Anda di halaman 1dari 8

RUANG

KOLABORASI
MODUL 1.1 PENUGASAN KELOMPOK

KELOMPO 1
KELOMPOK 1: Fasilitator HAIRIL M.ANWAR,S.Pd.I.M.Pd
Pengajar Praktik :
1. ALIMUS MUHAMMAD NUR.S.Pd.M,Pd
2. HADIJAH,S.s,M.Pd

1.HASRULLAH,S.Pd 4. RISA LENDANG,S.Pd

2. MARDIANA,S.Pd 5. WAHIDAH,S.Pd

6.NURBAITI,S.Pd
3. EVA ERMAYANTI,S.Pd
1. Kekuatan konteks sosio-kultural di
daerah kita yang sejalan dengan
pemikiran KHD

Sipaka Tabe’ (bentuk penghormatan kepada


orang lain dengan cara membungkukkan badan)

Pabalian (Bekerjasama, tolong menolong,


membantu orang yang punya hajatan)
Sipakatau (saling menhgargai sesama manusia)

Sipanggigaran (saling mengingatkan)

Mangpatindak (membantu mendirikan rumah)

Mangpalele bola (memindahkan rumah)

Sipakario (bersuka cita)


2. Pemikiran KHD yang Dikontekstualkan sesuai
dengan Nilai-nilai Luhur Kearifan Budaya Enrekang

-Budaya sipakatabe’ atau saling menghargai dan menghormati.

Secara Kontekstual disekolah guru manjadi contoh teladan bagi


murid, seperti pemikiran KHD dalam semboyan pendidikannya yaitu
Ing Ngarso Sung Tuloado,guru harus mampu menjadi teladan bagi
murid-muridnya,sehingga murid dapat menghargai gurunya dan
orang lain.
Pabalian membantu, tetangga atau orang lain yang memiliki hajatan pesta, mendirikan rumah, gotong
royong membersihkan lingkungan sekolah dan masyarakat, membantu tetangga yang sedang berduka.
secara sempit pabalian di daerah Enrekang dapat di artikan Ma’ kombong merupakan usaha bersama/
gotongroyong menyelesaikan suatu pekerjaan, seperti menanam padi, membuka lahan perkebunan. Seperti
pemikiran KHD dalam pembentukan karakter yaitu pendidikan tidak hanya tentang Pendidikan akademis
tetapi juga pembentukan karakter yang baik, konsep gotong royong secara intern mencakup nilai-nilai
seperti kerja sama, saling menghormati dan kepedulian kepada sesama yang merupakan aspek penting
dari pendidikan karakter
3. KEKUATAN PEMIKIRAN KHD YANG
MENEBALKAN PERILAKU MURID DI
SEKOLAH/KELAS SESUAI DENGAN KONTEKS
LOKAL SOSIAL BUDAYA ENREKANG

-Pemikiran KHD yang mengatakan Pendidikan itu adalah benih-benih


kebudayaan yang dapat mengantarkan murid pada budi pekerti (Olah
cipta, Olah rasa, olah karsa dan olah raga). Contoh : pabalian, dapat
membiasakan pesertadidik dalam melatih kebersamaan dan kekeluargaan
seperti dalam bentuk kegiatan piket, jumat bersih dan kegiatan lainnya.
THANK YOU
KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai