Anda di halaman 1dari 7

Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di

Indonesia

Andi Sani Silwana1, Kurniati2, Abd. Rahman R3

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar1, 2, 3

Email: 80100221086@uin-alauddin.ac.id1
kurniati@uin-alauddin.ac.id2
abdulrahmanr@uin-alauddin.ac.id3

P-ISSN : 2745-7796
E-ISSN : 2809-7459

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mengetahui Peran Fatwa Dalam Pembentukan Perundang-
Undangan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research)
dengan pendekatan teologi normatif dan konseptual, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
fatwa ulama merupakan hasil dari konfigurasi formulasi hukum Islam, Fatwa tersebut
merupakan hasil dari ijtihad seorang mufti yang bertalian dengan persoalan atau masalah
yang diperhadapkan kepadanya. Fatwa ulama biasanya merupakan himbauan dari
sekelompok ulama dan terkadang merupakan seruan ulama tertentu kepada masyarakat
luas atau masyarakat tertentu. Hasil fatwa ulama di Indonesia, secara nasional
dituangkan dalam bentuk fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) sejarah sejak berdirinya
MUI sampai dengan sekarang telah banyak fatwa dan nasihat MUI sebagai produk pemikiran
hukum Islam yang terserap dalam berbagai peraturan perundang-undangan.

Kata Kunci: Peran, Fatwa, Pembentukan, Perundang-Undangan

http://jurnal.staiddimakassar.ac.id/index.php/aujpsi
DOI : https://doi.org/10.55623
Hukum islam merupakan hukum yang
PENDAHULUAN berasal dari dari agama islam itu sendiri yang
Negara Indonesia adalah Negara yang diturunkan untuk kemaslahatan para
penduduknya mayoritas memeluk agama hambanya, merupakan hukum yang
islam, namun Indonesia tidak menyatakan bersumber dari al-Qur’an dan hadist, yang
dirinya secara konstitusional menyatakan diri kemudian berkembang menjadi produk
sebagai Negara islam, islam sebagai agama pemikiran hukum. Produk pemikiran hukum
yang mayoritas di peluk oleh bangsa tersebut menghasilkan materi-materi hukum
Indonesia mempengaruhi pandangan bangsa berdasarkan kebutuhan masyarakat.
Indonesia bangsa ini sepanjang sejarah Kemudian dibentuk dan diformasi dalam
termaksud dalam bidang hukum.1

1
Dahlia Haliah Ma’u, Analisis Kontribusi Kemerdekaan Republik Indonesia, Jurnal Ilmiah Al-
dan Pembaruan Hukum Islam Pra dan Pasca Syir’ah Vol. 15 No. 1 Tahun 2017,

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 104
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

sebuah konsep untuk dilaksanakan dan ditaati Namun Dalam catatan sejarah sejak
sebagai hasil dari produk pemikiran hukum.2 berdirinya MUI sampai dengan sekarang
Indonesia telah memiliki empat telah banyak fatwa dan nasihat MUI sebagai
produk pikiran hukum sebagai bagaian dari produk pemikiran hukum Islam yang terserap
hukum Islam, yaitu produk pemikiran fikih, dalam berbagai peraturan perundang-
produk pemikiran fatwa ulama, produk undangan di Indonesia yang membuktikan
pemikiran yurisprudensi, dan produk eksistensi Fatwa MUI dalam pembentukan
pemikiran undang-undang. Produk pemikiran hukum nasional.4
fatwa ulama inilah yang menjadi
kajian utama dalam pemahasan ini. Salah METODE
satu bentuk produk pemikiran islam adalah Penelitian kualitatif ini berupa studi
Fatwa yang mengambil peran dalam proses pustaka. Dengan pendekatan teologi
pembentukan hukum di Indonesia. Hasil normatif dan konseptual. Sumber data yang
fatwa ulama di Indnesia, secara nasional dipakai meliputi beberapa literatur ilmiah
dituangkan dalam bentuk fatwa MUI yang berbentuk jurnal dan buku yang
(Majelis Ulama Indonesia). Kiprah Majelis mengkaji terkait peran Fatwa dalam
Ulama Indonesia (MUI) di Indonesia sebagai pembentukan undang-undang di Indonesia.
fasilitator penghasil hukum Islam, Sementara itu, sumber data sekunder
memberikan banyak pengaruh dalam sistem penelitian memakai beberapa literatur
ketatanegaraan. Pemerintah sendiri ilmiah yang memeiliki relevansi terhadap
memberikan prioritas kepercayaan terhadap kajian yang di bahas dalam karya ilmiah ini.
lembaga ini, atas lembaga-lembaga peghasil
fatwa Syariah lain. Karena lembaga MUI HASIL DAN PEMBAHASAN
dianggap sebagai lembaga masyarakat Islam 1. Pengertian Fatwa
yang kredibel dalam bidang hukum Islam, Fatwa ulama yang merupakan hasil
dan bersifat netral, tidak cenderung pada dari konfigurasi formulasi hukum Islam.
golongan terentu. Fatwa menurut bahasa berarti jawaban,
Meskipun dalam sudut pandang keputusan, pendapat yang diberikan oleh
ketatanegaraan, lembaga MUI bukan mufti tentang suatu masalah nasihat orang
termasuk lembaga yang berwenang dalam alim, pelajaran baik. 5Menurut ulama usul
pembuatan peraturan di Indonesia. Sehingga fikih, fatwa berarti pendapat yang
fatwa yang dihasilkan secara hukum tidak dikemukakan oleh seoramg mujtahid atau
dapat mengikat pada para pelaku hukum. faqih sebagai jawaban yang diajukan
Menurut mahfud MD fatwa MUI tidak harus peminta fatwa dalam suatu kasus yang
selalu dipatuhi, karena fatwa MUI sifatnya tidak mengikat. Fatwa ini bersifat
merupakan peringatan dan himbauan dari sanksi moral yang tidak mengikat
kumpulan ulama kepada umat Islam. seseorang untuk berfatwa atau meminta
Sehingga sifat hukumnya tidak mengikat fatwa, dan atau untuk menerima/taat pada
bagi yang melanggar fatwa tersebut. Fatwa fatwa.
dari MUI hanya menjadi acuan sebagian Fatwa tersebut merupakan hasil dari
besar masyarakat dalam mematuhi hukum.3 ijtihad seorang mufti yang bertalian dengan
persoalan atau masalah yang
2
H. Supardin , Produk Pemikiran Hukum
Islam di Indonesia.
3 4
Amriyono Prakoso, “Mahfud MD Jelaskan H. Wahiduddin Adams., Fatwa MUI dalam
Fatwa MUI tidak Perlu Diikuti Karena bersifat Perspektif Hukum dan Perundang-
Otonom”, dalam Undangan(Puslitbang dan Diklat Kementrian Agama
http://m.tribunnews.com/nasional/2017/01/17/mahfud- RI) hal.4
5
md-jelaskanfatwa-mui-tidak-perlu-diikuti-karena- Departemen Pendidikan Nasional, Kamus
bersifat-otonom, diakses tanggal 1 Mei 2023 Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,h. 314.

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 105
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

diperhadapkan kepadanya. Fatwa ulama tidak ada peluang bagi seorang muslim untuk
biasanya merupakan himbauan dari menentangnya bila fatwa itu didasarkan
sekelompok ulama dan terkadang kepada dalil-dalil yang jelas dan benar.7
merupakan seruan ulama tertentu kepada Fatwa yang dikeluarkan seorang mufti
masyarakat luas atau masyarakat tertentu. berperan dalam mentransformasikan makna
Oleh karena itu, produk pemikiran fikih hukum Islam yang bersifat umum ke dalam
tidak dapat dipisahkan begitu saja dengan kasus-kasus tertentu yang dihadapi. Untuk
produk pemikiran fatwa ulama, karena fikih menjaga kredibilitas fatwa yang mengikat
merupakan produk hasil ijtihad ulama, dan secara moral bagi muslim untuk mentaatinya,
ulama merupakan orang yang ahli dalam maka tidak sembarangan orang boleh
ilmu fikih. Hasil ijtihad ulama yang berfatwa melainkan harus memenuhi
disebut fatwa terkadang dituangkan dalam kualifikasi tertentu seperti halnya seorang
bentuk buku fikih untuk dipedomani bagi mujtahid. Otoritas fatwa sepanjang sejarah
umat Islam di Indonesia. perjalanan hukum Islam memang diberikan
Hasil fatwa ulama di Indonesia, kepada para ulama. Fatwa yang lahir ada
secara nasional dituangkan dalam bentuk yang bersifat individu dan ada pula fatwa
fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia). yang bersifat kolektif, yang merupakan hasil
Selain itu, ada dua fatwa ulama yang kesepakatan para ulama.
bersumber dari organisasi Islam yaitu Menurut Prof. Quraisy Shihab, selain
Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah. tidak sembarangan orang boleh berfatwa,
Kedua organisasi Islam ini, selalu mewarnai berfatwa juga harus memperhatikan keadaan
fatwa MUI di Indonesia. Hal ini dipengaruhi sosiologis umat pada saat itu. Fatwa- fatwa
oleh kekuatan politik dan sistem yang disampaikan tidak mengakibatkan
6
pemerintahan/penguasa di Indonesia. perpecahan umat atau kehancuran sebuah
Implementasi fatwa yang dasarnya bangsa. Hal tersebut harus diprioritaskan
memang bukanlah menjadi pengikat atas karena semua pendapat, walaupun benar
suatu kebijakan, maka perlu dipahami bahwa namun apabila mengakibatkan mudharat
fatwa yang menjadi produk pemikiran hukum yang lebih besar harus ditunda untuk
Islam akan cendrung susah untuk diterapkan diumumkan.8
mengingat bahwa fatwa bersifat kasuistik,
karena ia merupakan respon atau jawaban 2. Metode penetapan Fatwa MUI
terhadap pertanyaan yang diajukan oleh Metode penetapan fatwa diawali
panitia fatwa. Ia tidak memiliki daya ikat, dengan melakukan kajian komprehensif
dalam arti peminta fatwa tidak harus untuk memperoleh deskripsi secara utuh
mengikuti rumusan hukum yang diberikan mengenai obyek masalah (thasawwur al-
kepadanya. Meskipun fatwa biasanya masalah), rumusan masalah, dampak sosial
cenderung dinamis, karena ia merupakan keagamaan yang ditimbulkan, titik kritis dari
respon terhadap perkembangan baru yang berbagai hukum (norma syari’ah dari
sedang dihadapi masyarakat peminta fatwa, rangkaian masalah yang akan dikaji.9
akan tetapi dalam kenyataannya tidak selalu Kajian komprehensif yaitu telaah atas
demikian. Perlu dipahami juga bahwa pandangan fuqaha mujtahid masa lalu,
Berkaitan dengan kedudukan fatwa dalam
7
kehidupan umat Islam, fatwa ini juga Ahmad Mathar, M.H, problematika
menegaskan bahwa fatwa memang tidak penerpan produk-produk pemikiran hukum islam di
Indonesia, h.199
mengikat secara hukum, akan tetapi, ia 8
Diana Mutia Habibaty, peranan Fatwa
bersifat mengikat secara agama, sehingga Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
Terhadap Hukum Positif In6donesia, h.450
6 9
Supardin, Produk Pemikiran Islam di Peraturan Oganisasi Majelis Ulama
Indonesia (UIN Alauddin Makassar, 2017), 5. Indonesia, Pedoman Penetapan fatwa, hal. 75-76

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 106
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

pendapat para imam madzhab dan ulama b) Istihsaniy yaitu


yang mu’tabar, telaah atas fatwa-fatwa yang pemberakuan hukum
terkait, serta pandangan ahli fikih terkait maslahat juz’iyah ketika
masalah yang akan difatwakan. Kajian berhadapan dengan
tersebut didapat melalui penugasan kaidah umum.
pembuatan makalah kepada Anggota Komisi c) Ilhaqiy pemberlakuan
atau ahli yang memiliki kompetensi di hukum ijtihadi yang
bidang yang terkait dengan masalah yang terdokumentasi kepada
akan difatwakan. masalah baru karena
Beberapa bentuk penetapan fatwa ketiadaan nash dan
dalam Pedoman Penetapan fatwa Majelis diperoleh indikasi kuat
Ulama Indonesia, diantaranya: kesamaan antara
a. Penetapan fatwa yang telah jelas keduanya.
hukum dan dalil-dalilnya, maka d) sad al-dzaraa’i
menggunakan hukum c. Metode manhaj
sebagaimana adanya. Metode ini dilakukan apabila terdapat
b. Penetapan fatwa terhadap perbedaan pendapat antar kalangan Anggota
perbedaan masalah masail Komisi, maka fatwa disampaikan dengan
khilafiyah dengan: adanya perbedaan pendapat beserta argumen
a) Menggunakan dari masing-masing pendapat. Penetapan
musyawarah untuk fatwa harus senantiasa memperhatikan
mencapai mufakat otoritas pengaturan hukum oleh syari’at serta
(aljam’u wa al taufiq) tidak lupa mempertimbangkan kemaslahatan
b) Jika tidak dapat ditarik umum dan maqashid syariah.
kesimpulan dengan Prosedur rapat dalam Pedoman
musyawarah maka Penetapan fatwa Majelis Ulama Indonesia:
dengan tarjih melalui Rapat harus dihadiri oleh anggota
metode muqaranah Komisi yang jumlahnya dianggap cukup
(perbandingan) dengan kuorum oleh pimpinan rapat. Dalam hal
kaidah ushul fiqih tertentu, rapat menghadirkan pakar atau
muqaran.10 tenaga ahli yang berhubungan dengan
Penetapan fatwa yang tidak terdapat masalah yang difatwakan.
dalam pendapat hukum di kalangan ulama Rapat dipimpin oleh Ketua atau Wakil
madzab, maka dilakukan dengan ijtihad Ketua Komisi atau salah satu anggota Komisi
kolektif melalui metode: Fatwa yang hadir, atas persetujuan Ketua
a. Bayani Komisi, didampingi oleh Sekertaris dan/atau
b. Ta’ali Wakil Sekertaris Komisi. Usulan, saran, dan
a) Qiyasi pemberlakuan pendapat anggota komisi dicatat oleh
hukum yang disebutkan sekertaris guna dijadikan Risalah Rapat dan
dalam AlQuran dan atau Bahan Fatwa Komisi. Setelah mencapai
Hadits kepada sesuatu mufakat kemudian keputusan dilaporkan
yang tidak/belum ada pada Dewan Pimpinan untuk disahkan.11
hukumnya nash karena
ada kesatuan illat hukum 3. Fatwa MUI dalam Pembentukan
antara keduanya. Undang-Undang

10 11
Peraturan Oganisasi Majelis Ulama Peraturan Oganisasi Majelis Ulama
Indonesia, Pedoman Penetapan fatwa, hal. 75-76 Indonesia, Pedoman Penetapan fatwa, hal. 75-76

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 107
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

Posisi MUI jika ditinjau secara ketahanan NKRI. Kedua, fatwa-fatwa yang
kelembagaan Negara berada pada ranah dengan kekuatan nalar publik menjadi
kawasan infrastruktur politik. Infrastruktur sumber penyusunan undang-undang, seperti
politik sendiri adalah segolongan lembaga fatwa larangan Ahmadiyah, pornografi-
yang ada di dalam masyarakat. Berada di pornoaksi, perda-perda syari’ah dan bank
tengah masyarakat dan merupakan denyut syariah. Ketiga, fatwa-fatwa yang memiliki
jantung kehidupan sosio-kultural masyarakat. dampak terhadap pembentukan opini publik
Infrastrukutr lebih berada di ruang-ruang pertisipatif pemilu seperti fatwa haram
pemberdayaan masyarakat sehingga golput, calon anggota legislatif non-Muslim
actionnya hanya dapat dilihat dengan cara dan presiden perempuan.
mendalami masyarakat tersebut.12 Sebab Dalam konteks ketentuan hukum di
MUI adalah organisasi alim ulama umat Indonesia fatwa bukanlah aturan yang wajib
Islam yang mempunyai tugas dan fungsi diikuti dan ditegakkan. Indonesia merupakan
untuk pemberdayaan masyarakat/umat Islam. negara yang memiliki dual sistem dalam
Artinya MUI adalah organisasi yang ada segala bidang termasuk dalam bidang
dalam masyarakat, dan bukan merupakan hukum. Hukum Eropa Kontinental, Hukum
institusi milik Negara atau merepresentasikan Adat, dan Hukum Islam merupakan hukum
Negara. Artinya pula, fatwa MUI bukanlah yang masih bertahan di negara ini. Fatwa
hukum Negara yang mempunyai kedaulatan sendiri termasuk kedalam hukum Islam, dan
yang bisa dipaksakan bagi seluruh rakyat. dapat dijadikan pertimbangan dalam legislasi
Fatwa MUI juga tidak mempunyai sanksi dan dan putusan hakim di pengadilan.
tidak harus ditaati oleh seluruh warga negara. Melihat dari ketentuan di atas, fatwa
Sebagai sebuah kekuatan sosial politik yang bukan merupakan aturan yang mengikat.
ada dalam infrastruktur ketatanegaraan, fatwa Mungkin akan berbeda dengan negara
MUI hanya mengikat dan ditaati oleh muslim lainnya. Di Indonesia, selama fatwa
komunitas umat Islam yang merasa tersebut belum diserap dalam perundang-
mempunyai ikatan terhadap MUI itu sendiri. undangan atau setidaknya di ‘endorse’ oleh
Artinya, sebenarnya legalitas fatwa MUI pun peraturan perundang-undangan maka fatwa
tidak bisa dan mampu memaksa harus ditaati tersebut tidak dapat ditegakkan.13 Namun
oleh seluruh umat Islam. Apalagi untuk Fatwa MUI sudah cukup banyak yang di
memaksa dan harus ditaati oleh seluruh kodifikasikan dalam bentuk peraturan
warga negara Indonesia. perundang-undangan di
Fatwa MUI memiliki kekuatan Indonesia. implementasi dan peran fatwa
independen yang mendorong politik MUI sebagai salah satu produk pemikiran
pemerintahan untuk merumuskan peraturan hukum Islam sesungguhnya banyak disadur
bernafaskan substansi ajaran Islam. Fatwa dalam merespons berbagai peraturan
yang demikian memiliki kekuatan kontrol perundang-undangan. Sejauh ini, keterlibatan
terhadap politik pemerintahan. kekuatan MUI dalam perundang-undangan baru pada
independen MUI ini mempengaruhi relasi tahap digolongkan pada partisipasi
antara fatwa MUI dan politik pemerintahan masyarakat dalam pembentukan peraturan
di Indonesia membentuk pola inter- perundang-undangan seperti yang disebutkan
independensi berbasis civil society. Ada dalam Pasal 96 UU Nomor 13 Tahun 2022,
beberapa pola fatwa MUI pasca reformasi. yang pada ayat (3) menyatakan
Pertama, fatwa-fatwa yang memperkuat “… merupakan orang perseorangan atau

12 13
Al Fitri Johar, S.Ag., S.H., Al Fitri Johar, S.Ag., S.H.,
M.H.I.,Kekuatan Hukum Majelis Fatwa Indonesia M.H.I.,Kekuatan Hukum Majelis Fatwa Indonesia
(MUI) dari Perspektif Peraturan Perundang-Undangan (MUI) dari Perspektif Peraturan Perundang-Undangan
di Indonesia,h.7 di Indonesia,h.8

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 108
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

kelompok orang yang terdampak langsung a. Melakukan pengkajian terhadap


dan/atau mempunyai kepentingan atas peraturan perundang-undang yang
materi muatan Rancangan Peraturan berkaitan dengan pelaksanaan
Perundang-undangan.” Maka, dalam hal ini syariat dan kepentingan umat
MUI yang sejak terbentuknya pada 1975 Islam
adalah perkumpulan masyarakat. b. Mempersiapkan usulan/masukan
Dalam catatan sejarah sejak berdirinya bagi penyusunan RUU dan
MUI sampai dengan sekarang telah banyak Peraturan PerundangUndangan
fatwa dan nasihat MUI sebagai produk lainnya khususnya berkaitan
pemikiran hukum Islam yang terserap dalam syariat Ilam sejauh diperlukan
berbagai peraturan perundang-undangan. c. Memberikan tanggapan atas
Indikator yang mendukung kecenderungan berbagai rancangan peraturan
tersebut dapat dilihat dari lahirnya bebrapa perundang-undnagan yang dinilai
peraturan perundang-undangan, antara lain: tidak sesuai dengan syariat dan
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun kepentingan umat Islam
1974 tentang Perkawinan dan d. Mengusulkan perubahan
berbagai peraturan pelaksanaannya. peraturan perundang-undangan
b. Undang-Undang No 7 Tahun 1989 yang tidak sesuai dengan syariat
tentang Peradilan Agama dan/atau kepentingan umat Islam
c. Undang-Undang No 17 Tahun 1999 e. Mengawal dan mendorong
tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji pelaksanaan ketentuan peraturan
d. Undang-Undang No 41 Tahun 2004 perundang-undangan yang
tentang Wakaf berkaitan dengan pelaksanaan
e. Undang-Undang No 3 Tahun 2006 syariat dan/atau kepentingan umat
tentang Perubahan atas Undang- Islam
Undang No 7 Tahun 1989 tentang f. Mengajukan judicial review
Peradilan Agama terhadap peraturan perundang-
f. Undang-Undang No 13 Tahun 2008 undangan yang dinilai
tentang Penyelenggaraan haji yang bertentangan dengan peraturan
menggantikan Undang-Undang No 17 perudan-gundangan yang lebih
Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan tinggi dan syariat Islam baik
Ibadah Haji kepada Mahkamah Konstitusi
g. Undang-Undang No 21 Tahun 2008 maupun Mahkamah Agung.
tentang Perbankan Syariah
h. Undang-Undang No 33 Tahun 2014 KESIMPULAN
tentang Jaminan Produk Halal. Berdasarkan uraian yang telah
Pada tahun 2001 MUI membentuk dikemukakan di atas, maka dalam penelitian
Komisi Hukum dan Perundang-Undangan ini terdapat tiga point yang menjadi
MUI. Komisi ini memiliki peran penting kesimpulan, yaitu;
dalam mmeningkatkan efektifitas penyerapan 1. Fatwa ulama yang merupakan hasil
Fatwa MUI dalam pembangunan hukum dari konfigurasi formulasi hukum
nasional dan pembentukan Peraturan Islam, Fatwa tersebut merupakan
perundang-undangan. Dalam konteks ini, hasil dari ijtihad seorang mufti yang
tugas Komisi Hukum dan Perundang- bertalian dengan persoalan atau
Undangan MUI adalah14 : masalah yang diperhadapkan
kepadanya. Fatwa ulama biasanya
14
Diana Mutia Habibaty, peranan Fatwa merupakan himbauan dari
Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia sekelompok ulama dan terkadang
Terhadap Hukum Positif In6donesia, h.449

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 109
Peran Fatwa dalam Pembentukan Perundang-Undangan di Indonesia
Andi Sani Silwana, Kurniati, Abd. Rahman R

merupakan seruan ulama tertentu


kepada masyarakat luas atau DAFTAR PUSTAKA
masyarakat tertentu. Fatwa yang
dikeluarkan seorang mufti berperan Adams H. Wahiduddin., Fatwa MUI dalam Perspektif
Hukum dan Perundang-Undangan(Puslitbang
dalam mentransformasikan makna dan Diklat Kementrian Agama RI)
hukum Islam yang bersifat umum ke Al Fitri Johar, S.Ag., S.H., M.H.I.,Kekuatan Hukum
dalam kasus-kasus tertentu yang Majelis Fatwa Indonesia (MUI) dari Perspektif
dihadapi. Untuk menjaga kredibilitas Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia.
fatwa yang mengikat secara moral Ahmad Mathar, M.H, problematika penerpan produk-
produk pemikiran hukum islam di Indonesia.
bagi muslim untuk mentaatinya, maka Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar
tidak sembarangan orang boleh Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga,
berfatwa melainkan harus memenuhi Diana Mutia Habibaty, peranan Fatwa Dewan Syariah
kualifikasi tertentu seperti halnya Nasional Majelis Ulama Indonesia Terhadap
seorang mujtahid. Hukum Positif In6donesia, h.450
Supardin, Produk Pemikiran Islam di Indonesia (UIN
2. Metode penetapan fatwa diawali Alauddin Makassar, 2017), 5.
dengan melakukan kajian dalam
komprehensif untuk memperoleh http://m.tribunnews.com/nasional/2017/01/17/m
deskripsi secara utuh mengenai obyek ahfud-md-jelaskanfatwa-mui-tidak-perlu-
masalah (thasawwur al-masalah), diikuti-karena-bersifat-otonom, diakses tanggal
1 Mei 2023
rumusan masalah, dampak sosial Haliah ,Dahlia Ma’u, Analisis Kontribusi dan
keagamaan yang ditimbulkan, titik Pembaruan Hukum Islam Pra dan Pasca
kritis dari berbagai hukum (norma Kemerdekaan Republik Indonesia, Jurnal Ilmiah
syari’ah dari rangkaian masalah yang Al-Syir’ah Vol. 15 No. 1 Tahun 2017,
akan dikaji. Peraturan Oganisasi Majelis Ulama Indonesia,
Pedoman Penetapan fatwa, hal.
3. Posisi MUI jika ditinjau secara Prakoso, Amriyono. “Mahfud MD Jelaskan Fatwa
kelembagaan Negara berada pada MUI tidak Perlu Diikuti Karena bersifat
ranah kawasan infrastruktur politik. Otonom”,
Infrastruktur politik sendiri adalah Dahlia Haliah Ma’u, Analisis Kontribusi dan
segolongan lembaga yang ada di Pembaruan Hukum Islam Pra dan Pasca
Kemerdekaan Republik Indonesia, Jurnal Ilmiah
dalam masyarakat, Fatwa MUI Al-Syir’ah Vol. 15 No. 1 Tahun 2017,
memiliki kekuatan independen yang
mendorong politik pemerintahan
untuk merumuskan peraturan
bernafaskan substansi ajaran Islam.
Fatwa yang demikian memiliki
kekuatan kontrol terhadap politik
pemerintahan. kekuatan independen
MUI ini mempengaruhi relasi antara
fatwa MUI dan politik pemerintahan
di Indonesia membentuk pola inter-
independensi berbasis civil society.
Dalam catatan sejarah sejak
berdirinya MUI sampai dengan
sekarang telah banyak fatwa dan
nasihat MUI sebagai produk
pemikiran hukum Islam yang terserap
dalam berbagai peraturan perundang-
undangan.

Al-Ubudiyah: Jurnal Pendidikan dan Studi Islam, Vol. 4, No. 1, pp. 104-110, 2023 | 110

Anda mungkin juga menyukai