Disusun oleh:
Fadiyah Bamahry
(NIS. 1711674)
II
Penulis
III
LEMBAR PENGESAHAN
NIS : 1711674
Disahkan di : Jakarta
Mengesahkan,
NIP.19790902005011010 NIP.196405101998032001
IV
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................II
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1. Latar Belakang...........................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.....................................................................................2
1.3. Hipotesis Penelitian...................................................................................2
1.4. Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.5. Manfaat Penelitian....................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................3
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................................13
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian.................................................................13
3.2. Alat dan Bahan........................................................................................13
3.3. Metode Penelitian...................................................................................13
3.4. Variable Penelitian..................................................................................13
3.5. Parameter Pengamatan..........................................................................13
3.7. Prosedur Pengamatan.............................................................................14
3.8. Jenis dan Analisa Data.............................................................................14
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN..........................................................................15
4.1. Data Hasil Pengamatan...........................................................................15
4.2. Pembahasan............................................................................................15
BAB V PENUTUP.....................................................................................................16
5.1. Kesimpulan..............................................................................................16
5.2. Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................17
LAMPIRAN – LAMPIRAN.........................................................................................18
V
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
Dengan penerapan elektrolisis, kita bisa melapisi logam yang
mengalami perkaratan tersebut, ataupun membuat tampilan logam lebih
baik dari sebelumnya yang biasa dikenal dalam kehidupan sehari hari
sebagai penyepuhan. Sebenarnya, proses penyepuhan ini tidak terlalu sulit.
Maka itu, dalam laporan ini kami membahas alat, bahan, cara kerja dan
hasil yang di dapatkan dari elektrolisis tersebut.
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Hipotesis Penelitian
H0: waktu tidak mempengaruhi tebal tipisnya lapisan
H1: waktu mempengaruhi tebal tipisnya lapisan
1.4.Tujuan Penelitian
1.5.Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi tentang tahap–tahap penyepuhan terjadi
2. Memberikan informasi tentang apa saja yang terlibat dalam
penyepuhan
3. Memberikan informasi tentang reaksi yang terjadi selama
penyepuhan
2
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Elektrolisis
3
Gambaran umum tipe reaksi elektroda dapat diringkas sebagai berikut:
1. Larutan elektrolit yang mengandung ion bebas. Ion – ion ini dapat
memberikan atau menerima elektron sehingga elektron dapat mengalir
melalui larutan.
2. Terdapat 2 elektroda dalam sel elektrolisis.
3. Terdapat sumber arus listrik dari luar, seperti baterai yang
mengalirkan arus listrik searah (DC).
4
B. Faktor yang Mempengaruhi Proses Elektrolisis
1. Elektrode inert yaitu elektrode yang tidak dapat bereaksi (Pt, C, Au).
2. Elektrode tak inert yaitu elektrode yang dapat bereaksi (Cu dan Ag).
C. Reaksi elektrolisis
5
Potensial elektroda merupakan ukuran besarnya kecenderungan
suatu unsur untuk melepas atau menyerap elektron. Untuk
membandingkan kecenderungan oksidasi atau reduksi dari suatu elektroda
pembanding yaitu elektroda hidrogen. Potensial yang dihasilkan oleh suatu
elektroda yang dihubungkan dengan elektroda hidrogen disebut potensial
elektroda.
D. Macam-macam elektrolisis
1. Elektrolisis leburan elektrolit
2. Elektrolisis air
Jika arus listrik dilewatkan melalui 2 elektroda dalam air murni, tidak
terjadi elektrolisis. Tetapi, jika larutan CuSO4 / KNO3 ditambahkan
air murni dengan konsentrasi rendah, akan terjadi elektrolisis dan dapat
menghantarkan arus listrik.
Reaksi yang terjadi tidak hanya melibatkan ion – ion dalam larutan
saja,tetapi juga air.Contohnya adalah KI.
E. Aplikasi Elektrolisis
F. Analisis Bahan
6
1. Larutan NaCl
a. Indikator Universal
3. Fenolftalein
7
dalam air, sedikit larut dalam kloroform, dan larut dalam alkohol,
dietil eter, larutan alkali encer, dan larutan panas alkali
karbonat.Fenolftalein termasuk indikator asam-basa golongan ftalein.
Fenolftalein merupakan senyawa yang memiliki gugus fenol, sehingga
bersifat sebagai asam lemah. Fenolftalein dapat dibuat melalui
reaksi kondensasi, menggunakan fenol dan ftalat anhidrida
4. Amilum
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut
dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produkfotosintesis) dalam
jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai
sumber energi yang penting. Pati tersusun dari dua macam
karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-
beda.
8
reaksi reduksi (reaksi katodik) berlangsung, dan anoda, dimana reaksi
oksidasi (reaksi anodik) berlangsung.
9
Limbah yang akan dihasilkan pada proses ini sebenarnya ada dua
macam senyawa atau zat, yaitu zat organik dan zat anorganik selain
juga sisa dari cairan proses elektroplating ini. Cairan sisa hasil proses
ini mungkin bisa dicegah masuk ke saluran umum dengan cara
menampung sisa prosesnya, tapi pada proses pencucian bahan hasil
proses elektroplating kita tidak bisa menghindarkan cairan ini untuk
masuk ke saluran pembuangan. Sebelum cairan ini masuk ke saluran
umum sebaiknya cairan ini diolah terlebih dahulu dalam
penampungan khusus. Cara pengolahannya bisa dilakukan secara
bertahap. Tahap pertama menghilangkan zat zat anorganik berbahaya
yang masuk ke dalam cairan buangan, Zat anorganik yang terbawa
adalah bahan kimia proses elektroplating seperti krom, nikel,
tembaga, asam sulfat, dan sebaganya. Untuk pengolahan limbah
anorganik ini diuraikan secara detail di bagian “Penghilangan
Kontaminan Inorganik”. Setelah bahan pengotor anorganik ini diolah
baru selanjutnya pengolahan bahan buangan organik yang terbawa
dalam saluran buangan. Contoh bahan organik yang terbawa adalah,
grease, oli, dan bahan pembersih seperti sabun. Cara pengolahan
buangan bahan organik diuraikan di bagian “Penghilangan
Kontaminan Organik”.
10
berevolusi dari penggunaan nikel karbonat dihilangkan dengan
pengadukan dan pemanasan.
Pada pengolahan tembaga, kuningan atau pengecoran seng,
kontaminan tembaga dan seng paling baik dihilangkan oleh purifikasi
dengan densitas rendah, lebih baik secara terus menerus. Seng,
tembaga, dan timah semua dapat dihilangkan pada saat yang sama
dengan mengelektrolisis sekitar 0,2 A/dm2. Semakin cepat agitasi,
semakin tinggi kerapatan arus yang dapat digunakan untuk
menghilangkan kotoran logam.
11
Untuk mengurangi jumlah limbah sebaiknya dibuatkan sistem
pembilasan yang baik, sehingga jumlah bahan kimia yang dibutuhkan
untuk pengolahan limbah juga ikut berkurang.
Pada pengolahan nikel, dapat melakukan elektrolisis dengan
elektrokoagulator, pengendapan limbah dalam bentuk flok,
penyaringan limbah dengan pasir, lalu dianalaisa dengan UV VIS
(ultraviolet sinar tampak).
12
sebelumnya, dan agitasi bak selama beberapa jam dengan 1 sampai 3
g / L karbon aktif, akan membantu purifikasi. Setelah pengendapan
dengan bantuan filter dan pengujian sampel dari larutan yang diolah di
laboratorium sesuai kondisi plat, jika disetujui larutan disaring
kembali ke dalam tangki plating. Penggunaan sejumlah kecil karbon
aktif dalam filter, seperti 2 sampai 4 g/100 L larutan dan
menambahkan jumlah yang sama untuk filter sekali atau dua kali
seminggu merupakan metode yang baik untuk menghindari atau
meminimalkan biaya perawatan bak, semibright, atau bak plating
nikel. Pengecekan harus dilakukan secara berkala untuk memastikan
bahwa agen pembasah atau brighteners lainnya tidak terlalu diserap.
BAB III
METODE PENELITIAN
13
2. Timbangan
3. Gelas kimia 600 ml
4. Logam Perak
5. Power supply
6. Kabel
7. Larutan AgNO3
3.3.Metode Penelitian
Eksperimen dan study literatur.
3.4.Variable Penelitian
1. Variable Terikat : Berat endapan perak.
2. Variable Bebas : Waktu.
3. Variable Kontrol: Sendok.
3.5.Parameter Pengamatan
1. Waktu yang digunakan untuk proses penyepuhan.
2. Berat sendok sebelum disepuh.
3. Berat sendok sesudah disepuh.
3.6.Prosedur kerja
1. Timbang sendok yang akan disepuh.
2. Tuangkan larutan AgNO3 sebanyak 500 ml kedalam gelas kimia.
3. Hubungkan sendok pada katoda dan logam perak di anoda.
4. Atur power supply 6volt 3 Ampere.
5. Proses elektrolisis dihentikan setelah 5 menit, kemudian sendok yang
disepuh ditimbang.
6. Ulangi proses nomor 1-5 dengan waktu 10 menit.
14
3.7.Prosedur Pengamatan
Mengamati tebal tipisnya sendok berdasarkan waktu yang dibutuhkan
untuk proses penyepuhan dengan cara menimbang.
e .i . t
hukum faraday W = untuk membandingkan data waktu. Karena
96500
W berbanding lurus dengan t (W≈ t) maka semakin lama waktu yang
digunakan maka semakin banyak juaga massa yang diendapkan di
katoda.
Dalam hal ini sendok merupakan katoda dan perak merupakan anoda.
AgNO3 → Ag+¿ ¿ + NO−¿¿
3 .
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
15
2. Sebelum proses 10gram -
penyepuhan
Sesudah proses 12gram 10 menit
penyepuhan
4.2.Pembahasan
Penyepuhan atau nama lainya Elektroplating merupakan salah
satu teknik untuk melapisi suatu logam dengan logam lain melalui proses
elektrolisis dengan tujuan untuk menghasilkan logam yang memiliki
kualitas lebih baik. Proses yang dilakukan adalah proses penyepuhan.
Semakin bagus kualitas maka proses yang dilakukan juga harus lebih
lama agar lebih tebal. Contohnya tembaga sering dilapisi dengan emas
atau perak agar tampak lebih berharga. Demikian juga logam besi yang
mudah terkorosi sehingga sering dilapisi dengan logam lain yang tahan
karat, misalnya dengan nikel atau krom.
BAB V
PENUTUP
5.1.Kesimpulan
16
yang digunakan dan juga lebih terlihat mewah. Intinya yaitu perubahan
zat A menjadi zat B dengan cara penyepuhan menggunakan proses
penyepuhan.
5.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
17
Oktariani, Deta. 2013. Makalah Budidaya Tiram Mutiara.
https://detaoktarianii.blogspot.com/2013/11/makalah-budidaya-tiram-
mutiara_2714.html. (November 2013)
https://info--bloggue.blogspot.com/2013/01/reaksi-redoks-sel-
elektrokimia.html
https://ecovolutiontoday.wordpress.com/tag/penyepuhan/
LAMPIRAN – LAMPIRAN
18