Nama : Diva Aulia Amanda
NIM : 2001174
Kelas : TP-5B-2020
Konsep Definisi Ahli
Kinerja Menurut (Mangkunegara 2013:67),
Pengertian kinerja (prestasi kerja)
merupakan hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya
Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) dinyatakan bahwa
kinerja berarti: 1) sesuatu yang
dicapai. 2) prestasi yang
diperlihatkan. 3) kemampuan kerja.
Masalah Kinerja Menurut Sugiyono (2009:52)
masalah diartikan sebagai
penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-
benar terjadi, antara teori dengan
praktek, antara aturan dengan
pelaksanaan, antara rencana dengan
pelaksana. sedangkan kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai
seseorang sesuai tanggung jawab.
Kompetensi Boyatzis dalam Priansa (2014),
mendefenisikan bahwa Kompetensi
adalah kapasitas yang ada pada
seseorang yang bisa membuat
seseorang tersebut mampu
memenuhi apa yang diisyaratkan
oleh pekerjaan dalam suatu
organisasi sehingga organisasi
tersebut mampu mencapai apa yang
diharapkan.
Kompetensi menurut Kamus Besar
Bahas Indonesia (KBBI)
Penjelasan
Kinerja merupakan
pencapaian hasil atas
kemampuan seseorang
dalam melakukan
pekerjaan. Kinerja
berorientasi pada bagaimana
seseorang berprestasi dalam
pekerjaannya.
Masalah kinerja dapat juga
diartikan sebagai suatu
tantangan dan hambatan
yang terjadi dan dapat
mempengaruhi kinerja
seseorang
Kompetensi adalah
kemampuan yang ada dan
dimiliki oleh seseorang
yang kemudian
dikembangkan dan
difungsikan di dalam suatu
organisasi dan pekerjaan.
Dalam teknologi kinerja,
kompetensi sangat penting,
karena dalam melakukan
pekerjaan seseorang harus
memiliki kompetensi yang
dilandasi oleh pengetahuan,
 yaitu: kewenangan (kekuasaan)
untuk menentukan (memutuskan
sesuatu)
Produktivitas Menurut Anoraga (2009),
Produktivitas adalah menghasilkan
lebih banyak, berkualitas lebih baik,
dengan usaha yang sama.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) : kemampuan
menghasilkan sesuatu, daya
produksi, dan keproduktifan.
Kualifikasi Kinerja Kualifikasi Kinerja menurut
Budiyono (2018) adalah
dokumentasi verifikasi fasilitas,
sistem dan peralatan, yang telah
terpasang dan difungsikan.
Peningkatan Kinerja Menurut Menurut Armstrong dan
Baron, Peningkatan kinerja adalah
suatu proses atau cara untuk
meningkatkan kemampuan kerja,
penampilan kerja atau prestasi kerja
keterampian, dan
sikap/etika kerja.
Produktivitas merupakan
kemampuan seseorang
dalam menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang
memiliki mutu dan kualitas
yang baik. Produktivitas
terkadang dikaitkan dengan
kinerja, namun sebenarnya
antara produktivitas dan
kinerja adalah dua hal yang
memiliki fokus yang
berbeda. Produktivitas
berlangsung secara terus
menerus dan berkaitan
dengan beberapa aspek.
Sementara kinerja hanya
berfokus pada satu aspek.
Dalam teknologi kinerja,
kualifikasi kinerja ini
dimaksudkan pada proses
peniliaian. Dengan kata
lain, dalam pekerjaan
pastinya membutuhkan
sumber daya manusia dan
berbagai aspek lainnya yang
memenuhi standar yang
telah ditetapkan. Oleh
karena itu, kualifikasi ini
berperan sebagai yang
memfilter berbagai aspek
agar memenuhi standar
kebutuhan. Misalnya, dalam
sebuah perusahaan hanya
menerima seseorang yang
kompeten dalam bidang
yang relevan dengan
perusahaan tersebut.
Peningkatan kinerja
merupakan suatu tindakan
yang bermaksud untuk
meningkatkan kualitas
kinerja melalui berbagai
 seseorang yang dapat dilakukan
dengan berbagai cara atau strategi
tertentu yang digunakan oleh
perusahaan.
Kompetensi Kinerja Kompetensi adalah kemampuan
individu untuk melaksanakan suatu
pekerjaan dengan benar sementara
kinerja adalah hasil atau prestasi
kerja
Produktivitas Kinerja Menurut Tohardi dalam Sutrisno
(2017:100), Produktivitas kinerja
adalah sikap mental yang selalu
mencari perbaikan terhadap apa
yang telah ada. Suatu keyakinan
bahwa seseorang dapat melakukan
pekerjaan lebih baik hari ini daripada sesuatu yang lebih baik
hari kemarin dan hari esok lebih baik dalam pekerjaannya. Seperti
daripada hari ini.
Intervensi Menurut Parry & Grant, intervensi
merupakan turut campurnya sebuah
negara secara diktator terhadap
negara lain yang tujuannya adalah
untuk menjaga atau pun mengubah
kondisi aktual tertentu.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) menjelaskan
bahwa intervensi adalah campur
tangan dalam perselisihan antara dua
pihak (orang, golongan, negara, dan
sebagainya)
cara sesuai dengan landasan
kinerja. Misalnya, karyawan
yang diikutsertakan pada
pelatihan kerja. Contoh lain
adalah seorang karyawan
yang diberikan ketentuan
harus mencapai target, dan
setelah mencapai target
tersebut maka karyawan
akan diberi reward.
Kompetensi kinerja
merupakan sebuah
kemampuan yang dimiliki
oleh individu dalam
melakukan pekerjaan
sehingga menghasilkan
prestasi kerja
Produktivitas kinerja
merupakan salah satu hal
yang perlu dilakukan.
Produktivitas kinerja
berkaitan dengan seseorang
yang selalu menghasilkan
kemampuan yang baik,
pengetahuan yang
bertambah, hingga etika
kerja yang baik sehingga
menghasilkan kinerja yang
lebih baik lagi.
Intervensi merupakan
tindakan yang secara
sengaja dan direncanakan
untuk kepentingan
kebutuhan dalam
organisasi/pekerjaan.
Intervensi akan
menghasilkan perubahan
perubahan yang spesifik dan
dapat meningkatkan kinerja.
Identifikasi Kebutuhan Menurut Roger Kaufman,
Identifikasi kebutuhan adalah sebuah
proses yang dipakai untuk
mengidentifikasi kesenjangan antara
keadaan saat kini dengan keadaan
yang diinginkan. Lalu hasil dari
kesenjangan itu diurutkan
berdasarkan prioritas sehingga
didapatkan kesenjangan yang paling
penting untuk diselesaikan terlebih
dahulu.
Pengelolaan/Manajemen Griffin (1990: 6) mendefinisikan
manajemen sebagai suatu proses
perencanaan dan pengambilan
keputusan, pengorganisasian,
memimpin dan pengendalian
organisasi manusia, keuangan, fisik
dan informasi sumber daya untuk
mencapai tujuan organisasi secara
efisiensi dan efektif.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) manajemen adalah
proses, cara, perbuatan
mengelola; proses melakukan
kegiatan tertentu dengan
menggerakkan tenaga orang
lain;proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan
tujuan organisasi; proses yang
memberikan pengawasan pada
semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijaksanaan dan
pencapaian tujuan
Pengelolaan Personalia Flippo dalam Hasibuan (2017:11)
mengemukakan bahwa manajemen
personalia adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan
pengendalian dari pengadaan,
pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan
pemberhentian karyawan, dengan
Identifikasi kebutuhan
adalah proses penyusunan
SOP (Standar Operasional
Prosedur) yang dilakukan
untuk mengidentifikasi
tingkat kebutuhan yang
akan disusun. Bagi
organisasi yang sudah
memiliki SOP, maka
tahapan ini merupakan
tahapan untuk melihat
perubahan-perubahan yang
dihasilkan.
Pengelolaan/manajemen
adalah proses mengatur
berbagai aspek yang
diberlakukan dalam
menjalankan sebuah misi
pada pekerjaan agar lebih
terstruktur dan dapat
mencapai tujuan tertentu.
Pengelolaan personalia
lebih menekankan kepada
Sumber Daya Manusia
(SDM) yang dilakukan
dengan tujuan untuk
meningkatkan pada kualitas
yang lebih baik. Misalnya,
pemberhentian karyawan
 maksud terwujudnya tujuan
perusahaan, individu, karyawan, dan
masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), manajemen yang
menyangkut pengerahan dan seleksi
karyawan, uraian tugas, pendidikan,
pelatihan, dan pengembangannya,
hubungan majikan dengan
karyawannya, dan sebagainya
Pengelolaan Organisasi Menurut George R.
Terry, manajemen organisasi adalah
aktivitas perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing),
penggerakan (Actuating), dan
pengawasan (Controlling), dimana
semua aktivitas tersebut bertujuan
untuk mencapai target organisasi.
yang tidak kompeten pada
sebuah perusahaan,
menyeleksi calon karyawan
yang memenuhi standar
kualifikasi sebuah
perusahaan.
Pengelolaan organisasi
merupakan serangkaian
tindakan yang dilakukan
untuk mengelola sebuah
organisasi agar dapat
mencapai tujuan organisasi
tersebut.