Anda di halaman 1dari 5

Menurut Medical Board (2010:4), kentang mengandung lebih banyak kalium dibandingkan

sayuran segar lainnya, bahkan lebih banyak dari buah pisang. Satu kentang memiliki hampir 900
mg yang merupakan 20% kalium yang manusia butuhkan setiap harinya. Kalium adalah zat yang
sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan sel tubuh.
Menurut Elis (2010:3), Kentang mengandung kadar air cukup tinggi, yaitu sekitar 80%.
Itulah yang menyebabkan kentang segar mudah rusak, sehingga harus disimpan dan ditangani
dengan
baik.
Kentang
mengandung
pati,
yang
dimana
pati
kentang
mengandung amilum dan amilopektin dengan perbandingan 1:3. Kandungan karbohidrat pada
kentang mencapai sekitar 18%, protein 2,4%, dan lemak 0,1%. Total energi yang diperoleh dari
100 gram kentang adalah sekitar 80 kkal.
Pati adalah polisakarida nutrien yang tersedia melimpah pada sel tumbuhan dan beberapa
mikroorganisme. Pati yang ada dalam kentang, jagung dan tumbuhan lain
mengandung amilopektin sekitar 75 80% dan amilum sekitar 20-25% (Octha, 2010: 1).
Kandungan air per 100 gram kentang ialah 82 gram, dengan nilai protein sebanyak 2 gram,
kalori sebanyak 70 kkal, dan karbohidrat sebanyak 19 gram. Selain kandungan-kandungan
tersebut, kentang juga memiliki kandungan lain seperti zat besi dan riboflavin yang penting bagi
tubuh (Ratna, 2010:2).
Kentang juga mengandung zat pati, garam dapur (NaCl) dan air (H2O). Yang dimana sebuah
larutan elektrolit itu mempunyai tiga komponen yaitu asam, basa, dan garam.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.1 Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian terhadap 15 buah kentang yang dilakukan sebanyak 5 kali penelitian
dengan menggunakan voltmeter dan lampu LED (Light Emitting Diode) dengan jumlah kentang
yang berbeda pada setiap kali penelitian, maka dari penelitian ini diperoleh hasil penelitian
sebagai berikut :
Tabel 4.1 Hasil penelitian uji coba kandungan listrik pada kentang
No
Jumlah Kentang
Voltase (Volt)
Reaksi lampu LED
1

1 Buah

0,9

Tidak Menyala

2 Buah

Redup

3 Buah

2,8

Agak Terang

4 Buah

3,2

Terang

5 Buah
Rata-Rata

4
0,86

Terang Sekali
-

Dari Tabel 4.1 di atas tampak bahwa pada 1 buah kentang sudah dapat menghasilkan listrik
tetapi tidak dapat menyalakan 1 buah lampu LED, sedangkan untuk menyalakan 1 buah lampu
LED diperlukan kentang sebanyak 2 buah. Semakin banyak kentang yang digunakan maka
semakin besar Voltase listrik yang dihasilkan dan semakin terang nyala lampu LED. Begitupun
sebaliknya, semakin sedikit kentang yang digunakan maka semakin kecil Voltase listrik yang
dihasilkan dan nyala lampu semakin redup. Setelah diratakan, ternyata rata-rata tegangan listrik
pada setiap 1 buah kentang adalah 0,86 V.
Selain melakukan penelitian untuk mengetahui besar kandungan listrik pada kentang,
dilakukan juga penelitian mengenai frekuensi lamanya waktu lampu LED menyala ketika
disambungkan pada rangkaian tersebut. Untuk hasil tersebut dapat diamati dari Tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2 Hasil penelitian uji coba frekuensi waktu yang dihasilkan kentang

No

Jumlah Kentang

Frekuensi Waktu

2 Buah

42 Hari

3 Buah

57 Hari

Dari Tabel 4.2 tampak jelas bahwa listrik yang dihasilkan oleh kentang memiliki frekuensi
waktu yang cukup lama. Hal tersebut teramati dari lamanya kentang menyalakan lampu LED,
karena setiap 2 buah kentang dapat menyalakan lampu LED selama 42 Hari sedangkan untuk 3
buah kentang dapat menyalakan lampu LED selama 57 Hari. Oleh sebab itu, semakin banyak
kentang maka frekuensi nyala lampu LED akan semakin lama. Begitupun sebaliknya, semakin
sedikit kentang maka frekuensi nyala lampu LED akan semakin cepat.
Selain mengamat frekuensi waktu yang dihasilkan kentang, penulis juga meneliti mengenai
pengaruh massa terhadap besar kecilnya Voltase listrik yang dihasilkan kentang. Adapun untuk
hasil tersebut dapat diamati pada Tabel 4.3 berikut ini :
Tabel 4.3 Hasil uji coba pengaruh perbedaan massa kentang terhadap besar listrik yang
dihasilkan
Jumlah
No
Massa (gram)
Reaksi Lampu LED
Kentang
Voltase (Volt)
1
1 Buah
100,1
0,9
Tidak Menyala
2

1 Buah

95

0,72

Tidak Menyala

Dari Tabel 4.3 tampak jelas bahwa massa sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya listrik
yang dihasilkan. Semakin besar massa kentang maka semakin Voltase besar listrik yang
dihasilkan begitupun sebaliknya, semakin kecil massa kentang yang digunakan maka semakin
kecil Voltase listrik yang dihasilkan.

4.2 Pembahasan

Dari hasil penelitian telah terbukti bahwa kentang (Solanum tuberosum) dapat
menghasilkan listrik. Hal ini teramati dari bergeraknya jarum voltmeter dan menyalanya lampu
LED (Light Emitting Diode) ketika dihubungkan dengan ujung rangkaian yang disusun secara
seri. Adanya listrik pada kentang karena kentang tersebut mengandung zat-zat yang merupakan
komponen penghasil listrik, di antaranya adalah: Karbohidrat, kalium, Protein, lemak, garam
dapur (NaCl), air (H2O), pati (amilum dan amilopektin), vitamin B dan C, zat besi, riboflavin.
Dari uraian tersebut telah dijelaskan bahwa kentang mengandung garam dan air. Garam
merupakan suatu senyawa kimia sederhana yang terdiri dari dua atau lebih atom yang membawa
ion
positif
(kation)
dan
ion
negatif
(anion).
+
Misalnya garam meja (NaCl) terdiri dari kation (Na ) dan Anion (Cl ). Garam yang terlarut
dalam air akan mengalami hidrolisis. Garam yang terhidrolisis dan membentuk ion hidroksida
ketika dilarutkan dalam air maka dinamakan garam basa. Garam yang terhidrolisa dan
membentukan ion hidronium ketika dilarutkan ke dalam air disebut sebagai garam asam. Adapun
garam netral adalah garam yang tidak terjadi hidrolisis. Yang mana garam tersebut tersusun atas
basa kuat dan asam kuat (Rahayu, 2009:1).
Suatu garam dapat tersusun dari basa kuat dan asam kuat, asam kuat dan basa lemah, basa
kuat dan asam lemah, dan asam lemah dan basa lemah (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 195).
Pada kentang, terdapat suatu garam yang merupakan garam dapur (NaCl). NaCl merupakan
suatu senyawa yang terdiri atas HCl (asam kuat) dan NaOH (basa kuat). Reaksi itu diperoleh dari
hasil reaksi antara garam dan air. Adapun reaksinya adalah: (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 196)
NaCl + H2O NaOH+ + HClAdanya listrik dalam kentang karena adanya reaksi garam dengan air yang menjadi sebuah
larutan garam. Garam merupakan zat terlarut dan air merupakan zat pelarut. Larutan garam
(NaCl) merupakan larutan garam yang bersifat netral karena tersusun atas asam kuat dan basa
kuat. Larutan garam (NaCl) merupakan suatu larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. oleh sebab itu, kentang dapat menghasilkan listrik.
Selain adanya garam dan air, faktor lain yang menyebabkan kentang menghasilkan listrik
ialah karena adanya reaksi ionisasi pada senyawa ion atau yang disebut
dengan disosiasi. Senyawa ion tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif (anion). Senyawa
ion akan terurai menjadi ion-ion (kation dan anion) ketika dilarutkan ke dalam air, sebab ion-ion
di dalam air akan bergerak bebas. Ion-ion yang bergerak bebas ialah ion yang hanya terdapat
dalam larutan dan lelehan (Justiana dan Muchtaridi, 2009: 140).
Kandungan garam pada kentang merupakan suatu larutan, dimana garam merupakan zat
terlarut dan air merupakan zat pelarut, sehingga ion-ionnya dapat bergerak dengan bebas.
Gerakan ion-ion dalam kentang tersebut yang dapat menghasilkan listrik.
Untuk mengetahui cara kentang agar dapat menghasilkan listrik, penulis menggunakan teori
sel Volta yang ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Alexander Volta dan Luigi Galfani,
dimana kentang merupakan elektrolit sedangkan tembaga (Cu) dan seng (Zn) merupakan sel
elektrode. Tembaga dan seng merupakan Suatu elektrolit tidak dapat menghasilkan listrik jika
tidak dihubungkan dengan suatu elektrode. Tembaga merupakan katode (kutub positif)

sedangkan seng merupakan anode (kutub negatif). Reaksi antara elektrolit dan elektrode tersebut
yang dapat mengahsilkan listrik (Justiana dan Muchtaridi, 2006: 39).
Kentang merupakan suatu elektrolit. untuk menghasilkan listrik, kentang harus dihubungkan
dengan elektrode berupa tembaga (Cu) dan seng (Zn) dan dirangkai secara seri.
Kentang dapat menghasilkan listrik dalam waktu yang cukup lama, hal ini teramati dari uji
coba pada Tabel 4.2, dimana waktu kentang menghasilkan listrik bergantung pada jumlahnya.
Semakin banyak kentang yang digunakan maka frekuensi nyala lampu LED akan semakin lama.
Begitupun sebaliknya, semakin sedikit kentang digunakan maka frekuensi nyala lampu LED
akan semakin cepat. Hal ini terjadi karena adanya beda kapasitas listrik, semakin banyak jumlah
kentang maka kapasitas listriknya semakin besar, begitupun sebaliknya.
Massa sangat mempengaruhi besar kecilnya listrik yang dihasilkan oleh kentang, hal ini
dapat diamati pada Tabel 4.3. Hal tersebut terjadi Karena semakin besar massa kentang maka
semakin besar pula konsentrasi garam dan air dalam kentang, dan semakin besar pula reaksi
ionisasinya.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari hasil penelitian mengenai kandungan listrik pada kentang, maka penulis
menyimpulkan 3 kesimpulan, diantaranya adalah:
1. Kentang dapat menghasilkan listrik. Hal ini teramati dari bergeraknya jarum voltameter dan
menyalanya lampu LED (Light Emitting Diode).
2. Adanya listrik pada kentang dikarenakan kentang tersebut mengandung garam dan air, dimana
suatu garam apabila bereaksi dengan air akan menjadi larutan garam yang dapat menghasilkan
listrik atau disebut dengan larutan elektrolit.
3. Kandungan listrik pada kentang dikarenakan adanya reaksi ionisasi pada senyawa ion yang
disebut dengandisosiasi. Senyawa ion tersebut tersusun atas ion positif (kation) dan ion negatif
(anion). Reaksi ionisasi menyebabkan ion tersebut bergerak bebas. Gerakan Gerakan ion bebas
pada kentang tersebut yang menyebabkan kentang dapat menghasilkan listrik.

Kita tahu, dibalik bentuknya yang kecil ternyata jeruk nipis mempunyai manfaat yang sangat besar. Jeruk
nipis merupakan salah satu jenis buah yang banyak diproduksi di Indonesia. Tanaman jeruk nipis akan

tumbuh dengan baik dilokasi yang mendapat cukup sinar matahari. Jeruk nipis mengandung sari asam
yang tinggi. Buah jeruk nipis banyak mengandung vitamin C, asam sitrat, asam amino, (triptofan, lisin),
minyak atsiri (sitral, limonene, fe landen, lemon kamfer, kadinen, dan niidehida), glikolisa, asam sitrun,
belerang dan vitamin B1 (tiamin). Buah jeruk nipis terkenal sebagai buah yang berkhasiat
menyembuhkan batuk, mengurangi dahak, menyembuhkan panas dalam, merawat kecantikan wajah serta
menghilangkan jerawat. Tapi tak pernah kita duga, ternyata jeruk nipis pun dapat digunakan untuk
membuat baterai. Kandungan zat kimia yang ada dalam jeruk nipis dapat diubah menjadi energi listrik
dalam suatu rangkaian sel volta. Sehubungan dengan hal itu, untuk mengetahui bagaimana cara membuat
baterai jeruk nipis dalam rangka menghasilkan energi listrik, maka saya menulis laporan ini, yang
berjudul Membuat Baterai dari Jeruk Nipis.

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang saya lakukan ,dapat di tarik kesimpulan bahwa jeruk nipis dapat mengalirkan arus
listrik karena mengandung senyawa kimia seperti asam sitrat,asam amino, glikosida,kalsium. Fosfor, dan
lain-lain. Jeruk nipis banyak sekali kandungan dan manfaat yang berguna untuk kesehatan kita. Selain itu
jeruk nipis mengandung unsur kimia. Unsur kimia yang terdapat pada jeruk nipis dapat menghasilkan
arus listrik karena mengandung asam sitrat, asam amino, glikosida, fosfor,dan lain-lain. Dari hasil
percobaan yang saya akukan buah jeruk nipis dapat menyalakan lampu setelah dihubungkan secara seri.

5.2 Saran

1. sebaiknya gunakan jeruk nipis yang tidak terlalu matang, karena jika sudah terlalu matang jeruk nipis
tersebut akan mengandung glukosa sehingga akan menghambat aliran listrik.
2. sebelum anoda dan katoda dihubungkan dengan LED, ukur dahulu menggunakan multitester agar dapat
mengetahui energi listrik (volt) yang dihasilkan.
3. Gunakan LED yang sesuai dengan volt yang dihasilkan rangkaian tersebut.

Adanya listrik dalam kentang karena adanya reaksi garam dengan air yang menjadi sebuah
larutan garam. Garam merupakan zat terlarut dan air merupakan zat pelarut. Larutan garam
(NaCl) merupakan larutan garam yang bersifat netral karena tersusun atas asam kuat dan basa
kuat. Larutan garam (NaCl) merupakan suatu larutan elektrolit yaitu larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik. oleh sebab itu, kentang dapat menghasilkan listrik.

Anda mungkin juga menyukai