AUTODESK INVENTOR
(Student Licensses)
Tahap 1. Pengenalan Autodesk Inventor
1. Membuka Aplikasi Autodesk Inventor
2. Menu dan Toolbar Autodesk Inventor
3. Sistem Navigasi
Tahap 2. Part Design
1. Drawing Sketch
2. 3D Modeling
3. Membuat Part
Tahap 3. Assembly
1. Import Part
2. Joint
3. Constraint
Tahap 4. Animasi Presentasi
TAHAP 1
PENGENALAN AUTODESK INVENTOR
Autodesk inventor merupakan sebuah software desain 3 dimensi yang dirancang oleh
Autodesk .Inc software tersebut dikembangkan secara khusus untuk keperluan desain bidang
teknik seperti desain produk, desain engine, desain mold, desain konstruksi atau keperluan
teknik lainnya.
Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis fitur parametrik, artinya semua
objek dan hubungan antargeometri dapatdimodifikasi kembali meski geometrinya sudah jadi
tanpa perlu mengulanglagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika sedang
dalamproses desain suatu produk atau rancangan. Untuk membuat suatu model3D yang solid
ataupun surface, kita harus membuat sketch-nya terlebihdahulu atau mengimpor gambar 2D
dari Autodesk Autocad. Setelahgambar atau model 3D tersebut jadi, kita dapat membuat
gambar kerjanya menggunakan fasilitas drawing.Tidak hanya sampai pada menampilkan
gambar kerja, Autodesk Inventor 2012 juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari
produk yang kitadesain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan. Alat ini
cukupmudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahandalam
membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kitakeluarkan akan berkurang,
time to market dari benda yang kita desain pundapat dipercepat karena kita sudah
mensimulasikan terlebih dahulu bendayang kita desain di komputer sebelum masuk ke proses
produksi
Setelah aplikasi Autodesk Inventor terbuka, maka akan muncul windows seperti
berikut.
Gambar 1. Tampilan Awal Autodesk Inventor Professional 2016
Setelah muncul jendela seperti gambar diatas, maka software autodesk Inventor
siap untuk digunakan.
.
2. Untuk membuat project baru klik New Klik New Single User Project.
Kemudian isilah nama project sesuai dengan yang dikehendaki. Dan tentukan tempat
penyimpanan project tersebut. Setelah selesai kemudian klik Finish.
1
2
Setelah selesai maka project yang tadi dibuat akan tampil didalam jendela project
seperti berikut. Tanda centang menunjukkan bahwa project tersebut adalah project
yang sedang aktif atau sedang digunakan.
Setelah diklik akan muncul jendela Create New file seperti berikut.
1 2
Preview dari
jenis template
3 yang dipilih
Pilihan jenis
template
Pada jendela tersebut terdapat beberapa pengaturan untuk membuat template yang
diinginkan. Terdapat pengaturan unit template, pengaturan jenis template, dan
preview template.
Pada unit template terdapat pilihan
a. English
Membuat template dengan unit Imperial / British / English (inch, ft, dsb)
b. Metric
Membuat template dengan unit Metric / Internasional (mm, cm, m, dsb)
Klik Logo I
Menu bar
2. Toolbar
Tool bar merupakan sekumpulan perintah yang telah digolongkan sesuai dengan
fungsinya. Dalam aplikasi Autodesk Inventor ini, toolbar lebih dikenal dengan Panel
bar. Ada beberapa panel bar yang ditampilkan secara default yaitu 3D Model,
Sketch, Inspect, Tools, Manage, dan lain sebagainya. Berikut adalah tampilan Panel
bar dalam Autodesk Inventor.
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perintah – perintah untuk membuat sebuah
sketch 2 Dimensi dan menjadikan sketch tersebut sebuah model 3 Dimensi. Pada akhir bab
akan terdapat beberapa latihan membuat model 3 Dimensi beserta petunjuk pembuatannya.
Bidang sketch merupakan bidang yang sangat berpengaruh apabila kita hendak
melakukan 2D sketch. Pemilihan bidang sketch yang sesuai, akan mempermudah
proses penyusunan (Assembly) model 3D. Setelah opsi Start 2D sketch di klik
maka akan muncul sebuah tampilan di work area yang digunakan untuk memilih
bidang sketch yang akan digunakan. Seperti gambar berikut.
Gambar 6. Tampilan pemilihan bidang pada sketch 2D
2. Membuat Sketch
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai penggunaan perintah perintah dalam
membuat sketch. Seperti membuat garis, lingkaran, persegi, kurva dan fillet.
a. Membuat Garis
Untuk membuat garis, gunakan perintah “ Line “
Icon Perintah line dapat dilihat pada gambar diatas, perintah diatas hanya untuk
menggambar garis lurus saja. Untuk mode garis lainnya (kurva, dsb) dapat
dipilih dengan cara klik simbol segitiga kecil dibawah tulisan line. Ketika ikon
line telah di klik maka akan muncul dua dialog box seperti pada gambar
dibawah.
Gambar diatas menunjukkan dua buah dialog box yang muncul setelah kita klik
ikon line. Dua dialog box tersebut merupakan dialog box untuk menentukan
posisi awal dari garis yang digambar, tombol tab digunakan untuk berpindah
dari box X ke box Y. Selain dengan cara menginput nilai koordinatnya,
menentukan posisi awal garis dapat dilakukan dengan cara meng klik langsung
kursor mouse pada posisi yang diinginkan. Kemudian akan muncul dialog box
baru seperti pada gambar dibawah
Panjang Garis
Sudut Garis
b. Membuat Lingkaran
Dalam inventor terdapat beberapa pilihan untuk membuat lingkaran diantaranya
adalah center circle point, circle tangent, dan ellipse
Center circle point
Center circle point adalah salah satu metode membuat lingkaran dengan cara
menentukan titik tengah lingkaran terlebih dahulu kemudian menentukan
diameter dari lingkaran tersebut.
Circle Tangen
Circle tangen adalag salah satu metode membuat lingkaran dengan cara
menentukan tiga garis yang akan bersinggungan (Tangen) dengan lingkaran
terlebih dahulu, kemudian lingkaran akan dibuat berdasarkan tiga titik tersebut.
Klik Ikon Circle Tentukan 3 garis yang akan Hasil dari Circle Tangen
Tangen bersinggungan dengan
lingkaran
Ellipse
Ellipse merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk membuat bentuk elips
atau lonjong. Untuk membuat elips pertama yang harus ditentukan adalah titik
pusat dari elips kemudian lebar dan terakhir adalah panjang elips.
Klik Ikon Setelah menentukan Setelah menentukan titik Hasil dari Circle Tangen
Ellipse titik pusat pusat dan lebar elips
c. Membuat Persegi
Untuk membuat persegi dalam software inventor, dapat digunakan software
rectangle. Ada empat pilihan membuat persegi dengan perintah rectangle, ada
two point rectangle, ada three point rectangle, two point center rectangle dan
three point center rectangle dapat dipilih dengan car klik segitiga dibawah
tulisan rectangle. Pada modul ini akan dijelaskan membuat two point rectangle
dan two point center rectangle sebagai berikut.
Klik Ikon Two Point Tentukan satu ujung diagonal Tentukan ujung diagonal yang kedua.
Rectangle persegi Terdapat dua dialog box untuk menentukan
panjang dan lebar dari persegi yang akan
dibuat
Two point center Rectangle
Klik Ikon Two Point Tentukan titik pusat persegi Tentukan titik kedua atau ujung dari persegi.
Center Rectangle. (titik perpotongan antara 2 Terdapat dua dialog box untuk menentukan
diagonal) panjang dan lebar dari persegi yang akan
dibuat
d. Membuat Slot
Membuat slot atau gambar dari profil lubang pasak, dapat dibuat dengan
menggunakan perintah Slot. Perintah slot dapat dilihat dengan cara klik pada
bagian segitiga dibawah tulisan rectangle. Berikut adalah cara menggunakan
perintah slot (Center to center).
Klik Ikon Tentukan titik awal Menentukan jarak center Menentukan Lebar atau
Slot untuk membuat to center dan sudutnya Diameter slot
center to center slot
Klik Ikon Tentukan jumlah Menentukan titik pusat dari Mengatur lebar polygin
Polygon sisi yang polygon dan menggeser pointer juga dapat menggunakan
diinginkan untuk menentukan lebar polygon fitur dimension
f. Fillet
Fillet merupakan sebuah fitur yang digunakan untuk membuat radius pada ujung
antara dua garis yang saling bertemu. Berikut adalah cara untuk menggunakan
fitur fillet.
Klik Ikon Tentukan jumlah ukuran dari Memilih dua garis yang Hasil dari proses fillet
fillet radius fillet yang diinginkan ujungnya akan di fillet
g. Move
Move adalah sebuah perintah yang digunakan untuk memindahkan sebagian
sketch atau keseluruhan sketch. Berikut adalah cara menggunakan perintah
move.
Select : Digunakan untuk memilih sketch yang Gambar diatas menunjukkan sebuah
akan dipindahkan persegi yang di pindah dengan base
Klik Ikon move
Base point : Digunakan untuk menentukan pusat point adalah titik perpotongan
perpindahan antara 2 diagonalnya
h. Copy
Copy merupakan sebuah perintah yang digunakan untuk menduplikasi sketch
yang telah dibuat. Berikut adalah cara menggunakan perintah copy.
i. Trim
Trim adalah perintah yang digunakan untuk memotong sketch yang
berpotongan. Berikut adalah cara menggunakan perintah trim.
Pilih bagian yang akan dihilangkan dari sketch Berikut adalah hasil penggunaan
Klik Ikon trim
yang telah dibuat trim.
j. Offset
Offset adalah perintah yang digunakan menduplikasi sketch tertutup yang tidak
berpotongan. Biasanya digunakan untuk menduplikasi sketch dengan bentuk
yang sama tapi dengan ukuran yang lebih besar ataupun lebih kecil. Berikut
adalah cara menggunakan offset.
k. Mirror
Mirror adalah sebuah perintah yang digunakan untuk membuat duplikasi sketch
dan hasil duplikasinya sesuai dengan efek cermin. Berikut adalah cara
menggunakan efek mirror.
Rectangular Pattern
Rectangular pattern digunakan untuk menduplikasi sketch dengan pola yang
berbentuk garis lurus ataupun persegi. Berikut adalah cara penggunaan
rectangular pattern.
1. Klik ikon pattern seperti dibawah
2. Kemudian akan muncul dialog box seperti dibawah ini.
Segi lima berwarna biru adalah segi lima yang akan diduplikasi
menggunakan fitur pattern, sedangkan segitiga dengan warna
kuning adalah preview dari pattern yang akan dihasilkan. Ketika
preview sudah sesuai seperti yang diinginkan kemudian klik “ OK “
3. Berikut adalah hasil dari prosses pattern diatas
Circular Pattern
Circular pattern digunakan untuk menduplikasi sketch dengan pola yang
berbentuk lingkaran. Berikut adalah cara penggunaan circular pattern
1. Klik ikon pattern seperti dibawah
Segi lima berwarna biru adalah segi lima yang akan diduplikasi
menggunakan fitur pattern, sedangkan segitiga dengan warna kuning
adalah preview dari pattern yang akan dihasilkan. Ketika preview
sudah sesuai seperti yang diinginkan kemudian klik “ OK “
3. Berikut adalah hasil dari prosses pattern diatas
m. Dimension
Dimension adalah sebuah perintah yang digunakan untuk memberikan dan atau
merubah dimensi/ukuran pada sketch yang telah dibuat. Hal tersebut digunakan
untuk membuat desain yang sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan
mempercepat proses pembuatan model. Berikut adalah cara penggunaan
perintah dimension.
2.2. 3D Modeling
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai fitur-fitur atau perintah yang digunakan untuk
membangun model 3D dari Sketch yang telah dibuat. Dalam membuat model 3 Dimensi
biasanya dilakukan dari bentuk umum benda tersebut kemudian baru ditambahkan
detailnya. Berikut adalah fitur-fitur atau perintah yang sering digunakan.
a. Extrude
Extrude merupakan sebuah fitur atau perintah yang digunakan untuk membuat solid
body dengan car menambahkan kedalaman terhadap sebuah profil. Dalam membuat
solid body menggunakan fitur extrude, profil yang dibuat harus profil tertutup (tidak
ada sambungan garis yang terbuka). Jika profil yang digunakan masih berupa profil
terbuka (ada celah antar sambungan garis) maka hasil extrude akan berupa surface.
3. Sebagai contoh kita akan meng extrude profil lingkaran, jika kita baru
melakukan extrude untuk pertama kali maka parameter secara otomatis akan
terisi dan tinggal kita sesuaikan distance yang diinginkan. Maka dari itu pada
contoh dibawah akan dibuat silinder baru diatas permukaan sebuah solid
silinder.
A
B
b. Revolve
Revolve adalah fitur/perintah yang digunakan untuk membuat solid body dengan
cara memutar profil pada sumbu tertentu. Berikut adalah cara menggunakan fitur
revolve.
Berikut adalah fungsi dari parameter yang ada pada dialog box diatas
Digunakan untuk memilih profile yang akan di
revolve
Digunakan untuk memilih sumbu putar fitur revolve
3. Sebagai contoh kita akan merevolve profil pada gambar dibawah ini, jika kita
baru melakukan revolve untuk pertama kali pada work area maka parameter
secara otomatis akan terisi dan tinggal kita sesuaikan extents list yang ingin
digunakan..
Klik profil dan pilih Profil
Preview ketika profil dan axis telah Hasil revolve dengan menggunakan
dipilih. Masil terlihat sketch profil “ full “ pada extents list
dan axis yang digunakan
c. Sweep
Sweep adalah fitur/perintah yang digunakan untuk membuat solid body dengan
geometri memanjang sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Untuk
menggunakan sweep diperlukan dua buah sketch satu sketch berupa profil dan satu
lagi berupa jalur(path) yang akan digunakan. Berikut adalah cara menggunakna
perintah sweep.
3. Sebagai contoh kita akan merevolve profil pada gambar dibawah ini, jika kita
baru melakukan revolve untuk pertama kali pada work area maka parameter
secara otomatis akan terisi dan tinggal kita sesuaikan extents list yang ingin
digunakan.
Preview ketika profil dan path telah Hasil revolve dengan menggunakan
dipilih. Masil terlihat sketch profil “ path “ pada type sweep
dan path yang digunakan
c. Fillet
Fillet merupakan fitur/perintah yang digunakan untuk menambahkan bentuk melingkar
atau membulat pada tepi solid body ataupun face. Berikut cara menggunakan
fitur/perintah fillet. Pada modul ini fillet yang digunakan hanya sebatas constant radius
edge fillet
Memilih ujung
yang ingin di Continuity Option
fillet
Besar radius
fillet
Select Mode :
3. Sebagai contoh kita akan membuat fillet pada tepi/ujung sebuah persegi.
Contoh persegi dapat dilihat pada gambar dibawah ini beserta pengaturan
parameter untuk fillet radius dan sebagainya.
Radius fillet sebesar 2 mm, mode fillet adalah edge.
d. Chamfer
Chamfer adalah fitur/perintah yang digunakan untuk membuat permukaan miring
simetris pada bagian tepi atau ujung sebuah solid body. Berikut adalah cara
menggunakan fitur/perintah chamfer.
3. Sebagai contoh kita akan membuat chamfer pada tepi/ujung sebuah persegi.
Contoh persegi dapat dilihat pada gambar dibawah ini beserta pengaturan
parameter untuk chamfer distance dan sebagainya.
e. Shell
Shell adalah fitur/perintah yang digunakan untuk menghilangkan material dari interior
sebuah part, sehingga menghasilkan lubang pada bagian dalam dari part tersebut dengan
tebal dinding yang telah ditentukan. Berikut adalah cara untuk menggunakan
fitur/perintah shell
3. Sebagai contoh kita akan membuat shell pada part pesegi yang telah
digunakan tadi. Untuk parameter yang digunakan ialah arah shell adalah
inside, sedangkan ketebalan shell adalah 1 mm
f. Plane
Plane adalah fitur/perintah yang digunkaan untuk membuat sebuah bidang baru diluar
bidang yang telah ada (XY, YZ, dan XZ). Terdapat banyak pilihan utnuk membuat
bidang baru menggunakan fitur plane. Akan tetapi pada modul ini hanya dibatasi pada
membuat bidang dengan skema “ Midplane between two planes “, berikut adalah cara
untuk menggunakannya.
1. Klik Ikon Midplane between two planes seperti pada gambar dibawah
2. Kemudian pilih dua buah plane yang menjadi batas dari plane baru tersebut,
plane bagian depan (A) dan bagian belakangnya. Berikut adalah gambar plane
baru antara dua buah plane yang telah dipilih.
c. Buat Sketch pada bidang XY, dan buat garis lurus sepanjang 200 mm dan ubah
menjadi center line dengan klik ikon
g. Hilangkan beberapa bagian dari lingkatan yang memotong garis hijau dengan
menggunakan fungsi trim. Berikut adalah gambar sketch setelah dilakukan
proses trim kemudian klik finish.
j. klik start 2D sketch dan pilih permukaan atas (A) solid body sebagai bidang
sketch. Dan gambar profil lingkaran sesuai dengan gambar dibawah ini.
k. Extrude profil lingkaran tersebut dengan ketinggian sebesar 6,5mm, berikut
adalah hasil dari proses extrude
l. Tahap selanjutnya ialah membuat cekungan pada connecting rod, klik start 2D
Sketch kemudian pilih batang connecting rod (B) dan buat sketch seperti
gambar dibawah ini.
m. Dari sketch diatas, klik ikon extrude dan pilih cut pada extrude operation
dengan kedalaman sebesar 3mm. Berikut adalah gambar hasil extrude cut.
n. Tahap selanjutnya ialah membuat lubang pada lingkaran connecting rod, klik
Start 2D sketch kemudian pilih permukaan atas salah satu lingkaran dan buat
sketch seperti berikut.
o. Lakukan trim pada sketch diatas hingga bentuk sketch menjadi seperti berikut.
r. Setelah selesai maka bentuk dari connecting rod telah terlihat, sekarang tinggal
menambahkan detail dari connecting rod tersebut. Penambahan fillet pada
beberapa tepi connecting rod. Klik ikon fillet kemudian atur radius fillet
menjadi 22mm dan pilih bagian berikut untuk difillet.
Klik apply. Kemudian atur kembali radius fillet menjadi 6mm dan pilih bagian
berikut.
Berikut adalah hasil penambahan detail berupa fillet pada bagian connecting
rod
s. Tahap selanjutnya ialah membuat lubang baut M6, klik start 2D sketch dan
klik permukaan (C) berikut.
Kemudian pada tab material pilih steel, cast dan pada tab appearance pilih steel
– cast . Berikut adalah hasil pemberian material
pada part.
v. Tahap terakhir ialah memberikan tampilan yang berbeda pada beberapa face
menggunakan appearance. Pilih face seperti pada gambar berikut.
Pada tab appearance, ubah menjadi steel – polished berikut
adalah gambar akhir dari connecting rod yang telah dibuat.
2. Engine Valve
Berikut adalah tahap-tahap membuat engine valve dalam inventor
TAHAP 3
ASSEMBLY
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara melakukan assembly (menggabungkan) part –
part yang telah dibuat menjadi suatu kesatuan.
3.1. Membuat Assembly Document
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai cara membuat file assembly. Seperti yang
diketahui assembly dibuat pada file tersendiri dengan extensi “ .iam “. Berikut adalah
cara untuk membuat file assembly tersebut.
Langkah – langkah untuk membuat file baru adalah sebagai berikut.
1. klik New
Setelah diklik akan muncul jendela Create New file seperti berikut.
1 2
Preview dari
jenis template
3 yang dipilih
Pilihan jenis
template
Pada jendela tersebut terdapat beberapa pengaturan untuk membuat template yang
diinginkan. Terdapat pengaturan unit template, pengaturan jenis template, dan preview
template. Utnuk assembly pilih Standar (mm).iam seperti yang ditunjukkan kotak
warna merah bagian tengah.
2. Klik Crreate, maka akan muncul work area untuk assembly seperti gambar berikut
Klik disini
b. Setelah itu, akan muncul jendela place component yang digunakan untuk
memilih lokasi dan file yang akan di import ke area kerja assembly document.
Berikut adalah tampilan jendela place component
c. Setelah jendela place componen muncul, silahkan pilih file yang akan dibuka
gunakan navigasi yang ada untuk berganti folder dan menemukan file anda.
d. Setelah file selesai dipilih, kemudian klik ok untuk memasukkan file ke dalam
work area assembly.
e. Klik pada work area untuk menentukan lokasi, geser dan klik lagi untuk
memasukkan lebih dari satu komponen. Jika sudah selesai tekan ESC untuk
keluar dari mode import.
Klik disini
2. Setelah itu, akan muncul jendela place from content center yang digunakan
untuk memilih jenis part yang akan di import ke area kerja assembly
document. Berikut adalah tampilan jendela place from content center
3. Setelah jendela place from content center muncul, silahkan pilih jenis part
yang akan ditambahkan gunakan navigasi yang ada untuk berganti folder dan
menemukan file part anda (pada modul ini akan diambil contoh
Fasteners→Bolts→Socket Head→DIN6912).
4. Setelah file selesai dipilih, klik ok. Kemudian akan muncul jendela pengaturan
dari DIN6912, pada jendela ini tentukan ukuran dari bolt yang digunakan.
5. Klik pada work area untuk menentukan lokasi, geser dan klik lagi untuk
memasukkan lebih dari satu komponen. Jika sudah selesai tekan ESC untuk
keluar dari mode import.
3.3. Joint
Joint adalah fitur/perintah yang digunakan untuk menyatukan dan menentukan posisi
dari sendi komponen serta untuk menentukan derajat kebebasan dari pergerakan
komponen. Berikut adalah cara menggunakan fitur/perintah joint
1. Klik ikon Joint seperti pada gambar dibawah
Tipe Joint :
- Automatic : Part yang dipilih pertama
menentukan jenis joint yang akan digunakan.
- Rigid : Memposisikan komponen dan menghapus
semua derajat kebebasan. Gunakan tipe
sambungan ini untuk komponen yang tidak
bergerak. Sambungan yang dilas dan dibaut
adalah contoh sambungan.
- Rotational : Memposisikan komponen dan
menetapkan satu derajat kebebasan rotasi.
Pengguna dapat menetapkan batas rotasi pada
sambungan. Engsel dan tuas berputar adalah
contoh sambungan bergilir.
- Slider : Memposisikan komponen dan
menetapkan satu derajat kebebasan translasi.
Pengguna dapat menentukan batas slider pada
sambungan. Blok slide yang bergerak di trek
adalah contoh koneksi bilah geser
- Cylindrical : Memposisikan komponen dan
menetapkan satu tingkat kebebasan translasi dan
satu rotasi. Pengguna dapat menentukan batas dari
rotasi dan translasi. Poros di dalam lubang adalah
contoh dari sambungan silindris.
- Planar : Memposisikan komponen dan
menetapkan dua tingkat kebebasan translasi dan
satu rotasi tegak lurus terhadap linear. Gunakan
sambungan ini untuk menempatkan komponen
pada wajah planar. Komponen dapat berputar atau
meluncur di pesawat.
- Ball : Memposisikan komponen dan menetapkan
tiga derajat kebebasan rotasi. Pengguna dapat
menentukan batas dari tiap derajat kebebasan
rotasi. Sendi bola dan soket adalah contoh
sambungan bola.
- Gap : menentukan jarak antar komponen yang
terhubung.
- Name :Digunakan untuk memberikan nama dari
sambungan yang diberikan. Hal ini akan
mempermudah user untuk mengenali joint pada
browser
Joint Selection
- First origin : Memilih titik akhir, titik tengah, dan
titik pusat pada komponen pertama. Asal pilihan
pertama ditampilkan dalam warna yang sama
dengan bilah warna tombol pilih di jendela grafis.
Komponen pertama yang dipilih akan bergerak
pindah ke komponen yang dipilih kedua.
- Second Origin : Memilih titik akhir, titik tengah
dan titik pusat pada komponen kedua. Asal
pilihan kedua ditampilkan dalam warna yang
sama dengan bilah warna tombol pilih di jendela
grafis.
- Flip Component : mengubah arah dari komponen
Align Selection
- First Alignment : Memilih arah vektor arah atau
tepi pada komponen pertama.
- Second Alignment : Memilih arah vektor arah
atau tepi pada komponen kedua
- Invert Alignment : mengubah arah keselarasan
Pilih untuk memainkan animasi joint pada
komponen yang telah dipilih.
3. Sebagai contoh kita akan menghubungkan antara satu bagian dari muff
couping dengan karet penahannya menggunakan joint tipe automatic sebagai
berikut.
4. Pilih sisi karet yang berwarna merah sebagai seperti berikut (First Origin).
Kemudian pilih bagian dari coupling sebagai seperti berikut (Second Origin).
3.4. Constraint
Constraint adalah fitur/perintah yang digunakan untuk menghilangkan derajat
kebebasan antara dua komponen yang dipilih, serta memposisikan mereka relatif
terhadap satu sama lain. Ada banyak type constraint yang dapat dipilih, akan tetapi
pada modul ini constraint yang akan dibahas hanya Assembly constraint. Berikut
adalah cara untuk menggunakan assembly constraint.
1. Klik ikon Constraint seperti pada gambar dibawah
2. Kemudian akan muncul dialog box seperti dibawah ini dan pilih tab assembly
Joint Selection
- : Untuk memilih bagian dari part
pertama yang akan digabungkan.
- : Untuk memilih bagian dari part kedua
yang akan digabungkan.
3. Sebagai contoh kita akan menghubungkan permukaan antara satu bagian dari
muff coupling dengan karet penahannya menggunakan assembly constraint
tipe mate sebagai berikut.
4. Pilih sisi karet yang berwarna merah sebagai seperti berikut (First Part).
Kemudian pilih bagian dari coupling sebagai seperti berikut (Second Part).
Baut M6
Connecting Rod
Part 2
Connecting Rod
Part 1
2. Buka file assembly baru dengan format metric mm, seperti pada gambar berikut.
3. Kemudian Import Connecting Rod Part 1 dan Connecting Rod Part 2. Seperti
gambar dibawah.
4. Klik ikon constrain seperti gambar dibawah
Kemudian pilih type mate dan pilih face/permukaan dari silinder dari Connecting
Part Rod 1 dan Connecting Part Rod 2, seperti pada gambar berikut.
5. Lakukan hal yang sama untuk untuk face/permukaan silinder yang satunya.
Berikut adalah hasil pemberian constrain mate pada kedua silinder lubang untuk
baut.
Kedua silinder sejajar
pada satu sumbu yang
sama
8. Berikan constrain mate pada silinder Connecting Rod Part 2 dan pada silinder
baut. Seperti pada gambar berikut.
1 2
Preview dari
jenis template
Pilihan jenis
3 yang dipilih
template
Pada jendela tersebut terdapat beberapa pengaturan untuk membuat template yang
diinginkan. Terdapat pengaturan unit template, pengaturan jenis template, dan preview
template.
2. klik Create untuk membuat file sesuai dengan template yang telah ditentukan. Setelah
selesai maka akan muncul jendela workspace baru dengan nama presentation 1, diikuti
dengan munculnya toolbar dan navigation bar. jendela workspace yang muncul adalah
seperti berikut. Pada jendela ini proses desain part atau alat akan dilakukan.
Gambar 2. Jendela Presentation
2. Kemudian akan muncul jendela Select Assembly yang digunakan untuk memilih file
assembly yang akan digunakan. Jendela Select Assembly dapat dilihat pada gambar
dibawah
Gunakan ikon
disamping
untuk memilih
file assembly
Explosion Method :
Explode Level One level : Secara otomatis akan memisahkan
komponen-komponen yang menyusun file assembly
tersebut. File sub-assembly tidak akan dipisahkan
secara otomatis.
All Level : Secara otomatis akan memisahkan
komponen-komponen penyusun file assembly yang
dipilih hingga part-part yang ada pada sub-assembly.
Distance Digunakan untuk menentukan jarak perpindahan
komponen yang dipisahkan dari kedudukan semula.
Create Trails None : Trail (lintasan explode) tidak akan
diperlihatkan.
All Components : Trail akan dibuat diseluruh
komponen, termasuk komponen hasil auto explode.
All Parts : Trail hanya akan dibuat pada komponen
yang dipisahkan (Tweak) secara manual.
Single : utnuk membuat sebuah trail pada setiap
tweak yang dihasilkan oleh perintah autoexplode.
b. Kemudian atur parameter pada jendela select assembly, hilangkan centang pada
kotak auto explode seperti pada gambar dibawah.
c. Klik Ok maka akan file “ Assy Connecting Rod.iam” akan muncuk di work area
dari presentation 1. Seperti gambar dibawah.
4.3. Tweak Component
Pada sub bab ini akan dibahawas mengenai Tweak komponen. Tweak Components
adalah fitur/perintah yang digunakan untuk memisahkan komponen (explode) dari
gambar assembly secara manual. Pada fitur ini dapat ditentukan arah dan seberapa jauh
komponen akan dipindah dari tempat semula. Berikut adalah cara untuk menggunakan
fitur Tweak.
1. Klik ikon Tweak Components seperti gambar dibawah ini.
Move :
Membuat perpindahan translasi pada sebuah komponen
Continous Move : Membuat perpindahan translasi secara berurutan (simultan)
pada sebuah komponen
Rotate : Membuat perpindahan rotasional pada sebuah komponen
Select Component Part : Membatasi pilihan hanya pada level part saja
to tweak Component : Digunakan untuk memilih assembly ataupun
part untuk objek tweak
Locate : Digunakan untuk menempatkan atau memindahkan triad
(titik geser/point cengkraman). Arahkan kursor kebagian
permukaan komponen maka akan muncul titik yang dapat
dijadikan triad dan klik titik tersebut untuk menempatklan
triad.
Add : Membuat trail tambahan pada tweak
b. Arah kan permukaan atas baut pada titik yang ada ditengah, seperti pada gambar
dibawah.
Part yang terpilih akan berwarna biru, setelah diklik akan muncul tiga sumbu dengan
titik pusat berada pada titik yang tadi digunakan untuk menaruh triad.
c. Kemudian pilih sumbu arah pergerakannya. Klik dan tahan arah sumbu yang
diinginkan kemudian geser sejauh yang diinginkan. Dapat menggunakan dialog
distance untuk membantu menyesuaikan jarak seperti pada gambar berikut.
d. Setelah selesai menyesuaikan arah dan jarak explode, klik ok untuk menyimpan
perubahan.
4.4. Animate
Pada sub bab ini akan dibahas mengenai cara membuat animasi dari sebuah gambar
assembly. Video animasi akan dibuat berdasarkan urutan tweak yang tadi telah dibuat
mulai dari yang terakhir hingga yang pertama. Akan tetapi urutan animasi dapat diatur
sehingga dapat ditentukan gerakan mana yang akan dianimasikan terlebih dahulu serta
gerakan mana yang harus dijalankan secara bersamaan. Berikut adalah cara membuat
animasi dan pengaturannya.
1. Klik ikon animate seperti gambar dibawah
Parameter
Interval : Mengatur lama playback sebuah tweak,
semakin besar nilai interval semakin lambat gerak part animasi.
Repetition : Mengatur jumlah pengulangan pada
playback animasi
Motion : Memajukan animasi sebanyak satu tweak
: Memajukan animasi sebanyak satu interval waktu (interval
default)
: Memundurkan animasi sebanyak satu interval waktu
(interval default)
: Memundurkan animasi sebanyak satu tweak
: Memainkan animasi dari awal menuju akhir sequence
dengan jumlah interval dan repetisi yang telah diatur, setiap
repetisi posisi kamera akan dikembalikan ke posisi awal
: Memainkan animasi dengan interval dan repetisi tertentu,
setiap repetisi akan diputar dari awal hingga akhir dan dari akhir
keawal.
: Memainkan animasi dari akhir menuju awal sequence
dengan jumlah interval dan repetisi yang telah diatur, setiap
repetisi posisi kamera akan dikembalikan ke posisi awal
: Menjeda pemutaran animasi
: Merekam animasi yang yang telah ditentukan kedalam file
video
Minimize dialog during recording : Meminimize animation
dialog selama proses perekaman animasi
Sequence Move Up : Memindahkan tweak yang dipilih satu tingkat keatas.
Move Down : Memindahkan tweak yang dipilih satu tingkat
kebawah.
Group : Mengelompokkan tweak yang dipilih, sehingga kedua
tweak tersebut akan dimainkan secara bersamaan dalam satu
sequence.
Ungroup : Memisahkan dua buah tweak yang telah
dikelompokkan.
Kemudian klik OK
3. Klik ikon Tweak Component dan pilih permukaan baut seperti pada gambar dibawah
ini.
Pilih arah explode sesuai dengan panah yang ada pada gambar, kemudian isi angka
200 mm untuk jarak explode dari tempat asal dan klik tanda centang. Berikut adalah
tampilan dari tweak pertama.
4. Ulangi langkah ketiga untuk baut yang selanjutnya. Berikut adalah tampilan dari dua
baut yang telah di explode dengan jarak 200 mm (Tweak 2)
5. Klik ikon Tweak Comonent dan pilih permukaan Connecting Rod part 2 seperti pada
gambar berikut.
Pilih arah explode sesuai dengan panah yang ada pada gambar, kemudian isi angka
100 mm untuk jarak explode dari tempat asal dan klik tanda centang. Berikut adalah
tampilan dari tweak ketiga
6. Klik ikon Tweak Comonent dan pilih permukaan Connecting Rod part 1 seperti pada
gambar berikut.
Pilih arah explode sesuai dengan panah yang ada pada gambar, kemudian isi angka
-100 mm untuk jarak explode dari tempat asal dan klik tanda centang. Berikut adalah
tampilan dari tweak ketiga
7. Klik ikon Animate, kemudian isi interval sebesar 15 dan klik apply. Seperti gambar
berikut.
Kemudian klik ikon play pada dialog box animation untuk menjalankan animasi.
8. Klik ikon seperti gambar dibawah ini untuk memunculkan pengaturan animation
lebih lanjut.
9. Pilih “Baut M6:1” dan “Baut M6:2” kemudian klik group, hal ini bertujuan supaya
baut 1 dan 2 bergerak secara bersamaan. Berikut adalah tampilan setelah dilakukan
group pada baut 1 dan 2.
Baut 1 dan baut 2
memiliki sequence
yang sama.
10. Untuk menyimpan animasi dalam bentuk file klik ikon seperti pada gambar dibawah
ini.
Kemudian pilih tempat penyimpanan sesuai dengan folder yang dikehendaki, beri
nama file sesuai keinginan dan atur format video yang akan digunakan. Klik Save
untuk menyimpan video