Anda di halaman 1dari 54

PENUMBUHAN BUDI PEKERTI

MELALUI
EKSTRAKURIKULER KESENIAN
BUDI PEKERTI/ KARAKTER

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral, sikap moral dan perilaku
moral.

Suyanto (2009) Karakter adalah cara berfikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas
tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa dan Negara.
Kertajaya (2010) Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh individu. Ciri khas tsb
adalah asli dan mengakar pada kepribadian individu, serta merupakan mesin yang
mendorong bagaimana seseorang bertindak, bersikap, berucap dan merespon
sesuatu.

Karakter : Sifat khas seseorang yang terwujud dalam pola berfikir, cara pandang,
bersikap dan bertindak
PROSES PEMBENTUKAN KARAKTER

MELALUI PENDIDIKAN, PENGALAMAN DAN PENGARUH LINGKUNGAN YANG DI


DALAMNYA TERDAPAT NILAI-NILAI ETIKA . NILAI-NILAI TERSEBUT TERTANAM DAN
TERLIHAT PADA SIKAP DAN PERILAKU SESEORANG.

SIKAP DAN PERILAKU YANG DILAKUKAN BERULANG-ULANG AKAN MENJADI


KEBIASAAN YANG AKAN MENJADI KARAKTER
PENDIDIKAN KARAKTER

1. •Pendidikan yang berusaha secara sadar dan terencana menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam diri peserta didik yang terwujud dalam sikap dan perilaku yang baik.

2 •Pendidikan karakter terletak pada aktifitas yang melekat dan menyertainya

3 •Pendidikan Karakter tidak berbasis pada materi tetapi pada kegiatan


NILAI-NILAI KARAKTER
JUJUR
(Religius,
Adil, Ikhlas,
Berpikir
CERDAS
positif)
(Kreatif,
mengendalik
an diri,
rendah hati,
hemat)
TANGGUH
(Mandiri, Percaya
diri, Tanggung
jawab, disiplin,
PEDULI (Kasih
kerja keras
sayang,
Toleransi,
Santun, Cinta
damai,
Kerjasama, cinta
tanah air)
Proses pengembangan karakter dilaksanakan melalui kegiatan
intrakurikuler dan ekstrakurikuler. (integratif: keterpaduan dan
saling melengkapi)

Intrakurikuler: mentransformasi bidang2 keilmuan dan pengetahuan sesuai


kurikulum.

Ekstrakurikuler: mentransformasi keterampilan (skill)


EKSTRAKURIKULER
• Kegiatan pendidikan yang
1 dilakukan di luar jam pelajaran
tatap muka di kelas

• Pengembangan peserta didik


2 dalam hal potensi, bakat dan
minat.

3 • Dapat dilaksanakan di dalam/ di


luar lingkungan sekolah
FUNGSI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

PENGEMBANGA •
kemampuan dan kreatifitas
N

SOSIAL •rasa tanggungjawab sosial

•suasana rileks, menggembirakan dan


REKREATIF menyenangkan.

PERSIAPAN
KARIR
PRINSIP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Individual (potensi,bakat dan minat)

Pilihan (keinginan)

Keterlibatan Aktif (keikutsertaan secara penuh)

Menyenangkan (suasana menggembirakan)

Etos Kerja (membangun semangat bekerja baik dan sukses)

Kemanfaatan Sosial (kepentingan masyarakat)


Pembinaan Ekstrakurikuler
Kesenian memiliki sifat:
• Multilingual,
• Multidimensional
• Multikultural
Multilingual

Pengembangan kemampuan mengekspresikan


diri secara kreatif dengan berbagai cara dan
media seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran
dan berbagai perpaduannya.
Multidimensional

Pengembangan beragam kompetensi melingkupi


konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis,
evaluasi), kreasi, dan apresiasi dengan cara
memadukan secara harmonis unsur estetika,
etika, logika, dan kinestetik. Terutama
memadukan unsur etika untuk membangun
nilai-nilai karakter (budi pekerti)
Multikultural
Menumbuh-kembangkan kesadaran dan
kemampuan apresiasi terhadap beragam
budaya nusantara. Ini merupakan wujud
pembentukan sikap dan perilaku peserta didik
yang demokratis yang memungkinkan seseorang
hidup secara beradab serta toleran dalam
masyarakat dan budaya majemuk.
Ekstrakurikuler Kesenian
• Seni Musik
• Seni Tari
• Seni Rupa
• Seni Teater
Menjadi salah satu wadah dalam upaya
membangun nilai-nilai karakter peserta
didik melalui kegiatan pembiasaan sikap
dan perilaku positif, seperti disiplin,
tanggung jawab, dan toleransi. Sejalan
dengan ketentuan dalam Pasal 1 ayat (2)
Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015
Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.
SENI MUSIK

Belajar musik tradisional


Nilai Karakter (Budi Pekerti)
• Sikap menghargai keragaman musik tradisi yang ada.
• Rasa ingin tahu, terhadap musik tradisi yang
dimainkan.
• Toleransi dan demokratis dalam memainkan musik
tradisi diperlihatkan melalui sikap peserta didik dalam
mengapresiasi musik tradisi daerah lain.
• Peduli lingkungan dan peduli sosial dalam
mempelajari musik tradisi misalnya diperlihatkan
melalui sikap peserta didik untuk memelihara
kelangsungan musik tradisi dalam masyarakat.
Belajar musik kreatif
Nilai Karakter (Budi Pekerti)
• Kerja keras melalui sikap sabar peserta didik dalam memecahkan masalah untuk
mengaktualisasikan gagasan/ ide musikalnya.
• Kreatif melalui beragam upaya untuk mengaktualisasikan gagasan/ ide musikal yang
baru, atau mengombinasikan kembali ide-ide dan produk-produk musikal yang pernah
ada.
• Rasa ingin tahu, untuk merealisasikan gagasan/ ide ke dalam bentuk kreasi musik.
• Bersahabat/ komunikatif, terhadap input/ masukan/ saran dalam merealisasikan
gagasan/ idenya ke dalam bentuk kreasi musik.
• Peduli lingkungan, dalam merealisasikan gagasan/ ide kreasi musiknya.
• Peduli sosial, melalui perilaku dalam berinteraksi untuk merealisasikan gagasan/ ide
kreasi musiknya.
• jujur, dengan bersikap jujur mengakui gagasan/ ide orang lain.
• Tanggung jawab, atas tugas dan kewajibannya serta hasil yang diperoleh dalam kreasi
musik.
VOCAL
Kegiatan ansambel ini, baik sejenis maupun gabungan, dapat digunakan
untuk membentuk karakter pendidikan dalam diri peserta didik, seperti
kejujuran, toleransi, disiplin, kemandirian, kerja keras, kreatif, demokratis,
rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi,
bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan,
peduli sosial, dan tanggung jawab.
Lagu-lagu cinta tanah air, lagu dari beragam
suku di Indonesia, atau lagu anak-anak
• Karakter religius, peduli lingkungan, cinta tanah air, misalnya, dapat
ditemui dalam syair lagu Pelangi, Awan Putih, dan Pemandangan (ciptaan
A.T. Mahmud),Indonesia Pusaka (ciptaan Ismail Marzuki), Bungong
Jeumpa (lagu daerah Aceh), Kampuang nan Jauah di Mato (Sumatera
Barat), O Tano Batak, dan Rasa Sayange (lagu daerah Maluku).
• Karakter mandiri, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, dapat ditemui
dalam syair lagu Si Patokaan (lagu daerah Sulawesi Utara).
• Karakter cinta tanah air, semangat kebangsaan, peduli sosial, dapat
ditemui dalam lagu Yamko Rambe Yamko (lagu daerah Papua), Butet (lagu
daerah Sumatera Utara), Anging Mamiri (lagu daerah Sulawesi Selatan).
• Karakter bersahabat/ komunikatif, peduli sosial, cinta damai,
demokratis, dapat ditemui dalam lagu Gundul-Gundul Pacul (lagu daerah
Jawa Tengah).
SENI TARI

Tari tradisi mengandung pengekspresian


aktifitas kehidupan masyarakat yang
berdasarkan 7 unsur kebudayaan, yang
meliputi sistem mata pencaharian hidup,
bahasa, kesenian, adat istiadat, sistem religi,
organisasi kemasyarakatan dan sistem
kekerabatan (Geertz:1983, Ellfeldt:1976).
Contoh Tari tradisi

Tari Saman dari Nangro Aceh Darussalam memiliki nilai-nilai


Budi Pekerti Religius
Tor-Tor Si Pitu Cawan dari Sumatra Utara, nilai-nilai Budi
Pekerti Religius, Disiplin, Tanggung Jawab
Tari Caci dari Nusa Tenggara Timur, nilai-nilai Budi Pekerti
Perjuangan, sportivitas
Rampak Bedug dari Banten , Nilai-nilai Budi Pekerti Kebersamaan,
disiplin, tanggung jawab, syukur kepada Tuhan YME
Tari Mandi Safar dari Maluku Utara, nilia-nilai Budi Pekerti
Sikap kebersamaan dan gotong royong
Tari Mambri dari Papua , nilai-nilai Budi Pekerti
Kepemimpinan, tanggung jawab, perjuangan.
Tari Gending Sriwijaya
dari Sumatra Selatan,
nilai-nilai Budi Pekerti
apresiasi budaya luhur
bangsa, nilai
kesejarahan
SENI RUPA
Kreativitas yang dikembangkan melalui
kegiatan menggambar dan membentuk dapat
dilaksanakan dengan suasana menyenangkan
yang dikemas dalam bentuk permainan, sejalan
dengan tujuan dari kegiatan ini yaitu: membina
peserta didik menjadi kreatif dan berkarakter,
bukan untuk membina anak-anak menjadi
pandai dalam bidang seni rupa atau sekedar
menjadi juara pada lomba-lomba kesenian.
Menggambar (membuat gambar)
merupakan kegiatan berkarya seni
rupa yang menghasilkan karya dua
dimensi
Menggambar di atas bidang datar dengan teknik menggaris, menggores, mengarsir,
mewarnai dan melukis dapat menumbuhkan sikap kreatif, kejujuran, dan mandiri
Dengan teknik kolase, menggunting, memotong dan menempel
dapat menumbuhkan sikap kerja keras, disiplin, dan tanggung
jawab;
Dengan membatik dapat menumbuhkan cinta tanah air dan
semangat kebangsaan;
Dengan mencap, mencelup, menciprat, menetes, meniup,
menggosok mencampur, mengerik, dapat menumbuhkan sikap
peduli lingkungan, kreatif, dan rasa ingin tahu
Menambahkan dan mengurangi
merupakan metode membentuk
yang dipakai dalam karya seni rupa
tiga dimensi
Memanfaatkan barang bekas seperti botol plastik dapat
menumbuhkan sikap peduli lingkungan dan sekaligus sikap kreatif.
Membuat patung dengan pendekatan tradisi seperti patung
Asmat, topeng Dayak, ukiran Jepara dapat menumbuhkan sikap
rasa cinta tanah air dan semangat kebangsaan dan toleransi.
Membuat mahkota atau topi/hiasan kepala, kuda-kudaan dari
pelepah pisang dan perangkat lainnya dari bahan yang ada di
lingkungan sekitar secara kelompok (kolaborasi) dapat
menumbuhkan sikap kerja sama, demokratis, peduli lingkungan,
cinta tanah air, kejujuran dan kreatif.
SENI TEATER
• Nilai pendidikan karakter (Budi Pekerti)
terdapat dalam pertunjukan teater, yaitu nilai
disiplin, kerja keras, kreatif, kebersamaan,
gemar membaca. Misalnya, dalam proses
latihan hingga pertunjukan, setiap pemeran,
sutradara, penata artistik dan crew teater
yang lain selalu dituntut untuk selalu disiplin,
bekerja keras dan bertanggung jawab
Nilai-nilai karakter cinta
Teater Tutur tanah air dan semangat
kebangsaan pada lakon
teater tutur P.M Toh (Aceh),
memuat cerita-cerita tentang
sejarah Aceh dari masa-
masa kerajaan Aceh hingga
kekinian. Nilai-nilai cinta
damai juga terdapat dalam
teater tutur P.M Toh dimana
dalam pementasan teater
tutur tersebut juga
menggambarkan tentang
betapa masyarakat Aceh
sangat bersyukur dengan
keadaan damai (pasca
konflik) yang pernah terjadi
di Aceh.
Nilai-nilai pendidikan karakter religius pada teater tutur Maca pat (Jawa) terdapat
dalam adegan Amat yang ingin berguru/menuntut ilmu, namun belum diterima
sebagai murid, Amat diperintahkan oleh gurunya untuk melakukan ibadah shalat 50
waktu dan tidak satu waktupun terlewati oleh Amat, sehingga Amat akhirnya
diterima sebagai murid. Kemudian ada nilai-nilai kejujuran terdapat pada adegan
Amat diperintahkan oleh gurunya untuk menyampaikan amanah kepada raja di
Ngasem. Kemudian, ditengah jalan ia dibujuk oleh sekelompok penjahat untuk
menunjukkan amanah yang diberikan padanya dengan iming-iming diberikan harta
benda, namun karena kejujuran Amat, ia tetap berpegang teguh pada amanat
tersebut.
Teater gerak
Teater Boneka

Kegiatan teater yang menggunakan benda/boneka


merupakan representasi dari suatu karakter atau tokoh
dalam cerita, misalnya wayang kulit, wayang golek,
wayang potehi, wayang klitikdan wayang suket.
Drama
Pertunjukan yang berpedoman pada naskah

Berkisah dari kehidupan keluarga. Hal ini tampak dalam drama


Kwek-Kwek (karya D. Djayakusuma), Romeo and Juliet (William
Shakespeare) dan lain-lain.
Pada teater, pendidikan karakter
(budi pekerti) melekat pada isi
cerita yang dibawakan.
• Di dalam seluruh Kegiatan Ekskul
Kesenian (musik, Tari, Rupa dan Teater)
terdapat karakter-karakter yang dapat
ditanamkan kepada peserta didik
seperti Disiplin, tanggungjawab, jujur,
sportif, kerjasama, toleransi, peduli
lingkungan, religius, cinta tanah air,
cinta orangtua, demokratis, kreatif,
mandiri dsbnya.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai