Anda di halaman 1dari 2

SKENARIO PRAKTIK SEGITIGA RESTITUSI

Oleh
Pujja Sari Purnama, S.Pd
CGP Angkatan 4 Kota Palangka Raya

Pada kesempatan kali ini, saya akan melakukan praktik segitiga restitusi kepada 3 orang siswa saya
yang melakukan pelanggaran pada keyakinan kelas dan keyakinan sekolah. Kasus pertama yaitu
Velicia tidak menggunakan sepatu berwarna hitam, kasus kedua dan ketiga beberapa guru mata
pelajaran mengeluhkan Efendi dan Weba yang jarang mengikuti pembelajaran secara daring dan
beberapa tugas di GCR tidak dikerjakan. Praktik segitiga restitusi ini, adalah praktik pertama kalinya
yang saya lakukan. Skenario yang saya buat berupa daftar pertanyaan yang akan saya tanyakan
kepada peserta didik, jawaban peserta didik pada praktik ini adalah jawaban jujur dari peserta didik
sendiri tanpa rekayasa. Berikut skenario daftar pertanyaan pada 3 (tiga) kasus yang dilakukan praktik
segitiga restitusi;
Kasus 1
Kasus Velicia yang menggunakan sepatu berwana putih ke sekolah. Keyakinan sekolah yang ada
diwajibkan peserta didik menggunakan sepatu hitam ke sekolah. Maka, saya memanggil Velicia ke
ruangan saya untuk dilakukan praktik segitiga restitusi kepadanya.
1. Menstabilkan Identitas
Guru : Selamat pagi Velicia, bagaimana kabarnya?
Guru : Kira-kira kenapa Ibu memanggil Velicia ke ruangan Ibu ya?
Guru : Velicia, Ibu mengerti terkadang kita bisa melakukan kesalahan. Semua pasti pernah
melakukan salah.

2. Validasi Tindakan yang Salah


Guru : Apa alasan Velicia menggunakan sepatu putih?
Guru : Usaha yang Velicia lakukan sebelumnya bagaimana, saat terjadi permasalahan
tersebut?
Guru : Menurut Velicia, jika hal tersebut terjadi kembali. Apa yang seharusnya Velicia
lakukan?

3. Menanyakan Keyakinan
Guru : Velicia, masih ingat dan Velicia mengetahuikan keyakinan sekolah terkait seragam
dan atribut sekolah?
Guru : Ibu percaya Velicia dapat mempraktikkan keyakinan sekolah yanqg sudah
ditetapkan.
Guru : Jadi, menurut Velicia bagaimana idealnya seorang pelajar dalam meyakini
keyakinan sekolah yang sudah ditetapkan?

Kasus 2
Beberapa guru mata pelajaran kelas X mengeluhkan terhadap kehadiran Efendi, Efendi jarang hadir
saat pembelajaran Daring dan tugas-tugas yang diberikan tidak dikerjakan. Maka, saya mencoba
melakukan praktik segitiga restitusi kepada Efendi.
1. Menstabilkan Identitas
Guru : Selamat Pagi Efendi, Bagaimana kabarnya?
Guru : Kira-kira kenapa Ibu memanggil Efendi ke ruangan Ibu ya?
Guru : Efendi, berdasarkan data yang diberikan oleh beberapa guru mapel bahwa Efendi
sering tidak hadir dan juga tidak mengerjakan tugas. Apakah benar?
Guru : Efendi, Ibu sadari bahwa belajar di masa pandemi ini, apalagi harus menatap layar
HP/Laptop cukup lama pasti membuat bosan dan jenuh. Semua peserta didik pasti
merasakannya, dan pasti bukan hanya Efendi yang merasakannya. Pasti ada juga
yang lain perasaan malas untuk mengerjakan.

2. Validasi Tindakan yang Salah


Guru : Apa alasan Efendi tidak hadir dan tidak mengerjakan tugas, Nak?
Guru : Menurut Efendi, Apa yang seharusnya Efendi lakukan?
Guru : Menurut Efendi, adakah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut?

3. Menanyakan Keyakinan
Guru : Efendi, masih ingat waktu awal pembelajaran kita membuat keyakinan kelas
bersama di zoom. Keyakinan kelas apa yang sudah kita sepakati?
Guru : Ibu percaya Efendi dapat mempraktikkan keyakinan kelas yang sudah ditetapkan
dan diyakini bersama
Guru : Efendi ingin menjadi pelajar seperti apa?
Guru : Jadi, menurut Efendi bagaimana bayangan idealnya seorang pelajar dalam proses
pembelajaran di kelas?

Kasus 3
Weba adalah siswa kelas X, beberapa guru mengeluhkan Weba jarang mengikuti pembelajaran
daring dan beberapa tugas guru mapel tidak dikerjakan oleh Weba. Pada kasus ini, saya mencoba
melakukan praktik segitiga restitusi kepada Efendi.
1. Menstabilkan Identitas
Guru : Selamat Pagi Weba, Apa kabar?
Guru : Kira-kira kenapa Ibu memanggil Weba ke ruangan Ibu ya?
Guru : Weba, Berdasarkan data yang diberikan oleh beberapa guru mapel bahwa Weba ada
lebih dari 5x tidak hadir dan juga tidak mengerjakan tugas.
Guru : Weba, Ibu sadari bahwa belajar di masa pandemi ini, apalagi harus menatap layar
HP/Laptop cukup lama pasti membuat bosan dan jenuh. Semua peserta didik pasti
merasakannya, dan pasti bukan hanya Weba yang merasakannya. Pasti ada juga
yang lain perasaan malas untuk mengerjakan. Akan tetapi, mereka tetap
mengerjakan tugas tersebut.

2. Validasi Tindakan yang Salah


Guru : Apa alasan Weba tidak hadir dan tidak mengerjakan tugas Nak?
Guru : Menurut Weba, Apa yang seharusnya Weba lakukan?
Guru : Menurut Weba, adakah cara efektif untuk memenuhi kebutuhan tsb?

3. Menanyakan Keyakinan
Guru : Weba, masih ingat waktu awal pembelajaran kita membuat keyakinan kelas bersama
di zoom. Keyakinan kelas apa yang sudah kita sepakati?
Guru : Ibu percaya Weba dapat mempraktikkan keyakinan kelas yang sudah ditetapkan dan
diyakini bersama
Guru : Weba ingin menjadi pelajar seperti apa?
Guru : Jadi, menurut Weba bagaimana bayangan idealnya seorang pelajar dalam proses
pembelajaran di kelas?

Anda mungkin juga menyukai