Anda di halaman 1dari 6

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Perusahaan

Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, yang juga membina peran

serta masyarakat terhadap kesehatan. Selain memberikan pelayanan kesehatan

secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya juga

sebagai penggerak pengembangan wawasan kesehatan. Dengan kata lain

Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas pemeliharaan

kesehatan masyarakat.

Puskesmas adalah bagian pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan dan

merupakan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Upaya pelayanan yang diselenggarakan adalah:

a. Pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu upaya promotif dan preventif pada

masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

b. Pelayanan medis dasar yaitu upaya kuratif dan rehabilitatif dengan

pendekatan individu dan keluarga melalui upaya perawatan yang tujuannya.

Pada Puskesmas Sanggau Kapuas di bagian loket atau pendaftaran pasien

pengolahan data pasien masih menggunakan sistem manual, sehingga

menyebabkan terjadinya beberapa masalah, satu diantaranya membuat pasien

menunggu lama saat petugas loket meng-input data. Dengan ini penulis

merancang sistem antrian berbasis mikrokontroler guna meminimalisir masalah-

masalah tersebut.

21
22

3.1.1 Sejarah Institusi

Puskesmas Sanggau merupakan salah satu dari tiga puskesmas yang berada di

Kecamatan Kapuas Kabupaten Sanggau, di samping Puskesmas Tanjung

Sekayam dan Puskesmas Belangin III, yang didirikan pada tahun 1980.

Puskesmas Sanggau mempunyai luas tanah 750 m2 dan luas bangunan 375 m2.

Puskesmas Sanggau memiliki jadwal berobat mulai pukul 08.00 pagi sampai

dengan pukul 14.00 siang, yang dilasanakan setiap senin hingga jumat.

Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) Puskesmas memiliki empat fungsi

yang harus ditingkatkan, yaitu:

1. pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

2. pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga

3. pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer

4. pusat pelayanan kesehatan perorangan primer

3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi menunjukan kerangka dan susunan pola tahap hubungan

diantara fungsi, bagian atau posisi maupun orang-orang yang menunjukan

kedudukannya, serta tugas dan tanggung jawab didalam organisasi. Adapun

bentuk struktur organisasi yang dimiliki Puskesmas Sanggau Kapuas seperti

gambar bagan berikut:


23

Sumber : Puskesmas Sanggau Kapuas (2018).

Gambar III. 1 Struktur Organisasi Puskesmas Sanggau Kapuas.

3.2 Prosedur Sistem Berjalan

Suatu prosedur atau tahap-tahap yang dilakukan sebelum memulai suatu

kegiatan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan disebut prosedur sistem. Sesuai

dengan ruang lingkup yang dibahas dalam penyusunan Tugas Akhir ini, maka

prosedur sistem berjalan yang diambil dari arsip loket pada Puskesmas Sanggau

Kapuas adalah Sistem antrian pasien yaitu:


24

1. Proses pengambilan nomor antrian pasien

Proses pengambilan nomor antrian pasien pada proses ini, pasien yang datang

ke puskesmas harus mengambil nomor antrian yang disediakan oleh pihak

puskesmas. Nomor antrian tersebut dijadikan nomor urut pasien yang ingin

berobat.

2. Proses pemanggilan nomor antrian pasien

Proses pemanggilan pada puskesmas sanggau kapuas masih menggunakan

sistem manual dengan memanggil nomor antrian pasien satu persatu diloket

petugas yang memakan waktu cukup lama.

3.3 Use Case Diagram

Gambar III. 2 Use Case Diagram Sistem Antrian Pasien


25

3.4 Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan

Untuk dapat menganalisis dan mendesain suatu sistem baru, maka penulis

harus mempelajari dokumen-dokumen yang ada yang digunakan dalam sistem

yang telah berjalan saat ini. Spesifikasi merupakan suatu rancangan dari suatu

sistem untuk memberikan gambaran secara umum tentang sistem yang sudah ada

didalam suatu organisasi atau perusahaan. Pada spesifikasi sistem berjalan,

terdapat dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pencatatan datanya.

Dokumen-dokumen tersebut meliputi dokumen masukan (input) dan dokumen

keluaran (output).

1. Speksifikasi Dokumen Keluaran

Nama Dokumen : Nomor antrian

Fungsi : Untuk mengetahui nomor urut antrian pasien saat

pemanggilan

Sumber : Puskesmas

Tujuan : Pasien

Media : Kertas

Jumlah : 1 lembar

Frekuensi : Setiap datangnya pasien


Lampiran : A-1

3.5 Permasalahan Pokok

Berdasarkan latar belakang dan tinjauan puskesmas yang telah diuraikan

diatas, timbullah beberapa permasalahan pokok pada penelitian ini sebagai

berikut:
26

1. Sistem antrian pasien di Puskesmas Sanggau Kapuas masih menggunakan

sistem pemanggilan manual, sehingga petugas loket harus mengeluarkan

suara yang lumayan keras untuk memanggil pasien satu persatu sesuai urutan.

2. Dengan sistem pemanggilan antrian yang seperti pada Puskesmas Sanggau

Kapuas ini terkadang terdapat pelangkauan nomor pasien karena hanya

mengandalkan daya ingat untuk memanggil nomor terakhir yang telah

dipanggil.

3.6 Pemecahan Masalah

Adapun pemecahan masalah yang telah dirancang oleh penulis untuk

mengatasi permasalahan pokok tersebut adalah:

1. Merancang sistem antrian dengan mikrokontroler, agar petugas loket tidak

perlu berteriak untuk memanggil pasien

2. Sistem mikrokontroler yang dirancang meliputi pemanggilan nomor antrian

dan tampilan nomor urut antrian dengan pengeras suara, untuk mempermudah

pemanggilan urutan antrian pasien secara terurut.

Anda mungkin juga menyukai