Anda di halaman 1dari 9

KEMERDEKAAN BERPENDAPAT

SESUAI DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA

Disusun Oleh :

 Margaretha Ero
 Yuliana Delci Sare
 Ronaldus G. Wolo
 Beatrix Harsoni
 Afrida Susana Hadia
KATA PENGANTAR

Puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa atas penyelenggraan-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makala ini.

Adapun tujuan dari pembuatan makala ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepad
pembaca mengenai "KEMERDEKAAN BERPENDAPAT SESUAI DENGAN NILAI-NILAI
PANCASILA”

Makalah masih memiliki banyak kekurangan didalamnya.

Kamipun berharap agar pembaca dapat memberikan saran dan kritikan pada makalah ini. Karena
hasil tulisan kami ini tidak terlepas dari kesalahan.

Untuk itu kami memohon maaf jika terjadi kesalahan dalam penulisan ataupun kesalahan dalam
hal lainnya.
DAFTAR ISI

Cover

Kata pengantar

Daftar isi

BAB 1

Pendahuluan

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan

BAB ll

Pembahasan

Materi tambahan

BAB lll

Kesimpulan

Saran

Daftar Pustaka
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat
atau pikiran. Kebebasan berekspresi termasuk kebebasan berpendapat juga.

Bebebasan berpendapat di Indonesia hampir tidak terealisasikkan sesuai dengan yang tertera
dipancasila. Kemerdekaan berpendapat dapat dijalankan secara efektif dan sejalan dengan nilai-
nilai Pancasila sebagai landasan ideologi negara indonesia.supaya pemerintah dalam menjaga
keseimbangan yang tepat antar hak dan kewajiban dalam berpendapat.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana kemerdekaan berpendapat sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?

C. Tujuan

Tujuan kemerdekaan berpendapat adalah untuk mengetahui kemerdekaan berpendapat


sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Pengertian kemerdekaan berpendapat sesuai nilai-nilai Pancasila

Berpendapat merupakan kebebasan seseorang dalam berbicara yang bersifatnya bebas dan
tak terbatas terkecuali menyebarkan kebencian.Berpendapat dapat diartikan juga dengan bentuk
implementasi dari semua sila Pancasila.

1) Hakikat kemerdekaan berpendapat

Pendapat secara umum diartikan sebagai buah gagasan atau buah pikiran.Kemerdekaan
menyampaikan pendapat dimuka umum merupakan salah satu hak asasi kemerdekaan
mengeluarkan pendapat memiliki dampak positifnya bagi kehidupan masyarakat.Dampak-
dampak tersebut yaitu:

 Kepekaan masyarakat menjadi menyikapi berbagai permasalahan sosial yang timbul


dalam kehidupan sehari-hari
 Membiasakan mensyaratkan untuk berpikir kritis dan responsif atau cepat tangkap.
 Merasa ikut memiliki dan ikut bertanggung jawab atas kemajuan bangsa dan negara.
 Meningkatkan demokratisasi dalam kehidupan sehari-hari.

2) Kemerdekaan Berpendapat Berdasarkan Hukum

Kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum dilaksanakan dengan berlandaskan


pada asas keseimbangan antara hak dan kewajiban, asas musyawarah dan mufakat, asas
kepastian hukum dan keadilan,asas proporsionalitas dan manfaat. Tujuan pengaturan tentang
kemerdekaan menyampaikan pendapat dimuka umum adalah:

 Mewujudkan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai salah satu pelaksanaan HAM.
 Mewujudkan perlindungan hukum yang konsisten dan berkesinambungan dalam
menjamin kemerdekaan.
 Mewujudkan iklim yang kondusif bagi berkembangnya partisipasi dan kreativitas satiap
warga negara
 Menempatkan tanggung jawab sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,dan
bernegara tanpa mengabaikan kepentingan perseorangan atau kelompok.

Di Indonesia,pengatur hukum mengenai hak kebebasan berpendapat terdapat didalam UUD NRI
Tahun 1945 dan dan sejumlah Undang-undang lain.
3) Batasan kemerdekaan Berpendapat

Terdapat sejumlah batasan terhadap kemerdekaan berpendapat berkait peraturan.Berikut


sebagian batasan tersebut berdasarkan peraturan yang ada.

A. Hak dan kewajiban Menyampaikan Pendapat di Muka Umum Berdasarkan UU RI No.9


Tahun 1998.

Pasal 5 UU RI No.9 1998 menyampaikan pendapat dimuka umum berhak untuk :

Mengeluarkan pikiran secara bebas;dan Memperoleh perlindungan hukum.

Adapun dalam pasal 6 UU RI No.9 Tahun 1998. Menyampaikan pendapat dimuka umum
berkewajiban dan bertanggung jawab untuk :

1) Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain;


2) menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
3) menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4) menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum;dan
5) menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada pasal 5 dan 6 UU RI No.9 1998 dapat diartikan setiap warga negara yang akan
menyelenggarakan unjuk rasa mempunyai hak dan kewajiban yang harus dipatuhi

B. Masyarakat sebagai Pemantau pees pada UU RI No.40 Tahun 1999

UU RI No.40 tahun 1999, dijelaskan masyarakat dapat,"memantau dan melaporkan analisis

Mengenai pelanggaran hukum, etika, dan kekeliruan teknis pemberitaan yang dilakukan
oleh pers".

C. Pelanggaran berdasarkan UU RI No.11 Tahun 2008

Batasan kebebasan berpendapat juga diatur dalam UU RI No.11 tahun 2008 tentang
informasi dan transaksi elektronik sebagaimana telah diubah dengan UU RI No.19 Tahun 2019
tentang perubahan atas undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 atau dikenal sebagai UU ITE.

D. Penghinaan Berdasarkan Kitab Undang-undang hukum pidana

kitab undang-undang hukum pidana (KUHP) juga mengatur batasan dalam hal
penghinaan.Hal yang dimaksud dengan"menghina"adalah"menyerang kehormatan dan nama
baik seseorang",dimana orang yang dihina akan terkena dampak berupa perasaan malu.
4) Mengemukan Pendapat Secara Bebas Dan Bertanggung jawab

Masyarakat memiliki hak dan kewajiban dalam kemerdekaan menyampaikan pendapat


harus dipenuhi. Hak warga negara dalam menyampaikan pendapat diantara lain mengeluarkan
pikiran secara bebas dan memperoleh perlindungan hukum.

Adapun kewajiban yang harus dipenuhi oleh warga negara dalam menyampaikan pendapat
dimuka umum;

 Menghormati hak-hak dan kebebasan orang lain.


 Menghormati aturan-aturan moral yang diakui umum
 Menaati hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
 Menjaga dan menghormati keamanan dan ketertiban umum.
 Menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa

Kebebasan Mengemukan pendapat tanpa batas dan tanggung jawab antaranya


mengakibatkan hal-hal :

 Pelanggaran terhadap hak dan mengabaikan orang lain


 Pelanggaran terhadap aturan dan norma susila yang diakui umum
 Peraturan perundang-undangan/hukum dan berlaku tidak ditaati
 Memprovokasi massa untuk bertindak anarkistis dan tidak bermoral.
 Terganggunya ketentraman, keamanan,atau ketertiban umum
 Mengadu domba dan memecah-belah persatuan dan kesatuan
MATERI TAMBAHAN

 Hakikat kemerdekaan berpendapat merupakan hak setiap warga negara untuk menyampaikan
pikiran dengan lisan, tulisan,dan sebagainya.Secara bebas dan bertanggung jawab sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
 Kebebasan berpendapat juga merupakan hal yang penting karena, bagaimana cara
masyarakat mengontrol jalannya pemerintahan dan lembaga publik
 Kemerdekaan Berpendapat Berdasarkan Hukum, kebebasan berpendapat merupakan salah
satu hak asasi manusia yang dijamin oleh konstitusi negara wajib untuk memenuhi dan
melindungi hak tersebut.
 Pasal 28 UUD 1945 berbunyi "kemerdekaan berserikat dan berkumpul mengeluarkan
pikiran".
 Batasan kemerdekaan berpendapat, kebebasan berpendapat di Indonesia meskipun
merupakan hak dasar yang dilindungi,namun tetap mempunyai kebatasan ,yaitu nilai-nilai
agama, kesusilaan, ketertiban, kepentingan umum dan kebutuhan negara.
 Mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab, kebebasan seseorang untuk
mengemukakan.
 Pendapat terhadap suatu hal dengan hati nurani tanpa merugikan orang lain serta berani
untuk bertanggung jawab pendapat yang diberikan.
BAB lll
PENUTUP

1. KESIMPULAN

Salah satu dasar yang dimiliki manusia sebagai warga negara adalah hak untuk bebas
berpendapat. Kebebasan berdasarkan yang dijamin regolasi negara terhadap penindasan,
kebebasan, berpendapat dianggap sebagai hak yang paling penting dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.

2. SARAN

Kebebasan berpendapat dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Upaya


pemenuhan hak asasi manusia, maka agar kebebasan pendapat dan tidak menimbulkan konflik,
masyarakat dituntut untuk pandai dalam mengutarakan maksud dengan baik, benar, mengandung
SARA dan jadi menaati aturan yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai