Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH KELOMPOK

“SENI BUDAYA”
“MANUK DADALI”

“Pengertian Manuk Dadali”


 Tari Manuk Dadali adalah salah satu tari tradisonal yang menjadi warisan budaya asal jawa
barat.

 Seni tari satu ini sering kali dipentaskan di berbagai acara kebudayaan,dikarenakan sangat
menarik serta menghibur. Tari Manuk Dadali adalah salah satu bukti dari kepiawaian anak-
anak bangsa dalam melahirkan banyak karya seni tari di Indonesia.
 Tari ini merupakan salah satu dari sekian banyak jenis tari tradisional yang berasal dari
jawa barat. Tari tradisional satu ini banyak menggunakan dasar tari Sunda yaitu
menggunakan satu pijakan gerak serta tidak memiliki ragam gerak yang paten.

“Versi Kreasi Tari Manuk Dadali”

 Pada umumnya Tari Manuk Dadali memang belum memiliki sisi keunikan secara
khusus,baik dari segi busana maupun tata riasnya dikarenakan tari ini masih mengikuti
judul lagu musik pengiringnya.
 Karena inilah,muncul banyak versi kreasi dan salah satunya adalah tari Dadali Campeurik.
Menariknya,tari kreasi Dadali Campeurik memiliki ciri khas yang cukup menjadi daya
tarik,dimulai dari ragam geraknya,nama hingga kostum yang dikenakan.
 Ada beberapa faktor yang melatarbelakangi terciptanya versi tari campeurik di antaranya
adalah sebagai berikut :
 1.Tidak memiliki ragam gerak yang tetap,dikarenakan gerakannya hanya berdasarkan
pada tari sunda saja.
 Tari manuk dadali campeurik hanya menggunakan satu pijakan gerakan.
 Tari manuk dadali campeurik hanya dikenal pleh masyarakat jawa barat saja dan
terbatas.
 Belum memiliki ciri khas kostum ataupun busana seperti kupu-kupu maupun tari
merak.
 Nama dari tari manuk dadali campeurik dapat dikatan belum mamiliki sisi
unik,dikarenakan mengambil dari judul lagu pengiringannya dan belum memiliki
patokan gerak tari yang tetap.

“Sejarah dan Perkembangan”

 Diperkirakan bahwa tari ini tercipta pada tahun “1972” dan pada tahun tersebut,sedang
marak sebuah tembang atau lagu dengan bahasa sunda yang sering dinyanyikan oleh
masyarakat umum.
 Lagu tersebut diciptakab oleh seorang seniman dan jurnalis bernama sambas mangundikarta
yang tumbuh dan besar di daerah bandung.Karena kepopulerannya lagu tersebut bahkan
sempat memuncaki tangga lagu yang baru di rilis dan disiarkan pada radio RRI Bandung.
 Lagu tersebut mengisahkan tentang seekor Manuk dadali yang dilukiskan sebagai sosok
burung gagah perkasa dan menjadi cerminan dari lambang negara Indonesia.
 Gerakan tarinya dibuat dengan semenarik mungkin dan menunjukan rasa nasionalisme para
penari pada negara Indonesia.
 Dengan begitu anak-anak pun dapat mempelajari nilai dan makna yang ada pada tari ini
dengan mudah dan menyenangkan.Selain memahami nilai yang terkandung dalam tarian
ini,anak-anak juga mendapatkan manfaat lain seperti mekanisme
tubuh,komunikasi,penanaman jiwa sosial dan budaya serta lainnya.
 Dikarenakan zaman yang telah semakin maju dan berkembang dengan cukup cepat,maka
lebih baik apabila tari khas asal sunda ini dilestarikan dan terus dipentaskan.Salah satu cara
untuk melestarikannya adalah dengan segala mengajarkan anak-anak bagaimana cara
menari Tari Manuk Dadali.

“Ragam Pola Lantai”


 Pada umumnya,tari manuk dadali tidak memiliki jumlah penari tertentu karena tarian ini
dapat dimainkan oleh beberapa orang sekaligus dalam jumlah banyak atau secara
berkelompok.Akan tetapi,pada umumnya tari manuk dadali berdasarkan jumlah penari
dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Berikut penjelasannya :

1.Tari Tunggal:
 Dikarenakan gerakan tari Manuk Dadali cukup sederhana, maka tarian satu ini pun
dapat dimainkan secara tunggal atau hanya oleh satu penari saja. Penari tersebut akan
mempraktekan gerakan Manuk Dadali dengan lincah dan bebas, dikarenakan tidak
perlu mengikuti gerakan dari penari lain.

2. Tari Berpasangan :

 Tari Manuk Dadali juga dapat dimainkan oleh dua orang, baik oleh perempuan
dengan perempuan maupun laki-laki dengan laki atau bercampuran. Akan tetapi,
biasanya tari berpasangan ini dilakukan dengan orang yang dapat memadukan
gerakan tari secara bersamaan dan kompak.

3. Tari Kelompok:

 Dari jumlah penarinya, tari Manuk Dadali juga dapat ditarikan secara berkelompok
dengan penari lebih dari 5 orang. Apabila ditampilkan secara berkelompok, maka
kelima penari Manuk Dadali ini perlu bergerak dengan selaras dan kompak antar satu
sama lainnya. Dengan begitu, penampilan tari Manuk Dadali pun akan terlihat serasi
dan membuat penonton merasa puas atau tertari

“Ragam Gerakan”
 Meskipun secara jumlah penari, tari Manuk Dadali ini dibedakan menjadi tiga, tetapi
gerakan tari Manuk Dadali tidak dibedakan berdasarkan jumlah penari. Berikut beberapa
gerakan tari Manuk Dadali.

1. Kuda-kuda :
 Ragam gerakan pertama yang lazim ditampilkan pada tari Manuk Dadali adalah
posisi kuda-kuda yaitu posisi berdiri dengan lutut yang sedikit ditekuk. Posisi kuda-
kuda ini melambangkan kegagahan dari burung Garuda dan biasanya posisi kuda-
kuda ini dibarengi dengan pola gerakan lengan dari penari yang diayun-ayunkan.
2. Jinjit :
 Jinjit merupakan ragam gerakan kedua pada tari Manuk Dadali. Gerakan ini akan
dilakukan setelah kuda-kuda. Untuk melakukan gerakan jinjit, penari perlu berjalan
ke arah depan dan belakang dengan posisi kaki berjinjit. Gerakan satu ini akan diiring
dengan ayunan pinggang dan kedua lengan penari yang bergerak ke arah kanan dan
ke arah kiri.
3. Jalan :
 Ragam gerakan ketiga adalah berjalan. Gerakan berjalan ini biasanya dilakukan
dengan cara berjalan secara ritmis ke arah depan maupun belakang. Pada umumnya,
variasi gerakan jalan yang dimunculkan adalah dengan merubah arah putaran dengan
mempertahankan pola gerak ayunan lengan penari.
4. Lompat :
 Apabila diperhatikan dengan seksama, tari Manuk Dadali biasanya menonjolkan sisi
keceriaan dari para penarinya. Oleh sebab itu, ada gerakan melompat pada tari
Manuk Dadali. Pada gerakan lompat ini, para penari akan melompat secara ritmis
dengan bergantian dari kanan ke kiri dengan mengayunkan lengan secara lincah.
5. Gerak kaki :
 Setelah melompat-lompat, maka ada variasi gerakan diam di tempat. Ketika diam di
tempat ini, para penari akan memainkan kakinya dengan menggerakan atau
mengayunkan kaki ke arah depan dan belakang secara bergantian. Uniknya, pola
gerak kaki ini diikuti pula dengan arah pandangan mata penari yang seirama dengan
gerak kaki dan membuat ekspresi para penari lebih menonjol.
6. Sembada :
 Variasi gerak terakhir akan ditampilkan pada puncak pertunjukan tari Manuk Dadali
yaitu para penari akan melakukan gerakan sembada. Gerakan sembada adalah
gerakan melipat tangan hingga menjadi satu bagian dan meletakan tangan di bagian
dada penari. Gerakan sembada ini juga dibarengi dengan gerakan kaki yang ditekuk
atau kuda-kuda dan menggerakan kepala ke arah kanan dan kiri yang disesuaikan
dengan irama.

“Jenis Pola Lantai”

 Tidak seperti tari tradisional yang lainnya, tari Manuk Dadali cenderung simpel dan hanya
memiliki enam variasi gerakan saja. Oleh sebab itu, tari ini mudah untuk dipelajari dan
dihafalkan oleh orang dewasa maupun anak-anak sekalipun.
 Meskipun cukup simpel, tetapi para penari harus menari sesuai dengan pola lantai.
Tujuannya adalah jika dipentaskan secara berkelompok, maka gerakan tarian akan terlihat
serasi dan para penari tidak akan saling bertabrakan.
 Umumnya pola lantai tari ini terbagi menjadi tiga klasifikasi utama, pola-pola tersebut
adalah pola dasar lurus, pola dasar melengkung dan pola dasar zig-zag. Dengan pola lantai
ini, maka alur pergerakan dari para penari selama pementasan pun akan terlihat indah dan
tidak membosankan.
 Apabila ditelaah lebih dalam lagi, pada tari Manuk Dadali memiliki gerakan yang
cenderung dinamis selama pertunjukannya, sehingga memungkinkan pola lantai terbentuk
cukup beragam.
 Baik itu dengan pola lantai yang lurus, melengkung atau bahkan pola lantai zig-zag. Tentu
saja pola lantai ini telah disesuaikan dengan sedikit banyaknya atau jumlah penari tari
Manuk Dadali dan ketersediaan area atau seberapa besarkah panggung pementasan tersebut.
 Jika dipentaskan oleh satu penari saja, maka biasanya pola lantai yang dipilih adalah lurus,
baik itu menari pada satu titik saja atau dengan berpindah ke titik yang lainnya.
 Namun, apabila dipentaskan secara berkelompok, maka penataan formasi penari akan lebih
bervariasi dan menyesuaikan bagaimana dinamisnya gerakan yang ingin dipertontonkan
saat pementasan.
“Keunikan dan Fakta Menarik”

 Meskipun di awal artikel telah dijelaskan bahwa tari Manuk Dadali belum memiliki
keunikan yang khusus, terutama pada awal kemunculannya, tetapi ada beberapa keunikan
yang membedakan tari Manuk Dadali dengan tari tradisional yang lainnya.
 Pada mulanya, tari Manuk Dadali dianggap tidak unik karena tidak ada aturan khusus yang
pakem mengenai pola gerakan, kostum maupun unsur lainnya dalam tarian ini. Namun
seiring dengan berkembangnya tari Manuk Dadali, keunikan dari tarian tersebut justru
tercipta dengan sendirinya.
 Keunikan dari tari Manuk Dadali berkaitan dengan lagu pengiring tarian ini yang paten dan
tidak dapat diubah yaitu lagu Manuk Dadali. Hal ini dikarenakan lagu ini menjadi inspirasi
dan latar belakang terciptanya tari Manuk Dadali.
 Selain itu, tari Manuk Dadali juga memiliki pesan moral di dalamnya, khususnya tentang
nilai budaya yang luhur yang telah tersemat pada Pancasila dan hal ini yang
menggambarkan gerakan-gerakan tari Manuk Dadali
 Lalu, tari ini juga memiliki gerakan dari masyarakat Sunda yang telah memiliki keindahan
gaya yang khas. Begitu pula dengan iringan irama yang menggunakan alat musik
tradisional khas Sunda, seperti angklung dan tidak ada pada daerah lainnya.

“Fungsi Tari Manuk Dadali”


 Selain keunikan tersebut, tari Manuk Dadali memiliki fungsi atau memiliki tujuan
ketika pertama kali diciptakan. Berikut penjelasannya.

1. Edukasi:
Karena memiliki makna filosofisnya di dalamnya, khususnya mengenai nasionalisme
dan nilai edukasi yang berkaitan dengan burung Garuda yang menjadi lambang
negara Indonesia, tari ini tentu saja memberikan nilai edukasi atau pendidikan bagi
generasi bangsa, khususnya nilai untuk menanamkan cinta pada tanah air sejak dini.

2. Hiburan:
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa tari Manuk Dadali memiliki pola
gerakan yang lincah maupun riang, sehingga membuatnya menjadi hiburan bagi
penonton.Karena fungsinya sebagai hiburan juga lah, tari ini seringkali dipentaskan
pada acara festival, hajatan maupun acara resmi dan menjadi salah satu daya tarik
wisata.

3. Sosial keagamaan:
Pada praktiknya, penampilan dari tari ini banyak melibatkan beberapa pihak serta
ditampilkan pada momen keagamaan tertentu. Jadi, apabila ditelaah lagi, maka tari
Manuk Dadali memiliki fungsi sebagai alat pengerat hubungan sosial di antara
masyarakat Sunda atau Indonesia yang masih melestarikan tarian ini.Selain itu, tari
asal Sunda ini juga menjadi sarana untuk melengkapi sekaligus menyalurkan nilai-
nilai keagamaan yang pada pada tarian ini.

4. Melestarikan budaya:
Fungsi terakhir dari tari Manuk Dadali adalah sebagai pelestarian budaya. Tidak
hanya lagu Manuk Dadali yang menjadi lagu nasional dan memiliki nilai-nilai
nasionalis, tariannya juga menjadi salah satu bagian dari budaya masyarakat Sunda
yang perlu dilestarikan.Selain itu, iringan musik alat-alat musik tradisional pun
menjadi lestari dengan penampilan dan pementasan tari Manuk Dadali.
“Kesimpulan”

 Itulah penjelasan terkait tari tradisional istimewa khas masyarakat Sunda yang memiliki
banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai media pembelajaran dan media untuk
melestarikan budaya masyarakat Sunda.

Anda mungkin juga menyukai