Anda di halaman 1dari 7

Review Paper

Tinjauan Public Expenditure


Tugas Mata Kuliah Perekonomian Indonesia
Dosen Pengampu : Lyla Rachmaningtyas, SE., M.Si.

Disusun oleh :
1. Rachmad Hidayat (141221058)
2. Nimas Rahmalia Putri (141221060)
3. Bangun Jihad Sabili Thohari (141221067)
4. Anniswatul Khumaira (141221084)
5. Mochamad Adrian Pratama Putra (141221085)

I. Paper 1

Judul Empirical Analysis on Public Expenditure for Education and


Economic Growth: Evidence from Indonesia

Asal Paper Multidisciplinary Digital Publishing Institute

2021
Tahun

Penulis Agung Suwandaru, Thamer Alghamdi and Nurwanto Nurwanto

Rachmad Hidayat, Nimas Rahmalia Putri, Bangun Jihad Sabili


Reviewer Thohari, Anniswatul Khumaira, Mochamad Adrian Pratama Putra

28 September 2023
Tanggal

Abstrak Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
pengeluaran pemerintah di
sektor pendidikan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia
sejak pemerintah memutuskan untuk menghabiskan 20% APBN
untuk pendidikan. Kami menggunakan data deret waktu dari tahun
1988 hingga 2018 dan fungsi produksi Cobb–Douglas sebagai
teori ekonomi untuk pengukuran. Dalam metodologinya, kami
menggunakan tes terikat Lag Terdistribusi Autoregresif untuk
menemukan hubungan antar variabel. Hasilnya menunjukkan
bahwa pengeluaran pemerintah untuk pendidikan mempunyai
hubungan yang tidak signifikan dalam estimasi jangka panjang dan
pendek. Namun keduanya mempunyai arah yang berbeda, yaitu
hubungan positif dalam jangka panjang dan hubungan negatif
dalam estimasi jangka pendek. Sedangkan pembentukan modal
tetap bruto menunjukkan hubungan positif, dan variabel tenaga
kerja memiliki hubungan negatif dalam jangka pendek dan
panjang. Kesimpulannya, pemerintah Indonesia harus mengelola
sistem pendidikan dengan memperhatikan hubungan antara
pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.

Pengantar Negara-negara berinvestasi di bidang pendidikan untuk


meningkatkan sumber daya manusia mereka, yang akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Studi Mercan dan Sezer
(2014) menemukan bahwa pengeluaran pemerintah untuk
pendidikan memiliki dampak yang kuat terhadap pertumbuhan
ekonomi Turki dari tahun 1970 hingga 2012. Sebagai salah satu
sektor publik, pendidikan telah dikembangkan sebagai wadah
tumbuh kembangnya generasi muda yang diharapkan menjadi
pekerja atau buruh dengan keterampilan tertentu. Misalnya,
pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan pembangunan sekolah
dasar untuk menjalankan misinya. Oleh karena itu, pendidikan
menjadi lebih mudah diakses. Pada gilirannya, pendidikan
berkorelasi dengan pendapatan yang lebih tinggi.

Pembahasan Pembahasan dari jurnal ini adalah tentang hubungan antara


pengeluaran publik untuk pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di
Indonesia. Studi ini menggunakan data time series dari tahun 1988
hingga 2018 dan menerapkan fungsi produksi Cobb-Douglas
sebagai teori ekonomi untuk pengukuran. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengeluaran publik untuk pendidikan
memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan pertumbuhan
ekonomi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Namun, arah hubungan tersebut berbeda, dengan hubungan positif
dalam jangka panjang dan hubungan negatif dalam jangka pendek.
Formasi modal tetap bruto menunjukkan hubungan positif,
sedangkan variabel tenaga kerja memiliki hubungan negatif baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Studi ini
menyimpulkan bahwa pemerintah Indonesia harus mengelola
sistem pendidikan dengan mempertimbangkan hubungan antara
pengeluaran pendidikan dan pertumbuhan ekonomi.

Studi ini menggunakan model Autoregressive Distributed Lag


(ARDL) untuk menganalisis hubungan antara PDB, pengeluaran
publik untuk pendidikan, formasi modal tetap bruto (GFCF), dan
tenaga kerja di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan jangka panjang atau kointegrasi antara
variabel-variabel ini. Studi ini juga melakukan berbagai uji untuk
memeriksa kekokohan model, termasuk uji Jarque-Bera, uji White,
uji Breusch-Godfrey LM, uji Durbin-Watson, dan uji CUSUM dan
CUSUMSQ. Temuan menunjukkan bahwa pengeluaran publik
untuk pendidikan, GFCF, dan tenaga kerja memiliki dampak
signifikan terhadap PDB di Indonesia.

Studi ini menguji hubungan antara pengeluaran publik untuk


pendidikan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan jangka panjang
yang signifikan antara pengeluaran pendidikan publik dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Simpulan Penelitian ini menginvestigasi hubungan antara pengeluaran


pemerintah untuk pendidikan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia
selama 32 tahun (1986-2018), dengan menggunakan kerangka
teori pertumbuhan endogen dan metode ARDL jangka panjang dan
pendek. Hasilnya menunjukkan hasil empiris yang kontradiktif;
ada hubungan jangka panjang yang positif, tetapi tidak signifikan
antara pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini menandakan bahwa peningkatan alokasi
anggaran pendidikan tidak selalu didukung oleh perubahan
kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Untuk
mengatasi hal ini, Indonesia perlu mengubah budaya birokrasi dan
administrasi yang bertele-tele, yang telah menjadi penghambat
keberhasilan belanja pendidikan dalam mendukung pertumbuhan.
Selain itu, ditemukan hubungan jangka pendek yang negatif antara
pengeluaran pemerintah di sektor pendidikan dan pertumbuhan
ekonomi, yang disebabkan oleh birokrasi yang korup. Oleh karena
itu, solusi yang dianjurkan adalah menerapkan birokrasi sektor
pendidikan yang efisien, transparan, dan efektif untuk memastikan
tujuan belanja negara tercapai. Temuan ini memiliki implikasi
penting bagi negara-negara dengan karakteristik ekonomi serupa
untuk penelitian lebih lanjut, sambil tetap memperhatikan isu
desentralisasi dan korupsi yang perlu diatasi oleh pemerintah.

Kekuatan Penelitian Kekuatan penelitian ini antara lain :


Metode penelitian yang kuat dengan metode analisis regresi ARDL
yang dianggap mampu mengatasi masalah seperti non-stasioneritas
dan kointegrasi dalam data time-series untuk menganalisis
hubungan antara pengeluaran publik untuk pendidikan dan
pertembuhan ekonomi. Data yang komprehensif dengan jangka
waktu yang panjang meningkatkan keandalan dan validitas temuan
penelitian. Penelitian ini didasarkan pada dasar hukum yang kuat
dan relevan karena mengacu pada konstitusi.

Kelemahan Penelitian kelemahan penelitian ini antara lain:


Keterbatasan data terkait jumlah observasi yang dapat
mempengaruhi keakuratan dan generalisabilitas temuan penelitian.
Penelitian ini fokus pada hubungan antara pengeluaran publik
untuk pendidikan dan pertumbuhan ekonomi, sehingga tidak
mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kebijakan fiskal,
stabilitas politik dll. Terdapat risiko adanya masalah endogenitas
yang dapat mempengaruhi hasil penelitian karena model analisis
yang digunakan tidak memperhitungkan kemungkinan adanya
hubungan timbal balik antara variabel-variabel tersebut.

II. Paper 2
Empirical Analysis on Public Expenditure for Education, Human
Judul Capital and Economic Growth: Evidence from Honduras

Asal Paper Multidisciplinary Digital Publishing Institute

2022
Tahun

Roldán Villela and Juan Jacobo Paredes


Penulis

Rachmad Hidayat, Nimas Rahmalia Putri, Bangun Jihad Sabili


Reviewer Thohari, Anniswatul Khumaira, Mochamad Adrian Pratama Putra

28 September 2023
Tanggal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi hubungan


Abstrak antara pengeluaran publik untuk pendidikan dan sumber daya
manusia terhadap pertumbuhan ekonomi di Honduras dari tahun
1990 hingga 2020, dengan menggunakan metode variabel
instrumental (IV), yg menggabungkan komponen belanja publik
untuk pendidikan dan sumber daya manusia, selain sekumpulan
variabel kontrol. Rangkaian waktu tersebut diambil dari database
online Bank Dunia. Hasilnya menunjukkan bahwa tidak terdapat
korelasi antara pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan
pertumbuhan ekonomi; mereka juga menyatakan bahwa sumber
daya manusia tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan
ekonomi, yg menegaskan bahwa akumulasi sumber daya manusia
belum sepenuhnya berkembang. Yang terakhir, dari serangkaian
variabel kontrol yang dianggap penting dalam literatur dan sangat
bergantung pada pembangunan sosial dan ekonomi,
variabel-variabel tersebut akan menghambat pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan, sehingga pemerintah dan masyarakat
mempunyai tantangan yg sangat besar untuk diatasi.
Pengantar tulisan ini berfokus pada pentingnya pendidikan dan
Pengantar sumber daya manusia dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di
suatu negara. Laporan ini menyoroti bahwa investasi di bidang
pendidikan merupakan instrumen utama yang digunakan oleh
negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
standar hidup masyarakat. Makalah ini juga menekankan peran
sumber daya manusia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan tanggung jawab sektor publik dalam
berinvestasi pada produktivitas masa depan.

Pendahuluan membahas lebih lanjut konteks spesifik Honduras,


yang sedang menghadapi berbagai krisis di berbagai bidang,
termasuk pendidikan, sosial, ekonomi, politik, dan lingkungan
hidup. Hal ini menyoroti rendahnya indeks sumber daya manusia
di Honduras dan buruknya kinerja negara tersebut dalam penilaian
pencapaian pendidikan internasional. Makalah ini berpendapat
bahwa faktor-faktor ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan
pembangunan di negara tersebut.

Pendahuluan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian, yaitu


untuk mengevaluasi hubungan antara pengeluaran publik untuk
pendidikan, sumber daya manusia, dan pertumbuhan ekonomi di
Honduras. Disebutkan bahwa penelitian ini akan menggunakan
metode variabel instrumental (IV) dan memasukkan variabel
kontrol untuk menganalisis data dari tahun 1990 hingga 2020.
Temuan penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris
bagi pengambil keputusan dan pengambil kebijakan untuk
merumuskan kebijakan publik yang efektif yang bertujuan untuk
mencapai tujuan. dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
melalui pendidikan.

Pembahasan Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi


hubungan antara pengeluaran publik untuk pendidikan dan sumber
daya manusia dengan pertumbuhan ekonomi di Honduras antara
tahun 1990 dan 2020, dengan menggunakan model ekonometrik
yang menggabungkan pengeluaran publik untuk pendidikan dan
sumber daya manusia dalam model pertumbuhan ekonomi.
Penelitian ini bertujuan untuk menempatkan pentingnya
pengeluaran publik untuk pendidikan dalam agenda pemerintah,
memperlihatkan potensi yang diberikan kepada negara dan
warganya sendiri dalam meningkatkan produksi melalui investasi
modal manusia.

Studi ini menemukan bahwa pengeluaran publik untuk pendidikan


sebagai persentase dari PDB memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap tingkat PDB per kapita di Honduras. Hal ini
menunjukkan bahwa investasi di bidang pendidikan dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Studi ini
juga menyoroti pentingnya mempertimbangkan variabel lain,
seperti inflasi, kedalaman keuangan, ketidaksetaraan,
pengangguran, keterbukaan perdagangan, dan pembentukan
modal tetap bruto, dalam mendorong pembangunan sosial dan
ekonomi di negara tersebut.

Namun, studi ini juga mengakui beberapa keterbatasan, seperti


penggunaan sumber data sekunder dan tidak adanya informasi dan
data yang dapat diandalkan di lembaga-lembaga publik di
Honduras. Keterbatasan-keterbatasan ini mungkin berdampak
pada akurasi dan kelengkapan data yang digunakan dalam
analisis. Selain itu, studi ini menunjukkan bahwa penelitian lebih
lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak dari pengeluaran
saat ini dan pengeluaran modal untuk pendidikan terhadap
akumulasi modal manusia dan pertumbuhan ekonomi.

Simpulan
Kesimpulan dari makalah ini menyoroti temuan utama dan
implikasi dari penelitian ini. Dinyatakan bahwa tidak ada korelasi
antara pengeluaran pemerintah untuk pendidikan dan
pertumbuhan ekonomi di Honduras. Meskipun anggaran
pendidikan yang dialokasikan negara meningkat, investasi
pendidikan yang dilakukan pemerintah tampaknya tidak
memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan
produktivitas dan pendapatan penduduk.

Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa sumber daya manusia


tidak memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di
Honduras. Tingkat partisipasi pendidikan dasar dan tinggi
mempunyai pengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi,
yang menunjukkan bahwa akumulasi sumber daya manusia belum
sepenuhnya berkembang di negara ini.

Kesimpulannya juga menekankan pentingnya menganalisis


faktor-faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi,
seperti inflasi, kedalaman keuangan, pengangguran, keterbukaan
perdagangan, dan pembentukan modal tetap bruto.
Variabel-variabel ini harus dipertimbangkan oleh para pengambil
keputusan untuk mendorong pembangunan sosial dan ekonomi di
Honduras.

Makalah ini diakhiri dengan menyoroti tantangan-tantangan yang


dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat dalam mengatasi
kekurangan dalam pendidikan dan pengembangan sumber daya
manusia. Hal ini memerlukan analisis menyeluruh terhadap
pengelolaan sistem pendidikan dan kesehatan serta penerapan
kebijakan publik yang efektif untuk meningkatkan produktivitas
dan tingkat pendapatan di negara tersebut.

Secara keseluruhan, studi ini memberikan bukti empiris dan


wawasan yang berharga bagi para pembuat kebijakan, peneliti,
dan pemangku kepentingan untuk mengatasi tantangan dan
mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pendidikan dan
pengembangan sumber daya manusia di Honduras.

Kekuatan Penelitian Tujuan Jelas: Makalah ini dengan jelas menyatakan tujuannya,
yaitu untuk mengevaluasi hubungan antara pengeluaran publik
untuk pendidikan, sumber daya manusia, dan pertumbuhan
ekonomi di Honduras. Hal ini memberikan fokus penelitian yang
jelas dan memungkinkan dilakukannya analisis yang ditargetkan.

Ketelitian Metodologis: Makalah ini menggunakan metode


variabel instrumental (IV), yang merupakan teknik ekonometrik
yang kuat untuk mengatasi masalah endogenitas. Dengan
memasukkan variabel kontrol dan menggunakan data deret waktu
dari tahun 1990 hingga 2020, penelitian ini memastikan analisis
yang komprehensif.

Kelemahan Penelitian Cakupan Terbatas: Studi ini hanya berfokus pada hubungan antara
pengeluaran pemerintah untuk pendidikan, sumber daya manusia,
dan pertumbuhan ekonomi di Honduras. Laporan ini tidak
mempertimbangkan faktor-faktor potensial lainnya yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti tata kelola,
infrastruktur, atau kemajuan teknologi. Ruang lingkup yang
sempit ini mungkin membatasi kelengkapan analisis.

Anda mungkin juga menyukai