Nama : Orchidanti Izza Rahmawati

NIM/Kelas : 2205101024
Tugas : Ke-PGRI-an

Berilah analisis saudara terkait dua kasus tersebut dan bagaimana peran PGRI
sebagai organisasi guru untuk penyelesaian dua kasus tersebut.

Menurut saya dua kasus tersebut adalah kasus kekerasan di lingkungan sekolah yang
melibatkan guru dan siswa. Kasus-kasus semacam ini sangat serius dan memerlukan
penanganan yang cermat, termasuk peran dari organisasi guru seperti Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) dalam memastikan bahwa keadilan dan disiplin dijaga dalam sistem
pendidikan. Analisis saya untuk kedua kasus tersebut dan pertimbangkan peran PGRI:

Kasus Guru SD Manado Aniaya Siswa:

1. Analisis Kasus: Dalam kasus ini, seorang guru diduga menganiaya seorang siswa. Guru
tersebut mengaku bahwa penganiayaan tersebut dilakukan spontan karena merasa tidak
dihargai. Namun, tindakan fisik terhadap seorang siswa oleh seorang guru tidak bisa
dibenarkan.
2. Peran PGRI: Dalam kasus ini, PGRI dapat berperan sebagai mediator antara guru,
siswa, dan pihak sekolah. Mereka dapat membantu memfasilitasi proses mediasi antara
pihak yang terlibat, mencari solusi yang adil dan menjaga hak-hak siswa. Selain itu,
PGRI dapat mengambil tindakan disiplin terhadap guru jika terbukti bersalah, sekaligus
memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru untuk menghindari tindakan
semacam ini di masa depan.

Kasus Siswa Aniaya Guru di Demak:

1. Analisis Kasus: Dalam kasus ini, seorang siswa menganiaya seorang guru dengan
senjata tajam setelah ditolak mengikuti ujian. Penyebab kejadian ini adalah penolakan
guru terhadap siswa yang belum menyelesaikan tugas wajib.
2. Peran PGRI: PGRI harus mendukung tindakan hukum yang diambil oleh pihak
berwenang terhadap siswa sebagai upaya untuk menjaga disiplin di sekolah. Namun,
PGRI juga dapat memainkan peran penting dalam memberikan pelatihan dan
pembinaan kepada guru untuk mengelola situasi sulit seperti ini dengan bijaksana, serta
menghindari tindakan diskriminatif terhadap siswa.
Dalam kedua kasus ini, peran PGRI bisa mencakup:
1. Mediasi dan penyelesaian konflik: Membantu menghubungkan semua pihak yang
terlibat untuk mencapai kesepakatan yang adil dan berkelanjutan.
2. Pendidikan dan pelatihan: Memberikan pelatihan kepada guru tentang pendekatan yang
baik terhadap siswa, mengelola konflik, dan bagaimana menghindari kekerasan di
sekolah.
3. Advokasi hak-hak siswa dan guru: Memastikan bahwa hak-hak siswa dan guru
dihormati dan dilindungi.
4. Pengawasan internal: Memantau perilaku guru dan siswa di sekolah untuk mencegah
insiden serupa di masa depan.

Kedua kasus tersebut menunjukkan bahwa peran PGRI sangat penting dalam
menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan beradab, serta memastikan bahwa konflik
di sekolah dapat diatasi dengan cara yang sesuai dan adil.