Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

IPA DASAR
PENGARUH JUMLAH JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) DAN TOMAT
(SOLANUM LYCOPERSIEUM) TERHADAP DAYA HANTAR LISTRIK

Disusun Oleh:
KELOMPOK 3

1. Amelia Salsabila Az-zahra (23030530040)

2. Muhammad Yudha Pratama (23030530052)

3. Zain Nurhanifah (23030530066)

4. Aulia Putri Maulidia (23030530067)

5. Hanum Kisty Salsabella (23030530068)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2023
A. Judul
Pengaruh Jumlah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) dan Tomat (Solanum lycopersieum)
terhadap Daya Hantar Listrik

B. Tujuan
1. Mengetahui pengaruh jumlah jeruk nipis terhadap daya hantar listrik.
2. Mengetahui pengaruh jumlah tomat terhadap daya hantar listrik.
3. Mengetahui daya hantar listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis dan tomat.

C. Dasar Teori
Daya hantar listrik larutan adalah kemampuan larutan cair untuk
menghantarkan arus listrik (Ruseffendi & Gusman, 2020). Daya hantar listrik menjadi
salah satu ukuran seberapa kuat suatu larutan dapat menghantarkan listrik. Semakin
besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai daya hantar
listriknya (Sukardjo, 1997).
Daya hantar listrik (konduktivitas) adalah ukuran seberapa kuat suatu larutan
dapat menghantarkan listrik. Konduktivitas digunakan untuk ukuran larutan atau
cairan elektrolit.Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin
tinggi nilai konduktivitasnya. Jumlah muatan dalam larutan sebanding dengan nilai
daya hantar molar larutan dimana hantaran molar juga sebanding dengan
konduktivitas larutan. Larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut mudah bergerak
sehingga daya hantarnya semakin besar. Larutan encer, ion-ion dalam larutan tersebut
mudah bergerak sehingga daya hantarnya semakin besar. Larutan yang pekat,
pergerakan ion lebih sulit sehingga daya hantar listrik selain konsentrasi adalah jenis
larutan (Sukardjo, 1997)
Elektrolit kuat terurai sempurna menjadi ion dalam larutan air atau dalam
keadaan lebur. Yang termasuk elektrolit kuat yaitu senyawa ion, yang dalam keadaan
padat berupa ion dan senyawa kovalen yang bereaksi sempurna dengan air membentuk
ion, misalnya HCl. Zat yang termasuk elektrolit kuat adalah asam mineral (asam
klorida, asam sulfat, asam nitrat), basa dan leburan atau larutan dalam air.
Sedangkan elektrolit lemah hanya sedikit sekali terurai menjadi ion dalam larutan
dalam air. Elektrolit ini terutama senyawa kovalen yang sedikit sekali bereaksi dengan
air membentuk ion. Oleh karena itu, elektrolit lemah merupakan penghantar listrik
yang buruk dan mempunyai derajat disosiasi kecil (Hiskia, 1996).
Menurut Pratama (2007), beberapa buah salah satunya adalah jeruk nipis dapat
menghasilkan energi listrik. Bahan organik yang dimanfaatkan ialah asam sitrat
(C6H8O7) yang banyak terdapat pada buah-buahan, terutama buah lemon dan jeruk
nipis yang memiliki kandungan asam sitrat paling banyak dibandingkan buah lain.
Beberapa hasil penelitian telah menemukan bahwa jeruk nipis dapat dimanfaatkan
untuk menghantarkan daya hantar listrik. Pada dasarnya suatu larutan asam dapat
menghantarkan elektro dan mampu menghantarkan daya listrik.
Jeruk nipis merupakan buah yang mengandung Asam sitrat yang mempunyai 4
pasang elektron bebas pada molekulnya yaitu pada gugus karboksilat yang dapat
diberikan pada ion logam. (Indasah, 2012). Selain buah-buahan beberapa sayuran juga
dapat menghasilkan energi salah satunya yaitu tomat. Tomat mengandung asam nitrat
yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik (Atina, 2015).
Tomat mengandung vitamin C dan asam sitrat yang mampu menghasilkan
energi listrik karena proses fermentasi antara kandungan karbohidrat dengan gula
(Nirwana, 2019). Buah tomat merupakan buah yang memiliki kandungan cukup
lengkap seperti provitamin A karotenoid, asam askorbat, dan asam sitrat. (Perdani,
dkk. 2019). Buah tomat mengandung asam sitrat. Kandungan asam sitrat pada buah
tomat berguna sebagai pengkelat logam. (Azmi & Winarsih, 2021.)
Energi listrik dapat dihasilkan dari buah-buahan dalam hal ini jeruk
dikarenakan beberapa jenis buah tertentu memiliki kandungan asam sitrat yang
tinggi. Tingkat keasaman pada buah yang menghasilkan energi listrik dipengaruhi
adanya sifat elektrolit pada buah. Buah memiliki kandungan asam sitrat dan
asam klorida yang dimana termasuk dalam jenis larutan yang ionnya terurai
sempurna (elektrolit kuat). Tidak hanya mengandung asam, dalam buah-buahan juga
terdapat kandungan air. Jika terdapat 2 logam dengan jenis yang berbeda dan
dimasukkan kedalam larutan buah-buahan, maka akan menimbulkan beda potensial
antara air dan logam yang dimana akan terjadi potensial elektroda yang dapat
menghantarkan arus listrik (Atina, 2015: 42).
Buah yang mengandung zat asam dapat memperoleh energi listrik jika kita
pasangkan logam pada buah. Pada buah selain banyak mengandung asam, buah juga
banyak mengandung air, jika kita pasangkan logam dengan jenis yang berbeda pada
buah akan timbul beda potensial antara logam dan air sehingga dapat menghasilkan
arus listrik (Atina, 2015:29)
Larutan elektrolit terdiri dari suatu senyawa yang memiliki ikatan kovalen
polar atau ikatan ion. Daya hantar listrik larutan elektrolit juga dipengaruhi oleh
jenis dan konsentrasinya. Larutan elektrolit dibagi menjadi dua jenis yaitu elektrolit
lemah dan elektrolit kuat. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang ionnya dapat
terurai sempurna.. Contoh dari larutan elektrolit kuat seperti asam sulfat
(H2SO4), asam klorida (HCL dan lain sebagainya. Larutan elektrolit lemah adalah
kebalikan dari larutan elektrolit kuat yakni larutan yang ionnya hanya terurai
sebagian dan menghasilkan daya hantar listrik yang rendah. Contoh dari larutan
elektrolit lemah seperti H2CO3, CH3COOH, dan lain-lain. Dalam pemanfaatan
energi alternatif penghantar atau penghasil listrik, buah jeruk adalah buah yang
sering digunakan. Hal tersebut dikarenakan buah jeruk memiliki tingkat keasaman
lebih tinggi daripada buah lainnya. Buah jeruk yang umumnya dipilih adalah
jeruk nipis karena kandungan asam yang cenderung lebih tinggi dibanding jeruk
yang lainnya, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap daya hasil dan hantar arus
listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis tersebut. (Mujadi, 2017:43)
Pada suatu larutan konduktor elektrolit yang ber keasaman tinggi dan ber pH
kecil dalam larutan tersebut terdapat ion yang besar, sehingga larutannya memiliki
arus listrik dan konduktivitas yang tinggi. Sedangkan jika keasaman larutan elektrolit
semakin rendah atau pH besar maka arus listrik dan konduktivitas dalam larutan
semakin kecil. Konduktivitas listrik merupakan suatu tingkatan kemampuan cairan
dalam menghantarkan arus listrik yang dimana konduktivitas pada buah cenderung
meningkat akibat lama penyimpanan (Andinata, 2020:44)
D. Metodologi Praktikum
1. Waktu dan tempat:
a. Hari/Tanggal : Selasa, 17 Oktober 2023
b. Waktu : 09:20 - 11:00
c. Tempat : Lab IPA Dasar FMIPA UNY
2. Alat dan bahan:
a. Alat:
1) Pisau
2) Kabel
3) Penjepit buaya
4) Paku
5) Koin 500 emas
6) Lampu kecil
b. Bahan:
1) Jeruk nipis
2) Tomat
3. Variabel percobaan:
a. Variabel bebas:
Jumlah buah jeruk nipis dan tomat
b. Variabel kontrol:
1) Kabel
2) Penjepit buaya
3) Paku
4) Koin 500 emas
5) Lampu kecil
c. Variabel terikat:
Nyala lampu
4. Langkah kerja
5. Desain percobaan:

E. Data Hasil
Tabel 1. Pengaruh jumlah jeruk nipis terhadap nyala lampu

No Jumlah jeruk nipis Nyala lampu

1 2 buah -

2 3 buah ++

3 4 buah +++

Tabel 2. Pengaruh jumlah tomat terhadap nyala lampu

No Jumlah tomat Nyala lampu

1 2 buah -

2 3 buah +

3 4 buah ++
keterangan:
(-) = tidak nyala
(+) = nyala redup
(++) = nyala sedang
(+++) = nyala terang

F. Analisis Data
Grafik 1. Pengaruh jumlah jeruk nipis pada nyala lampu

Jumlah buah jeruk nipis berbanding lurus dengan terangnya nyala lampu, semakin
banyak jumlah buah yang digunakan, semakin terang nyala lampu yang terlihat.
Grafik 2. Pengaruh jumlah tomat pada nyala lampu

Jumlah buah tomat berbanding lurus dengan terangnya nyala lampu, semakin banyak
jumlah buah yang digunakan, semakin terang nyala lampu yang terlihat.

G. Pembahasan
1. Muhammad Yudha Pratama (23030530052)
Setelah melakukan rangkaian dalam membuat baterai buah, ternyata lampu.
Hal ini berarti cairan yang ada dalam tomat menghasilkan daya hantar listrik yang
ditunjukkan dengan menyalanya lampu,Namun jika berada di tempat terang,
cahayanya tidak terlalu tampak karena redup sebab elektrolit di dalam buah tomat
tidak terlalu banyak. Lampu akan tampak menyala jika berada di tempat gelap. Dari
percobaan ini dapat kita ketahui bahwa kita dapat menggunakan buah tomat sebagai
sumber listrik pengganti baterai. Tomat seperti halnya sebuah baterai yang
mengandung asam, bersifat elektrolit yang dapat menghasilkan energi listrik. Ketika
rekasi kimia antara asam tomat dan benda-benda yang berperan sebagai katoda dan
anoda berlangsung, pada saat itulah energi listrik dapat dihasilkan. Prinsip dasar dari
sel listrik berbahan dasar buah sama seperti sel volta yang terdiri dari katoda dan
anoda. Sel volta yang terdiri dari katoda dan anoda dapat menghasilkan energi listrik
akibat terjadi reaksi redoks secara spontan pada kedua elektroda tersebut. Sel
elektrokimia adalah sel yang disusun untuk menjadi suatu reaksi redoks menghasilkan
energi listrik yang selanjutnya diubah menjadi energi kimia ataupun sebaliknya.
Prinsip kerja sel volta adalah ketika dihubungkan dengan kawat maka terjadi reaksi
kimia. Aluminium (koin) melarut dalam asam sehingga sehingga ion-ion positif pergi
ke dalam larutan dan mengakibatkan aluminium menjadi bermuatan negatif. Elektron
dari aluminium (koin) bergerak melawat kawat penghubung (kabel) menuju besi
(paku). Pada besi (paku) ini elektron dapat ditangkap oleh ion-ion positif Hidrogen
yang terdapat larutan asam sehingga ion Hidrogen berubah menjadi gas Hidrogen. Jika
koin dan paku dihubungkan dengan lampu , maka lampu akan menyala.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, dapat ditunjukkan bahwa


buah tomat dapat menghasilkan arus listrik. Hal ini dibuktikan ketika buah
dihubungkan satu sama lain sebanyak empat buah dengan katoda dan anoda yang
ditancapkan ke buah dan dihubungkan dengan sebuah lampu, maka lampu tersebut
dapat menyala (memancarkan cahaya). Namun tidak semua buah akan menunjukkan
terang yang sama, ada yang mungkin dapat menyala sangat terang bisa juga menyala
namun redup. Hal ini tergantung dengan elektrolit yang berada di dalam buah. Pada
percobaan membuah baterai buah dengan tomat, nyala lampu tidak terlalu terang
sebab elektrolit yang terkandung juga tidaklah banyak. Hal lain yang perlu kita
perhatikan adalah kualitas buah karena lampu dapat menyala apabila buah-buahan
yang digunakan segar, mengadung asam, serta banyak mengandung air Begitu juga
sebaliknya dengan Jeruk Nipis.

2. Amelia Salsabila Az-zahra (23030530040)


Pada praktikum “Pengaruh Jumlah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) Dan
Tomat (Solanum Lycopersieum) Terhadap Daya Hantar Listrik” yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh jumlah jeruk nipis dan tomat terhadap daya hantar listrik, dan
mengetahui daya hantar listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis dan tomat, telah
didapatkan beberapa data hasil yang telah menjawab rumusan-rumusan masalah yang
ditemukan. Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 17 Oktober 2023 di Lab IPA
Dasar FMIPA UNY. Beberapa alat yang digunakan yaitu pisau, kabel berpenjepit
buaya, paku, koin 500 emas, dan lampu kecil. Bahan yang dibutuhkan yaitu 4 jeruk
nipis dan 4 buah tomat.
Menurut Ruseffendi (2020) daya hantar listrik larutan adalah kemampuan
larutan cair untuk menghantarkan arus listrik. Lalu menurut Sukardjo (1997) daya
hantar listrik (konduktivitas) digunakan untuk ukuran larutan atau cairan elektrolit.
Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai
konduktivitasnya. Zat yang termasuk elektrolit kuat adalah asam mineral (asam
klorida, asam sulfat, asam nitrat), basa dan leburan atau larutan dalam air (Hiskia,
1996).
Pada praktikum ini digunakan Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia) dan Tomat
(Solanum Lycopersieum). Jeruk nipis merupakan salah satu buah yang dapat
menghantarkan listrik dikarenakan jeruk nipis mengandung Asam sitrat yang
mempunyai 4 pasang elektron bebas pada molekulnya yaitu pada gugus karboksilat
yang dapat diberikan pada ion logam. (Indasah, I. 2012). Selain jeruk nipis, tomat juga
mengandung asam nitrat yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik (Atina;
2015).
Percobaan pertama pada praktikum ini yaitu dengan menggunakan jeruk nipis
2 buah. Langkah pertama yaitu dengan menancapkan koin 500 emas ke jeruk nipis
(menggunakan pisau untuk membelah agar lebih mudah) dan paku yang jarak nya
tidak terlalu jauh. Salah satu ujung kabel berpenjepit buaya di jepitkan pada koin dan
ujung satunya di jepitkan pada paku pada jeruk nipis yang kedua. Lalu masing-masing
jeruk di jepitkan menggunakan kabel yang ujung nya di jepitkan dengan lampu. Pada
percobaan 2 buah jeruk nipis, lampu kecil tidak menyala. Percobaan selanjut nya yaitu
dengan menggunakan tiga buah jeruk nipis dan menghasilkan lampu kecil menyala
namun redup. Terakhir yaitu dengan menggunakan 4 buah jeruk nipis, nyala lampu
yang dihasilkan yaitu terang menyala.
Percobaan selanjutnya yaitu dengan menggunakan 2 buah jeruk nipis, hal yang
terjadi pun sama seperti percobaan dengan menggunakan jeruk nipis. Pada percobaan
dengan menggunakan dua buah tomat, lampu tidak menyala. Percobaan dengan 3
buah tomat nyala lampu redup, dan pada percobaan 4 buah tomat, nyala lampu terang.
Pada praktikum ini telah disimpulkan bahwa pengaruh jumlah buah yang
digunakan pada percobaan jeruk nipis dan tomat terhadap daya hantar listrik sangat
berbanding lurus. Semakin banyak jumlah buah jeruk nipis atau tomat yang
digunakan, nyala lampu semakin terang. Daya hantar listrik yang dihasilkan oleh 2
buah jeruk nipis atau tomat yaitu sangat lemah, daya hantar listrik yang dihasilkan
oleh 3 buah jeruk nipis atau tomat yaitu kuat dengan nyala lampu redup, sementara
daya hantar listrik yang dihasilkan oleh 4 buah jeruk nipis atau tomat yaitu sangat kuat
sehingga nyala lampu yang dihasilkan sangat terang.

3. Aulia Putri Maulidia (23030530067)


Pada praktikum yang berjudul “Pengaruh jumlah jeruk nipis (Citrus
Aurantifolia) Dan Tomat (Solanum lycopersieum) terhadap daya hantar listrik. Yang
bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah jeruk nipis dan tomat terhadap daya
hantar listrik, dan mengetahui pengaruh jeruk nipis dan tomat terhadap daya hantar
listrik, dan mengetahui daya hantar listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis dan tomat,
dari praktikum yang telah dilakukan didapatkan beberapa data hasil. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Selasa , 17 Oktober 2023 yang bertempat di Laboratorium IPA
Dasar FMIPA UNY, ada pula beberapa alat dan bahan yang digunakan yaitu pisau,
kabel penjepit buaya, koin 500an , paku, dan lampu kecil. Bahan yang digunakan
adalah 4 buah jeruk nipis dan 4 buah tomat.
Pada praktikum daya hantar listrik dengan menggunakan tomat dan jeruk nipis
dikarenakan jeruk nipis dan tomat adalah salah satu buah yang mengandung asam
sitrat dan mengandung banyak air yang dapat menghasilkan listrik. Hal ini sesuai
dengan pendapat (Atine,2015:42) bahwa energi listrik dapat dihasilkan dari
buah-buahan dalam hal ini jeruk dan tomat memiliki kandungan asam sitrat dan
memiliki kandungan air yang banyak.Buah memiliki kandungan asam sitrat dan asam
klorida yang dimana termasuk jenis larutan yang ionnya terurai sempurna (elektrolit
kuat).
Pada percobaan pertama yang dilakukan adalah dengan menancapkan uang
500 emas ke 2 jeruk nipis yang sebelumnya sudah dibelah menggunakan pisau, lalu
ditancapkan paku dengan jarak yang tidak terlalu jauh . Salah satu penjepit buaya
dijepitkan ke koin 500 emas dan yang satu dijepitkan pada paku jeruk nipis yang
kedua . Setelah itu masing-masing jeruk yang sudah dijepitkan menggunakan kabel
penjepit buaya tersebut kabel ujungnya dijepitkan ke lampu. Pada percobaan 2 buah
jeruk nipis didapatkan hasil ,lampu tidak menyala. Setelah itu dilanjutkan percobaan
selanjutnya yaitu menggunakan tiga buah jeruk nipis dengan menggunakan langkah
yang sama dan didapatkan hasil lampu menyala tetapi sedikit redup. Dan percobaan
yang terakhir menggunakan 4 buah jeruk nipis , dengan melakukan langkah yang
sama didapatkan hasil lampu menyala dengan terang.
Percobaan selanjutnya yaitu dengan menggunakan 2 buah jeruk nipis
didapatkan hasil sama dengan yang sebelumnya yaitu lampu tidak menyala. Percobaan
yang ketiga yaitu dengan menggunakan 3 buah tomat didapatkan hasil lampu menyala
namun sedikit redup dan yang terakhir percobaan menggunakan 4 buah tomat
didapatkan hasil lampu menyala terang.
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pengaruh jumlah buah yang
digunakan sangat berbanding lurus . Semakin banyak buah yang mengandung asam
sitrat dan mengandung air semakin banyak yang digunakan maka akan mendapatkan
hasil lampu menyala dengan terang.

4. Hanum Kisty Salsabella (23030530068)


Pada hari selasa tanggal 17 oktober 2023, telah dilaksanakan praktikum
dengan judul "Pengaruh Jumlah Jeruk Nipis (Citrus Aurantifola) dan Tomat (Solanum
Lycopersieum) Terhadap daya hantar listrik". Tujuan dari praktikum ini adalah untuk
mengetahui pengaruh jumlah jeruk nipis dan tomat terhadap daya hantar listrik, dan
mengetahui daya hantar listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis dan tomat. Menurut
Ruseffendi, M.A., & Gusman, M. 2020) Daya hantar listrik adalah kemampuan larutan
cair untuk menghantarkan arus listrik. .
Daya hantar listrik menjadi ukuran seberapa kuat larutan dapat menghantarkan
listrik. Semakin besar jumlah ion dari suatu larutan maka akan semakin tinggi nilai
daya hantar listriknya. (Heri, S). Pada percobaan ini dilakukan dengan menggunakan
Jeruk Nipis dan buah Tomat. Menurut Pratama (2007), Jeruk nipis dapat menghasilkan
energi listrik karena mengandung asam sitrat yang pada dasarnya larutan asam dapat
menghantarkan daya listrik. Menurut Nirwana (2019). Buah Tomat mengandung asam
sitrat yang mampu menghasilkan energi listrik.
Langkah pertama yang harus dilakukan pada percobaan ini yaitu membelah
jeruk nipis dan tomat sebesar koin menggunakan pisau hal ini dilakukan untuk
mempermudah menancapkan koin. Kemudian tancapkan paku pada jeruk nipis dan
tomat. Setelah itu jepit koin dan paku menggunakan penjepit buaya dan hubungkan
jepitan pada lampu kecil. Percobaan inj dilakukan dengan menggunakan 2 buah
tomat, kemudian amati apakah lampu menyala atau tidak, hasilnya adalah lampu tidak
menyala. Kemudian peecobaan dilakukan dengan menambah jumlah tomat menjadi 3
buah, hasilnya lampu menyala redup. Percobaa selanjutnya menambahkan jumlah
tomat penjadi 4 buah dan hasilnya lampu menyala dengan terang.
Pada percobaan menggunakan jeruk nipis, pada 2 buah jeruk lampu tidak
menyala, kemudian pada 3 buah jeruk lampu nyala dengan terang, dan pada 4 buah
jeruk lampu nyala sangat terang. Lampu menyala lebih terang ketika diuji
menggunakan jeruk nipis daripada buah tomat karena jeruk nipis mengandung lebih
banyak asam sitrat daripada buah tomat. Asam sitrat dalam jeruk nipis dapat berfungsi
sebagai elektrolit yang meningkatkan konduktivitas listrik dalam larutan. Ketika jeruk
nipis diuji dengan lampu, asam sitrat dalam jeruk nipis memperkuat aliran listrik
melalui larutan, sehingga lampu menjadi lebih terang. Di sisi lain, buah tomat
mengandung lebih sedikit asam sitrat dibandingkan dengan jeruk nipis. Karena itu,
ketika buah tomat diuji dengan lampu, konduktivitas listrik dalam larutan tidak sekuat
ketika menggunakan jeruk nipis. Akibatnya, lampu tidak akan menyala secerah ketika
diuji dengan jeruk nipis.

5. Za’in Nurhanifah (23030530066)

Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam pada hari Selasa, 17 Oktober 2023 yang
bertema Daya Hantar Listrik. Menurut (Ruseffendi & Gusman, 2020) daya hantar
listrik larutan adalah kemampuan larutan cair untuk menghantarkan arus listrik .
Praktikum daya hantar listrik ini dibuktikan dengan praktikum Pengaruh Jumlah Jeruk
Nipis (Citrus Auratifolia) dan tomat (solanium lycopersieum) terhadap daya hantar
listrik. Dalam pemanfaatan energi alternatif penghantar atau penghasil listrik,
buah jeruk adalah buah yang sering digunakan. Hal tersebut dikarenakan buah
jeruk memiliki tingkat keasaman lebih tinggi daripada buah lainnya. Buah jeruk
yang umumnya dipilih adalah jeruk nipis karena kandungan asam yang cenderung
lebih tinggi dibanding jeruk yang lainnya, hal ini tentu akan berpengaruh terhadap
daya hasil dan hantar arus listrik yang dihasilkan oleh jeruk nipis tersebut. (Mujadi,
2017:43).
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh jumlah jeruk
nipis dan tomat terhadap daya hantar listrik, dan mengetahui daya hantar listrik yang
dihasilkan oleh jeruk nipis dan tomat. Adapun alat bahan yang dibutuhkan dalam
praktikum ini adalah Kabel dan penjepit buaya, pisau, paku, koin dan buah jeruk dan
tomat. Langkah-langkah yang pertamakali harus dilakukan adalah, menempelkan paku
dan koin pada buah jeruk, lalu penjepit buaya dipasangkan secara paralel ke buah, jika
buah pertama penjepit buaya pada koin maka buah kedua pada paku dan yang terakhir
di kaitkan pada led.
Percobaan dilakukan sesuai data yang sudah di tentukan yaitu 2 buah, 3 buah
dan 4 buah. Percobaan ini juga berlaku untuk percobaan buah jeruk dan buah tomat.
Percobaan pertama dilakukan pada buah jeruk nipis (Citrus Auratifolia) pada
rangkaian pertama yaitu dua buah jeruk nyala lampu tidak ada, pada rangkaian kedua
tiga buah jeruk nyala lampu sedang, dan pada rangkaian ketiga menggunakan empat
buah jeruk nipis nyala lampu terang. Menurut Pratama (2007), beberapa buah salah
satunya adalah jeruk nipis dapat menghasilkan energi listrik. Percobaan kedua
dilakukan pada buah tomat (solanium lycopersieum) pada rangkaian pertama yaitu dua
buah tomat led tidak menyala, rangkaian kedua tiga buah tomat terjadi nyala redup,
dan pada rangkaian terakhir yaitu empat buah tomat terjadi nyala sedang. Menurut
Azmi & Winarsih, 2021) Buah tomat mengandung asam sitrat. Kandungan asam sitrat
pada buah tomat berguna sebagai pengkelat logam.
Dari percobaan dapat dianalisis bahwa nyala lampu disebabkan oleh adanya
cairan asam yang berada pada buah dan dibantu oleh sebuah logam (koin) serta paku
sebagai penghantarnya. Cairan yang dimaksud yaitu asam sitrat. Hal ini dibuktikan
oleh percobaan saat praktikum dilakukan. setelah dilakukan percobaan pada buah
jeruk dan buah tomat dan di diamkan selama kurang lebih 30menit dan di rangkai
kembali, tidak menghasilkan adanya nyala lampu, hal ini sesuai dengan teori Atina
(2019;29) yang menyatakan bahwa buah yang mengandung zat asam dapat
memperoleh energi listrik jika kita pasangkan logam pada buah. Pada buah selain
banyak mengandung asam, buah juga banyak mengandung air, jika kita pasangkan
logam dengan jenis yang berbeda pada buah akan timbul beda potensial antara logam
dan air sehingga dapat menghasilkan arus listrik. Selain itu pada percobaan yang
pertama kali dilakukan saat cairan asam sitrat pada jeruk masih banyak dan menempel
pada jari penjepit buaya di tempelkan pada jari yang terkeca cairan membuat lampu
menyala.
Dari hal ini dapat disimpulkan bahwa nyala lampu dihasilkan oleh cairan asam
yang dihasilkan oleh buah jeruk dan buah tomat. Cairan yang dimaksud adalah asam
sitrat. Nyala lampu pada jeruk nipis lebih terang dari pada buah tomat hal ini terjadi
karena kadar keasaman yang dihasilkan oleh jeruk nipis lebih pekat daripada buah
tomat.
H. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa:
1. Pengaruh jumlah jeruk nipis terhadap daya hantar listrik yaitu semakin banyak
jeruk nipis yang digunakan, semakin banyak asam sitrat yang dihasilkan maka
tingkat keasaman yang dihasilkanpun akan semakin meningkat. Hal Inilah
nantinya yang akan meningkatkan konduktivitas listrik dalam larutan dan
membuat lampu menyala semakin terang.
2. Pengaruh jumlah tomat terhadap daya hantar listrik yaitu semakin banyak
tomat yang digunakan, semakin banyak asam sitrat yang dihasilkan maka
tingkat keasaman yang dihasilkanpun akan semakin meningkat. Hal Inilah
nantinya yang akan meningkatkan konduktivitas listrik dalam larutan dan
membuat lampu menyala semakin terang.
3. Daya hantar listrik pada buah tomat dan jeruk nipis dapat dilihat perbedaanya
ketika menguji nyala lampu. Nyala lampu yang dihasilkan ketika melakukan
pecobaan pada rangkaian jeruk nipis lebih terang dibandingkan dengan
rangkaian pada tomat. Hal ini disebabkan karena jeruk nipis mengandung lebih
banyak asam sitrat daripada buah tomat, selain itu tingkat keasaman buah yang
digunakan juga berpengaruh dalam elektrolit yang menghasilkan listrik sebagai
konduktivitasnya. Asam sitrat berfungsi sebagai elektrolit yang meningkatkan
konduktivitas listrik di larutan. disisi lain, tomat mengandung lebih sedikit
asam sitrat sehingga lampu nyala lebih redup ketika diuji menggunakan buah
tomat daripada menggunakan jeruk nipis.
I. Daftar Pustaka
Andinata, Yoffi. 2020. Kajian Limbah Buah Dan Sayur Dengan Ilmu Agroteknologi
Sebagai Energi Alternatif Bio Bateral. Seminar Of Social Sciences
Engineering & Humaniora. E-ISSN 2775-4049 143-150.
Anita. (2015). Tegangan dan Kuat Arus Listrik dari Sifat Asam Buah. Jurnal MIPA
Universitas PGRI Palembang
Atina. 2015. Tegangan Dan Kuat Arus Listrik Dari Sifat Asam Buah. Sainmatika. 12(2):
28-42
Azmi, A., & Winarsih, W. (2021). Upaya Penurunan Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan
Mujair (Oreochromis mossambicus) dengan Menggunakan Filtrat Tomat
(Solanum lycopersicum). LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi, 10(2), 213-219.
Indasah, I. (2012). Dampak Penambahan Chelating Agent (Asam Asetat, asam Sitrat Dan
Jeruk Nipis) Terhadap Kadar Fe, Zn Dan Protein Daging Kupang Beras
(Corbula Faba). STRADA Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 37-49
Mujadi (2017). Tontensi Energi Listrik Dari Buah- Buahan (Studi Eksperimen Besarnya
Tegangan, Arus, Dan Daya Pada Beberapa Buah-Buahan Yang Ada Di
Lingkungan Sekitar):43
Perdani, A. P., Oktarlina, R. Z., & Jausal, A. N. (2019). Efek buah tomat (Solanum
lycopersicum) sebagai bahan alami pemutihan gigi. Jurnal Majority, 8(1),
183-187.
Pratama.(2007). Pemanfaatan Limbah Organik dalam
http://pratama.ac.id/category/aplikasi-modernchitosan/ diakses tanggal 22
Januari 2015
Sukardjo. 1997.Kimia Fisika. Yogyakarta: Rinaka Cipta.
J. Lampiran
K. Dokumentasi Praktikum

Gambar 3. Menancapkan
Gambar 1. Alat dan bahan Gambar 2. Menancapkan
paku pada jeruk nipis
koin pada jeruk nipis
Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi
pribadi Sumber : Dokumentasi
pribadi
pribadi

Gambar 5. Lampu tidak


nyala dengan 2 buah jeruk Gambar 6. Nyala lampu
Gambar 4. Menjepit paku nipis dengan 3 buah jeruk nipis
menggunakan penjepit
Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi
buaya
pribadi pribadi
Sumber : Dokumentasi
pribadi
Gambar 7. Nyala lampu Gambar 8. Menancapkan Gambar 9. Menancapkan
dengan 4 buah jeruk nipis koin kebuah tomat paku kebuah tomat

Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi Sumber : Dokumentasi


pribadi pribadi pribadi

Gambar 10. Menjepit paku


Gambar 11. Lampu tidak
menggunakan penjepit
menyala dengan 2 bauh
buaya
tomat
Gambar 12. Nyala lampu
Sumber : Dokumentasi dengan 3 buah tomat
Sumber : Dokumentasi
pribadi
pribadi
Sumber : Dokumentasi
pribadi

Gambar 13. Nyala lampu


menggunakan 4 buah tomat

Sumber : Dokumentasi
pribadi

Anda mungkin juga menyukai