File Digital
File Digital
net/publication/351849690
CITATIONS READS
0 7,208
2 authors:
NIM : 43217120150
Kelas : M-705-1
JAKARTA
2021
ABSTRAK
Di zaman era digital seperti saat ini tentu saja manusia memiliki pemikaran dan inovasi yang
luas. Bahkan masyarakat pedesaan ataupun perkotaan sangat bergantung pada teknologi. Dan
teknologi saat ini sudah sangat berkembang dan berguna dalam aktivitas atau kegiatan
seharihari manusia. Dan dalam dunia bisnis saat ini yang dibutuhkan adalah sebuah teknologi
apalagi dunia bisnis saat ini sudah berbasis online sehingga membuat bisnis saat ini menjadi
efisien, praktis, dan mempermudah dalam menjual dan membeli sebuah barang.
Dalam beberapa waktu belakangan ini media dihebohkan oleh sebuah penemuan yang cukup
menggemparkan dunia perbisnisan. Penemuan tersebut melibatkan jejaringan sosial, yaitu
sebuah situs yang menyediakan sebuah lapak di dunia maya untuk membangun sebuah
komunitas atau link yang dapat diakses oleh semua manusia. Penemuan ini disebut dengan
Ecommerce.
E-commerce merajuk pada penggunaan Internet dan Web untuk melakukan transaksi bisnis,
atau e-commerce adalah lingkungan digital yang memungkinkan transaksi komersial terjadi di
antara banyak organisasi dan individu. Jadi, segala transaksi berhubungan dengan internet dan
Web.Pertumbuhan dan perkembangan E-commerce terus terjadi, baik individu atau perusahaan
akan beralihmenggunakan Internet untuk melakukan perdagangan dengan lebih banyak
barang dan jasa yang dijual secara online dan lebih banyak rumah tangga yang mulai
menggunakan telekomunikasi broadband. Industri beralih ke E-commerce, seperti travel, music,
hiburan, pendidikan juga keuangan.
Maraknya E-commerce pada saat sekarang merupakan akibat dari keinginan untuk lebih efisien
dan keinginan dalam bentuk kemudahan. E-commerce memberikan kemudahan kepada para
konsumen dalam memenuhi kebutuhannya. E-commerce merupakan sarana mudah bagi
pembeli dan penjual untuk bertransaksi dengan tidak memerlukan ruang dan waktu, dimana
pun dan kapanpun dapat dilakukan melalui system jaringan internet. E-commerce pun dapat
menjangkau pasar yang sangat luas, hanya dengan bantuan jangkauan internet, E-commerce
dapat menaklukan pasar lebih luas. Adanya E-commerce ini tentu akan nada dampak positif dan
dampak negatifnya.
E-Commerce secara umum dapat diartikan sebagai transaksi jual beli secara elektronik melalui
media internet. Selain itu, E-commerce juga dapat diartikan sebagai suatu proses berbisnis
dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan antara perusahaan, konsumen dan
masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, servis,
dan informasi secara elektronik.
Pasar Digital adalah suatu usaha untuk melakukan pemasaran sebuah brand atau produk
melalui dunia digital atau internet. Tujuannya ialah untuk menjangkau konsumen maupun calon
konsumen secara cepat dan tepat waktu. Secara mudahnya ialah, pasar digital ialah suatu cara
untuk mempromosikan produk / brand tertentu melalui media internet. Bisa melalui iklan di
internet, facebook, youtube, ataupun media sosial lainnya. Pasar digital sangat fleksibel dan
efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan transaksi yang sangat kecil, biaya menu
yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk mengubah harga dengan dinamis
yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Barang digital (digital goods) adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital.
Musik, video, peranti lunak, koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan, disimpan,
dikirim, dan dikual sebagai barang yang benar-benar digital. Pada umumnya, uintuk barang
digital, biaya marginal untuk menghasilkan satu unit tambahan nyaris tidak ada. Tetapi biaya
untuk menghasilkan unit asli yang pertama ternyata cukup tinggi pada kenyataannya ini hampir
mencangkup seluruh biaya dari barang karena biaya lain untuk persediaan dan distribusi sangat
sedikit. Biaya pengiriman melalui Internet sangat rendah: biaya pemasaran tetap sanma: dan
penentuan harganya sangat bervariasi.
1. Menurut Baum
Baum mengatakan “E-commerce is a dynamic set of technologies, applications, and business
process that link enterprise, consumers, and communities through electronic transactions and
the electronic exchange of goods, services, and information”. E-commerce merupakan satu set
dinamis teknologi, aplikasi, dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen, dan
komunitas tertentu melalui transaksi elektronik dan perdagangan barang, pelayanan, dan
informasi yang dilakukan secara elektronik ( Baum dalam Purbo, 2001). Pendapat serupa
mengenai e-commerce disampaikan oleh Fuady yang menyampaikan bahwa e-commerce
merupakan suatu proses berbisnis dengan memakai teknologi elektronik yang menghubungkan
antara perusahaan, konsumen, dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan
pertukaran/penjualan barang, servis, dan informasi secara elektronik (Fuady, 2005).
A. Jenis-Jenis e-Commerce
Dalam perjalanannya di dunia bisnis online, e-commerce dibagi menjadi empat jenis, yaitu :
• Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship)
yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner tersebut. Dikarenakan
sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun
sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).
• Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala,
misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata
lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk
dua entitas yang menggunakan standar yang sama.
• Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus
menunggu parternya.
• Model yang umum digunakan adalah peer to peer, dimana processing intelligence dapat
didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Keuntungan B2B e-commerce adalah sebagai berikut:
B. Klasifikasi e-Commerce
Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi e-commerse, terdiri atas:
3. Internet Commerce.
Internet commerce adalah penggunaan internet yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi untuk perdagangan. Kegiatan komersial ini seperti iklan dalam penjualan produk
dan jasa. Transaksi yang dapat dilakukan di internet antara lain pemesanan/pembelian barang
dimana barang akan dikirim melalui pos atau sarana lain setelah uang ditransfer ke rekening
penjual. Keuntungan dalam menggunakan internet commerce adalah beberapa produk tertentu
lebih sesuai ditawarkan melalui internet; harga lebih murah mengingat membuat situs di
internet lebih murah biayanya dibandingkan dengan membuka outlet retail di berbagai tempat;
internet merupakan media promosi perusahaan dan produk yang paling tepat dengan harga
yang relatif lebih murah; serta pembelian melalui internet akan diikuti dengan layanan
pengantaran barang sampai di tempat pemesan.
C. Cara Kerja e-Commerce
Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui
internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau jasa melalui internet) yang
terjadi di dunia maya atau di internet pada umumnya berlangsung secara paperless transaction,
sedangkan dokumen yang digunakan dalam transaksi tersebut bukanlah paper document,
melainkan dokumen elektronik (digital document). Kontrak on line dalam e-commerce memiliki
banyak tipe dan variasi yaitu :
1. “Untuk produk on line yang berupa software, pembeli diizinkan untuk mendownloadnya;
2. “Untuk produk yang berwujud fisik, pengiriman barang dilakukan sampai di rumah
konsumen;
3. “Untuk pembelian jasa, supplier menyediakan untuk melayani konsumen sesuai dengan
waktu dan tempat yang telah ditentukan dalam perjanjian.
Mekanisme transaksi elektronik dengan e-commerce dimulai dengan adanya penawaran suatu
produk tertentu oleh penjual di suatu website melalui server yang dituju. Apabila konsumen
melakukan pembelian, maka konsumen tersebut akan mengisi order mail yang telah disediakan
oleh pihak penjual.
1. Pintu gerbang/Portal
Portal adalah gateway ke Web, beberapa definisi portal mencakup mesin pencari seperti Google
dan Bing meski hanya sedikit yang membuat situs ini menjadi home page mereka. Portal seperti
Yahoo, Facebook, MSN, dan AOL. Awalnya, portal utamanya adalah “gateway” ke Internet.
2. E-tailer
Toko ritel online, yang sering disebut e-tailers. Sebuah e-tailer mirip dengan etalase batu bata
dan mortir yang khas, kecuali bahwa pelanggan hanya perlu terhubung ke Internet untuk
memeriksa inventaris mereka dan melakukan pemesanan. Proposisi nilai e-tailers adalah untuk
menyediakan belanja murah dan nyaman 24/7, menawarkan pilihan dan pilihan konsumen
yang besar. Beberapa e-tailers, seperti Walmart.com atau Staples.com, yang disebut sebagai
“batu bata dan batu bata,” adalah anak perusahaan atau divisi dari toko fisik yang ada dan
membawa produk yang sama. Namun, yang lain hanya beroperasi di dunia maya, tanpa ada
hubungan dengan lokasi fisik. Amazon, BlueNile.com, dan Drugstore.com adalah contoh dari
tipe e-tailer ini. Beberapa variasi lain dari e-tailers-seperti versi online katalog surat langsung,
mal online, dan penjualan langsung produsen-langsung-juga ada.
3. Penyedia konten
“Konten” didefinisikan secara luas untuk mencakup semua bentuk kekayaan intelektual.
Properti intelektual mengacu pada semua bentuk ekspresi manusia yang dapat dimasukkan ke
dalam media nyata seperti teks, CD, atau DVD, atau disimpan pada media digital (atau lainnya),
termasuk Web. Penyedia konten mendistribusikan konten informasi, seperti video digital,
musik, foto, teks, dan karya seni, melalui Web. Proposisi nilai penyedia konten online adalah
konsumen dapat menemukan berbagai konten secara online, mudah, dan membeli konten ini
dengan harga murah, untuk dimainkan, atau dilihat, di beberapa perangkat komputer atau
smartphone.
4. Pialang Transaksi
Situs yang memproses transaksi untuk konsumen yang biasanya ditangani secara langsung,
melalui telepon, atau melalui pos adalah broker transaksi. Industri terbesar yang menggunakan
model ini adalah jasa keuangan dan jasa perjalanan. Proposisi nilai utama broker transaksi
online adalah penghematan uang dan waktu, serta menyediakan persediaan produk keuangan
dan paket perjalanan yang luar biasa, di satu lokasi. Pialang saham online dan layanan
pemesanan perjalanan mengenakan biaya yang jauh lebih rendah daripada versi tradisional
layanan ini.
5. Pencipta pasar
Pencipta pasar membangun lingkungan digital tempat pembeli dan penjual dapat bertemu,
menampilkan produk, mencari produk, dan menetapkan harga. Proposisi nilai pencipta pasar
online adalah mereka menyediakan platform tempat penjual dapat dengan mudah menampilkan
barang dagangan mereka dan di mana pembeli dapat membeli langsung dari penjual. Pasar
lelang online seperti eBay dan Priceline adalah contoh yang baik dari model bisnis pencipta
pasar.
6. Penyedia layanan
Sementara e-tailers menjual produk secara online, penyedia layanan menawarkan layanan
secara online. Ada ledakan dalam layanan online. Aplikasi Web 2.0, berbagi foto, dan situs online
untuk backup data dan penyimpanan semuanya menggunakan model bisnis penyedia layanan.
Perangkat lunak bukan lagi produk fisik dengan CD di dalam kotak.
7. Penyedia Komunitas
Penyedia komunitas adalah situs yang menciptakan lingkungan online digital di mana
orangorang dengan minat yang sama dapat bertransaksi (membeli dan menjual barang);
berbagi minat, foto, video; berkomunikasi dengan orang yang berpikiran sama; menerima
informasi terkait minat; dan bahkan bermain keluar fantasi dengan mengadopsi kepribadian
online disebut avatar. Situs jejaring sosial Facebook, Google+, Tumblr, LinkedIn, dan Twitter;
komunitas online seperti iVillage; dan ratusan situs niche lainnya yang lebih kecil seperti
Doostang dan Sportsvite semuanya menawarkan alat dan layanan untuk pengguna bangunan.
Situs jejaring sosial telah menjadi situs Web dengan pertumbuhan tercepat dalam beberapa
tahun terakhir, seringkali menggandakan ukuran pemirsa mereka dalam setahun. Namun,
mereka berjuang untuk meraih profitabilitas.
1. Agar orang yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya
membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser
2. Menjadikan portal e-commerce / e-shop tidak sekedar portal belanja, tapi menjadi
tempat berkumpulnya komunitas dengan membangun basis komunitas, membangun
konsep pasar bukan sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release,
product review, konsultasi, dll)
3. Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi konsepsi pelayanan
konvensional dan virtual : responsif (respon yang cepat dan ramah), dinamis, informatif
dan komunikatif
4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
5. Model pembayaran : kartu kredit atau transfer.
6. Memahami lebih dalam mengenai internet, e-business dan e-commerce
7. Mengembangkan wawasan penulis;
8. Menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh dari Bina Sarana Informatika.
Sedangkan manfaat E-Commerce adalah sebagai berikut :
1. Dapat menjangkau pembeli potensial dalam jumlah besar dalam hitungan global,
2. Biaya iklan lebih murah daripada media iklan TV, koran atau Radio dengan tampilan bisa
update terbaru dengan biaya minimal,
3. Dapat memanfaatkan media social untuk komunikasi dengan pemasok, pabrik, penyalur
dan pelanggan secara online,
4. Tingkat pemasaran dapat dikembanagkan sesuai dengan keinginan pembeli,
5. Tidak dikenai pajak penjualan.
Keuntungan e-Commerce bagi konsumen antara lain:
1. Electronic commerce memungkinkan orang untuk bekerja di dalam rumah dan tidak
banyak keluar untuk berbelanja, akibatnya ini akan menurunkan arus kepadatan lalu
lintas di jalan serta mengurangi polusi udara.
2. Elctronic commerce memungkinkan sejumlah barang dagangan dijual dengan harga
lebih rendah, sehingga orang yang kurang mampu bisa membeli lebih banyak dan
meningkatkan taraf hidup mereka.
3. Electronic commerce memungkinkan orang di negara-negara Dunia ketiga dan wilayah
pedesan untuk menikmati aneka produk dan jasa yang akan susah mereka dapatkan
tanpa EC. Ini juga termasuk peluang untuk belajar berprofesi serta mendapatkan gelar
akademik.
4. Electronic commerce memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan,
pendidikan, dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya
yang lebih rendah, dan dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan,
misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan.
Sedangkan Kerugian adanya e-commerce antara lain:
1. Resiko Penipuan
Salah satu tantangan dalam bisnis e-commerce yang patut Anda waspadai adalah resiko
penipuan. Penipuan yang terjadi pada calon konsumen dapat mengakibatkan trust, atau
kepercayaan dari konsumen tersebut hilang. Akibatnya, yang bersangkutan pun enggan untuk
berbelanja di tempat Anda lagi. Kadang-kadang, tidak hanya penjual nakal saja yang menipu
konsumen. Agen ekspedisi pun dapat melakukan kecurangan sehingga mengakibatkan kerugian
besar terhadap usaha Anda. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memilih rekan ekspedisi
yang terpercaya dengan sistem pengiriman yang cepat dan jelas.
Sebaliknya, penjual juga rentan mengalami penipuan dari pembeli. Misalnya, pembeli
melakukan order sejumlah produk dengan jumlah yang sangat besar. Namun, kemudian calon
pembeli tersebut menghilang begitu saja. Sehingga, mengakibatkan Anda mengalami kerugian.
Atau, bisa juga pembeli pura-pura sudah melakukan transfer dengan mengirimkan struk
transfer palsu. Anda memerlukan sejumlah taktik yang dapat digunakan untuk melindungi
bisnis dari ulah pembeli yang iseng tersebut. Caranya, bisa dengan melakukan sistem DP. Anda
juga sebaiknya menginstall aplikasi M-Banking. Sehingga, Anda dapat dengan mudah melacak
pembayaran yang masuk.
2. Persaingan dengan Kompetitor
Dengan semakin banyaknya penggiat E-Commerce, jangan heran jika akan semakin banyak
orang yang menawarkan produk atau jasa yang serupa. Itulah yang akan menjadi salah satu
tantangan dalam bisnis e-commerce yang harus dihadapi. Agar dapat menang dari kompetitor,
Anda memerlukan strategi pemasaran yang kreatif. Anda bisa menggunakan bahasa yang akrab
dan menarik, namun tetap berfokus pada produk yang dijual. Produk yang Anda tawarkan pun
harus memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh kompetitor. Anda bahkan bisa meneliti
produk yang ditawarkan oleh kompetitor. Setelah itu, menghadirkan inovasi produk yang mirip
namun memiliki ciri khas milik Anda sendiri.
3. Manajemen Keuangan
Mengatur keuangan juga menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi. E-Commerce
memang tergolong lebih hemat. Karena, Anda tidak harus membayar sewa tempat atau biaya
pencetakan pamflet untuk menawarkan produk-produk yang ditawarkan. Namun, tetap saja
Anda harus mempertimbangkan biaya untuk pengeluaran lainnya. Anda tetap harus
mengeluarkan biaya untuk penyediaan stok produk dan tentunya karyawan. Selain itu, Anda
juga harus mempertimbangkan untuk membayar jasa ahli SEO dan pembuat konten. Sehingga,
usaha online yang Anda jalankan dapat menjangkau target konsumen yang lebih besar lagi.
BAB IV KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi
informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi
biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut
dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Secara umum aktifitas
dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online
banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, e-commerce, m-commerce,
auctions, travel, online publishing dan consumer services.
Pengembangan aplikasi e-commerce bagi sebuah perusahaan/lembaga merupakan proses yang
cukup kompleks. Melibatkan beberapa organisasi/situs dalam penanganan sekuriti dan
otorisasi. Perangkat lunak aplikasi e-commerce dalam dunia bisnis dapat mendukung
pemotongan rantai distribusi sehingga konsumen dapat memperoleh suatu produk dengan
harga yang lebih murah. Jenis antarmuka web dipilih dengan pertimbangan fleksibilitas
implementasi perangkat lunak ini yang dapat dilakukan di jaringan intranet maupun internet,
kemudahan untuk deployment, serta kemampuan cross platform.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, D., Hamiza, A., Doktoralina, C. M., & Anah, S. (2018). Application of Supply Chain
Management Practices in Banks: Evidence from Indonesia. International Journal of Supply Chain
Management, 7(5), 418-427.
Anggraini, D., & Tanjung, P. R. S. (2020). Company Value: Disclosure Implications of Sustainable
Supply Chain, Profitability and Industrial Profile. International Journal of Supply Chain
Management, 9(2), 648-655.
Ardianto, A., & Fitrianah, D. (2019). Penerapan Algoritma FP-Growth Rekomendasi Trend
Penjualan ATK pada CV. Fajar Sukses Abadi. InComTech, 9(1), 49-60.
Budi Rahardjo. 1999. Mengimplementasikan Elektronika Commerce di Indonesia. Bandung:
TRPPAUME.
Damayanti, K., Fardinal., (2019). The Effect of Information Technology Utilization, Management
Support, Internal Control, and User Competence on Accounting Information System Quality.
Schollars Bulletin, 5(12), 751-758.
Doktoralina, C., & Apollo, A. (2019). The contribution of strategic management accounting in
supply chain outcomes and logistic firm profitability. Uncertain Supply Chain Management, 7(2),
145-156.
Hendy Kasil. 2001. Kiat Melalui dan Me-ngelola E-Commerce. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Hanifah, S., Sarpingah, S., & Putra, Y. M., (2020). The Effect of Level of Education, Accounting
Knowledge, and Utilization Of Information Technology Toward Quality The Quality of MSME ’ s
Financial Reports. (3). doi:https://doi.org/10.4108/eai.3-2-2020.163573.
Herliansyah, Y., Nugroho, L., Ardilla, D., & Putra, Y. M., (2020). The Determinants of Micro, Small
and Medium Entrepreneur (MSME) Become Customer of Islamic Banks (Religion, Religiosity,
and Location of Islamic Banks ). The 1st Annual Conference Economics, Business, and Social
Sciences, (2). doi:https://doi.org/10.4108/eai.26-3-2019.2290775.
James A. O'Brien. 2002. Essentials for the Internetworked E-Business Enerprise. Eleventh
Edition. The McGraw-Hill Companies, Inc. All right Reserved.
Julia Aryanti Widjaja. 2002. Pendayagunaan Teknologi Untuk Keunggulan Bisnis. Media
Indonesia. Jakarta.
Laudon, Kenneth C; Jane P. Laudon.2005.Sistem Informasi Manajemen
Onno W Purbo dan Aang Arif Wahyudi. 2002. Mengenal E-commerce. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Putra, Y. M. (2019). E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital. Modul Kuliah Sistem
Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
Putra, Y. M., (2019). Analysis of Factors Affecting the Interests of SMEs Using Accounting
Applications. Journal of Economics and Business, 2(3), 818-826.
doi:https://doi.org/10.31014/aior.1992.02.03.129.
Rekarti, E., & Doktoralina, C. M. (2017). Improving Business Performance: A Proposed Model for
SMEs. European Research Studies Journal, 20(3A), 613-623.
Rekarti, E., Doktoralina, C. M., & Saluy, A. B. (2018). Development model of marketing
capabilities and export performance of smes: A proposed study. European Journal of Business
and Management, 10(22).
Srini S.Srinivasan, Rolph Anderson, Kishore Ponnavolu. 2002. Customer loyalty in e-commerce:
an exploration of its ante-cedents and consequences. Journal of Retailing 78:41–50.
Zamzami, A.H., & Putra, Y. M., (2019). Intensity of Taxpayers Using E-Filing (Empirical Testing of
Taxpayers in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi). EPRA International Journal of
Multidisciplinary Research (IJMR) 5(7), 154-161.