Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah sebuah tulisan berisi pendapat disertai dengan data
dan fakta sebagai alasan atau bukti nyata untuk membuktikan kebenaran dari suatu pendapat.
Paragraf argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain agar mereka mau
melakukan sesuatu, sesuai dengan maksud penulis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur suksesnya penulisan paragraf argumentasi adalah
bagaimana cara pembaca dalam menerima dan mendukung gagasan yang dibuat oleh penulis.
Paragraf Argumentasi: Pengertian, Pola, Ciri-ciri dan Langkah Membuatnya
Paragraf Argumentasi: Pengertian, Pola, Ciri-ciri dan Langkah Membuatnya Foto: thinkstock
Jakarta - Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan adalah sebuah tulisan berisi pendapat disertai
dengan data dan fakta sebagai alasan atau bukti nyata untuk membuktikan kebenaran dari suatu
pendapat.
Paragraf argumentasi bertujuan untuk mempengaruhi dan meyakinkan orang lain agar mereka mau
melakukan sesuatu, sesuai dengan maksud penulis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur suksesnya penulisan paragraf argumentasi adalah
bagaimana cara pembaca dalam menerima dan mendukung gagasan yang dibuat oleh penulis.
Berikut merupakan penjelasan mengenai pola,ciri dan langkah membuatnya,
Pola Pengembangan Paragraf Argumentatif
Pola dan jenis pengembangan pada paragraf argumentasi ditentukan dengan bagaimana cara pengambilan
sumber data yang dipakai untuk memperkuat argumen tersebut.
Paragraf Autoritas
Paragraf pola autoritas disusun berdasarkan pendapat seseorang yang terkenal atau diakui keahlianya.
Pendapat tersebut akan digunakan sebagai keputusan akhir atau penyelesaian dalam suatu hal.
Paragraf Kesaksian
Sesuai dengan namanya, paragraf kesaksian disusun berdasarkan dari suatu kesaksian seseorang yang
pernah mengalami, merasakan, dan mencoba sesuatu. Paragraf kesaksian sifatnya tidak bisa disangkal,
karena telah dibuktikan.
Ciri-ciri Paragraf Argumentasi
Isinya memberikan penjelasan mengenai gagasan, pendapat, atau keyakinan yang ditulis penulis.
Memerlukan fakta yang dilengkapi dengan data.
Dalam memberikan pendapat, kita juga harus menyertakan data yang jelas. Data yang dimaksud disini
dapat berupa angka, peta, grafik, atau gambar.
Mendapatkan sumber dari pengalaman, hasil dari suatu penelitian, bahan bacaan yang tervalidasi.
Diperlukan analisis dan sintesis (rangkuman baru yang butuhkan).
Analisis bisa dilakukan dengan cara membedakan/memisahkan, menggolongkan sesuatu. Hasil dari
analisis yang sudah kamu lakukan bisa dirangkum dan disusun, menjadi tulisan baru sesuai dengan topik
bahasan. Sintesis dilakukan dengan objektif dan kritis.
Diakhiri dengan kesimpulan dan kalimat penutup yang memperkuat argumentasi.
Langkah Menulis Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi bisa kamu buat dengan langkah-langkah di bawah ini:
Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan bahwa kemarau tahun ini bukanlah kemarau yang biasa, dikarenakan
terjadi selama tujuh bulan. Padahal, berdasarkan data yang diberi tahu oleh BMKG tahun lalu, kemarau
biasanya cuma terjadi selama lima bulan.
Contoh Paragraf Argumentasi Sampah
Permasalahan yang paling besar di Indonesia saat ini sebenarnya adalah sampah karena sudah tidak
terkontrol lagi. Sampah rumah tangga, terutama plastik, menjadi satu di antara kendala yang sangat besar
bagi negara Indonesia. Perlu adanya langkah efektif yang bisa memangkas jumlah sampah plastik ini
supaya alam tetap sehat.
Sampah yang tidak terkontrol bisa menimbulkan banyak bencana, seperti banjir yang memang sudah
seperti agenda rutin. Satu di antara yang menjadi penyebabnya sebenarnya adalah perilaku masyarakat,
terutama dalam pengelolaan sampah dalam hal pembuangan. Banyak orang yang masih buang sampah
secara sembarangan.Perlu adanya pendidikan mengenai sampah dan cara membuang yang baik dan benar
supaya tidak salah. Pemerintah pun perlu memberi sanksi tegas supaya masyarakat patuh dan disiplin
dalam membuang sampah
Paragraf deskripsi spasial ialah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu
peristiwa.
Paragraf deskripsi objektif ialah paragraf yang menggambarkan suatu hal atau orang dengan
mengungkapkan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.
Paragraf deskripsi subjektif peragraf ini menggambarkan objek seperti tafsiran atau kesan perasaan
penulis.
Ciri-Ciri Paragraf Deskripsi
Adapun ciri-ciri paragraf deskripsi di antaranya yaitu:
Menggambarkan atau melukiskan sesuatu.
Penggambaran tersebut dilakukan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera.
Membuat pembaca atau pendengar merasakan sendiri atau mengalami sendiri.