Anda di halaman 1dari 6

Acara 4

Kalkulus

a. Tujuan
Praktikan (mahasiswa) memahami kalkulus dan pemanfaatannya untuk pengelolaan
hutan

b. Alat dan Bahan


Alat : Microsoft Excell, alat tulis
Bahan : Data hasil pengukuran Acara 1 , hasil analisis Acara 2 dan Acara 3,
beberapa model pertumbuhan

c. Prosedur
Latihan 4.1. relasi dan fungsi

Berdasarkan data yang dikumpulkan pada Acara 1 dan karakter himpunan yang
teridentifikasi atau terdefinisikan melalui Acara 2 dab Acara 3, selesaikanlah dan
diskusikan permasalahan-permasalahan berikut.

a. Dari himpunan-himpunan yang telah didefinisikan, jawablah pertanyaan-


pertanyaan berikut :

i. Apakah setiap pohon memiliki jenis tertentu ? Gambarkanlah relasi antara


keduanya dengan menentukan himpunan pohon-pohon dalam sampel,
himpunan jenis dan aturan yang menghubungkan diantara keduanya.
Deskripsikan dalam bentuk representasi visual.
ii. Bagaimanakah tipe relasinya apakah bijektif, surjektif atau tipe lainnya?
iii. Apakah setiap pohon memiliki kelas diameter tertentu ? Gambarkanlah relasi
keduanya dan bagaimanakah tipe relasinya.
iv. Berapakah jumlah relasi yang mungkin bisa dibangun dari seluruh himpunan-
himpunan yang telah Anda definisikan ?

b. Dengan cara yang sama tentukan relasi-relasi lain (minimum 3 relasi) yang bisa
dibangun dari himpunan yang terdefinisi ? Yang manakah di antara ketiga relasi
tersebut dapat disebut sebagai fungsi ? Mengapa demikian ?.

Kasus 4.1.1

Dimisalkan, terdapat sebuah penelitian mengenai pendugaan volume pohon-pohon di


dalam Arboretum yang menghasilkan kesimpulan bahwa volume pohon dapat diduga
dari diameternya (DBH) dengan persamaan

Log V = - 3.34 + 2.16 log d

Berdasarkan pemisalan ini jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. Apakah terdapat relasi antara DBH dan V ? Deskripsikan relasi tersebut dengan
diagram relasi dan formula Leibniz (f(x) = …).
24
b. Buatlah graffik fungsi tersebut dengan menggunakan MS Excel.

Petunjuk :
Hal-hal yang harus diperhatikan untuk membuat grafik fungsi DBH terhadap
Volume :
1) Isilah kolom DBH dengan DBH secara berurutan dengan interval yang
ditentukan secara sembarang
2) Masukan formula 10^(-3.34)*A2^2.6 pada sel B2 dan kopikan ke sel B3
s.d. B21
3) Blok sel A1 sampai dengan B21
4) Buatlah grafik dengan memilih menu Insert dan pilihlah scatter

5) Hasilnya adalah grafik seperti disajikan gambar sebelumnya

c. Apakah relasi tersebut berupa fungsi? Jika relasi ini berupa fungsi, apakah fungsi
tersebut memiliki invers? Jika ya, tentukan fungsi invers tersebut .

25
Kasus 4.1.2.

Anggaplah pohon-pohon dalam sampel Anda akan ditebang dan diganti dengan jenis
lain. Pada saat akan ditebang terdapat pedagang kayu yang akan menwar tebangan
dengan harga yang bervariasi menurut ukuran DBH-nya dan mengikuti persamaan :
P = -199160 + 41064.43 DBH

Dimana, P adalah harga kayu per M3 dari sebuah pohon yang berdiameter DBH.

Berdasarkan informasi ini jawablah pertanyaan atau selesaikan permasalahan


berikut.

a. Representasikan dengan gambar, relasi atau fungsi yang diperlukan untuk


menjawab pertanyaan berapakah pendapatan yang didapat dari tebangan sebuah
pohon dengan DBH tertentu.
b. Apakah konstruksi relasi atau fungsi-fungsi ini membentuk sebuah fungsi
komposisi ? Jika demikian, bagaimanakah formula fungsi komposisi ini ?
c. Jika pengelola arboretum ingin mendapatkan informasi mengenai total
pendapatan yang dapat diperoleh dari tebangan dari kawasan sampel terpilih,
gunakan fungsi-fungsi tersebut untuk mendapatkan jawaban pertanyaan ini !
d. Apabila harga kayu mengikuti tarif berikut :

Kelas
Diameter(cm) Harga per M3(Rp)
<= 5 0
>5 – 10 100,000
>10 -20 300,000
`>20 – 30 800,000
>30 1,500,000

Tentukan relasi atau fungsi untuk menjawab pertanyaan yang sama dengan point
a dan point c. Buatlah grafik yang merepresentasikan fungsi pendapatan dari
tebangan pohon dengan DBH tertentu. Gunakan MS Excell untuk mempermudah
perhitungan dan pembuatan grafik.

Latihan 4.2. Turunan / Derivasi

Dalam konteks pengelolaan hutan konsep turunan diperlukan untuk analisis yang terkait
dengan pertumbuhan atau dinamika sumber daya hutan.

Kasus 4.2.1

Gunakanlah prinsip turunan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan


dengan Kasus 4.1.1. dan Kasus 4.1.2

1) Berdasarkan fungsi penduga volume pada Kasus 4.1.1. Bagaimanakah pola


pertambahan volume yang disebabkan oleh pertambahan diameternya ? Pada
kondisi yang bagaimanakah diperoleh pertambahan volume tertinggi ?

2) Berdasarkan fungsi penduga pendapatan hasil tebangan menurut DBH-nya, yang


diperoleh dari Kasus 4.1.2. pertanyaan c, Bagaimanakah pola pertambahan
pendapatan yang disebabkan oleh pertambahan diameternya ? Pada kondisi
yang bagaimanakah diperoleh pertambahan pendapatan tertinggi ?

26
3) Berdasarkan fungsi penduga pendapatan hasil tebangan menurut DBH-nya, yang
diperoleh dari Kasus 4.1.2. pertanyaan d, Bagaimanakah pola pertambahan
pendapatan yang disebabkan oleh pertambahan diameternya ? Pada kondisi
yang bagaimanakah diperoleh pertambahan pendapatan tertinggi ?

Kasus 4.2.2

Kasus berikut terkait dengan pertumbuhan tegakan hutan tanaman (tegakan seumur).
Ulfar (2017) menyatakan bahwa untuk Tegakan JPP di KPH Ciamis volume tegakan
dapat diprediksi berdasarkan persamaan berikut

Dimana, V adalah volume perhektar, A adalah umur tegakan, N adalah jumlah pohon per
hektar, dan ITT adalah Indeks Tempat Tumbuh dengan nilai 1 untuk ITT rendah, 2 ITT
sedang dan 3 ITT tinggi. Sementara itu, N per hektar diduga dengan persamaan berikut :

N = 896 – 16A

Berdasarkan fungsi-fungsi ini jawablah pertanyaan berikut.

1) Bagaimanakah pola pertambahan volume yang disebabkan oleh pertambahan


umurnya? Pada umur berapakah diperoleh pertambahan volume tertinggi ?

2) Bagaimanakah pola pengaruh .ITT terhadap pertumbuhan volume ?

Latihan 4.3. Integral

Dalam konteks pengelolaan hutan konsep integral diperlukan terkait perhitungan


akumulasi sumberdaya.

Kasus 4.3.

Salah satu informasi penting yang diperlukan dalam pengelolaan hutan adalah sebaran
diameter yang merupakan bentuk khusus dari sebaran frewensi yang merupakan fungsi
antara DBH dengan jumlah pohon per ha. Pada dasarnya terdapat 2 tipe sebaran
diameter yaitu sebaran diameter tegakan seumur dan sebaran diameter tegakan tak
seumur seperti yang disajikan oleh gambar berikut.

27
500
450
400

Jumlah Pohon per hektar


350 Tegakan Seumur
300 Tak Seumur
250
200
150
100
50
0
-50 0 10 20 30 40 50 60
Diameter

Tegakan arboretum pada dasarnya tergolong tegakan tak seumur yang dapat
direpresentasikan oleh fungsi
N = k.e -aD

Dimana N adalah jumlah pohon per hektar, D adalah DBH, k dan a masing-masing
adalah konstanta dan koefisien yang merepresentasikan keunikan sebaran diameter,
dan e adalah bilangan natural. Untuk mendapatkan gambaran sebaran diameter
pada suatu kawasan diperlukan penentuan nilai k dan a.

Untuk mendapatkan kedua nilai ini, ikutilah langkah-langkah berikut


1) Organisasi data hasil pengukuran, dalam MS Excel, sehingga menjadi
sebaran diameter seperti dicontohkan oleh tabel berikut :

Kelas
Diameter Nilai Tengah N Per ha
<10 5 600
10 - <15 12.5 180
15 - <20 17.5 60
20 - < 25 22.5 15
25 - <30 27.5 4
30 - < 35 32.5 2
35 - <40 37.5 1
40 - <45 42.5 0
45 - < 50 47.5 0
>50 52.5 0

2) Transformasi persamaan di atas ke dalam persamaan linear dengan


logaritmanya sehingga akan diperoleh
Ln N = ln k – a D

3) Gunakan formulasi hasil transformasi sehingga diperoleh hasil perhitungan


sebagai berikut

28
Petunjuk :
1) Masukan formula LN(B2) pada sel D2 dan kopikan ke sel D3 s.d. D11
2) Masukan formula IF(C2=0,0,LN(C2)) pada sel E2 dan kopikan ke sel E3
s.d. E11. Mengapakah harus menggunakan fungsi IF ?

4) Buatlah grafik scatter yang merepresentasikan fungsi Ln N terhadap Ln DBH


dan sertakan pula trend line dan persamaan matematisnya seperti yang
disajikan gambar berikut.

Dalam konteks kasus ini maka persamaan garis ini dapat ditulis
Ln N = 6.3979 -0.1462

5) Tentukan invers dari fungsi LnN = f(LnDBH) tersebut sehingga diperoleh N =


g(DBH).
N = e (6.3979 -0.1462 DBH)
N = 543.43 e -0.1462 DBH
Berdasarkan fungsi ini jawablah pertanyaan berikut :
1) Berapakah jumlah pohon yang memiliki diameter kurang dari 10 cm dan lebih dari 25 cm ?
2) Berdasarkan fungsi penduga volume dalam Kasus 4.1.1, hitunglah jumlah volume pohon
yang berdiameter lebih dari 25 cm

Petunjuk :
Tentukan fungsi integral dari N = f(DBH), kemudian komposisikan dengan
fungsi penduga volumenya

29

Anda mungkin juga menyukai