juga menyukai