Anda di halaman 1dari 7

Agresi Militer

Belanda I
Oleh Kelompok
Nabila Chantika
Siti Fadhillah
Agresi Militer Belanda I
Agresi Militer Belanda 1 merupakan
kejadian penting dalam sejarah Indonesia.
Peristiwa tersebut terjadi setelah Belanda
melanggar Perjanjian Linggarjati. Adanya
agresi militer ini menimbulkan protes dari
dunia internasional
Pelaksanaan Agresi
Militer Belanda I
“Agresi Militer Belanda I dan II (Periode
1947 – 1949) dalam Sudut Pandang
Hukum Internasional”, disebutkan bahwa
Belanda menyebut Agresi Militer Belanda
1 terjadi pada tanggal 21 Juli 1947
hingga 5 Agustus 1947. Operasi militer
terjadi terjadi di Pulau Jawa dan Sumatra.
.
Tujuan Agresi
Militer Belanda I
Tiga tujuan Agresi Militer Belanda I, yaitu tujuan politik, ekonomi, dan militer
yakni :
• Tujuan politik : menghilangkan negara Indonesia secara de facto dengan
cara mengepung ibu kota Indonesia dan menghapus nusantara dari peta.

.
• Tujuan ekonomi: merebut daerah yang menghasilkan bahan pangan,
produk eksport, dan pertambangan.
• Tujuan militer : menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Reaksi Dunia Terhadap Agresi Militer I
Agresi Militer Belanda 1 menulai banyak kecaman dari dunia internasional termasuk Inggris dan
Amerika Serikat. Kedua negara tersebut merasa kecewa dengan serangan yang dilakukan
Belanda. Sebagian besar negara mengkhawatirkan terjadi pergolakan berkepanjangan yang
mengakibatkan kekacauan politik, militer, dan ekonomi. Banyak negara yang memanfaatkan
situasi tersebut untuk memperbesar pengaruh di Indonesia. Di lain hal, Belanda membela
tindakan mereka dengan mengirim surat kepada Sekretaris Jenderal PBB, dengan isi surat
antara lain: Belanda menuduh Indonesia tidak sanggup melaksanakan Perjanjian Linggarjati.
Gencatan senjata terjadi pada 14 Oktober 1946 selalu dilanggar oleh tentara Indonesia dan
pemerintah Indonesia tidak menyangkal pelanggaran yang terjadi. Di garis demarkasi selalu ada
penyerbuan terhadap Belanda dan penyerbuan ke Indonesia Timur serta Kalimantan Barat.
Banyak terjadi pemusnahan alat berharga. Blokade ekomoni terus dilakukan sehingga membuat
kelaparan. Banyak tawanan di daerah Indonesia yang belum dilepaskan oleh pihak RI.
Propaganda perang dibesar-besarkan oleh radio Indonesia dari Yogyakarta.
Reaksi Dunia Terhadap Agresi Militer I
Dari isi surat tersebut Belanda mengklaim bahwa pihak RI melakukan tindakan
kejahatan dan perlu dihukum. Sehingga Belanda merasa perlu melakukan Aksi
Polisionil demi ketertiban umum. Belanda merasa Indonesi tidak sanggup
mempertahankan keamanan dan enggan bekerja sama dengan Belanda. Namun
dunia internasional tidak bisa menerima argumentasi yang disampaikan Belanda.
Dengan demikian, dunia internasional juga tidak bisa menerima kenyataan bahwa
Belanda telah mengerahkan kekuatan militer secara besar-besaran untuk agresi
militer di Indonesia. Tanggal 31 Juli 1947, Indonesia juga menulis surat kepada
Dewan Keamanan PBB yang berisi permintaan agar Dewan Keamanan bertindak
untuk mengatasi sengketa Indonesia-Belanda. Berkat inisiatif India dan Australia,
persoalan agresi tersebut berhasil dibawa ke Dewan Keamanan PBB.
Akhir dari Agresi Militer I
Setelah melalui perdebatan yang sengit, akhirnya Dewan
Keamanan PBB mencela agresi militer tersebut dan
berpendapat bahwa pertikaian tersebut harus segera
dihentikan. Belanda kemudian menyadari bahwa pihaknya
harus menaati PBB agar tidak terkena sanksi. Maka pada
tanggal 5 Agustus 1947, Agresi Militer Belanda 1 dihentikan
dan penyelesaian masalah dilanjutkan melalui meja
perundingan.

Anda mungkin juga menyukai