Anda di halaman 1dari 3

A.

INOVASI JURUSAN KULINER

Program Keahlian Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah cabang


ilmu desain yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan kreatif,
teknik dan media dengan memanfaatkan elemen-elemen visual ataupun
rupa untuk menyampaikan pesan untuk tujuan tertentu (tujuan informasi
ataupun tujuan persuasi yaitu mempengaruhi perilaku). Banyak hal-hal
mendasar yang dipelajari di bidang DKV. Mengembangkan bentuk bahasa
visual (bermain gambar), mengolah pesan (bermain kata) keduanya untuk
tujuan sosial maupun komersial, dari individu atau kelompok yang ditujukan
kepada kelompok lainnya. Visual berwujud kreatif dan inovatif, sementara
inti pesan harus komunikatif, efisien dan efektif saling mendukung agar
tersampaikan dengan baik pada sasaran.
Mata Pelajaran Dasar-dasar Desain Komunikasi Visual merupakan
pondasi untuk pengembangan kompetensi Desain Komunikasi Visual,
sedangkan Konsentrasi Keahlian Desain Komunikasi Visual memiliki
kekhususan dalam proses kreasi dan pengkaryaan desain yang memiliki
nilai estetika dan kreatif.

Kemampuan Pokok Siswa Desan Komunikasi Visual


Proses pembelajaran Desain Komunikasi Visual menggunakan model
pembelajaran yang dilakukan sesuai kebutuhan dan dapat dilaksanakan di
dalam atau di luar kelas. Alur pembelajaran dimulai dari kelas X dari
pemahaman kreativitas, kemampuan menggambar sketsa dan ilustrasi,
menerapkan pengetahuan tipografi dan fotografi, serta penguasaan
komputer grafis dalam menggunakan perangkat lunak desain grafis.
Kemudian di kelas XII ditingkatkan skillnya melalui pembelajaran ilustrasi,
videografi, motion graphic, fotografi, design grafika, dsb. Pada awal
pembelajaran peserta didik dikenalkan pada lapangan kerja, jabatan kerja
setelah lulus dari program keahlian di Satuan Pendidikan, dan konsentrasi
yang dapat dipelajari pada kelas XI dan XII untuk menumbuhkan passion
(renjana), vision (visi), imajinasi, dan kreativitas.

B. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Tercapainya tujuan peningkatan kualitas dan kinerja SMK Negeri 1
Cermee untuk menjadi pusat keunggulan sesuai dengan kebutuhan
IDUKA, dengan rancangan kurikulum yang dikembangkan bersama
IDUKA yang dapat berbentuk Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
BasedLearning) atau Pembelajaran Berbasis Industri (melalui Praktek
Kerja Industri), dan/ atau meliputi:
a. Kurikulum yang dikembangkan bersama IDUKA;
b. Peningkatan persentase guru yang bersertifikasi yang
diakuiIDUKA;
c. Pelatihan Guru dan Kepala SMK;
d. Praktek kerja lapangan yang dikembangkan bersama IDUKA;
e. Guru/Instruktur dari IDUKA;
f. Sarana prasarana yang sesuai kebutuhan IDUKA;
g. Persentase lulusan yang terserap IDUKA 1 tahun setelah
lulusminimal 60%.
2. Adanya rencana pengembangan dan keberlanjutan Pusat Keunggulan,
termasuk pengembangan pelatih Pusat Keunggulan.
3. Terpenuhinya aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan
kemudahan dari prasyarat teknis fasilitas Pendidikan Kejuruan, oleh
pengguna dan pengelola SMK sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor
ekonomi kreatif;
4. Membangun citra baru SMK dengan menciptakan proses
pembelajaran praktik kejuruan yang berkualitas sehingga dapat
menjadi sekolah terunggul dan menjadi rujukan bagi pengembangan
SMK lainnya sesuai dengan kebutuhan IDUKA sektor ekonomi kreatif.

Anda mungkin juga menyukai