Anda di halaman 1dari 2

Menerima Kelebihan dan

Kekurangan Diri
1 Kor 12 : 21-25

Nara Sumber:
Pdt. Dr. Paul Gunadi
Abstrak:
Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan, tetapi seringkali
yang menjadi kecenderungan kita adalah kita ingin menjadi orang di luar
dari diri kita.
Setiap orang pasti ada kekurangan dan kelebihannya tetapi seringkali kita
cenderung ingin menjadi orang di luar dari diri kita.
Ada beberapa hal yang menyebabkannya, yaitu:
1. Kita lihat terlebih dahulu tentang kelebihan. Kelebihan adalah suatu
kemampuan karakteristik atau ciri tentang diri kita yang kita anggap lebih
baik dari pada kemampuan-kemampuan atau aspek-aspek lain dalam diri
kita. Jadi salah satu penyebab kenapa kita sulit menerima kelebihan kita,
kadang kala karena memang kita nggak mau kita lebih dalam hal itu,
maunya lebih dalam hal yang lain.
2. Kekurangan adalah kemampuan yang sebenarnya kita harapkan untuk
lebih baik dari kondisi sesungguhnya namun ternyata tidak. Jadi yang kita
anggap kurang, biasanya adalah hal yang kita inginkan lebih baik.
Kekurangan ini biasanya melahirkan rasa malu dan rasa minder.
Salah satu pasal yang menjelaskan dengan mendetail tentang penerimaan
terhadap satu sama lain yaitu 1 Korintus 12:21-25, "Jadi mata tidak dapat
berkata kepada tangan : "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru
anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling
dibutuhkan. Dan kepada anggota-anggota tubuh yang menurut
pemandangan kita kurang terhormat, kita berikan penghormatan khusus.
Dan terhadap anggota-anggota kita yang tidak elok, kita berikan perhatian
khusus. Hal itu tidak dibutuhkan oleh anggota-anggota kita yang elok. Allah
telah menyusun tubuh kita begitu rupa, sehingga kepada anggota-anggota
yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus, supaya jangan terjadi
perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu
saling memperhatikan."
Ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik di sini:
1. Kita jelas bisa melihat bahwa kita tidak diciptakan sama, ada mata, kaki,
telinga dsb. Tidak sama dalam 2 hal.
a. Dalam hal jenis kemampuan, nggak semua orang bisa filsafat, tidak semua
orang bisa matematika dsb.
b. Dalam hal segi tingkat kemampuan.
2. Ternyata Tuhan menuntut yang lebih berbakat atau lebih berkarunia untuk
memperhatikan yang lebih lemah. Tuhan berkata bukan saja kita perlu
menoleransi keberadaan atau kehadiran seseorang yang lebih lemah dari
kita, Tuhan menuntut kita memberi penghormatan yang khusus. Tuhan
menginginkan kita memandang manusia bukan dari segi kegunaannya tapi
dari segi bahwa dia adalah orang yang Tuhan sudah ciptakan dan
tempatkan di samping kita dan siapapun yang Tuhan sudah tempatkan dan
ciptakan di samping kita itu adalah ciptaan Tuhan yang kita mesti juga
hormati.
3. Tuhan meminta kita untuk bisa sebaiknya memberikan bantuan kita juga
kepada orang yang kita anggap lebih lemah, jangan kita malah
melecehkannya atau membuangnya.
4. Tuhan berkata justru yang lebih lemah itu yang lebih dibutuhkan. Tiada
kesimpulan lain yang dapat ditemukan kecuali satu, yaitu yang lemah akan
Tuhan pakai untuk membentik kita agar kita lebih menyerupai Tuhan
sebab tujuan Tuhan adalah membentuk kita menjadi serupa dengan Dia.
Ada pepatah Inggris yang bagus: "be yourself but be the best of you"
artinya jadilah dirimu jangan jadi diri orang lain, jadilah dirimu tapi jadilah
dirimu yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai