Anda di halaman 1dari 6

PARAGRAF ARGUMENTASI

DISUSUN OLEH

1. RANGGA BAYU SYAPUTRA


2. FENDI CAHYONO
3. ARPANI
4. ALFINO
5. DIVA WANTORO
6. ANDES PRATAMA
7. AHMAD ROUF
8. ENGGA HIDAYATULLAH
9. FAJAR
10. LORENSIUS

KELAS X
SMK NEGERI PURWODADI
TP 2022/2023
PARAGRAF ARGUMENTASI

1. Pengertian Argumentasi

Kata argumentasi atau argumentasi berasal dari kata dasar argumen yang berdasarkan Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna sebuah alasan atau sebuah sanggahan yang

digunakan untuk menolak atau mengkritik suatu pendapat pendirian, gagasan atau ide dari orang

lain dengan alasan yang masuk akal atau rasional.

Paragraf argumentatif dapat diartikan sebagai sebuah bentuk tulisan atau paragraf yang di

dalamnya terdapat sebuah alasan, penjelasan, pro dan kontra, serta pembuktian yang disertai

dengan fakta aktual, valid dan nyata yang disertai dengan alasan-alasan yang objektif serta logis

sehingga memberikan sebuah kepercayaan terhadap pembaca.

Tujuan dari dibuatnya paragraf argumentatif adalah untuk menyakinkan si pembaca agar

merasa simpati dan terpengaruh dengan pemikiran/opini penulis.

2. Ciri-Ciri Paragraf Argumentasi

Nah, setelah mengetahui apa itu paragraf argumentatif, selanjutnya kita akan membahas ciri-

ciri dari kalimat argumentatif.

Untuk lebih memahaminya, simaklah ciri-ciri paragraf argumentasi berikut ini:

a. Terdapat fakta yang disajikan untuk memberikan pembuktian kepada pembaca, biasanya

disajikan dalam bentuk grafik, gambar, fakta berita, kutipan pendapat ahli dan lain

sebagainya.

b. Menjelaskan pendapat yang dapat menyakinkan dan mempengaruhi pendengar atau

pembaca.

c. Terdapat sebuah gagasan atau ide yang disampaikan oleh penulis.

d. Terdapat alasan berupa data, fakta dan argumen lain yang mendukung.
e. Terdapat sebuah sebuah sumber ide berupa pengalaman, pengamatan atau penelitian.

f. Pendapat disampaikan dengan merumuskan sebuah masalah dengan cara logis, analisis

dan kritis.

g. Terdapat kalimat penutup dengan penyampaian secara universal atau dengan memberikan

sebuah kesimpulan secara general dan menyeluruh terkait tentang solusi dalam

penyelesaian masalah.

Kenapa harus ada fakta dan ide dalam paragraf atau pernyataan argumentatif?

Kalau kita analisis, dua hal tersebutlah yang menjadi landasan dalam berargumentasi. Tanpa

adanya ide, tulisan tidak akan berkembang secara terstruktur dan tidak akan jelas ke mana

arahnya.

Sedangkan data atau fakta, apapun bentuknya, berguna untuk menguatkan ide yang ingin

disampaikan penulis kalimat argumentasi tersebut. Argumen yang baik harus didukung dengan

alasan logis, fakta-fakta akurat, pernyataan para ahli, atau hasil penelitian. Makin bagus data

yang digunakan, makin kuat pengaruh yang dimiliki oleh paragraf argumentasi.

Misalkan kita hendak menyampaikan suatu gagasan mengenai pemerataan pendidikan.

Ide tersebut tidak akan didengar jika data yang diketahui oleh pembaca adalah pendidikan telah

merata.

Dengan menambahkan data yang lebih kuat, kita dapat menyanggah kepercayaan masyarakat

tersebut.

3. Struktur Paragraf Argumentasi

Selanjutnya, kita akan bahas mengenai struktur argumentasi yang penting banget kalau

elo ingin menyusun paragraf argumentatif.

Sebenarnya, sama seperti jenis paragraf lainnya dalam pelajaran Bahasa Indonesia,

paragraf argumentasi memiliki beberapa struktur, di antaranya:


A. Pendahuluan

Pada bagian ini, paragraf argumentatif memuat argumen yang akan disampaikan atau

dengan menunjukkan dasar atau landasan dari sebuah argumen yang akan disampaikan oleh

penulis.

Bagian ini sangat penting karena bertujuan untuk menyampaikan argumentasi yang dapat

memikat dan meyakinkan pembaca. Dengan menggunakan gaya bahasa yang menarik, maka

pembaca akan memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan.

B. Tubuh Argumen

Pada bagian ini, penulis menyampaikan pendapat yang berfokus pada usaha yang

membuktikan pendapat atau gagasan yang telah disampaikan di awal pada bagian pendahuluan.

Dalam paragraf, tubuh argumen berisi kalimat-kalimat pendukung. Sesuai dengan

namanya, kalimat pendukung berfungsi untuk mendukung atau menjelaskan ide pokok dengan

memaparkan data, fakta, atau alasan yang logis.

Dari pengertian itu, bagaimana ciri dari kalimat pendukung, yaitu:

a. Berupa kalimat khusus dan menjabarkan kalimat utama dengan lebih spesifik

b. Bentuk kalimat pendukung bisa berupa data, contoh, fakta, atau alasan yang logis dan

valid

c. Dalam satu paragraf berjumlah lebih dari satu kalimat

d. Umumnya menggunakan konjungsi argumentatif atau kata hubung yang berfungsi untuk

memperkuat sebuah argumen dan menghubungkan fakta-fakta agar berkesinambungan.

Tanpa konjungsi argumentatif, sebuah kalimat argumen tak menjadi satu kesatuan

paragraf yang padu. Kata-kata yang termasuk konjungsi argumentasi di antaranya “jika”,

“karena”, “maka”, “akibatnya”, “sebaliknya”, “sehingga”, “dengan demikian”, “oleh

karena itu”, “untuk”, “kemudian”, “kecuali”, “jadi”, “walaupun”, dan “akan tetapi”.
Kalimat argumentasi harus disusun dalam bentuk yang rapi dan menarik berdasarkan

hasil analisis sesuai dengan fakta, eksperimen, dan observasi. Sehingga nantinya pernyataan

argumentatif yang dihasilkan dapat dipertanggungjawabkan.

C. Kesimpulan

Kesimpulan adalah struktur argumentasi yang terakhir. Pada paragraf argumentatif,

kesimpulan juga bisa sebuah ringkasan dari penulis. Tujuan dari bagian kesimpulan ini adalah

untuk menunjukkan kepada pembaca bahwa gagasan atau pendapat yang diberikan sesuai

dengan kebenaran dan dapat dipercaya.

4. Jenis-Jenis Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentatif itu memiliki dua jenis dengan tujuan yang berbeda sesuai

keperluan penulisnya.

Berikut dijabarkan dengan lebih detail mengenai jenis-jenis paragraf ini. Selain itu, gue

juga akan memberikan contoh paragraf argumentasi singkat di masing-masing jenis paragraf

argumentatif.

1. Paragraf Argumentasi Sebab Akibat

Pada jenis ini, penulisan argumentasi akan diawali dengan sebab-sebab atau awal

munculnya permasalahan dari suatu masalah yang selanjutnya pembaca akan diarahkan pada

suatu kesimpulan yang universal.

Contoh paragraf argumentasi sebab akibat:

Terdapat banyaknya perkebunan di area dataran tinggi pegunungan dan perbukitan di

daerah hulu aliran sungai Cihampelas, membuat gunung-gunung dan bukit yang gundul tidak

bisa menyerap air dengan maksimal. Sehingga hujan besar yang terjadi di dekat daerah tersebut

selama kurang lebih 7 jam mengakibatkan banjir bandang yang memporak-porandakan rumah-

rumah yang berdekatan dengan pinggiran sungai di 7 kecamatan. Bencana tersebut memakan

korban jiwa sebanyak 30 orang dan 16 lainnya hilang.


2. Paragraf Argumentasi Akibat Sebab

Jenis ini merupakan kebalikan dari sebab akibat. Untuk paragraf argumentasi akibat-

sebab, pengembangannya diawali dari menjabarkan suatu kondisi dan merupakan efek dari

sebuah permasalahan. Dari sini lalu paragraf dikembangkan menuju inti permasalahan serta

menjadi penyebab ataupun pemicu munculnya suatu kejadian.

Contoh paragraf argumentasi akibat sebab:

Hujan tak henti-hentinya selama 7 jam di daerah dekat Megang, menyebabkan banjir

bandang yang memporak-porandakan rumah-rumah yang berdekatan dengan aliran sungai

Megang di 7 kecamatan. Kejadian itu menimbulkan korban jiwa sebanyak 30 orang dan belum

ditemukannya 16 orang hilang. Bencana ini terjadi akibat banyaknya area perbukitan dan dataran

tinggi di hulu dijadikan perkebunan dan penambangan pasir sehingga penyerapan air kurang baik

atau tidak bisa dilakukan secara maksimal.

Anda mungkin juga menyukai