Abstrak
Pembuatan rak multifungsi dari botol plastik bekas didasari oleh keinginan untuk
mengurangi jumlah sampah plastik yang dibuang ke lingkungan, serta untuk memanfaatkan
bahan-bahan bekas yang dapat bisa diolah menjadi barang yang berguna. Berbagai risiko yang
dihadapi dalam pembuatan rak multifungsi dapat dihindari dan diminimalisirkan dengan
berbagai cara sehingga operasional bisnis dapat berjalan lancar dengan berbagai tahap
perencanaan produk, tahap pembuatan prototype, analisa riset pasar, tahap penjualan, dan
lainnya. Penelitian yang dilakukan pada analisa proyek pembuatan rak multifungsi
menggunakan metode kuantitatif dengan sumber data primer dan sekunder. Melalui artikel
ini diharapkan dapat mengetahui dan menganalisa bagaimana proyek pada pembuatan rak
multifungsi dengan berbagai analisa dan metode proyek untuk membantu proses proyeknya.
Abstract
Making multifunctional shelves from used plastic bottles is realized with the desire to reduce
the amount of plastic waste dumped into the environment, as well as to utilize used materials
that can be processed into useful items. Various risks encountered in the manufacture of
multifunctional shelves can be avoided and minimized in various ways so that business
operations can run smoothly with various product planning stages, prototyping stages, market
research analysis, sales stages, and others. Research conducted on the analysis of
multifunctional shelf manufacturing projects using quantitative methods with primary and
secondary data sources. Through this article, it is hoped that you will be able to find out and
analyze how the project is on making multifunctional shelves with various project analyzes
and methods to help the project process.
PENDAHULUAN
Inti dari rencana bisnis ini adalah memanfaatkan botol plastik bekas yang mulanya
sampah kemudian dimanfaatkan kembali menjadi produk baru sehingga memperpanjang
masa guna nya. Pemanfaatan botol plastik bekas tersebut menjadi “rak multifungsi” yang
dapat membantu mengurangi limbah plastik yang berbahaya, menghemat pengeluaran bagi
konsumen karena hanya perlu menggunakan barang bekas yang ada, serta memiliki nilai jual
tersendiri dengan dibuat menjadi semenarik mungkin. Rencana bisnis ini memiliki dampak
pembangunan sosial dan lingkungan yang fokus pada Sustainable Development Goals (SDGs)
METODOLOGI
Objek Penelitian
Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan dalam objek dari satuan maupun
individu yang akan diteliti, populasi pada penelitian yaitu pada rak multifungsi dari botol
bekas.
Metode Analisa Data
Metode merupakan proses atau cara yang digunakan dalam tujuan melakukan kegiatan
dan mencapai tujuan yang ingin dicapai. Metode penelitian ialah suatu prosedur atau tahap-
tahap untuk memperoleh pengetahuan ilmu atau ilmiah.
Penelitian yang dilakukan pada analisa menggunakan data primer dan sekunder.
Dengan data primer yang dikumpulkan, dapat menjawab masalah penelitian dan
menganalisa secara khusus dengan bantuan data sekunder dari catatan ataupun sumber
informasi dari internet dan lainnya.
Menurut Creswell, penelitian kuantitatif merupakan upaya dalam penyelidikan
masalah, masalah awal menjadi dasar yang digunakan dalam mengambil data. Kemudian,
menentukan variabel serta diukur dengan angka guna menganalisa sesuai dengan prosedur
statistik tersebut. Tujuan penelitian ini menjadi acuan untuk pengambilan keputusan ataupun
analisa pada sebuah proyek yang dilakukan.
Tahapan awal yang dapat dilakukan adalah menganalisis SWOT. Analisis SWOT
merupakan metode yang digunakan untuk menentukan strategi, membuat spekulasi, serta
mengevaluasi suatu bisnis yang dijalankan. Adapun sebutan SWOT yang kita kenal meliputi
4 faktor yaitu (Strengths, Weakness, Opportunities, dan Threats). Tujuan dilakukannya analisis
SWOT yaitu dapat menemukan aspek penting mengenai faktor-faktor yang dapat menjadi
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman pada sebuah bisnis yang sedang dijalankan.
Adanya analisa SWOT ini diharapkan dapat memaksimalkan apa yang menjadi kekuatan,
meminimalisirkan kelemahan dan ancaman serta memperbesar peluang yang ada untuk
memperoleh keuntungan dalam bisnis yang dijalankan.
Ruang lingkup yang dicakup pembuatan rak multifungsi dari botol plastik bekas
antara lain:
a) Masyarakat
Proyek ini yang menyajikan informasi tentang penggunaan botol bekas menjadi
produk yang memiliki nilai ekonomis dan dapat membantu masyarakat agar dapat
memanfaatkan barang yang ada di sekitar, mengurangi beban pengeluaran, memiliki
pendapatan tambahan dari hasil penjualan, serta meningkatkan perhatian dan
pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan limbah yang ada di lingkungan sekitar.
b) Pihak penjahit dan pengepul di Kota Batam
Bekerja sama dengan salah satu pihak penjahit dan pengepul di Kota Batam
bertujuan untuk mempermudah penyediaan barang barang bekas seperti kain bekas,
botol bekas dan lainnya yang diperlukan pada saat proses produksi.
Berdasarkan struktur Work Breakdown Stucture di atas, dapat dilihat bahwa proyek rak
multifungsi dari botol bekas terdiri dari beberapa tahap penting yaitu dari tahap perencanaan
produk, tahap pembuatan prototype, analisa riset pasar, dan tahap penjualan produk.
Pertama, pada perencanaan produk, perencanaan produk merupakan salah satu tahap
yang penting dalam sebuah proyek karena guna untuk memastikan keseluruhan proses
produk sehingga kita dapat mengirimkan produk secara tepat waktu dan teratur.
Perencanaan produk terbagi menjadi 2 langkah utama yaitu pemilihan produk dan
menentukan design produk.
Pemilihan produk dapat berupa mencari minat pelanggan, dan menyesuaikan
keburuhan pelanggan. Dalam proses menentukan design produk, dapat berupa merancang
ide, membuat sketsa, menetapkan ide, dan juga menentukan harga produk.
Tahap kedua yaitu pembuatan prototype, pada tahap ini terbagi menjadi 2 langkah
penting yaitu persiapan dan pembelian barang serta merangkai dan membuat produk.
Dengan perencanaan prototype, kita dapat mengembangkan rancangan produk hingga produk
final dengan kualitas maksimal. Persiapan dan pembelian bahan yaitu seperti pemilihan alat
dan bahan, menentukan rencana anggaran biaya, dan juga pembelian alat dan bahan.
Sedangkan merangkai dan membuat produk yaitu dengan memperkirakan kebutuhan yang
diperlukan, dan membuat prosedur pembuatan.
Tahap ketiga ialah analisa riset pasar, analisa riset pasar sangat penting guna untuk
merumuskan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Dari analisa riset pasar, dapat
disimpulkan menjadi 2 langkah penting yang dapat dilakukan yaitu melakukan survei
produk dan juga menganalisa survei kelayakan penjualan produk. Melakukan survei produk
bisa dengan menyebarkan survei terlebih dahulu, kemudian mengumpulkan data dan
terakhir menganalisa hasil survei. Langkah kedua yaitu menganalisa survei kelayakan
penjualan produk, dapat berupa melakukan uji ketahanan produk, tes pasar, dan menganalisa
hasil tes pasar.
Tahap terakhir pada WBS rak multifungsi dari botol bekas yaitu tahap penjualan
produk. Terdiri dari 3 bagian langkah yaiti penyempurnaan produk, perencanaan strategi
pemasaran, dan finalisasi produk. Penyempurnaan produk dapat dilakukan dengan cara
menganalisa kekurangan produk, melakukan perbaikan berdasarkan kekurangan produk.
Pada perencanaan strategi pemasaran produk, dapat dilakukan dengan cara menetapkan
platform pemasaran, dan melakukan promosi di platform tersebut. Terakhir finalisasi produk,
yaitu meliputi penjualan produk itu sendiri.
Dapat dijelaskan bahwa Network Diagram ini merupakan aktivitas dari kegiatan yang
akan dilakukan dalam pembuatan projek yaitu rak multifungsi dari botol bekas dan kain
perca. Dalam hal ini tentunya semua tidak berjalan dengan lancar, terdapat beberapa kendala
di setiap prosesnya yang dimana ada kekurangan waktu dalam pengerjaan. Critical path ini
memiliki waktu yaitu 65 hari untuk proses dari pembuatan produk tersebut. Untuk time to
complete yaitu 74 hari. Terdapat leads dan lags dalam proses ini yaitu leads dimana lebih cepat
1 hari dalam menganalisa riset pasar, dan untuk lags membutuhkan 9 hari untuk menambah
waktu dalam proses tersebut.
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapatkan harga pokok produksi per unit dari
produk rak multifungsi yaitu sebesar Rp 5.528. Oleh sebab itu, kami berencana untuk menjual
rak multifungsi per 1 unit sebesar Rp 25.000. Dalam menghitung proyeksi laba/rugi usaha ke
depannya, kami memprediksi produk rak multifungsi terjadi penjualan sebanyak 1 hingga 2
unit per hari atau 50 unit per bulan. Adapun estimasi keuntungan produk rak multifungsi
dalam sebulan yaitu sebagai berikut:
Agar bisnis ini mencapai keuntungan yang diinginkan, maka dibutuhkan Break Even
Point (BEP). Fungsinya untuk menentukan volume kapasitas produksi yang tersisa dan untuk
mengetahui perubahan nilai laba, terutama ketika terjadi perubahan harga produk. Berikut
ini merupakan perhitungan Break Even Point:
Selain menghitung BEP, juga butuh menghitung Pay Back Period untuk mengetahui
jangka waktu kembalinya modal dan untuk mengetahui apakah bisnis ini berjalan dengan
baik atau tidak. Berikut ini merupakan perhitungan Pay Back Period
Dari hasil perhitungan diatas, modal per unit yang kami butuhkan adalah Rp. 5.528
dan kami menetapkan harga jual per unit adalah Rp. 25.000. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa untuk mendapatkan laba bersih sesuai dengan estimasi, maka penjualan 1 hingga 2
unit per 1 hari atau 50 unit per bulan dapat mencapai estimasi laba bersih. Titik BEP berada di
18 unit, dan jangka waktu modal akan kembali adalah selama 1 bulan 45 jika penjualan
berjalan sesuai estimasi perhitungan di atas.
Histogram digunakan untuk menunjukkan data kerusakan produk mana yang paling
sering muncul. Dengan ini masalah yang paling sering muncul akan dilakukan analisa
mengapa produk yang dibuat sering bermasalah agar dapat mengatasi masalah dan kualitas
produk dapat terjaga.
a) Material
Tujuan dibuatnya rak multifungsi dari botol plastik bekas ini untuk mengurangi
limbah plastik. Tentunya dalam pemilihan bahan baku terdapat kesulitan tertentu,
seperti botol yang rusak atau penyok tidak dapat digunakan kembali, terkadang faktor
lain dapat menyebabkan kerusakan pada. Selain itu, kain perca yang digunakan
terkadang sulit ditemukan dengan kondisi yang masih utuh dan butuh waktu untuk
menyatukan antar kain. Begitu juga dengan kualitas bahannya, sisa kain yang tidak
utuh dan digabungkan maka kualitas juga akan terpengaruhi.
b) Methods
Masalah yang akan muncul pada metode yang digunakan yaitu dibutukan inovasi
dan kreativitas yang lebih dalam design rak multifungsi tersebut. Dikarenakan design
sebuah rak akan menambah nilai tambah bagi rak dapat menarik perhatian konsumen.
Selain itu, strategi pemasaran yang lemah juga dapat mempengaruhi penjualan
produk, kurangnya pemahaman konsumen terhadap produk yang dijual sehingga
penjualan produk akan berkurang.
c) Envinroment
Lingkungan yang tidak mendukung juga dapat menghambat pembuatan rak
multifungsi ini, salah satunya kurang kesadaran masyarakat dalam menjaga
lingkungan, jika masyarakat tidak menjaga lingkungan, maka mereka tidak akan
memikirkan ide untuk mendaur ulang botol bekas menjadi rak ataupun produk
lainnya. Oleh sebab itu, mereka hanya membeli barang jadi yang lebih berkualitas
dibandingkan membuatnya sendiri.
d) Man
Dikarenakan belum banyak yang memahami prosedur kerja untuk membuat
produk ini, maka sumber daya manusia yang terbatas tidak dapat memproduksi rak
multifungsi ini dengan cepat. Pembuatan rak juga menjadi hambatan apabila prosedur
tersebut membingungkan, akibatnya hasil pengerjaan menjadi lebih lama dari waktu
yang diperkirakan.
c) Control Communication
Selama pembuatan proyek, supplier selalu berkomunikasi dengan pelanggan untuk
memenuhi apa yang mereka butuhkan terhadap rak multifungsi dari botol plastik
bekas. Tentunya, kebutuhan pelanggan dengan adanya survei tersebut yang dapat
menjadi masukan bagi pembuatan proyeknya. Dengan ini, hal tersebut akan selalu
dipantau agar komunikasi antar stakeholder dapat berjalan dengan baik. Dengan
adanya komunikasi antar stakeholder, dapat menemukan peluang bisnis dan
memaksimalkan produk sesuai dengan masukan dari masing-masing kepentingan.
memerlukan berbagai supplier yang dijadikan sebagai opsi cadangan apabila terjadi masalah
yang tak terduga dan dapat beralih ke supplier lainnya. Kemudian, tahap ini akan melibatkan
negosiasi dengan supplier, kontrak akan ditandatangani setelah pihak yang bersangkutan
mencapai kesepakatannya. Sehingga, hal tersebut dapat membantu pejalan proyek untuk
menentukan pembelian barang ataupun layanan dari suppliernya.
Setelah persetujuan kontrak, adanya permintaan pembelian untuk pesanan barang
yang akan dibeli dengan suppliernya dan bergantung pada permintaan dari konsumen untuk
rak multifungsinya. Tim procurement memerlukan persetujuan untuk pembelian dengan
upaya tidak adanya pemasanan atau pembelian yang salah dari supplier maupun
kuantitasnya. Tentunya, membeli harga murah dengan kualitas tergolong baik dapat menjadi
acuan keuntungan bagi proyek tersebut. Namun, quality control perlu dilakukan ketika
membeli bahan atau barang yang dibeli untuk memastikan tidak ada kerusakan atau
kekurangan untuk pembuatan produknya. (Medina, 2022)
Penyelesaian transaksi dapat dilakukan untuk membayar vendor dan mengelola
invoice-nya. Hal ini melibatkan pencocokan pemesanan dengan barang maupun layanan yang
diterima dalam menjalankan proyeknya. Adanya invoicing yang dilakukan untuk melacak
resi pembelian bahan-bahan ataupun layanan lainnya untuk kebutuhan pembuatan produk
tersebut.
SIMPULAN
Pemanfaatan botol plastik bekas menjadi rak multifungsi dapat membantu
mengurangi limbah plastik yang berbahaya, menghemat pengeluaran bagi konsumen.
Segmentasi produk ini ditujukan kepada masyarakat dari seluruh kalangan usia dan dijual
dengan harga yang murah. Berbagai risiko yang dihadapi dalam pembuatan rak multifungsi
dapat dihindari dan diminimalisirkan dengan berbagai cara sehingga operasional bisnis dapat
berjalan lancar.
Adanya pembuatan Work Breakdown Structure dari tahap perencanaan produk, tahap
pembuatan prototype, analisa riset pasar, dan tahap penjualan produk. Proses pembuatan rak
multifungsi dari botol plastik bekas memerlukan proses dalam hal pengumpulan,
penyebaran, dan penyimpanan informasi proyek yang akan diproduksi agar produk dapat
sesuai dengan apa yang diinginkan dengan benar dan cepat.
Proses perencanaan melibatkan berbagai langkah dalam menentukan sumber daya
dalam mengestimasikan anggaran dan menyelesaikan proyeknya. Tim procurement akan
menyeleksi bahan-bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan rak multifungsi dengan
melakukan riset biaya yang perlu dikeluarkan.
Pentingnya quality control pada proses pembuatan rak multifungsi dari pembuatan
checksheet, histogram, fishbone diagram dengan tujuan dapat memastikan hasil dari proses dapat
memenuhi standar dan tidak ada kerusakan dari produk.
Membuat daftar project stakeholder dapat diaturkan sesuai dengan tingkat prioritasnya.
Kepentingan prioritas utama memiliki tingkat pengaruh yang lebih tinggi terhadap bisnis
yang dijalankan. Dengan adanya komunikasi antar stakeholder, dapat menemukan peluang
bisnis dan memaksimalkan produk sesuai dengan masukan dari masing-masing kepentingan.
Dengan pelaksanaan proyek pada pembuatan rak multifungsi dari botol bekas,
diharapkan dapat menganalisa apakah produk tersebut dapat dijual walaupun
memanfaatkan barang bekas serta berbagai analisa strategi lainnya untuk proyek yang
dijalankan. Analisa waktu dan biaya yang perlu dikeluarkan untuk proses pembuatan,
manajemen untuk kualitas, manajemen, sumber daya manusia, risiko dan lain-lain.
Referensi :
2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian proyek. (n.d.).
Agustiani, S. (2023). Project Procurement Management: Pengertian, Keuntungan, Proses.
https://rederp.co.id/blog/project-procurement-management/
Aprilia, D. (2012). #5 Human Resource Management/Pengelolaan Sumber Daya Manusia di dalam
Proyek.
BINUS. (2019, June 11). Project Cost Management Processes.
https://sis.binus.ac.id/2019/06/11/project-cost-management-processes/
Chai, W. (n.d.). human resource management (HRM). Tech Target. Retrieved May 30, 2023,
from https://www.techtarget.com/searchhrsoftware/definition/human-resource-
management-
HRM#:~:text=Human%20resource%20management%20(HRM)%20is,as%20human%20res
ources%20(HR)
Desthian, R. (2022, December 20). Mengenal Fishbone Diagram: Fungsi dan Cara
Membuatnya Baca artikel detikbali, “Mengenal Fishbone Diagram: Fungsi dan Cara Membuatnya”
selengkapnya https://www.detik.com/bali/berita/d-6471592/mengenal-fishbone-diagram-fungsi-
dan-cara-membuatnya. Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/.
https://www.detik.com/bali/berita/d-6471592/mengenal-fishbone-diagram-fungsi-dan-
cara-membuatnya
Erlidawati. (2018). PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LUAR NEGERI
PENDAMPINGAN GURU INDONESIA DI SEKOLAH INDONESIA KUALA LUMPUR.
Farhansyah, J. (2022, April 30). Berikut Implementasi serta Pengertian SDM dan MSDM Di
Perusahaan. https://www.talenta.co/blog/berikut-implementasi-serta-pengertian-sdm-
dan-msdm-di-perusahaan/
Indeed. (2023). Project Stakeholder Management: Definition, How-To and Tips.
https://www.indeed.com/career-advice/career-development/project-stakeholder-
management