Anda di halaman 1dari 7

ARGUMENTASI Makalah ini disusun untuk memenuhi pelajaran Bahasa Indonesia tahun

pelajaran 2016/2017

Disusun oleh: Dwi Febtiana (XII IA 4 / 08)

SMA Negeri 3 Magelang Jl. Medang No. 17 Magelang 56127, Telp. (0293) 363116, Fax. (0293)
313549 email: sma3_magelang85@yahoo.co.id, website: www.sman3-magelang.sch.id

DAFTAR ISI Halaman Judu1 ...............................................................................................1


Daftar Isi .........................................................................................................2

A. Pengertian Argumentasi............................................................................3 B. Tujuan


Argumentasi .................................................................................3 C. Ciri-ciri
Argumentasi ................................................................................4 D. Karakteristik
Argumentasi ........................................................................4 E. Struktur
Argumentasi................................................................................5 F. LAngkah-langkah menulis
argumentasi ...................................................6 G. Dasar
Argumentasi ...................................................................................7 H. Pola Pengembangan
Paragraf Argumentasi ..............................................8 I. Contoh
Argumentasi ...............................................................................11

A. Pengertian Argumentasi Paragraf adalah bagian dalam suatu karangan yang mengandung
satu gagasan pokok atau pikiran utama dan beberapa gagasan penjelas. Paragraf dapat pula
diartikan sebagai suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat. Paragraf
merupakan himpunan dari kalimat kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
membentuk suatu gagasan. Argumentasi berasal dari kata argumen yang berarti pendapat.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumentasi sebagai kata benda diartikan
sebagai alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Sedangkan berargumentasi berarti memberikan alasan untuk memperkuat atau menolak suatu
pendapat. Dengan demikian, Argumentasi diartikan sebagai sebuah karangan yang ingin
meyakinkan kepada orang lain (pembaca) dengan menyampaikan bukti-bukti,

alasan-alasan,

fakta-fakta,

agar si pembaca mau

meninggalkan pendapatnya dan menerima/mengikuti pendapat penulis serta menganggap


bahwa yang disampaikan penulis adalah benar.
B. Tujuan Argumentasi Argumentasi ditulis dengan maksud untuk memberikan alasan, untuk
memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan. Dengan demikian, tujuan
argumentasi adalah untuk meyakinkan orang lain agar orang lain mau menerima/meyakini
bahwa yang disampaikan penulis adalah benar. 3

C. Ciri-ciri Argumentasi Seperti halnya karangan lain, argumentasi juga memiliki ciri-ciri tertentu,
yaitu : 1. Memberikan asumsi yang bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa apa yang
dikemukakan merupakan kebenaran.
2. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian.
3. Mengandung data atau fakta yang dapat dipertanggung jawabkan.
4. Menyertai bukti-bukti yang mendasari argument tersebut, bukti tersebut berupa data, tabel,
gambar dan sebagainya.
5. Penjelasan yang ada disampaikan secara logis.
6. Isi paragraf argumentasi harus obyektif.
7. Bahasa yang digunakan bersifat komunikatif, efektif, nonfiksi atau ilmiah dan bermakna
denotatif.
8. Paragraph diakhiri dengan kesimpulan.

D. Karakteristik Argumentasi Corak karangan argumentasi termasuk karangan yang paling sulit
bila dibandingkan dengan corak karangan lain. Dalam hal ini tidak berarti bahwa karangan
argumentasi lebih penting atau lebih berharga daripada jenis karangan-karangan yang
lainnya,tetapi kesulitan tersebut muncul karena perlu adanya alasan dan atau bukti-bukti yang
dapat meyakinkan pembaca, sehingga pembaca terpengaruh dan membenarkan gagasan,
pendapat, sikap, dan keyakinan penulis. Jadi, pada setiap karangan argumentasi selalu kita
dapati alasan ataupun bantahan yang memperkuat 4

ataupun menolak sesuatu dengan sedemikian rupa guna mempengaruhi keyakinan pembaca
sehingga berpihak kepada penulis atau sependapat dengan penulis. Dalam membuktikan
sesuatu, pengarang menghindari keterlibatan emosi dan menjauhkan sebjektivitaas. Dalam
membuktikan kebenaran pendapat pengarang, kita dapat menggunakan bermacammacam pola
pembuktian.

E. Struktur Argumentasi Dilihat dari struktur informasinya, dalam paragraf argumentasi akan
ditemukan struktur sebagai berikut :
1. Pendahuluan Pendahuluan bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan
perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar
mengapa argumentasi dikemukakan.
2. Tubuh Argumen Tubuh Argumen bertujuan untuk membuktikan kebenaran yang akan
disampaikan dalam paragraf argumentasi sehingga kesimpulan yang akan dicapai juga benar.
Kebenaran yang disampaikan dalam tubuh argument harus dianalisis, disusun, dan
dikemukakan dengan mengadakan observasi, eksperimen, penyusun fakta, dan jalan pikiran
yang logis.

3. Kesimpulan

Kesimpulan bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang ingin
disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.

F. Langkah-langkah Menulis Argumentasi Langkah –langkah untuk menulis paragraph


argumentasi yang baik dan benar yaitu : 1. Menentukan Topik Dalam menentukan topik untuk
paragraph argumentasi sebaiknya memilih topik yang aktual, bermanfaat, membantu
penyelesaian masalah , bahannya mudah dicari, topik yang dibahas tidak terlalu mudah atau
sulit. 2. Menentukan Tujuan 3. Mengumpulkan bahan 4. Menyusun kerangka karangan
Kerangka karangan berupa pokok-pokok bahasan dalam pargraf argumentasi yang akan
dibuat, biasanya dituangkan dalam bentuk frasa atau bentuk kata. 5. Mengembangkan
kerangka karangan 6. Membuat kesimpulan

Selain langkah-langkah untuk menulis paragraph argumentasi, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis paragraph argumentasi, yaitu :
1. Berpikir positif, kritis, dan logis

2. Mampu mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan, serta mampu
merangkaikannya untuk membuktikan keyakinan atau pendapat penulis
3. Menjauhkan emosi dan unsur subyektivitas
4. Mampu menggunakan bahasa secara baik dan benar, efaektif, dan tidak menimbulkan
penafsiran ganda (ambigu)

G. Dasar Argumentasi Argumentasi yang ingin mengubah sikap dan pendapat orang lain
bertolak dari dasar-dasar tertentu, dasar-dasar yang harus diperhatikan sebagai titik tolak
argumentasi adalah : 1. Kritis Argumentasi memiliki dasar kritis yang berarti sanggup menerima
atau menolak pendapat baik yang datang dari diri sendiri atau orang lain. 2. Logis Argumentasi
memiliki dasar logis maksudnya fakta-fakta, buktibukti yang disampaikan dapat dipertanggung
jawabkan dan dapat diterima secara nalar. 3. Konsisten Dalam menyampaikan pendapat atau
alaasan-alasannya, penulis harus konsisten agar pembaca dapat percaya dengan apa yang
penulis coba sampaikan.

Selain dasar-dasar yang tersebut, ada hal yang harus diperhatikan dalam menulis paragraph
argumentasi, yaitu penulis harus mengetahui 7

serba sedikit tentang subyek yang akan dikemukakannya, sekurangkurangnya mengenai


prinsip ilmiahnya. Penulis juga harus bersedia mempertimbangkan pandangan-pandangan atau
pendapat-pendapat yang bertentangan dengan pendapatnya sendiri.penulis harus
mengemukakan pokok persoalnnya dengan jelas, ia harus menjelaskan mengapa ia harus
memilih topik tersebut. Penulis harus berusaha untuk menghindari setiap istilah yang dapat
menimbulkan prasangka tertentu. Bila penulis merumuskan proposisi tadi dengan
mengungkapkannya dalam bentuk pertanyaan, maka pengarang sebenarnya meragukan atau
menyangsikan sesuatu yang diargumentasikannya.

H. Pola Pengembangan Paragraf Argumentasi Paragraph argumentasi dapat dikembangkan


dengan pola sebagai berikut:

1. Pola pengembangan definisi Paragraf yang dikembangkan berdasarkan definisi dan biasanya
menggunakan kata (yaitu, yakni, adalah, ialah, merupakan). Contoh: Persibaya tidak
diperbolehkan mengikuti berbagai kompetesi dalam jangka waktu dua tahun adalah salah satu
alternative terakhir supaya tidak ada lagiu ulah bonek yang meresahkan masyarakat. Hal itu

juga dilakukan untuk memberikan efek jera dan intropeksi bagi bonek selaku sporter Persibaya.
1. Pola Pengembangan sebab akibat Paragraf argumentasi yang dikembangkan berdasarkan
sebab akibat

atau sebaliknya, akibat-sebab dan biasanya dalam


menghubunbgkan antar kalimat menggunakan katapenghubung antara kalmia (sebabnya,
akibatnya, sehingga, karena, oleh karena itu, oleh sebab itu) Contoh : Beberapa pohon di dalam
kebun tidak mau berbunga seperti tanaman lainnya. Padahal pohom tersebut selalu disiram dan
tidak ketinggalan diberi pupuk. Namun pohon itu tetap tidak berbunga, sebab pohon tersebut
tidak mendapatkan cahaya matahri langsung karena terhalang oleh pohon besar yang ada di
pinggirnya.
2. Pola pengembangan persamaan (analogi) Paragraph argumentasi yang dikembangkan
berdasarkan dua kata atau dua fakta yang disimpulkan seolah-olah memiliki kesamaan. Contoh
: Arman adalah salah satu lulusan SMA Negeri 1 Garut. Ia telah memberikan prestasi yang luar
biasa pada perusahaan tempat ia bekerja., dengan menyelesaikan pekerjaannya secara cepat
dengan hasil yang sangat memuaskan. Pada waktu penerimaan pegawai baru, direktur
perusahaan langsung menerima Asep tanpa testing persyaratan. Alasannya karena Asep
merupakan alumni SMA Negeri 1 Garut. Ia telah memberikan prestasi yang luar biasa pada
perusahaan tempat ia bekerja., dengan menyelesaikan pekerjaannya secara cepat dengan
hasil yang sangat memuaskan. Pada waktu penerimaan pegawai baru, direktur perusahaan
langsung menerima Asep tanpa testing persyaratan. Alasannya karena Asep merupakan alumni
SMA Negeri 1 Garut. Para pelamar lain diabaikan begitu saja oleh direktur. Menurut logika sang
Direktur, karena ia merupakan alumni SMA Negeri 1 Garut, maka ia pasti memiliki kemampuan
yang sama seperti Arman.

3. Pola pengembangan perbandingan Pargaraf argumentasi yang dikembangkan berdasarkan


atas perbandingan dua hal atau pendapat atau pengertian (pengertian atau pendapat mana
yang lebih kuat akan diakui lebih banyak orang) Contoh :Tinju bukanlah jenis olahraga yang
banyak diminati tetapi banyak penggemarnya. Berbeda dengan olahraga jalan kaki, peminatnya
banyak karena murah meriah. Tetapi sedikit peng-gemarnya, karena siapa yang mau menonton
orang jalan kaki dibandingkan menonton tinju
4. Pola pengembangan pertentangan Paragraph

argumentasi

yang

diekmbangkan

berdaasarkan

pertentangan atau perlawanan suatu pendapat denagan pendapat penulis. Contoh : Tidak
menjamin bahwa dengan adanya standar keluluan Ujian Nasional (UN) akan meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia. Justru sebaliknya, hal tersebut akan memicu ketidakjujuran dan
kecurangan dari sekolah yang merasa kurang memadai untuk mencapai standar kelulusan UN.
Karena mereka mengangap tidak adil kalau nilai standar kelulusan UN harus sama dengan
sekolah yang memili fasilitas yang lengkap untuk menunjung tingkat kelulusan siswanya. Kalau
pun mau hal itu dilaksanankan dengan jujur dan adil, pemerintah harus pemerataan fasilitas
sekolah terlibih dahulu, terutama sekolah-sekolah yang berada di pelosok daerah.  5. Pola
pengembangan kesaksian (autoritas) Paragraf argumentasi yang dikembangkan berdasarkan
pendapat orang lain yang dikuatkan lagi oleh pendapat penulis

Contoh: Memang benar, kondisi perekonomian kita saat ini sedang krisis. Hal ini dikarenakan
tingginya harga minyak dunia sehingga pemerintah terpaksa harus menaik harga BBM. Namun
walaupun demikian, rakyat tidak perlu resah karena pemerintah sedang melaksa-kan program
Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat miskin dan tidak mampuh. Kita selaku warga
Negara harus mengawasi program tersebut agar berjalan lancar sesuai dengan rencana.

I.Contoh Argumentasi 1. Sebagai orang awam, saya menganggap kenaikan BBM ini sangat
meresahkan dan menyulitkan masyarakat, terutama masyarakat kecil. Bagi masyarakat yang
mampu mungkin itu tidak akan menjadi masalah, tetapi bagi masyarakat kecil, hal ini akan
berakibat fatal. Biaya hidup mereka akan lebih besar, padahal kemampuan mereka sangat
minim. Kondisi sebelum BBM naik saja sudah kembang kempis, apalagi setelah BBM naik,
mungkin mereka hanya bisa malan pagi. Bahkan, mungkin banyak yang kelaparan secara
terselubung.

2. Memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran
karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal bekerja. Menurut Iskandar, sudah saatnya
masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak latah masuk SMA. Kalau memang
lebih berbakat pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK. Dia mengingatkan sejumlah risiko
bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah. Misalnya, lulusan SMP yang tidak
mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai perguruan tinggi, tetapi
memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit mengikuti pelajaran di
SMA. Tetapi tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai

perguruan

tinggi.

3. Akibat perkembangan perekonomian dan pertambahan jumlah penduduk, komsumsi energi


di dalam negeri juga meningkat. Kebutuhan gas di pulau jawa pada tahun 2002 sebanyak 943
juta kaki kubik per hari (MMCFD). Tahun 2005, meningkat menjadi 1,136 MMCFD. Pada tahun
2010, kebutuhan gas di pulau jawa diperkirakan 2.252 MMCFD dan tahun 2015, sebanyak
3,441 MMCFD.

4. Pendidikan gratis hanya janji yang bergema luas saat kampanye dan pemilihan pimpinan
daerah maupun pusat. Saat pemilihan usai akan lain ceritanya. Anak-anak miskin di kota, desa,
dan pedalaman tetap mengalami kesulitan untuk mengakses pendidikan yang layak. Di
perkotaan sekolah berlomba-lomba meningkatkan sarana dan prasaran denganjalan

menaikkan pungutan dengan dalil sumbangan

pendidikan, uang gedung, dan lain-lain karena biasanya masyarakat perkotaan lebih memilih
sekolah yang mempunyai sarana pendidikan yang baik sehingga mereka tidak akan segan
untuk membayar mahal demi memberikan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak mereka.
Sebaliknya di pinggiran kota, pedesaan, dan pedalaman, sekolah tidak bisa mengenakan
pungutan kepada orang tua siswa karena tidak ada lagi yang bisa dipungut dari masyarakat.
Para siswa harus puas dengan
Kondisi fasilitas pendidikan yang jauh dari kata layak.

5. Kebiasaan menabung sejak dini memberi manfaat besar bagi orang yang melakukannya.
Dengan menabung, secara tidak langsung seseorang berusaha menata hidupnya. Seperti
sering terjadi, dalam hidup banyak kejadian yang tidak terduga, seperti sakit, tertimpa musibah,
mendaftar sekolah, dan sebagainya. Hal-hal tersebut tentu memerlukan biaya. Dengan memiliki
tabungan, seseorang tidak akan terlalu panik ketika berhadapan dengan kejadian yang tidak
terduga itu. Mereka akan lebih mudah menyelesaikan masalah-masalah tersebut.
Jadi,

kegiatan

menabung

adalah

tindakan

yang

menguntungkan.

6. Menurut Iskandar, sudah saatnya masyarakat mengubah paradigma agar lulusan SMP tidak
latah masuk SMA. Kalau memang lebih berbakat
Pada jalur profesi sebaiknya memilih SMK.Dia

mengingatkan sejumlah risiko bagi lulusan SMP yang sembarangan melanjutkan sekolah.
Misalnya, lulusan SMP yang tidak mempunyai potensi bakat-minat ke jalur akademik sampai
perguruan tinggi, tetapi memaksakan diri masuk SMA, dia tidak akan lulus UAN karena sulit
mengikuti pelajaran di SMA. Tanpa lulus UAN mustahil bisa sampai perguruan tinggi. Pada
akhirnya mereka akan menjadi pengangguran karena pelajaran di SMA tidak memberi bekal
untuk bekerja. Jadi,
memilih SMA tanpa pertimbangan yang matang hanya akan menambah pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai