Anda di halaman 1dari 18

UTANG DAN PIUTANG PAJAK

Oleh: Dedi Kurniawan, S.Tr.Akun., M.Acc.


CAPAIAN PEMBELAJARAN KHUSUS
Mahasiswa mampu memahami pengakuan dan pencatatan transaksi
sesuai aturan perpajakan dan standar akuntansi keuangan
Mahasiswa mampu memahami akun-akun laba rugi dan neraca
sesuai aturan perpajakan dan standar akuntansi keuangan
Materi Pembelajaran
Akuntansi Pajak Penghasilan
1 Pasal 21

Akuntansi Pajak Penghasilan


2 Pasal 22

Akuntansi Pajak Penghasilan


3 Pasal 23, 24, dan 25

Akuntansi Pajak Penghasilan


4 Pasal 26 dan PPh Final

Akuntansi PPN dan PPnBM


5
Akuntansi PPh Pasal 21
Tn. A adalah pegawai tetap PT XYZ telah ber-NPWP memperoleh penghasilan setiap

bulan sebesar Rp7.000.000,00. Kewajiban setiap bulan yang harus dibayar Tn. A

adalah iuran pension sebesar Rp50.000,00. Berdasarkan data tersebut hitunglah PPh

Pasal 21 terutang setiap bulan yang harus dibayar, apabila Tn. A telah menikah dan

tidak mempunyai tangguhan serta bagaimana PT XYZ melakukan pencatatannya

melalui ayat jurnal. Penghitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah sebagai berikut:
Gaji Sebulan Rp7.000.000,00
Pengurangan
- Biaya Jabatan Rp350.000,00
- Iuran Pensiun Rp50.000,00
(Rp7.000.000,00)

Penghasilan neto sebulan Rp6.600.000,00

Penghasilan neto setahun Rp79.200.000,00

PTKP

- Wajib Pajak Rp54.000.000,00

- Status Kawin Rp4.500.000,00

(Rp58.500.000,00)

Penghasilan Kena Pajak Rp20.700.000,00


PPh Pasal 21 setahun 5% x Rp20.700.000,00 Rp1.035.000,00

PPh Pasal 21 sebulan 1/12 x Rp1.035.000,00 Rp86.250,00


Jurnal PPh Pasal 21
1. Pada saat pemotongan pajak atas pembayaran gaji setiap bulan
Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)
Biaya Gaji 7.000.000
Iuran Pensiun Terutang 50.000
PPh Pasal 21 Terutang 86.250
Kas dan Bank 6.863.750

2. Pada saat perusahaan menyetor ke kas Negara dan pembayaran iuran pension via bank

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Pasal 21 Terutang 86.250
Iuran Pensiun Terutang 50.000
Kas dan Bank 136.250
Akuntansi PPh Pasal 22
PT ABC adalah distributor tunggal semen Lima Roda menjual semen seharga Rp400.000.000,00 kepada
PT XYZ secara tunai. Tarif PPh Pasal 22 sebesar 0,25% dari Dasar Pengenaan Pajak (DPP) PPN.

Ayat jurnal yang disusun oleh PT ABC (pihak pemungut)

1. Saat terjadi transaksi

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Kas dan Bank 401.000.000
PPh Pasal 22 Terutang 1.000.000
Penjualan 400.000.000

2. Saat penyetoran PPh Pasal 22

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Pasal 22 Terutang 1.000.000
Kas dan Bank 1.000.000
Ayat jurnal yang disusun oleh PT XYZ (pihak dipungut)

1. Saat membeli barang

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembelian 400.000.000
PPh Pasal 22 1.000.000
Kas dan Bank 401.000.000

2. Saat penkreditan pajak

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Terutang 1.000.000
PPh Pasal 22 1.000.000
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 23
PT ABC membayar bunga pinjaman kepada PT XYZ sebesar Rp200.000.000,00 atas pembayaran tersebut dipotong
PPh 23 sebesar 15% dari jumlah bruto

Ayat jurnal yang dibuat oleh PT ABC (pemberi hasil)

1. Saat pembayaran bunga

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Biaya Bunga 200.000.000
PPh Pasal 23 Terutang 30.000.000
Kas dan Bank 170.000.000

2. Saat menyetor ke kas Negara melalui bank persepsi

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Pasal 23 Terutang 30.000.000
Kas dan Bank 30.000.000
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 23
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT XYZ (penerima hasil)

1. Saat menerima bunga

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Kas dan Bank 170.000.000
PPh Pasal 23 30.000.000
Penghasilan Bunga 200.000.000

2. Saat pengkreditan

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Terutang 30.000.000
PPh Pasal 23 30.000.000
Akuntansi PPh Pasal 24 & 25
PPh Pasal 24 saat pengkreditan

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Terutang 500.000.000
PPh Pasal 24 500.000.000

PPh Pasal 25 saat pembayaran setiap bulan

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Pasal 25 4.000.000
Kas dan Bank 4.000.000

PPh Pasal 25 saat diperhitungkan dengan PPh Terutang

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Terutang 48.000.000.000
PPh Pasal 25 48.000.000.000
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 26
PT ABC membayar premi asuransi kepada AB Corporation Ltd. Sebesar Rp30.000.000,00 dengan perkiraan penghasilan
neto sesuai Keputusan Menteri Keuangan sebesar 50%. Penghitungan PPh Pasal 26 yang dipotong oleh PT ABC (20% x
50% x Rp30.000.000) = Rp3.000.000,00.
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT ABC (pemberi hasil)

1. Saat pemotongan PPh Pasal 26

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Premi Asuransi 30.000.000
PPh Pasal 26 Terutang 3.000.000
Kas dan Bank 27.000.000

2. Saat penyetoran PPh Pasal 26

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


PPh Pasal 26 Terutang 3.000.000
Kas dan Bank 3.000.000
Akuntansi Pajak Penghasilan Pasal 4 Ayat 2

PT Bank ABC membayar bunga bank sebesar Rp10.000.000,00 kepada PT XYZ atas deposito.
Ayat jurnal yang dibuat oleh PT Bank ABC

1. Saat pengakuan beban bunga

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Beban Bunga 10.000.000
Utang Bunga 8.000.000
PPh Final 2.000.000

2. Saat penyetoran PPh Pasal 26

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Utang Bunga 8.000.000
PPh Final 2.000.000
Kas dan Bank 10.000.000
Akuntansi PPN dan PPnBM
1. Transaksi Pembelian dan Penjualan secara Tunai
Transaksi perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
Data Pembelian BKP yang diterima langsung Faktur Pajaknya:

Harga BKP Rp100.000.000,00

Rabat 10% Rp10.000.000,00

Rp90.000.000,00

Potongan Tunai 3% Rp2.700.000,00

Harga Setelah Potongan Rp87.300.000,00

Pajak Pertambahan Nilai 10% Rp8.730.000,00

Jumlah Pembayaran Tunai Rp96.030.000,00

Potongan tunai yang dicantumkan dalam Faktur Pajak dapat mengurangi dasar pengenaan PPN ayat jurnal yang disusun atas
transaksi di atas.
1. Pihak Pembeli

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Pembelian 87.300.000
Pajak Masukan 8.730.000
Kas dan Bank 96.030.000

2. Pihak Penjual

Tgl Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)


Kas dan Bank 96.030.000
Penjualan 87.300.000
Pajak Keluaran 8.730.000
Thank you
Daftar Pustaka: Waluyo. 2020. Akuntansi Pajak. Edisi ke-7.Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai