D , et at )
Agus Djoko Utomo'), Susilo Adjie-), Niam Muflikah'), dan Arif Wibowo')
ABSTRAK
Bengawan Solo merupakan sungai yang sudah banyak mengalami perubahan sepeni waduk,
bendungan, sodetan, dan lain-lain. Bengawan Solo melewati Propinsi Jawa Tengah dan Timur
yang padat penduduk sekitar 15,2 juta jiwa tinggat di satuan wjlayah Sungai Bengawan Solo dan
banyak terdapat industri. Permasalahan tersebut dapat berpengaruh langsung terhadap kehidupan
organisme air. Kajian tentang sumber daya ikan dan pengamatan lingkungan perairan diharapkan
dapat memberikan Informasi tentang status penkanan dan kualitas perairan di Bengawan Solo
Parameter yang daamati dalam penelitian ini adalah distribusi jenis ikan, kualitas air, dan hasi,
tangkapan nelayan. Contoh ikan dikumpulkan dari hasil tangkapan nelayan dengan berbagai
macam alat pada stasiun penelitian yang telah ditetapkan, mewakili ruas sungai bagian hulu
tengah, dan hilir. Selain dilakukan pemefiksaan kualitas air pencatatan hasil tangkapan juga
dilakukan terhadap nelayan responden pada tiap stasiun penelitian. Di sepanjang Bengawan Solo
telah dit€mukan l6bih dari 40 jenis ikan. lkan tebaran seperti ikan nlla (Oreohcromis niloticus),
jambal sius (Pangasius hypophthalnus). tawes (Earbodes gonionotus) banyak terdapat di Waduk
Gajah Mungkur Wono ciri. Di Bengawan Solo bagian t€ngah yaitu Solo, Sragen, dan di sekitar
benyak terdapat ikan sapu-sapu (Liposarcus pardalis). Ada indikasi bahwa Bengawan Solo d
daerah Solo, Sragen, dan di sekitar telah tercemar berat denqan kualitas air burui vaitu oksroen
rendah (O sampar dengan 9.54 mg t '), ka.bon droksida tinggii9.33 sampai dengan 1l SZ ,giit.
amonia tinggi (0,1 sampal dengan 21 67 mg t''), COD tinggi (16 sampai dengan'172 mg t'1), fenol
tilrggr (0,238 sampar dengan 0,1.431 mg t-'). dan mrnyak temak trnggr (8,7 sampai dengJn 54,6 mo
l ). Oi Bengawan Solo bagian hilir yaitu Bojonegoro, Tuban, Babat, dan di sekitar, banyaX jenrs
ikan asli yaitu jambat tokat (Pangasius janbat), tagih (Mystus nemurus), wagal (iangAsius
micronema), lumbet (Cryptopterus spp.), dan lain-lain.
ABSTRACT: Fish distribution and water quelity in Solo River. By: Agus Djoko utomo,
Susilo Adjie, Ni'am Mutlikeh, and Arif Wibowo
Bengawan Solo River is highly nodified by dams, impoundment, reservoir, channelization and
elc. lt traverses Cenlral Java and Easl Java Province in fts passage from headwaters to the sea.
Many industries and heavy population (approximately 15.2 ni ion people) near th6 riv6r have gread
potency to insluenca the organisms cury in lhe river. Study on lisheries ratourcas and water quality
is axpected to provide current information on fishery status and aquatic environmeht condition in
Bengawan Solo River. Parameters obseNed in the study were fish distibution, waters quality and
catehas produced by multifishing gear from fisherman. F/shes sample were collacted from similar
study s/es with the site for recording the catch of fish€rman. The selecled sludy stes raprcsent
upper, middle, and lower reaches of Bangawan Salo River. Water condilions in various study sites
were examined. Resuils show that more than 40 fishes species were found in Bengawan Solo
River. The axollc sp€c/6s such as nile tilapia (Orcochromis niloaicus), jambal sius (Pangasius
hypophthalmus), taw6s (Barbodas gonionotus) are commonly found in the upp6r rcad1es of the
nver system. Sapu-sapu (Liposarcus pardalis) is frequently found in middle reach€s of tha iver
(Solo, Sragen). An overuiew of water quality in the niddla of Bangawan Solo River indicat1s that
lh€ segmerfs /s already heav polluted as indicated by dissolved low oxygen (0lo 9.54 mg l') and
high concentiations of CO2 (9.93 to 34.32), ammonia (0.1 to 21.67 mg f '). COD (16 to 172 ng t' ).
phenol (0.238 to 0.1431 mg l'), also oil and grease (8.7 to 54 6 mg t') Native spec/as suc, as
jambal (Pangasius Jambal), tagih (Mystus nemurus), wagal (Pangasius micronema), lumbet
(Cryptopterus spp) are normally found in the lower pan of Bengawan Solo River system (Babal
Region, Tuban).
Jlo
J. Lit. Peikan. lnd. Vol.12 No.2 Agustus 2006: 89-103
90
DistribusiJenis lkan dan Kuahtas. ....di Bengawan Sola (Ulomo A D.el at '
(! c-)
=o
x;
(!q)
d>
-
i59
(!ct
oiI
91
J. Lit. Peikan. lnd. Vol.12 No.2 Agustus 2006: 89-103
F tt
J
o -i-
P
A
|!
2
C'|
i.r
oll -ll) e $ gtE$**[5 F-d
(o* Y
6
.i
.:- $ .^g .o
C'
Fi eRss"r;6,-I-f;e .-;- ot
DI **i3l-'gEds$i
o
c
(t *g
J F
- u) atf-*".-xe-N -15 F-
at
o)
c,
b
S'r eii q'$.i qj ryo
..r !ia_
e. -- +d
f.i N
@.
co >-
Jt.:: 3o*^r:.d+Ndrdob
Nox|--Fr *o rrr,c) f-O lr)
"i) -;- JdlFO
do_ -a
o* o I o
i5
-i
Bfl;:,5f BEiE @- cl
I
",[l;
1 =i..1 :SNXdc,iii.- (') @
rirJ
d <t
h? 5fidi:H;3:l' gr+
o-
f-
o
t0
(o
F pb
O Ll)
c.i
e J
4 llF
N ltt
v) o dl,
(!
3
|! .- @-9 3
-t
,^ct (} ,o99ii-o o, ,
a\t
::t !)
o ,Y
ql
tr)
ttq, -' li
.[ tr
-lt-$:;F9{
6 rr 9 o .o. :i - 5
=
=
E
o)
o
o$ Y F rit O
ct4
!! -i- 3o .^ F--
a4c)
fic) t! pb ,sRRrga?3s CD
ot 3R*P3*3frR:''
ar)
dr-b
c, to vo FF
ll P
ge Y ; _ - :-,.t
gd
lR
(/) .a'
(!5
!o
4
t! li3
u)- Es:a-H'5'
g, :F
,8
o
9o tl
uJ
:h
I:
g= q,
o
t!
g EE^g Frr?3?E .^
t!
(\t ni
oJ {g F eF;su-;F;HgrecF
e* z o c.i c.l{dor.-ccio3:E I
94
Disttibusi Jenis lkan dan Kualitas.......digengawan Solo (utomo A.D.,et al.)
Zona
Family Nama Lokal Nama llmiah --Fliu--Tend6iliii?-
1 . Cyprinidae Arengan Labeo chrysophekadion
6. Pangasidae
Sogo/tagih
Jambafsius*'
, Mystus nemurus
Pangasiushypopthalmus
+++
++++
++
95
J. Lit. Peikan. lnd. VoL12 No.2 Agustus.2006: 89'103
terdapat ikan kuluk (channa striata), lele (clarias sederhana seperti jaring (gi net), iala (cast net),
spp.), dan mujair (Oreochromis mossamDicos) pancing (hook /ine), bubu (pot traps), cerok (scoop
lkan mujair berasal dari ikan yang terlepas dari net), dan anco (lift net). legal fishlng (kegiatan
kegiatan usaha budi daya ikan di kolam, penangkapan yang dilarang) seperti stroom juga
Beidasarkan pada hasil pengambilan contoh dari sering dilakukan. Sungai yang belum banyak
nelayan di stasiun pengamatan Desa Tenggak dan mengalami modinkasi dan belum banyak
Cemeng, Sragen jenis ikan yang dominan adalah mendaoat tekanan ekosistem mempunyai kegialan
ikan sapu-sapu (Liposarcus pardales), yaitu jenis penangkapan yang lebih kompleks dengan alat
ikan yang tahan lerhadap pencemaran. Pada saat yang sederhana sampai dengan ke yang besar.
tertentu, terutama sehabis hujan turun sebagai contoh di Sungai Musi, Sungai Kapuas,
pencemaran datang bersama datangair, maka Sungai Barito kegiatan penangkapan sudah
banyak ikan mabuk antara lain ikan tawes menjurus ke komersial dengan menggunakan alat
(Baftodes gonionotus), daringan (Mystus tangkap yang besar seperti luguk (filtering device),
nigtceps), dan tagih (Mystus nemurus). hampang (banier traps), selambau atau kilung
(filtering net), ngesar (acfive seine), ngesek facflve
Wilayah Hilir (Sragen, Lamongan) barrier), mangumpe (seine with agregating device),
dan beje (pond traps). Alat tersebut dapat
Pada wilayah hilir terdapat 33.ienis ikan. Pada menangkap ikan dalam lumlah yang besar pada
stasiun pengamatan di Desa Ngablak dan saal musim kemarau dapal mencapai 100 sampai
Simorejo (Tuban, Jawa Timuo banyak terdapat dengan 300 kg per hari (Arifin, 1978; Hoggarth &
ikan lokal yang bernilai ekonomis penting yaitu Utomo, '1994; Utomo & Prasetiyo, 2004).
wagal (Pangasius micronema), tawes fBarbodes
gonionotus), tagih (Mystus ndmurus), iambal Nelayan di Gajah Mungkur sudah terorganisir'
(Pangasius jambal), lumbel (Cryptopterus spq.), dan sudah ada kelompok nelayan. Peniualan ikan
lemper (Notopterus notopterus), bendol dilakukan di tempat pendaratan ikan yang
(Barbichthys laevit, seren (Cyclocheilichthys sp. ), berjumlah 5 unit, setiap hari rata-rata dapat
belulu (Oxyeleotris marmorata), kuluk (Channa mendaratkan ikan 300 sampai dengan 1.000 kg.
striafa), sepat (Tichogaster trichopterus), dan stli Produksi perikanan tangkap rata-rata 107 kg per
(Macrognathus aculeatus). Jenis ikan besar antara ha per tahun (luas waduk 8.800 ha). Jumlah
lain jambal dan tagih banyak diiemukan di lubuk- kelompok nelayan dan petani ikan ada 18
lubuk sungai lerutama saat musim kemarau kelompok dengan jumlah total anggota 584 orang
Perairan di daerah Lamongan dan Gresik sudah (Anonimus, 2003). Di samping nelayan, liap hari
banyak dipengaruhi pasang surut air laut. Di silu banyak orang memancing di waduk aiau di sungai
juga banyak pertambakan untuk memelihara ikan yang keluar dari waduk, dengan rala-rata jumlah
bandeng dan mujair. lkan-ikan tersebut seringkali pemancing ada 20 sampai dengan 30 orang
lepas ke perairan umum. Sungai yang belum dengan hasil rata rata 0,5 sampai dengan 2 kg.
banyak mengalami modifikasi dan belum banyak Penebaran ikan introduksi di Waduk Gajah
mendapatkan tekanan, pencemaran ekosistem Mungkur telah dilakukan oleh berbagai pihak
dapat mendukung lebih banyak keragaman jenis antara lain Pemerintah Daerah Propinsi Jawa
ikan, sebagai contoh di Sungai Musi terdapat lebih Tengah dan Pusat Riset Perikanan Tangkap
dari 130 jenis ikan (Utomo et a/., 1993; Samuel 6f (Tabel 4).
al., 2001), di Sungai Kapuas terdapat lebih dari
200 jenis ikan (Dudley, 1996), sedangkan Sungai Kegiatan penangkapan di Waduk Gajah
Barito terdapat lebih dari 107 jenis ikan (Prasetiyo Mungiur didominasi oleh alat tangkap jaring (9,/
et al.,2003). neo berukuran mata jaring 3 sampai dengan 7 inci.
Jaring ukuran 3 sampai dengan 4 inci digunakan
Kegiatan Penangkapan untuk menangkap ikan ukuran kecil sampai
dengan sedang seperti ikan nila, tawes' nilem,
Kegiatan penangkapan ikan di Bengawan Solo Lukas, dan lain-lain, sedangkan jaring ukuran 5
pada umumnya dilakukan dengan alat yang sampai dengan 7 inci digunakan untuk menangkap
ikan
Patin siam, , tawes Pemda Jateng
Nila, tawes 1 .911 ,000 Pemda Jateng
Jambal sius 30.000 PRPT Untuk riset
VO
DistribusiJenis lkan dan Kualitas... . .di Bengawan Solo (Utomo A.D.,et a1.)
ikan berukuran sedang sampai dengen besar per hari per orang saat kemarau menjadi 17,50 kg
seperti ikan sogo, jambal, dan betutu. Berdasarkan per hari per orang saat musim penghujan, hasil
pada data blanko isian dari responden di Waduk tangkapan ikan jambal sius mengalami kenaikan
Gajah Mungkur memperlihatkan bahwa hasil yang berarti dari 28,8o/o saat kemarau menjadi
tangkapan pada musim Kemarau dengan alat 37 ,7% saal musim penghujan (Tabel 5 dan 6).
tangkep gil net didominasi oleh ikan nila, jambal,
dan tawes (lihat Tabel 5). Musim penangkapan di Akhir-akhir ini hasil tangkapan ikan nila dan
Waduk Gajah Mungkur sepanjang tahun, dengan jambal sius mengalami kenaikan sehingga
puncak musim mulai awal penghujan. Hasil menempati urutan ke-1 dan ke-z, bila
tangkapan di Waduk Gajah Mungkur pada saat dibandingkan penelitian Purnomo et al. e0A3')
musim penghujan mengalami kenaikan dari 8,6 kg mengatakan bahwa pada tahun 1999 hasil
Tabel 5. Hasil tangkapan jaring saat musim kemarau pada beberapa lokasi di Bengswan Solo
I aote 5. Catch data of gillnet in dry season at some locations in Bengawan Solo River
dung Colo
-"^--'
Lokasi
{Wonogiri) (Sokoharjo} (Sragen} 'ITuban)
Hasil tangkapan
(kg per hari per 8,6 1 ,56 3,2 4,75
orang)
Komposisi hasil Nila (40,3) Tawes (76,8) Sapu-sapu Wagal (47)
langkapan (7o) Jambal Sius Sogo (18,2) (90,4) Wader (20,1)
(28,8) Nila (2,3) Tawes (5,1) Bader (8,68)
Tawes (24,7) Bloso (2,7) Lain-lain (2,5) Keting (6,62)
Sogo (5,1) (Daringan dan Tagih (5,3)
Lain-lain (1) wader) Daringan (5,81)
(Betutu dan Jambal lokal (2,65)
Iukas) Bendol (1 ,45)
Lain-lain (2,34)
(Lumbet, lemper,
bandeng, betutu, dan
Tabel 6. Hasil tangkapan ladng saat musim penghujan pada beberapa lokasi di Bengawan Solo
Tablel 6. Catch data of gillnet in wel season at some location site in Bengawan Solo River
="
@pad;broKobersampaidenganDesember20o4('vefseaso'onoctobetto'lerper)
- ' ' ." =
D.somber 2004)
97
J. Lit. Peikan. lN. Vol.12 No.2 Agustus 2006: 89-103
langkapan ikan palin (ambal sius) menempati tangkap stroom, jaring, jala, dan serok. Jenis ikan
urutan ke-7 dan ikan nila urutan ke-g. Selanjutnya, lokal banyak tertangkap pada saat musim
dinyalakan oleh Pumomo et a/ (2003) ikan jambal penghujan dan kemarau, jambal lokal ada
sius (Pangasius hypopthalmus, yang ditebar di walaupun jumlah sedikit. Penangkapan ikan
Waduk Gaiah Mungkur dapat berkembang dengan ukuran besar seperti jambal dan sogo dilakukan di
baik karena ketersediaan pakan alami (plankton, lubuk sungai terulama saat kemarau, karena lubuk
detritus) sangat mendukung. Berdasarkan pada mempunyai gua yang merupakan tempat
wawancara dengan nelayan diperoleh informasi perlindungan dan persembunyian ikan berukuran
bahwe hasil tangkapan jambal sius dalam kurun besar (Utomo & Prasetiyo, 2004). Berdasarkan
waktu 3 tahun terakhir ini mengalami kenaikan. pada data blanko isian dari nelayan responden di
Desa Ngablak memperlihatkan bahwa pada saat
Kogiatan penangkapan di stasiun pengamatan musim kemarau hasil tangkapan didominasi oleh
Bondung Colo (Sukaharia) tidak dilakukan akan wagal, wader (Tabel 5). Pada saat musim
sepanjang tahun tetapi hanya saat air besar penghujan hasil tangkapan mengalami kenaikan
datang dari hulu sungai. Alat yang digunakan dati 4,75 kg per hari per orang saat kemarau
adalah.iala dan iaring. Sifat kogiatan penangkapan menladi 17,12 kg per hari per orang dengan
hanya sambilan dan dalam 1
lahun lama didominasi oleh ikan bendol, keting, dan daringan
penangkapan hanya 2 sampai dengan 4 bulan. (Tabel 5 dan 6).
Berdesarkan pada data blanko isian dari nolayan
Berdasarkan oada data dari hasil wawancara
responden di
Bendung Colo memperlihatkan
dengan nelayan di daerah solo dan Sragen
bahwa pada musim kemarau tahun 2004 hasil
diperoleh informasi bahwa pada kurun waktu 10
langkapan didominasi oleh ikan lawes dan sogo
(Tabel 5). Pada saat musim penghujan hasil tahun terakhir hasil tangkapEn ikan lokal seperli
tangkapan mengalami kenaikan dari 1,56 kg per
ikan sogo, bader etau lawes, dan wagal
hari per orang saat musim kemaru menjadi 2,5 kg mengalami penurunan, sedangkan ikan sapu-sapu
per hari per orang saat musim penghujan (Tabel 5 mengalami kenaikan. lkan lokal liap tahun
dan 6). Pada stasiun pengamatan di Juruk, Solo cenderung mengalami penurunan. Hal ini,
iidak ada responden karena tidak ada nelayan, disebabkan oleh habitat asli telah banyak
hanya kadang-kadang lerlihat orang menjala ikan mengalami perubahan dan tidak pernah dilakukan
pada sore hari. Berdasarkan pada pengambilan penebaran kembali. lkan sapu-sapu merupakan
contoh hasil tangkapan, diperoleh informasi bahwa ikan yang tahan terhadap pencemaran.
mereka mendapatkan hasil 0,8 kg per hari dan Pemakaian bahan organik terlihat pada stasiun
terdiri atas ikan kutuk (60%) dan muiair (400lo). pengamatan di Desa Cemeng, yaitu ditunjukkan
lkan yang tertangkap di bagian hilir Waduk cajah oleh kualitas air buruk dan lerindikasi sudah
Mungkur sampai dengan Solo kebanyakan lercemar, ikan yang mendominasi adalah ikan
merupakan ikan yang lepas dari Waduk cajah sapu-sapu.
Mungkur saat pintu air dibuka (tawes dan nila), Alat tangkap utama di Waduk Gajah Mungkur
yaitu jaring ukuran 2 sampai dengan 4 inci dan
Kegiatan penangkapan di Desa Cemeng ukuran 5 sampai dengan 7 inci. Hasil tangkapan
(Sragen) dilakukan sepanjang tahun dengan alal jaring ukuran 2 sampai dengan 4 inci didominasi
jala, jaring, dan sekali-kali dengan cerok apabila
oleh ikan tawes dan nila, sedangkan ukuran 5
sedang ada ikan mabuk karena pencemaran air. sampai dengan 7 inci didominasi oleh ikan jambal
Berdasarkan pada data blanko isian dari nelayan sius dengan puncek musim pada musim
responden di Desa Cemeng
memperlihalkan penghujan Cfabel 7).
bahwa pada saal musim kemarau hasil tangkapan
didominasi oleh ikan sapu-sapu Oabet 5). pada Alat tangkap ulama di daerah Cemeng, Sragen
saal musim penghujan hasil tangkapan mengalami yaitu jala dan jaring, ikan sapu-sapu mendominasi
kenaikan 3,2 kg per hari per orang saal kemarau hasil tangkapan, terulama saat musim kemarau.
meniadl 5,23 kg per hari per orang saat musim Saat huian datang sering ada ikan mebuk yang
penghujan, tangkapan ikan tawes mengalami datang dari arah hulu melewati daerah Sragen
kenaikan yang cukup berarti dari S,1% saat yang sudah banyak terjadi pencemaran, ikan
kemarau menjadi 51 ,31olo saat musim penghujan tersebut anlara lain tawes. Unluk menangkap ikan
(Tabel 5 dan 6). lkan sapu-sapu merupakan jenis yang sedang mabuk tersebut sering digunakan
rkan yang tahan terhadap pencemaran, namun alat tangkap jala dan serok. Alat tangkap utama di
harga tidak ekonomis sulit dipasarkan. daerah Ngablak, Tuban yaitu jaring dan stroom,
jenis ikan yang tertangkap lebih beragam daripada
Kegiatan . penengkapan di D6sa Ngablak di daerah tengah dan hulu, terutama ikan lokal
(Tubsn) dilakukan sepanjang tahun dengan alat Oabel 7).
98
Distribusi Jenis lkan dan Kualitas.......di Bengawan Solo (Utomo A.D.,et al)
i-
ES
:c x= (t-
-''
-oot
oL
6E
d, >q
f:-
(,^
::F
;-
F
=s N
I
6-Q
g)o
D
{s
=^ i.o
=-
-ra (.)N
<(B
(!: I I r--
^E5
6b g^ F-
'= cl o .=s r-r- rr)
6i r
FV (o <,
5l*
.;q g^ tN
-'o Ejs
5v !.t 6i
q^
-=o) E',>S
;=
(o
a'q ES .r: @
ts! rn-
s^
E:R tr)-@
i! i-
6\ @
i;E
CE :i =s R r..-
_:;;v
-qJ
tr
v\a
H'
(o
F=s
i5D
;;tl .):
'6O :€
z- $or
Eg
t!(! F
cs
<D q)
!,9
E;e
L0- rz oo=, ;
:J h- vl I
g.ir
>'-*;?
=.- 'r * .
€9o,or9? EP 6
F t.. .:)L!ccE,=(!(!.= o
6g EE
JE (!t: E tr O t Or; :(/J
o.(E
o5sEo5iz5 =
FF -ni (o
99
J. Lit. Peikan. lnd. vol.12 No.2 Agustus 2006: 89-103
Anonim. 1992. Rencana pengelolaan lingkungan Prasetiyo, D., Asyari, & Rupawan. 2OO3.
Waduk Wonogiri. Oepartemen Pekerjaan Keragaman jenis ikan di Sungai Barito. Laporan
Teknis. Balai Riset Perikanan Perairan Umum
Umum. Pusat Penelitian Kependudukan dan
Lingkungan Hidup Universitas Diponegoro. Palembang.
Semarang. Purnomo, K, 2000. Kompetisi dan pembagian
sumber daya pakan komunitas ikan di Waduk
Anonim. 1997. Rencane pengelolaan lingkungan, Wonogiri. Jurnal Penelitian Perikanan
rencana pemantauan lingkungan pada AMDAL lndonesia. Pusat Riset Perikanan Tangkap.
perbaikan dan pengaturan Sungai Bengawan
Jakarta. 6 (3-4): 16-23.
solo bagian hilir. Direktorat Jenderal Pengairan.
Departemen Pekerjaan Umum. Proyek Induk Purnomo, K., E. S. Kartamihardja, & S.
Pengembangan Wilayah Bengawan Solo. Koeshendradjana. 20031 Pertumbuhan.
mortalitas, dan kebiasaan makan ikan p6tin
APHA. 1981. Standard methods for the siam (Pangaslus hypopthalmus) introduksi di
examinations of water and wastewater. APHA Waduk Gajah Mungkur. Jurnal Penelitian
inc. Washington DC. Perikanan lndonesia Edisi Sumber Daya dan
Penangkapan. Pusat Riset Perikanan Tangkap.
Arifin, Z. 1978. Beberapa aspek tentang Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
penangkapan ikan di perairan lubuk lampam I (3): 13-21 .
100
Distibusi Jenis lkan dan Kualitas .... . .di Bengawan Solo (Utomo A D ,et al )
Samuel, S. Adhie, & Subagja.2001. Inventarisasi Utomo, A. D. & D. Prasetiyo. 2004. Evaluasi
dan distribusi biota serta karakteristik habitat kegiatan penangkapan ikan di Sungai Barito,
Sungai Musi. Laporan Teknis. Balai Riset Kalimantan Tengah dan Selatan. Laporan
Perikanan Perairan Uinum. Palembang. Teknis. Balai Riset Perikanan Perairan Umum.
Palembang.
Utomo A. O., Z. Nasution, & S. Adiie. 1993. Kondisi
ekologi dan potensi sumber daya perikanan Weber, M. & De Beaufort. 1916. The fishes of the
Sungai Musi. Prosiding TKI Perikanan Perairan lndo Australian Archipelaga. E. J Brill Ltd
Umum. Pengkajian Potensi dan Prospek Leiden. 2: 404 PP.
Pengembangan Perairan Umum Sumatera
Selaten. Pusat Penblitian dan Pengembangan www. Lioutan 6.com. 2004. Liputan 6 SCTV
Perikanan. Jakarta. Jakarta.
101
J. Lit. Peikan. lnd. Vol.12 No.2 Agustus 2006; 99-103
Lampiran 1. Jenis ikan tebaran yang mendominasi di waduk Gajah Mungkur wonogiri
Appendix 1. htroduced ftsh specres which dominant at Gajah Mungkur -R"srioi, ' '
J ambal ( P a n g a si u s hy po h pth al m u s)
'102
fD
os,
U)
(!
o ..
. s--'
q)
q)
o
o# :
Oia
o
o+
ao
Ed
Et
.=a
=c
qq)
.\l
CQ
o.
o)
(!
* o-'
(!.!i
oo) o;
i? (5f
.9s "1r
.=;
:iq F
T
d_E
;,
-ac
oo
corD
Nc.i
CX
J{
103