Anda di halaman 1dari 3

S U S U

Ditulis oleh :

Yonita Chandra DVM, MBA, CHC

Susu sapi pada jaman dahulu telah banyak berjasa bagi bayi dan anak-
anak yang memerlukan nutrisi karena pada waktu tsb tidak bisa
mendapat asupan ASI akibat berbagai hal. Produk susu yang paling
populer adalah susu sapi. Selain itu, sekarang susu kambing mulai
banyak diternak, dipasarkan, dan dikonsumsi.
Sebagai bahan makanan yang sangat kaya nutrisi, susu sangat cepat /
mudah basi. Susu merupakan "low-acid food". Karena susu mudah basi
perlu segera dikonsumsi saat itu juga atau perlu segera diproses agar
lebih awet. Antara lain dengan proses pasteurisasi, atau hingga menjadi
susu bubuk yang tahan lebih lama lagi, selain beberapa jenis proses
pengawetan susu lainnya. (Reader's Digest Association Inc, 2013).
Sebenarnya bila kita amati, bayi manusia yang menyusu pada ibunya,
demikian pula pedet (bayi/anak sapi) semuanya mengkonsumsi susu
secara langsung tanpa melalui pemasakan/proses pengawetan. Namun
karena resiko kontaminasi bakteri patogen, konsumsi susu mentah tidak
dianjurkan.
Namun sebenarnya, susu yang "mentah" masih mengandung bakteri
alami dan enzim alami yang terdapat dalam susu itu. Beberapa kalangan
menyatakan susu mentah akan lebih mudah dicerna. Enzim dan bakteri
baik yang terkandung dalam susu ini yang sebetulnya membantu proses
pencernaan. Beberapa orang yang alergi susu, lactose intolerance, diare,
atau bloating ketika mengkonsumsi susu, bisa lebih mentolerir susu
mentah.
Beberapa hal ini menjadi pertimbangan dalam memilih susu yang
baik: 1. Tidak tercemar bakteri patogen 2. Melalui proses pengawetan
yang tepat/benar 3. Tidak tercemar residu kimia -misalnya antibiotik,
atau lainnya. Beberapa kelompok dan ahli nutrisi tidak memilih susu
karena berbagai pertimbangan. Antara lain karena banyak yang tidak
mampu mencerna gula susu (lactose intolerance), atau alergi terhadap
casein dalam susu. (https://draxe.com/goat-milk/).
Beberapa penelitian menyatakan bahwa susu kambing lebih mudah
dicerna, mengandung lebih sedikit lactosa dan caseinnya berbeda jenis
dengan susu sapi sehingga lebih sedikit menimbulkan alergi. Susu
kambing juga memiliki komposisi yang lebih mirip susu manusia, selain
itu kadar kalsiumnya lebih tinggi. Bila memang memerlukan asupan
nutrisi dan susu merupakan pilihan, susu kambing mentah dianggap
lebih baik. (https://draxe.com/goat-milk/) Namun bila menimbang faktor
ekonomis dan ketersediaan, susu sapi memang lebih banyak dan
ekonomis. Susu sapi di pasaran juga banyak yang berkualitas baik.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah proses pengawetan susu
sebaiknya tidak merusak lemak yang terkandung didalamnya. Seperti
kita ketahui, pemanasan berlebihan dapat merusak lemak dan mengubah
menjadi trans fat.
Bila akan mengkonsumsi susu dengan pilihan yang premium, artinya
memilih susu dengan mutu terbaik; kita bisa memilih susu yang
pakannya organic grass fed dan susunya "raw" tetapi bebas kontaminasi
bakteri patogen, itu akan sangat ideal. Tetapi karena resiko pencemaran
susu selama proses distribusi, susu mentah tidak disarankan dan jarang
ada. Yang banyak di pasaran adalah susu pasteurisasi, atau dengan
proses pengawetan selanjutnya.
Untuk mengkonsumsi susu mentah, pastikan peternakan tersebut
memenuhi persyaratan / dibawah pengawasan Dinas Peternakan
setempat serta mutu susu diuji secara rutin dan memenuhi standar
kelayakan konsumsi. Namun ingat, konsumsi susu tentunya jangan
berlebihan dan perhatikan tata laksana peternakan harus sudah
memenuhi persyaratan instansi berwenang, dalam hal
ini Dinas Peternakan setempat&/ Propinsi dan telah mendapatkan
Nomor Kontrol Veteriner sebagai bentuk pengawasan pemerintah dalam
hal kesehatan masyarakat veteriner.
Konsumsi susu tidak dianjurkan bagi orang yang beresiko kanker karena
diet tinggi protein hewan seperti susu dan daging berkaitan dengan
meningkatnya IGF -1 (Insulin – like Growth Factor 1) yang antara lain
mendukung replikasi sel. (Furman, 2016). Namun demikian, susu
merupakan media penanaman probiotik yang baik. Kefir susu yang
memakai susu kambing yang berkualitas premium, idealnya susu
(kambing) yang masih mengandung bakteri dan enzim asalnya, dan
pakan kambingnya rumput organik, menjadi pembahasan berbagai
kalangan konsumen kefir atau yoghurt yang ingin menumbuhkan
bakteri-bakteri baik didalam tubuh untuk kesehatan.
Dengan berbagai penjelasan tentang susu, kita dapat memilih apakah
masih akan mengkonsumsi susu atau tidak, atau setidaknya memilih
susu terbaik, (baik jenis maupun proses pengawetan) sesuai dengan
kebutuhan kita dan toleransi tubuh kita.
Beberapa ahli yang mengacu pada prinsip Diet Seimbang secara logis
menyarankan perlunya konsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan tinggi
antioksidan yang memadai jumlahnya, disertai dengan konsumsi protein
hewani seperti daging dan susu yang tidak berlebihan. (Sears, 2010)

Ditulis oleh :Yonita Chandra


Di Buku Romansa Rempah Indonesia, 2018
Rewrited / Edited : 28 February 2020

Anda mungkin juga menyukai