Anda di halaman 1dari 6

KRITIK PENDIDIKAN OLEH

CARLS ROGERS
KELOMPOK 4
M. ANGGER FARDHAN
2302102058
ERLINA NURMALA M
230210201059
ANNUR CAHYA ARI N
230210201060
REVA AYU DIAH R
230210201061
Carl Rogers
Carl Rogers adalah seorang psikolog yang terkenal
dengan pendekatan terapi klinis yang berpusat pada
klien (client centered). Rogers kemudian menyusun
teorinya dengan pengalamannya sebagai terapis
selama bertahun-tahun.
-kelahiran : 8 januari 1902,oak Park,Illinoia,Amerika
- meninggal : 4 februari 1987,La jolla,California,Amerika
TEORI HUMANISTIK
Teorinya bersifat humanis dan menolak pesimisme suram dan
putus asa dalam psikoanalisis serta menentang teori behaviorisme
yang memandang manusia seperti robot. Teori humanisme Rogers
lebih penuh harapan dan optimis tentang manusia karena manusia
mempunyai potensi-potensi yang sehat untuk maju. Humanisme
adalah doktrin, sikap, dan cara hidup yang menempatkan nilai-nilai
manusia sebagai pusat dan menekankan pada kehormatan, harga
diri, dan kapasitas untuk merealisasikan diri untuk maksud
tertentu.

Asumsi dasar teori Rogers adalah:


- Kecenderungan formatif
- Kecenderungan aktualisasi
SIKAP FASILITATOR
PENGHARGAAN,
REALITAS DI DALAM PENGERTIAN YANG
PENERIMAAN, DAN
FASILITATOR BELAJAR EMPATI
KEPERCAYAAN Untuk mempertahankan iklim belajar
Merupakan sikap dasar yang
Menghargai pendapat, perasaan, atas dasar inisiatif diri, maka guru
penting. Seorang fasilitator menjadi
dan sebagainya membuat harus memiliki pengertian yang
dirinya sendiri dan tidak
timbulnya penerimaan akan satu empati akan reaksi murid dari dalam.
menyangkal diri sendiri, sehingga ia
dengan lainnya. Dengan adanya Guru harus memiliki kesadaran yang
dapat masuk kedalam hubungan
sensitif bagi jalannya proses
penerimaan tersebut, maka akan
dengan pelajar tanpa ada sesuatu pendidikan dengan tidak menilai
muncul kepercayaan akan satu
yang ditutup-tutupi. atau mengevaluasi. Pengertian akan
dengan lainnya.
materi pendidikan dipandang dari
sudut murid dan bukan guru.
PRINSIP PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
1. Menjadi manusia, berarti memiliki kekuatan yang wajar
untuk belajar. Siswa tidak
harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi
dirinya.
3. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti
mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang
bermakna bagi siswa
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti
belajar tentang proses.
Thanks

Anda mungkin juga menyukai