Anda di halaman 1dari 2

Kelompok 1

Anggota Kelompok

1. Nurbaiti
2. Eva ermayanti
3. Mardiana
4. Risa Lendang
5. Wahida
6. Hasrullah Surya Ranti

1. Apa kekuatan konteks sosio-kultural (nilai-nilai luhur budaya) di daerah Anda yang sejalan
dengan pemikiran KHD?
- Sipaka Tabe’ (bentuk penghormatan kepada orang lain dengan cara membungkukkan
badan)
- Pabalian (Bekerjasama, tolong menolong, membantu orang yang punya hajatan)
- Rumanggan ( Membasmi hama babi)
- Siri’ (rasa malu melakukan hal yang bertentangan dengan norma)
- Sipakatau (Kebiasaan verbal yang menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara “Sipaka
Kita”)
- Ma’ kombong (gotongroyong menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti menanam padi,
membuka lahan perkebunan).

2. Bagaimana pemikiran KHD dapat dikontekstualkan sesuai dengan nilai-nilai luhur kearifan
budaya daerah asal yang relevan menjadi penguatan karakter murid sebagai individu
sekaligus sebagai anggota masyarakat pada konteks lokal sosial budaya di daerah Anda?
- Budaya sipakatabe’ atau saling menghargai dan menghormati. Secara Kontekstual
Disekolah guru manjadi contoh teladan bagi murid, seperti pemikiran KHD tentang 3
darma pendidikan.
- Pabalian membantu, tetangga atau orang lain yang memiliki hajatan pesta, mendirikan
rumah, gotong royong membersihkan lingkungan sekolah dan masyarakat, membantu
tetangga yang sedang berduka. secara sempit pabalian di daerah Enrekang dapat di artikan
Ma’ kombong merupakan usaha bersama/ gotongroyong menyelesaikan suatu
pekerjaan, seperti menanam padi, membuka lahan perkebunan. Seperti pemikiran KHD
dalam pembentukan karakter yaitu pendidikan tidak hanya tentang Pendidikan akademis
tetapi juga pembentukan karakter yang baik, konsep gotong royong secara intern
mencakup nilai-nilai seperti kerja sama, saling menghormati dan kepedulian kepada
sesame yang merupakan aspek penting dari pendidikan karakter.
- Rumanggan usaha kerjasama membasmi hama pertanian berupa babi. Mananamkan rasa
persatuan dan tanggungjawab untuk mencapai tujuan bersama.
- Siri’ merupakan rasa malu melakukan hal yang bertentangan dengan norma,
- Sipakatau marupakan kebiasaan verbal yang menunjukkan rasa hormat kepada lawan
bicara “Sipaka Kita”. Keteladanan yang berhubungan dengan budi pekerti.

3. Sepakati satu kekuatan pemikiran KHD yang menebalkan laku murid di kelas atau sekolah
Anda sesuai dengan konteks lokal sosial budaya di daerah Anda yang dapat diterapkan.
- Pemikiran KHD yang mengatakan Pendidikan itu adalah beni-beni kebudayaan yang
dapat mengantarkan murid pada budi pekerti (Olah cipta, Olah rasa, olah karsa dan olah
raga). Contoh : pabalian, dapat membiasakan pesertadidik dalam melatih kebersamaan dan
kekeluargaan seperti dalam bentuk kegiatan piket, jumat bersih dan kegiatan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai