Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN STUDIUM GENERAL INDUSTRI

PETERNAKAN

TOPIK : Industri Pakan Kelompok : 6


Narasumber : Ir. Ati Suryanti, SPt., IPP Anggota:
1. Agung Nugraha (200110230268)
2. Andreas Pardamean Sinaga (200110230148)
3. Anyssa Humaira Aprillianthi
(200110230275)
4. Felisa Najmii (200110230053)
5. Jilan Rulaa Fadhilah (200110230052)
6. M. Hafiz Rasyendria Nurman (200110230150)
7. Yahya Sholah Syahadah (200110230140)
8. Yola Noviany Lukman (200110230055)
Jabatan : Manager Produksi PT.
Lintas Nusa Pratama

MATERI YANG DISAMPAIKAN: Tuliskan hal-hal penting yang disampaikan narasumber

1. Gambaran umum bisnis


Kebutuhan ternak menjadi komponen yang utama dalam masyarakat untuk meningkatkan protein hewani (Sari
2016). Protein hewani bisa didapatkan di berbagai hewan ternak, seperti domba, sapi, ayam, dan kambing (Sari
2016). Kebutuhan akan sapi daging pun meningkat di setiap tahunnya (Sari 2016).Menurut Sari (2016), salah satu
faktor terpenting dalam manajemen ternak adalah pakan.Hijauan dapat dijadikan sumber utama makanan
ruminansia yang dapat meningkatkan produktivitas temak ruminansia (Sari 2016). Pakan hijau didapatkan dari
rerumputan yang berasal dari kebun atau penggembalaan.Adapun pakan yang dapat digunakan untuk hewan
ruminansia, yaitu jerami. Akan tetapi,kandungan gizi dalam jerami kurang baik dibandingkan pakan hijau
(Kusmiah 2021). Selain kandungan gizi yang kurang baik, jerami juga sangat sulit didapatkan dan sulit dicerna
oleh lambung (Kusmiah 2021). Jadi pemberian jerami jagung, tumpi atau tongkol ada kalanya dicampur dengan
sumber serat lainnya seperti rumput Gajah (MARIYONO et al., 2004) atau jerami padi (UMIYASIH et al.,2004).

2. Kondisi industri
Sapi nya ini kondisi nya bagus karena impor dari Australia. Permintaan daging dengan pakan merupakan hal yang
linear, apabila permintaan dagingvmeningkat maka permintaan pakan juga akan meningkat secara signifikan.
Pada saat dunia dilanda wabah Covid-19 permintaan daging menurun drastis sehingga berdampak pula pada
permintaan pakan.Setelah kondisi dunia yang mulai pulih muncul masalah baru yaitu situasi invasi Rusia ke
Ukraina yang mempengaruhi harga bahan baku, sehingga terjadi ketidakseimbangan harga. Namun, hal itu sudah
dapat diatasi pada rentang tahun 2021/2022 harga end product mulai seimbang kembali.

3. Tantangan dan permasalahan industri

Pengadaan bahan pakan unggas sendiri masih bergantung pada impor dari luar negeri. Bahan pakan utama yang
sebagai sumber energi seperti jagung dan sumber protein seperti bungkil kedelai dan tepung ikan mencukupi
kebutuhan pakan merupakan komponen terbesar dalam usaha peternakan ternak (sekitar 60-7096), sehingga
berpengaruh besar terhadap produktivitas. Dalam proses penghitungan formulasi pakan ternak, sangat diperlukan
adanya suatu ketelitian dan kewaspadaan, agar kandungan nutrisinya tidak kurang atau melebihi kebutuhan
temak. Oleh karena itu pengembangan nya memerlukan keterpaduan antara Sistem Informasi, Program Formulasi
dan pengatur pakan yang tepat. Teknologi komputer terhadap pengolahan data formulasi pakan ternak akan
mempermudah dan meningkatkan kecepatan proses menganalisa kandungan nutrisi optimal dan berimbang
(nutrisi tidak kurang maupun melebihi kebutuhan temak)
hitungan menit dibanding perhitungan secara manual, sehingga dan menghasilkan produktivitas agribisnis yang
meningkat.Industri pakan si satu bisnis strategis, penopang protein hewani, valuasi bisnis pakan diperkirakan
mencapai 200 Triliun (2022), pertumbuhan rata-rata 4-726 per tahun.Bisnis pakan penopang pendapatan utama
perusahaan integrators. Dari 50-6096 market share dikuasai oleh multinational company (MNC).Performance
ternaksangat dipengaruhi oleh kualitas pakan.Industri pakan juga sangat dinamis, feed technology & harga
komoditas yang jelas naik atau turunnya. Industri pakan merupakan industri yang sangat luas,sehingga
memungkinkan untuk bersaing dengan industri-industri lainnya.Mulai dari pasar yang besar dan juga teknologi
yang sudah semakin maju tidak menutup kemungkinan bahwa industri ini akan sangat menjanjikan
apabila diiringi dengan pengetahuan dan keterampilan yang setara. Dalam pemeliha: 3 faktor yang memegang
peranan yang sama penting, yaitu faktor breeding (bibit), feeding (pakan) dan management (pengelolaan).
Ilustrasinya begini: jika bibit ternak misalnya ayam yang dipelihara telah dihasilkan dari program pembibitan
yang unggul dan terpilih diberikan pakan yang berkualitas baik sesuai kebutuhannya untuk berproduksi tetapi
dipelihara dalam kondisi yang tidak sesuai (misal kandang terlalu sempit terlalu luas, suhu yang terlalu tinggi dan
sanitasi yang jelek tidak akan mampu menampilkan potensi genetiknya secara maksimal. Demikian pula jika bibit
yang unggul dipelihara secara baik tetapi tidak diberikan pakan yang baik sesuai kebutuhannya untuk
berproduksi. sayang jika nutrisinya tinggi sedangkan ketersediaannya sedikit.
Penanya
Nama :
NPM : (155)
Kelas :

Pertanyaan: Dampak positif dan negatif


Jawaban Narasumber: Banyak dampak positifnya bahan baku nya bisa dimanfaatkan dan juga bisa jadi
dijadikan usaha besar,dampak negatif pakan ternak itu harus ada izin pengelolaan limbah agar bida ditanggulangi

Nama : Deden
NPM : (352)
Kelas :

Pertanyaan: Apakah ada perbedaan signifikan nutrisi dari sapi potong dan perah?

Jawaban Narasumber: Jika pemberian sapi potong sedangkan sapi perah lebih banyak konsetrat lebih banyak
nutrisi dgn hijauan

Nama : Felisa
NPM : (053)
Kelas : D

Pertanyaan: Saat musim kemarau bagaimana cara mepertahankan nutrisi pakan?

Jawaban Narasumber: Jadi dari sebelumnya mempersiapkan dari segala yang ada saat kemarau,maka juga saat
musim kemarau bahan baku akan menjadi berkurang di modifikasi dengan bahan baku yg ada juga bermanfaat.
1. Nama : Neng Cahya Wulandari
NPM 200110230028
Kelas :C

Pertanyaan: Kenapa Indonesia tidak mengembangkan produksi peternakan susu perah


agar tidak mengandalkan impor secara terus menerus? Apakah ada hambatan dalam upaya
pengembangan produksi ternak?

Jawaban Narasumber: Di lapangan banyak sekali modal awal yang harus digunakan
untuk mendirikan peternakan besar. Di samping itu, tentu saja ada resiko yang harus
ditanggung, maka dari itu kita harus memiliki market terlebih dahulu. Apabila tidak ada
market, kita dapat join ke dalam koperasi. Hambatan yang ada yakni kurangnya modal
hingga peternakan di Indonesia sulit berkembang. Selain itu, regulasi di Indonesia
terbilang cukup rumit.

TANGGAPAN KELOMPOK ATAS MATERI YANG DISAMPAIKAN NARA SUMBER


Pendapat kelompok atas materi yang disampaikan dan berikan ide-ide inovatif untuk pengembangan
industri sapi perah di Indonesia.

Salah satu inovasi yang telah terbukti untuk meningkatkan produktivitas ternak, terutama pada sapi
perah adalah Katulac/katuk (Sauropus adrogynus) terdepolarisasi. Katulac adalah inovasi teknologi
berbasis sumber daya alam lokal Indonesia yang memiliki tujuan untuk meningkatkan produksi susu
pada ternak. Inovasi ini juga untuk membantu upaya pemenuhan kebutuhan susu nasional yang saat
ini masih bergantung pada impor. Produk ini telah lama dikembangkan di laboratorium sebagai
produk yang berkhasiat untuk meningkatkan produksi susu dan fungsi reproduksi. Keunggulan dari
inovasi ini sendiri yaitu contohnya, dengan pemberian 100-150 gram Katulac per hari per ekor sapi
perah mampu meningkatkan produksi susu sekitar 35 - 40%.

Ide-ide inovatif lainnya untuk pengembangan industri sapi perah di Indonesia contohnya,
mengembangkan dan meningkatkan teknologi penggunaan yang modern dengan biaya rendah juga
ekonomis sehingga industri sapi perah dapat berkualitas dan selalu menguntungkan. Selain itu, adanya
teknologi juga dapat membantu memaksimalkan hasil ternak yang dimilikinya sehingga mendapatkan
pendapatan yang lebih baik dan menaikan taraf hidup mereka. Ada 3 inovasi di bidang teknologi
peternakan yang sudah ada dan diterapkan di Indonesia:

i. Ternaknesia

Teknologi yang pertama ini bergerak di bidang permodalan untuk peternak. Sederhananya,
seorang yang memiliki modal atau uang segar dapat menanamkan modal pada peternak untuk
kemudian diolah oleh peternak. Investaso yang diberikan adalah jangka pendek, antara 6
bulan hingga 1 tahun tergantung dengan kesepakatan, keuntungan juga beragam mulai daro
12% hingga 20%.

ii. SmarTernak

Inovasi yang satu ini bergerak di bidang pengelolaan hewan ternak yang dimiliki oleh
peternak dengan memanfaatkan alat yang dikenakan pada ternak. Alat SmarTernak ini
kemudian dapat memberikan informasi lengkap mengenai posisi, berat badan, suhu tubuh,
serta pengukuran lainnya yang memungkikan peternak melacak dan mendapatkan informasi
lengkap mengenai keadaan sapi yang dimilikinya.
iii. Karapan

Karapan jadi salah satu teknologi peternakan yang cukup efektif. Inovasi ini sendiri awalnya
muncul sebagai took online peternakan, kemudian berkembang menjadi layanan dengan
pemanfaatan pakan untuk memberikan keuntungan bagi peternakan sapi. Nantinya, tidak
hanya dengan daging yang dapat dijual namun hasil lain seperti pupuk kompos juga dapat
mendatangkan keuntungan bagi peternak.

Anda mungkin juga menyukai