Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MANAJEMEN HUBUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN DENGAN


MASYARAKAT

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pendidikan SD

Dosen Pengampuh:

Julhidayat Musham, S.pd., M.pd.

OLEH:

Kelompok VIII

1. Ance Meliati Taneo (2322411646)

2. Muhammad Idul Khair (2322411651)

3. Marliati Lau (2322411613)

4. Januar Ardiliai Sari Molo (2322411635)

5. Jose Alexsandro Mali (2322411657)


Daftar isi

Cover……………………………………………………………………………………….. i
Daftar isi…………………………………………………………………………………….ii
BAB I………………………………………………………………………………………..1
PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..1
A.Latar belakang………………………………………………………………………….. 1
B.Rumusan masalah………………………………………………………………………. 2
C.Tujuan dan manfaat…………………………………………………………………….2
BAB II……………………………………………………………………………………….3
PEMBAHASAN…………………………………………………………………………… 3
A.Konsep Dasar Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat………………3
B.Asas Kegiatan Hubungan Masyarakat……………………………………………….. 4
C.Karakteristik Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat………………. 6
D.Manfaat Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat……………………. 6
E.Jenis-jenis Kegiatan Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat…………7
F.Bentuk - Bentuk Kerjasama Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat…………… 9
G.Tujuan dan Manfaat Pelibatan Masyarakat…………………………………………..11
H.Bentuk dan Sifat Partisipasi Masyarakat…………………………………………… 12
BAB II……………………………………………………………………………………. 13
PENUTUP……………………………………………………………………………….. 14
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………15
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………… 15
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa pendidikan dan masyarakat adalah faktor
pendidikan yang saling mempengaruhi karena keduanya memiliki timbal balik yang tidak
dapat dipisahkan.Seorang anak didik setelah mendapat pendidikan dari keluarganya akan
segera berlanjut untuk mencari ilmu di sekolah
Setelah itu dia akan beranjak ke lingkungan berikutnya yaitu masyarakat ,disinilah ia
akan mengaplikasikan segala Ilmu yang telah didapatnya ketika melakukan pendidikan di
sekolah. Terkadang seorang anak didik tidak dapat diterima di dalam masyarakat karena
pendidikan yang diterima disekolah idak sesuai dengan yang dibutuhkan dimasyarakat,
sehingga peserta didik tersebut hanya bisa menjadi penonton tanpa terlibat secara langsung
didalam masyarakat.
Pada dasarnya lingkungan pendidikan adalah segala sesuatu yang ada dan terjadi di
sekeliling proses pendidikan itu berlangsung yang terdiri dari manusia,binatang, tumbu-
tumbuhan dan benda-benda mati. Keempat kelompok benda-benda lingkungan pendidikan
itu ikut berperan dalam rangka usaha setiap siswa atau mahasiswa mengembangkan dirinya.
Manusia merupakan bagian dari lingkungan masyarakat, seperti manusia pendidikan
pundapat dikatakan sebagai bagian dari masyarakat karena pendidikan dapat memjukan cara
pandang dan cara berperilaku masyarakat.Maka dari itu perlu kerja sama antara lembaga
pendidikan dengan masyarakat demi terciptanya masyarakat yang lebih maju.
Di sini perlu kita lihat sejauh mana pengaruh sekolah sebagai ladang pendidikan
(formal) dalam mencetak generasi yang siap terjun ke tengah-tengah masyarakat, karena
tidak jarang antara lembaga pendidikan dan masyarakat tidak saling berinteraksi. Sebagian
masyarakat menganggap bahwa pendidikan itu mahal dan hanya menghabis-habiskan
uang.Tetapi pada kenyataannya tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh bagian dari masyaraka
tmembutuhkan pendidikan.Maka dari itu perlu dibinanya komunikasi antara masyarakat dan
lembaga pendidikan tersebut dengan mengetahui jenis, bentuk dan hubungan lembaga
pendidikan dengan masyarakat.

B .Rumusan masalah
, 1.Apa konsep dasar hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat?
2. Sebutkan jenis-jenis kegiatan hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat ?
3. Bagaimana bentuk-bentuk kerja sama lembaga pendidikan dengan masyarakat?
4. Peningkatan dan pendayahgunaan partisipasi masyarakat

C.Tujuan masalah
Bertujuan untuk memenuhi tugas manajemen pendidikan dan bermanfaat sebagai
penambah pemahaman tentang hubungan lembaga pendidikan dengan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Hubungan Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat


Organisasi pendidikan adalah suatu sistem yang terbuka. Sebagai sistem terbuka,
berarti lembaga pendidikan selalu mengadakan kontak hubungan dengan lingkungannya yang
disebut sebagai suprasistem. Kontak hubungan ini dibutuhkan untuk menjaga agar sistem
atau lembaga itu tidak mudah punah atau mati.
Hanya sistem terbuka yang memiliki negetropy, yaitu suatu usaha yang terus-
menerus untuk menghalangi kemungkinan terjadinya entropy atau kepunahan. Ini berarti
hidup atau matinya sistem itu sebagian terbesar ditentukan oleh usaha lembaga itu
sendiri.konsep ini bisa dicocokkan dengan praktek-praktek pendidikan yang telah terjadi.
Sekolah yang tidak memiliki nama baik di mata masyarakat dan akhirnya mati, adalah
sekolah yang tidak membuat hubungan baik dengan masyarakat pendukungnya. Dengan
berbagai sebab masyarakat enggan menyekolahkan putra-putrinya ke srkolah itu, hal tersebut
yang membuat sekolah itu tidak mempunyai siswa, dan sebaliknya
Keberhasiln pendidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, yaitu baik
lembaga pendidikan,keluarga,maupun masyarakat. Masing-masing pihak memiliki tanggung
jawab untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas baik dalam bentuk konttibusi berupa
dukungan pikiran,ide dan gagasan serta bantuan material yang di perlukan dalam
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Dengan demikian menjdi menjdi kebutuhanlembaga
pendidikan untuk mengelola dengan baik hubugannya dengan masyarakat.Hubungan
lembaga pendidikan dengan masyarakat pada dasarnya merupakan kegiatan hubungan
masyarakat( humas) yang dilakukan oleh lembaga pendidikan formal ( sekolah) atau lembaga
pendidikan non formal.
Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga pendidikan
dengan masyarakat sekitarnya. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang di cita-citakan oleh
masyarakat tentang pengembangnan putra-putri mereka. Disamping layanan terdapat
masyarakat berupa pendidikan dan pengajaran, lembaga pendidikan juga menyediakan diri
sebagai agen ‘pembaru atau penerang bagi masyarakat .

Glen dan Denny Griswold ( 1968) menyatahkan bahwa hubungan masyarakat


merupakan fungsi manajemen yang diadakan untuk menilai dcabn menyimpulkan sikap
publik, menyhesuaikan kebijaksanaan dan prosedur instansi atau organisasi dengan
kepengtingan umum, serta menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan
dukungan masyarakat. Oemi Abdurrahman (1975) menjelaskan humas sebagai upaya
memperoleh pengertian, dukungan, kepercayaan , serta pengharapan pada dan dari publik
suatu badan pada khusunya dan masyarakat pada umumnya.
J. C S.eidel (2001) merumuskan bahwa publik relation adalah proses yang
berjalan terus-menerus ketika manajemen berusaha memperoleh dukungan dan pengertian
publik dalam arti luas, yaitu dari pegawai,langganan dan lain-lain; dukungan ke dalam
dengan jalan pengawasan diri dan koreksi; dan keluar dengan jalan menggunakan segala
bentuk pernyataan . Senada dengan pendapat tersebut, S.K. Bonar (1977) menyatakan bahwa
hubungan masyarakat menjalankan usaha untuk mencapai hubungan harmonis antara suatu
badan atau organisai masyarakat sekelilingnya.

B. Asas Kegiatan Hubungan Masyarakat


Menurut Ibnoe Syamsi (1969) terdapat enam asas kegiatan humas, yakni:
a. Asas pemberitaan resmi dan obyektif
Setiap informasi yang di berikan oleh bagian humas adalah informasi resmi
dariinstansi. Maka, informasi humas harus obyektif dan tidak berlebihan
b. Asas pemantauan keberesan intern instansi
Sukses tidaknya pelaksanaan kegiatan humas ditentukan oleh baik tidaknya intern
instansi bersangkutan, hubungan baik dengan publik didasarkan pada pelaksanaan kegiatan
yang baik pula dari instansi sebagai suatu keseluruhan
.

c. Asas pertimbangan dan pengusahaan publik


Sebelum mengadakan kegiatan human, perlu di pertimbangkan terlebih dahulu
berbagai kemungkinan dukungan publik karena kegiatan atau proyek yang di anggap
bertentangan dengan kepentingan umum beresiko menghadapi hambatan.Sebagai contoh,
proyek keluarga berencan. Meskipun proyek tersebut sangan bermanfaat bagi masyarakat,
untuk mendapatkan dukungan publik harus dilakukan usaha penyadaran masyarakat
terlebih dahulu.
d. Asas pelangsungan hubungan
Apabila hubungan dengan publik sudah berjalan, perlu menjaga hubungan tersebut di
pertahankan dengan baik. Hubungan yang berkelanjutan juga dapat di maknai sebagai
upaya kerja sama yang di kembangkan terus-menerus, tidak hanya pada satu bidang
atau insidental.
e. Asas pemerhatian opini publik
Opini atau suara publik hendaknya di perhatikan dengan baik. Seperti kritik,
kelakuan, pertanyaan, pendapat,dan saran membangun hendaknya di perhatikan.
f. Asas peningkatan mutu dan kegiatan
Petugas humas harus memikirkan dan mengusahakan agar mutu kegiatan ditingkatkan
sesuai dengan perkembangan instansinya. Peningkatan mutu tersebut dapat di lakukan
dengan cara meningkatkan kecakapan atau keahlian para petugas humas.Selain itu, dapat
pula meningkatkan teknik penyajian agar tidak membosankan sehingga lebih menarik
perhatian publik.
C. Karakteristik Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat
Berikut ini karakteristik humas lembaga pendidikan ditinjau dari sisi peran, struktur,
a. Peran humas di lembaga pendidikan
Pada aktivitas lembaga pendidikan yang kompleks keberhasilan hubungan dengan
masyarakat menentukan pengembangan intitusi secara berkelanjutan. Selain itu, juga
menentukan dukungan atau partisipasi publik ( masyarakat) untuk mendukung berbagai
kebijakan dan program sekolah.
b. Humas dalam struktur organisasi di sekolah
Secara khusus bidang tersebut dikelola oleh terutama koordinator khusus terutama
pada sekolah-sekolah yang lebih komplesk
Fungsi humas sejatinya juga diperankan oleh seluruh unsur warga internal lembaga,.
Citra lembaga ikut di emban oleh pimpinan, staf dan pengajar maupun peserta didik.
Namun demikian fungsi humas akan lebih optimal dan terkontrol mana kala ada personil
tersendiri yang menanganinya

D. Manfaat Hubungan Lembaga. Pendidikan Dengan Masyarakat


Bagi lembaga pendidikan
1) Memudahkan memperbaiki pendidikan
2) Mendapatkan koreksi dari kelompok masyarakat
3) Mendapatkan dukungan moral dari masyarakat
4) Memudahkan meminta bantuan dari masyarakat
5) Memudahkan pemakaian media pendidikan masyarakat
6) Memudahkan pemanfaatan narasumber
Bagi masyarakat yakn:
1) Tahu hal-hal persekolahan dan inovasinya
2) Kebutuhan-kebutuhan masyarakat tentang pendidikan lebih muda di wujudkan
3) Menyalurkan kebutuhan partisipasi dalam pendidikan
4) Melakukan ususl-usul terhadap lembaga pendidikan

E. Jenis-jenis Kegiatan Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat


Menurut Don Begin (1984), publik relations di bedakan menjadi external ,public
relations (humas ke luar) dan internal public relations ( humas ke dalam).Oleh karena itu,
disekolah dikenal adanya kegiatan publisitas ke luar dan publisitas ke dalam.
a. Kegiatan Eksternal
Kegiatan selalu berhubungan atau di tunjukan kepada publik atau masyarakat
diluar warga sekolah.Ada dua kemungkinan yang bisa di lakukan yakni secara
langsung ( tatap muka) dan tidak langsumg. Kegiatan tatap muka misalnya rapat
bersama dengan pengurus BP3 setempat,berkonsultasi dengan tokoh-tokoh
masyarakat, melayani kunjugan tamu dan sebagainya. Kegiatan eksternal tidak
langsung adalah kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat melalui media
perantaraan tertentu, seperti:
1) Penyebaran informasi melalui televisi
Televisi menjadi media penyebar informasi kepada khalayak luas.Televisi
menyajikan konten atau tanyangan yang di sajikan.
2) Penyebaran informasi melalui radio
Radio merupakan media massa yang penting yang mampu menjangkau publik yang
luas. Karena itu sekolah dapat mengambil manfaat yang sebesar-besarnya dari radio
untuk kepentingan publisitas.
3) Penyebaran informasi melalui media cetak
Yang di maksud dengan media cetak adalah surat kabar,majalah,buletin dan
sebagainya .
4) Pameran sekolah
Pameran sekolah yang dimaksud untuk menunjukkan hasil pekerjaan para siswa
serta masyarakat pada umumnya.
b. Kegiatan internal
Kegiatan ini merupakan publisitas ke dalam, sasarannyat idak lain adalah warga
sekolah yang bersangkutan yakni para guru,tenaga vtata usaha dan para siswa.

Kegiatan internal daooat dibedakan atas kegiatan langsung dan tidak langsung
Kegiatan langsung antara lain:
1) Rapat dewan guru
2) Upacara sekolah
3) Karyawisata/ rekreasi bersama

Kegiatan yang tidak langsung antara lain:


1) Penyampaian informasi melalui surat edaran
2) Pengunaan papan pengumuman di sekolah
3) Penyelenggaraan majalah dinding

F. Bentuk-Bentuk Kerjasama Lembaga Pendidikan Dengan Masyarakat


a. Hubungan sekolah denagn orang tua siswa dan warga masyarakat.
1. Secara individual
Contonya: Orang tua datang ke sekolah untuk berkonsultasi maupun untuk
pemecahan anaknya
2. Secara organisasi melalui BP3
Contohnya: Para dokter untuk duduk pada seksi UKS bahkan untuk mendirikan
poliklinik sekolah
b. Hubungan Sekolah dengan Alumni
c. Hubunga dengan Dunia Usaha/ Dunia kerja
Contohnya: Mengunfdang tokoh yang berhasil untik datang ke sekolah
Keberhasilan tokoh tersebut akan memotivasi semua pihak untuk
berbuat yang serupa
d. Hubungan dengan Instansi Lain
Contohnya: Hubungan dengan sekolah lain

G. Tujuan dan Manfaat Perlibatan Masyarakat


Perlibatan masyarakat bertujuan untuk melengkapi kekurangan dan membantu
lembaga pendidikan .
a. Saling membantu saling mengasihi
b. Membantu keuangan, Bangunan, dan Barang
Pelibatan masyarakat juga akan memberi manfaat baik langsung maupun tidak
langsung bagi lembaga sendiri maupun masyarakat yang dilibatkan . Pariata Westra
(1977:18) menguraikannya sebagai berikut:

a. Memungkinkan diperolehnya keputusan yang benar.


b. Memungkinkan para staf menggunaan kemampuan berpikirecara kreatif.
c. Mengembalikan nila-nilai martabat manusia
d. Mendorong orang untuk lebih bertanggung jawab
e. Mmemperbaiki semangat kerja sama serta menimbulkan kesatuan kerja

H. Bentuk dan Sifat Partisipasi Masyarakat


UU no 20 tahun 2003 Sisdiknas pada bagian ke satu pasal 54 menyatakan bahwa
peran serta masyarakat dalam pendidikan meliputi peran serta perseorangan, kelompok,
keluarga, organisasi profesi, pengusaha, dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelanggaraan dan pengendaliaan mutu pelayanan pendidikan. Ayat kedua pasal tersebut
menyebutkan masyarakat dapat berperan serta sebagai sumber, pelaksaan, dan pengguna hasil
pendidikan.
Wujud partisipasi masyarakat sebagaimana di sampaikan Dusseldrorp dalam
Subandiyah ( 1989: 12) antara lain sebagai berikut:
a. Mendatangi pertemuan
b. Melibatkan diri dalam diskusi
c. Melibatkan diri dan berpartisipasi dalam segala aspek organisasi
d. Membantu untuk memperoleh bantuan, tenaga, modal, fasilitas, dan kemampuan mental.
e. Mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan.
f. Berperan dalam pemanfaatan hasil.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Humas adalah kegiatan yang dilakukan bersama-sama antara lembaga dan
masyarakatdengan tujuan memperoleh pengertian, kepercayaan, penghargaan, hubungan
harmonis,sesrta dukungan (goodwil) secara sadar dan sukarela. Aas Humas terdiri dari
asas pemberitaan resmi dan obyektif, asas pemantauan keberesan intern instansi, asas pertimb
angan dan pengusahaan dukungan public, asas pelangsungan hubungan, asas pemerhatian
opini public dan asas Peningkatan Mutakan pedoman bagi u dan Kegiatan. Keenam asas
tersebutmeruppenyelenggaraan kegiatan humas. Bukan berarti keenam asastersebut
merupakan pedoman khusus hanya bagi petugas humas, melainkan pedoman yangharus
diperhatikan pula oleh pimpinan instansi.
Jenis-jenis Kegiatan Hubungan Lembaga Pendidikan dengan Masyarakat terdiri
daridua kegiatan ekternal dan internal. Selanjutnya ada proses humas menurut Kasali
(2005:82-85) meliputi 1) identifikasi permasalahan, 2) perencanaan dan penyusunan program
3)aksi dan komunikasi dan 4) evaluasi. Jenis media humas berdasarkan publik
sasarannyaadalah media humas internal dan media humas eksternal. Media humas internal
antara lainwarta atau buletin lembaga pendidikan, papa informasi, presentasi video, stasiun
radio,kotak saran, jaringan telepon internal. Untuk media humas eksternal antara lain
jurnaleksternal, media audio visual, pameran, media cetak dan media elektronik
.Untuk mengikut sertakan warga masyarakat ini dalam membangun
pendidikandisekolah maupun perguruan tinggi, sudah sepatutnya para manajer pendidikan
melaluitokoh-tokoh masyarakat aktif menggugah perhatian mereka. Para manajer
dapatmengundang para tokoh ini untuk membahas bentuk-bentuk kerjasama
dalammeningkatkan pendidikan. Keputusan diambil secara musyawarah untuk
memperolehalternatif yang terbaik.
Daftar pustaka

Bonar, Drs. S.K. 1977. Hubungan Masyarakat Modern. Jakarta: PT Bina Aksara.

Glen Griswold and Denny Griswold. Your Public Relation. Fark & Wangnalis
Company. New York 1984. Grading Teaching Notes oleh NUFFIC.Syamsi, Ibnu.
Pengambilan Keputusan Dan Sistem Informasi
. Jakarta : Bumi Aksara,2000
.
Jabar, Cepi Syaifuddin Abdul.dkk.2016.ManajemenPendidikan.Yogyakarta : UnyPresJ.C
Seidel (2001). Dasar-Dasar Public Relations Diadopsi Dari Abdurahman Oemie.Publisher :
Bandung : Citra Aditya Karya

Oemi, Abdurrahman.
Dasar-Dasar Public Relations
. (Bandung: Citra Aditya Baki, 2001).Poerbakawatja, Soegarda. Ensiklopedi Pendidikan.
Jakarta. Gunung Agung. 1981.

Subandiyah. (1982). Partisipasi Masyarakat dalam Pelaksanaan Kurikulum Muatan Lokaldi


Sd Se-jawa Tengah. Tesis-PPs-UNY

Westra, Pariata. Et al. 1977.


Ensiklopedi Administrasi
. Jakarta: Gunung Agung.Wojowasito, S. 1989. Kamus Kawi-Indonesia. Jakarta: CV
Pengarang.
v

Anda mungkin juga menyukai