Anda di halaman 1dari 137

PEMAHAMAN MATERI PECAHAN SEDERHANA DALAM

PELAJARAN TEMATIK MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN PADA

PESERTA DIDIK KELAS III C DI MADRASAH IBTIDAIYYAH

AL-HUDA PLOSO NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Oleh :

LULUK MUJAYANAH
NIM: 2019114260271
NIMKO: 2019.4.114.0126.1.000236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO (IAI PD)
NGANJUK
TAHUN 2023
PEMAHAMAN MATERI PECAHAN SEDERHANA DALAM

PELAJARAN TEMATIK MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN PADA

PESERTA DIDIK KELAS III C DI MADRASAH IBTIDAIYYAH

AL-HUDA PLOSO NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Oleh :

LULUK MUJAYANAH
NIM: 2019114260271
NIMKO: 2019.4.114.0126.1.000236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO (IAI PD)
NGANJUK
TAHUN 2023
i
ii
PEMAHAMAN MATERI PECAHAN SEDERHANA DALAM

PELAJARAN TEMATIK MELALUI MEDIA KARTU PECAHAN PADA

PESERTA DIDIK KELAS III C DI MADRASAH IBTIDAIYYAH

AL-HUDA PLOSO NGANJUK TAHUN PELAJARAN 2022/2023

SKRIPSI

Diajukan Kepada
Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro Nganjuk
untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan Islam

Oleh :

LULUK MUJAYANAH
NIM: 2019114260271
NIMKO: 2019.4.114.0126.1.000236

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


(PGMI)
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO (IAI PD)
NGANJUK
TAHUN 2023

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah skripsi yang disusun oleh: Luluk Mujayanah, Nomor Pokok:

219114260271, NIMKO: 2019.4.114.0126.1.000236 dengan judul “Pemahaman

Materi Pecahan Sederhana dalam Pelajaran Tematik melalui Media Kartu Pecahan

pada Peserta Didik Kelas III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda Ploso Nganjuk

Tahun Pelajaran 2022/2023”, telah diadakan bimbingan, pemeriksaan, maupun

perbaikan seperlunya dan dipandang telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam

munaqosah/sidah skripsi.

Nganjuk, 7 Juni 2023

Pembimbing I

Dr. H. RIDUWAN, M.Pd.I

NIDN: 07.0114.007

Pembimbing II

IMAM BUKORI, M.Pd.

NIDN: 013.0114.057
iv
LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang disusun oleh: Luluk Mujayanah, Nomor Pokok: 219114260271,


NIMKO: 2019.4.114.0126.1.000236 dengan judul “Pemahaman Materi
Pecahan Sederhana dalam Pelajaran Tematik melalui Media Kartu Pecahan
pada Peserta Didik Kelas III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda Ploso
Nganjuk Tahun Pelajaran 2022/2023”, telah dipertahankan didepan dewan
penguji skripsi Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk dan
diterima untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Islam pada tanggal 25 Juni 2023.

DEWAN PENGUJI

1. Ketua Sidang : MOEH. NOEROEL NGIBAD, M.Pd ___________

2. Penguji I : Dr. SUHARTONO, M.Pd ___________

3. Penguji II : MUHAMMAD RIZAL RIFA’I, M.Pd.I ___________

4. Sekretaris : SISKA NUR WAHIDA, M.Pd ___________

Mengesahkan

Dekan Fakultas Wakil Rektor I


Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Bidang Akademik

Dr. H. SOIM, M.Pd.I Dr. Hj. YUNIS HIDAYATI, M.A


NIDN. 2107057803 NIDN. 070114018

v
MOTTO

‫ِب ِس ِه‬ ‫ِب ٍم‬ ‫ِإ‬


‫َّن اَهلل اَل ُيَغِّيُر َم ا َق ْو َح ىَّت ُيَغِّيُر ْو ا َم ا َأْنُف ْم‬

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sehingga

mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”

(Q.S.Ar-Ra’d:11)1

PERSEMBAHAN
1
PT. Suara Agung, Al-Qur’an QS Ar-Ra’d/13:11.
vi
Skripsi ini aku persembahkan untuk suamiku yang mana telah mensuport,

mendukung dan membiayai kuliahku selama ini.

Bapak dan Ibukku(almarhumah) yang mana telah membesarkan aku, yang

selalu mendoakan aku hingga aku bisa menyelesaikan studi S1.

Untuk bapak ibu mertua ku yang selalu mensuport ku .

Untuk seluruh sahabat-sahabat seperjuangan ku yang telah memberikan

motivasi, menyemangati dan mendukungku hingga tugas akhir ini bisa

terselesaikan.

Untuk teman-teman sekelas PGMI A Angkatan 2023 yang mana kita

masuk bersama-sama maka kita akan lulus bersama-sama juga.

Almamater ku IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk

Dan terima kasih untuk semua orang yang telah mendukungku, medoakan

ku, memotivasiku sehinggaaku bisa lulus tepat waktu dan semoga ilmu

yang aku dapatkan bisa bermanfaat dunia dan akhirat.

KATA PENGANTAR

vii
Bismillahirrahmaanirrahiim

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Dengan berkah,

rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Shalawat dan salam semoga senantiasa Allah limpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW. Yang telah membimbing umat manusia menuju kebenaran dan

kejujuran supaya eksistensi kemanusiaannya senantiasa terpelihara.

Untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan berbagai

bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu penulis berkewajiban

menyampaikan rasa terima kasih sedalam-dalamnya,terutamakepada:

1. Bapak Dr. H. Mohammad Ali Yusron, MA, selaku Rektor Institut Agama

Islam (IAI) Pangeran Diponegoro Nganjuk yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengumpulkan data sebagai bahan penulisan skripsi

2. Bapak Dr. H. Soim, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan (FTIK), dan Bapak Dr. Imam Khowim, M.Pd.I, selaku Kepala

Lembaga Penelitian Institut Agama Islam (IAI) Pangeran Diponegoro

Nganjuk

3. Bapak Dr. H. Riduwan, M.Pd.I selaku dosen pembimbing I dan Bapak,

Imam Bukori, M.Pd. selaku pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga dapat terselesaikannya

penulisan skripsi ini.

4. Ibu Siti Choirotunnisak S.Pd.I., M.Pd, selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah

Al-Huda Ploso Nganjuk beserta Bapak/Ibu Guru dan Staf yang telah

memberi izin dan layanan kepada penulis guna penelitian disana.

viii
5. Suami saya Ngaffuddin dan bapak saya Sarip serta keluargaku yang telah

banyak memberi semangat serta dukungan moral dan materil hingga

selesainya studi dan skripsi ini.

6. Sahabat-sahabatku dan semua pihak yang telah membantu terselesainya

skripsi ini.

Walaupun penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan kekuatan

yangada,namun penulis sadar bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kekurangan.

Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para

pembaca.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis tawakkal dan senantiasa berdoa

semoga skripsi inib ermanfaat bagi diri penulis dan para pembaca. Aamiin.

Dzulqo’dah 1944 H.
Nganjuk,
Juni 2023 M.

Penulis,

Luluk Mujayanah

ix
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN LOGO..................................................................................... ii

HALAMAN PENGAJUAN......................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v

HALAMAN MOTTO.................................................................................. vi

HALAMAN PESEMBAHAN.................................................................... vii

KATA PENGANTAR.................................................................................viii

DAFTAR ISI................................................................................................ x

DAFTAR TABEL........................................................................................xiv

DAFTAR BAGAN...................................................................................... xv

DAFTAR DIAGRAM..................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xvii

ABSTRAK...................................................................................................xviii

BAB I : PENDAHULUAM

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Rumusan Masalah................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian.................................................................... 4

D. Hipotesis Tindakan................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian.................................................................. 5

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik............................................................... 7

x
1. Pengertian Pembelajaran Tematik....................................... 7

2. Landasan Pembelajaran Tematik........................................ 8

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik................................... 10

4. Tujuan Pembelajaran Tematik............................................ 11

5. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik............................... 12

B. Pecahan .................................................................................... 12

1. Pengertian Pecahan............................................................. 12

2. Membandingkan Dua Pecahan............................................ 13

C. Media ........................................................................................ 15

1. Pengertian Media................................................................ 15

2. Macam-Macam Media Pembelajaran................................. 16

D. Media Kartu Pecahan ............................................................... 17

1. Pengertian Media Kartu Pecahan........................................ 17

2. Permainan Kartu Pecahan................................................... 19

E. Karakteristik Siswa Kelas III SD.............................................. 21

F. Penelitian Terdahulu................................................................. 23

BAB III : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 25

B. Subjek Dan Lokasi Penelitian .................................................. 25

1. Subjek.................................................................................. 25

2. Lokasi Penelitian ................................................................ 26

C. Rancangan Penelitian................................................................ 27

D. Tahap Penelitian........................................................................ 30

xi
E. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data........................................ 33

1. Teknik Pengumpulan Data.................................................. 33

2. Alat Pengumpulan Data...................................................... 37

F. Instrument Penelitian ............................................................... 38

1. Soal Tertulis ....................................................................... 38

2. Lembar Observasi............................................................... 38

G. Analisis Data............................................................................. 40

1. Analisi Data Tertulis .......................................................... 40

2. Analisis Data Observasi ..................................................... 41

H. Indikator Keberhasilan.............................................................. 42

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................... 43

1. Hasil Temuan Awal ............................................................ 43

2. Hasil Pelaksanaan PTK ....................................................... 46

B. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 72

1. Data Aktivitas Guru ............................................................ 73

2. Data Aktivitas Siswa ........................................................... 75

3. Data Hasil Belajar Siswa ..................................................... 77

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 80

B. Saran.......................................................................................... 80

DAFTAR KEPUSTAKAAN

xii
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Kisi-Kisi Soal Tes Tertulis.........................................................38

Table 3.2 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru..............................................39

Tabel 3.3 : Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa............................................39

Tabel 3.4 : Kriteria Keberhasilan Aktivitas Guru Dan Siswa .....................42

Tabel 4.1 : Hasil Belajar Siswa Pada Temuan Awal ..................................44

Table 4.2 : Data Aktivitas Guru Pada Siklus I..............................................47

Tabel 4.3 : Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I............................................51

Tabel 4.4 : Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I......................................55

Table 4.5 : Data Sebaran Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I........................56

Table 4.6 : Data Aktivitas Guru Pada Siklus II............................................61

Tabel 4.7 : Data Aktivitas Siswa Pada Siklus II...........................................65

Tabel 4.8 : Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II.....................................68

Table 4.9 : Data Sebaran Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II.......................69

Table 4.10 : Data Aktivitas Guru Pada Siklus I Dan Siklus II.....................73

Tabel 4.11 : Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dab Siklus II....................75

Tabel 4.8 : Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II................77

xiv
DAFTAR BAGAN/GAMBAR

Gambar 3.1 : Alur Penelitian Tindakan Kelas..............................................28

xv
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1 Perkembangan Aktivitas Guru Pada Siklus I Dan Siklus II....74

Diagram 4.2 Perkembangan Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II...76

Diagram 4.3 Presentase Ketuntasan Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II......79

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

1. Pedoman Observasi

2. Pedoman Interview

3. Pedoman Dokumentasi

4. Dokumentasi

5. Visi dan Misi MI Al-Huda Ploso Nganjuk

6. Struktur Organisasi

7. Pembagian Tugas Guru MI Al-Huda Ploso Nganjuk

8. RPP

9. Lembas Soal Test

10. Nilai Pre Test, Post Test Siklus I dan Post Test Siklus II Peserta Didik

11. Pernyataan Keaslian Tulisan

12. Daftar Riwayat Hidup

13. Format Pengajuan Judul

14. Surat Izin Penelitian

15. Surat Keterangan Penelitian

16. Permohonan Bimbingan Skripsi

17. Kartu Bimbingan Skripsi

18. Piagam Seminar Internasional

19. Notulen Siding Skripsi

xvii
ABSTRAK

Oleh: Luluk Mujayanah. 2023. Nomor Pokok: 2019114260271, NIMKO:


2019.4.114.0126.1.000236, Pemahaman Materi Pecahan Sederhana dalam
Pelajaran Tematik melalui Media Kartu Pecahan pada Peserta Didik Kelas
III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda Ploso Nganjuk Tahun Pelajaran
2022/2023, Institut Agama Islam Pangeran Diponegoro (IAI PD) Nganjuk,
Pembimbing I: Dr. H. Riduwan, M.Pd.I, Pembimbing II: Imam Bukori, M.Pd
KataKunci: media kartu pecahan, Hasil Belajar, Pembelajaran Matemtika
Materi Pecahan Sederhana, Peserta didik kelas III C MI Al-Huda Ploso
Ngnajuk

Latar belakang penelitian ini yaitu pembelajaran tematik merupakan


pembelajaran yang didalamnya ada beberapa mata pelajaran. tidak sedikit
dari siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran tematik dikarenakan
kurangnya bahan materi yang disampaikan secara jelas di dalam buku.,
sehingga guru harus menyiapkan strategi atau perencanaan mengajar secara
matang. penggunaan media dalam proses pembelajaran sangat dibutuhkan
apalagi dalam pembelajaran materi pecahan sederhana. oleh sebab itu guru
menggunakan media kartu pecahan pada proses pembelajaran materi pecahan
sederhana.
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu 1. Adanya peningkatan
pemahaman materi pecahan sederhana dalam pembelajaran tematik melalui
media kartu pecahan pada kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk tahun
pelajaran 2022/2023?
Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu 1. Untuk mengetahui
Adanya peningkatan pemahaman materi pecahan sederhana dalam
pembelajaran tematik melalui media kartu pecahan pada kelas III C MI Al-
Huda Ploso Nganjuk tahun pelajaran 2022/2023.
Metode penelitian pada penelitian ini yaitu penelitian Tindakan kelas.
Sumber data: 1. Primer: Peserta Didik, 2. Sekunder: Dokumen-dokuimen
sekolah dan foto. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data: Observasi, Tes,.
Analisis Data: Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan.
Hasil Penelitian dalam penelitian ini yaitu adanya peningkatan
pemahaman materi pecahan sederhana dalam pembelajaran tematik melalui
media pembelajaran dari siklus I ke siklus II. Dilihat dari beberapa aktivitas
yang dilakukan oleh guru, siswa dan hasil belajar siswa setelah melaksanakan
siklus.

xviii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu kunci terpenting dalam kehidupan

karena melalui pendidikan seseorang akan menjadi lebih dewasa atau

mencapai tingkat hidup yang lebih tinggi.2 Selain itu pendidikan adalah

salah satu penentu kemajuan suatu bangsa melalui sumber daya manusia

yang berkualitas. Untuk merealisasikannya, pemerintah Indonesia dalam

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, Pasal1ayat 1 disebutkan bahwa Pendidikana dalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan Negara.3

Pada hakikatnya pembelajaran merupakan suatu usaha sadar guru

atau pengajar untuk membantu peserta didik agar mereka daapat belajar

sesuai dengan kebutuhan dan minatnya. Dengan kata lain pembelajaran

adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber

2
Aisyah Anggraeni, Menegaskan Manusia Sebagai Objek dan Subjek Ilmu Pendidikan.
Jakarta: Pelita Bangsa Pelestari Pacncasila, 2020, 64.
3
Undang-Undang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: CV. Tamita
Utama, 2004, 4.
1
2

belajar agar terjadi proses belajar dalam diri peserta didik. Pemilihan

media pembelajaran juga mempengaruhi aktivitas pembelajaran.4

Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat

dipakai untuk tujuan pendidikan seperti radio, televisi, buku, koran,

majalah dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah alat yang digunakan dalam kegiatan

pembelajaran yang dapat memberikan pengalaman kepada peserta didik

baik berupa audio maupun visual dalam rangka mendorong motivasi

belajar, memperjelas dan mempermudah penyampaian materi belajar

sehingga mudah dipahami.

Dalam pembelajaran tematik sangat dibutuhkan penggunaan media

pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam memahami materi yang di

pelajari saat proses pembelajaran. Pembelajara tematik adalah

pembelajaran yang didalamnya berbentuk tema-tema yang didalamnya ada

beberapa mata pelajaran yang dipadukan. Pembelajaran tematik

diharapkan mengembangkan potensi siswa, sehingga siswa dapat

mengkonstruksikan pemahamannya sendiri dengan peran guru sebagai

fasilitator bukan sebagai sumber utama pembelajaran. Kenyatannya masih

banyak kita jumpai pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dengan

cara konvensional, yang kurang memberikan kesempatan siswa berpikir

kritis.

Dari uraian diatas, penggunaan media dalam pembelajaran tematik

memiliki peranan yang sangat penting. Karena dengan banyak


4
Cecep Kustandi dan Daddy Darmawan, Pengembangan Media Pembelajaran. Jakarta:
Kencana, 2020,1.
3

menggunakan media pembelajaran materi dapat lebih mudah

tersampaikan terutama di kelas rendah karena siswa berada dalam tahap

operasional konkret.

Berdasarkan observasi awal diperoleh data dari hasil belajar bahwa

proses belajar mengajar tematik yang dilakukan guru lebih menggunakan

medote ceramah dan masih jarang dalam penggunakan media

pembelajaran dalam menyampaikan pelajaran matematika sehingga proses

belajar mengajar matematika kurang diminati siswa dan terasa

membosankan. Pada proses pembelajaran siswa kurang aktif dalam

mengikuti pembelajaran tematik

Berdasarkan data dari observasi awal terlihat masih banyak peserta

didik yang nilai tematik masih dibawah Kriteria Ketuntasan Maksimal

(KKM), atau dengan kata lain peserta didik yang nilainya dibawah 75

masih banyak dibanding peserta didik yang nilainya diatas 75. Setelah

dilihat dari pekerjaan peserta didik, banyak peserta didik yang sulit dalam

mengerjakan soal pecahan sederhana.

Rendahnya pemahaman materi pecahan sederhana pada siswa kelas

III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk mendorong untuk dilakukannya

penelitian tindakan kelas menggunakan media kartu pecahan. Hal ini

bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep pecahan

sederhana kompetensi dasar membandingkan pecahan sederhana.

Penggunaan media pembelajaran pada proses pembelajaran materi

pecahan sederhana dapat memberikan kesan pada siswa sehingga materi


4

dapat diingat lebih lama selain itu dapat meningkatkan minat siswa dalam

mengikuti pembelajaran.

Salah satu alternatif media pembelajaran yang dapat digunakan

oleh guru adalah kartu pecahan. Kartu pecahan adalah media pembelajaran

yang efektif untuk pembelajaran matematika kompetensi dasar

membandingkan pecahan sederhana. Hal ini sesuai dengan tahap anak usia

sekolah dasar yang berada pada tahap perkembangan berpikir operasional

konkret, sehingga pembelajaran sebaiknya menggunakan alat bantu atau

media pembelajaran.

Berdasarkan paparan di atas serta melihat pentingnya media

pembelajaran dalam proses pembelajaran, maka peneliti termotivasi untuk

melakukan penelitian yang berjudul “Pemahaman Materi Pecahan

Sederhana Pada Pelajaran Tematik melalui Media Kartu Pecahan pada

Peserta Didik Kelas III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda Ploso

Nganjuk Tahun Pelajaran 2022/2023”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat

merumuskan masalah : “Adakah peningkatan pemahaman materi pecahan

sederhana pada pelajaran tematik melalui media kartu pecahan pada

peserta didik kelas III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda Ploso Nganjuk

Tahun Pelajaran 2022/2023 ?”

C. Tujuan Penelitian
5

Bertolak dari rumusan masalah diatas, bisa dikemukakan tujuan

penelitian yaitu untuk mengetahui adanya peningkatkan pemahaman

materi pecahan sederhana pada pelajaran tematik melalui media kartu

pecahan pada peserta didik kelas III C di Madrasah Ibtidaiyyah Al-Huda

Ploso Nganjuk Tahun Pelajaran 2022/2023

D. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan peneliti ini adalah jika

penggunaan media kartu pecahan diterapkan dalam proses belajar

mengajar pada pembelajaran tematik materi pecahan sederhana pada

peserta didik kelas III C di MI Al-Huda Ploso Nganjuk Tahun Pelajaran

2022/2023, maka hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

E. Manfaat Penelitian

Dari judul diatas maka manfaat penelitian secara praktik dapat ditulis

sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Dengan menerapkan media kartu pecahan ini akan lebih

mempermudah dalam mengajarkan pembelajaran Matematika materi

pecahan sederhana khususnya untuk para peserta didik yang berada

pada jenjang pendidikan MI atau yang sederajat.

2. Bagi Sekolah/Lembaga

Diharapkan dapat memperkaya keilmuan tentang media

pembelajaran kartu pecahan dalam meningkatkan prestasi belajar

peserta didik.
6

3. Bagi Peserta Didik

Dengan media kartu pecahan, peserta didik akan lebih mudah

untuk memahami dan meningkatkan hasil belajar.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat dijadikan sebagai acuan untuk merumuskan rancangan

penelitian selanjutnya.

5. Bagi pembaca

Dapat mengetahui pentingnya media kartu pecahan pada

pembelajaran matematika dalam materi pecahan sederhana.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik

1. Pengertian Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan yang berorientasi

pada praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan

perkembangan anak. Pembelajaran tematik dirancang berdasarkan tema-

tema tertentu, melalui pembelajaran tematik, peserta didik dapat

memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menerima,

menyimpan, dan menerapkan konsep yang telah dipelajarinya. Melalui

pembelajaran tematik peserta didik dapat melaksanakan pembelajaran

secara nyaman, menyenangkan, dan belajar sambil bermain. Guru

memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran tematik,

sehingga menuntut guru untuk kreatif, dan inovatif agar proses

pembelajaran tematik bisa terlaksana dengan baik.5

Pembelajaran tematik merupakan salah satu model pembelajaran

terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata

pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta

didik. Pembelajaran terpadu didefinisikan sebagai pembelajaran yang

menghubungkan berbagai gagasan, konsep, keterampilan, sikap, dan nilai,

baik antar mata pelajaran maupun dalam satu mata

5
Suhartono & Idawati. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi Covid-
19 di MI Darussalam Sambi roto Baron Nganjuk Tahun Pembelajaran 2020/2021. Jurnal
Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial,19 (2), Juli 2021, 3-4.
7
pelajaran.Pembelajaran tematik memberi penekanan pada pemilihan suatu

tema yang spesifik yang

8
8

sesuai dengan materi pelajaran, untuk mengajar satu atau beberapa konsep

yang memadukan berbagai informasi.

Pembelajaran tematik menekankan pada keterlibatan peserta didik

secara aktif dalam proses pembelajaran, sehingga peserta didik dapat

memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk dapat menemukan

sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.6

2. Landasan Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik memiliki posisi dan potensi yang sangat

strategis dalam keberhasilan proses Pendidikan di sekolah dasar. Dengan

posisi seperti itu, maka dalam pembelajaran tematik dibutuhkan berbagai

landasan yang kukuh dan kuat serta harus diperhatikan oleh para guru

pada waktu merencanakan, melaksanakan, dan menilai proses dan

hasilnya. Landasan-landasan pembelajaran tematik di sekolah dasar

meliputi:

a. Landasan Filosofis

Kemunculan pembelajaran tematik sangat dipengaruhi oleh

tiga aliran filsafat,yaitu:

1) Aliran Progresivisme: memandang proses pembelajaran perlu

ditekankan pada pembentukan kreativitas, pemberian sejumlah

kegiatan, suasana yang alamiah (natural), dan memperhatikan

pengalaman siswa

2) Aliran Kontruktivisme: aliran kontruktivisme melihat

pengalaman langsung peserta didik (direct experiences)

6
Andi Prastowo, Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Kencana, 2019, 4.
9

sebagai kunci dalam pembelajaran. Dalam hal ini, isi atau

materi pembelajaran perlu dihubungkan dengan pengalaman,

peserta didik secara langsung.menurut aliran ini pengetahuan

adalah hasil kontruksi atau bentukan manusia. Pengetahuan

tidak dapat ditransfer begitu saja dari seorang guru pada

peserta didik, tetapi harus diinterprestasikan sendiri oleh

masing-masing peserta didik.

3) Aliran Humanisme: melihat peserta didik dari segi keunikan

atau kehasannya, potensinya, dan motivasi yang dimilikinya.

Peserta didik selain memiliki kesamaan jika memiliki kehasan.

Implikasi dari hal tersebut dalam kegiatan pembelajaran, yaitu

layanan pembelajaran selain bersifat klasikal, juga bersifat

individual, pengakuan adanya peserta didik yang lambat (slow

learner) dan peserta didik yang cepat, serta Penyikapan

terhadap hal-hal yang unik dari diri peserta didik, baik yang

menyangkut factor personal atau individual maupun yang

menyangkut factor lingkungan social atau kemasyarakatan.

b. Landasan Psikologis

Terutama berkaitan dengan psikologi perkembangan peserta

didik dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan diperlukan

terutama dalam menentukan isi atau materi pembelajaran tematik

yang diberikan kepada peserta didik agar tingkat keluasan dan ke

dalamannya sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik.


10

c. Landasan Yuridis

Berkaitan dengan berbagai kebijakan atau peraturan yang

mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik di sekolah dasar.

Dalam UU No 23 Tahun 2002 Tentang perlindungan anak

dinyatakan bahwa setiap anak berhak memperoleh Pendidikan dan

pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat

kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.7

3. Karakteristik Pembelajaran Tematik

Sebagai suatu model pembelajaran di sekolah dasar, pembelajaran

tematik memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:

a. Berpusat Pada Siswa

Pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student

centered), hal ini sesuai dengan pendekatan belajar modern yang

lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar

sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai fasilitator yaitu

memberikan kemudahan-kemudahan kepada peserta didik untuk

melakukan aktifitas belajar.

b. Memberikan Pengalaman Langsung

Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman

langsung kepada peserta didik (direct experiences). Dengan

pengalaman langsung ini, peserta didik diharapkan pada sesuatu

yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk memahami hal-hal yang

lebih abstrak.

7
Rusman, Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Prena Media Group, 2018, 217.
11

c. Pemisahan Mata Pelajaran Tidak Begitu Jelas

Dalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran

menjadi tidak begitu jelas. Focus pembelajaran diarahkan kepada

pembahasan tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan

kehidupan peserta didik.

d. Menyajikan Konsep Dari Berbagai Mata Pelajaran

Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari

berbagai mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan

demikian peserta didik dapat memahami konsep-konsep tersebut

secara utuh. Hal ini, diperlukan untuk membantu peserta didik dalam

memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan

sehari-hari

e. Bersifat Fleksibel

Pembelajaran tematik bersifat luwes (fleksibel) dimana guru

dapat mengaitkan dengan kehidupan peserta didik dan keadaan

lingkungan dimana sekolah dan peserta didik berada

f. Hasil Pembelajaran Sesuai Dengan Minat Dan Kebutuhan Siswa

Siswa diberi kesempatan untuk mengoptimalkan potensi yang

dimilikinya sesuai dengan minat dan kebutuhannya

g. Menggunakan prinsip belajar sambal bermain dan menyenangkan

4. Tujuan Pembelajaran Tematik

Tujuan dari pembelajaran tematik adalah:

a. Menghilangkan atau mengurangi terjadinya tumpah tindih materi


12

b. Memudahkan peserta didik untuk melihat hubungan-hubungan

yang bermakna

c. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi / konsep

secara utuh sehingga penguasaan konsep akan semakin baik dan

meningkat.

5. Ruang Lingkup Pembelajaran Tematik

Ruang lingkup pengembangan pembelajaran tematik meliputi

seluruh mata pelajaran pada kelas I sampai IV sekolah dasar, yaitu pada

mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia,

Matematika, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Ilmu

Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan

Keterampilan, dan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.8

B. Pecahan

1. Pengertian Pecahan

Pecahan merupakan salah satu materi dalam pelajaran matematika

yang diajarkan di kelas III Sekolah Dasar. Depdiknas menyebutkan

bahwa pecahan sederhana adalah materi yang penyajiannya merupakan

konsep-konsep pecahan dengan kompetensi dasarnya yaitu mengenal

pecahan, membandingkan pecahan, dan memecahkan masalah yang

berkaitan dengan pecahan.9 Pecahan juga dapat diartikan sebagai bagian

sesuatu yang utuh.10

8
Ibid, 363
9
Ayu Mahanani, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan
Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan di Kelas III SD Negeri 2 Wates. Tidak diterbitkan,
Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, 2018, 11.
10
Heruman, Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2016, 43.
13

Selain itu, pengertian dari pecahan dalam matematika adalah

a
bilangan rasional yang dapat ditulis dalam bentuk (dibaca a per b),
b

dengan bentuk dimana a dan b merupakan bilangan bulat, b tidak

sama dengan nol, dan bilangan a bukan kelipatan bilangan b.

Bilangan pecahan adalah bilangan-bilangan yang logis yang

dinyatakan dalam bentuk X =, dengan a bilangan bulat dan b bilangan

asli, di mana a tidak habis dibagi b. Dapat disimpulkan bahwa pecahan

adalah bilangan yang terdiri dari dua angka, yakni angka yang sebagai

pembilang dan angka sebagai penyebut dengan bilangan yang

mempunyai bentuk 𝑎 𝑏. a dan b adalah bilangan bulat.11

2. Membandingkan Dua Pecahan

Membandingkan dua pecahan dapat dilakukan dengan dua cara

yaitu dengan gambar dan dengan garis bilangan. Uraian materi

membandingkan pecahan sederhana akan dijelaskan sebagai berikut.

a) Membandingkan pecahan dengan gambar

Pembelajaran matematika akan lebih mudah diawali dengan

benda yang konkret dahulu, lalu dilanjutkan dengan cara semi

konkret melalui gambar, dan abstrak. Berikut dijelaskan cara

membelajarkan matematika materi membandingkan pecahan

sederhana dengan cara semi konkret.

Dua bilangan dapat dibandingkan dengan menggunakan tanda

lebih besar (>), lebih kecil (,), atau sama dengan (=).

11
E Untari, “Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan Pada Siswa Kelas V
Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, I. Mei 2013, 1-8.
14

Contoh 1

Daerah yang diarsir adalah 1 dari 2 bagian, maka daerah yang

1 1
diarsir menunjukkan pecahan . Lambang pecahan dibaca satu
2 2

per dua atau seperdua.

Daerah yang diarsir adalah 1 dari 4 bagian, maka daerah yang

1 1
diarsir menunjukkan pecahan . Lambang pecahan dibaca satu
4 4

1
per empat atau seperempat. Hal tersebut membuktikan bahwa
2

1 1
lebih besar dari 4 . Perbandingan pecahan tersebut dapat ditulis 2 >

1
.
4

b) Membandingkan pecahan dengan garis bilangan


15

Dari beberapa contoh garis bilangan di atas dapat kita lihat

pecahan yang letaknya segaris ke bawah menyatakan nilai bilangan-

bilangan tersebut sama besar.

Bilangan yang letaknya di sebelah kanannya menyatakan lebih besar.

Bilangan pecahan yang letaknya di sebelah kirinya menyataka lebih

kecil. 12

C. Media

1. Pengertian Media

Secara umum media pembelajaran adalah alat bantu proses belajar

mengajar. Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia,

materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa

mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam

pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan

media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses grafis,

photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan

menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Media pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses

belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang

disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan

lebih baik dan sempurna.

Dari beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

media pembelajaran adalah seperangkat alat bantu yang digunakan oleh

guru untuk menunjang proses pembelajaran. Selain itu media

12
Sulardi, Pandai Berhitung Matematika. Jakarta: Erlangga, 2008, 15.
16

pembelajaran juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan atau sikap siswa.13

2. Macam-Macam Media Pembelajaran

Media pembelajaran antara lain sebagai berikut.

a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke dalam:

1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara saja,

2) Media visual, yaitu media yang hanya mengandalkan

penglihaatannya saja,

3) Media audio visual yaitu media yang mempunyai unsur

suara dan unsur gambar.

b. Dilihat dari daya liputnya, media dibagi ke dalam :

1) Media yang mempunyai daya liput yang luas dan serentak.

Penggunaan media tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta

menjangkau jumlah siswa dalam waktu yang sama.

2) Media yang mempunyai daya liput yang terbatas oleh ruang

dan tempat yaitu media yang dalam penggunaannya

membutuhkan ruang dan tempat yang khusus

3) Media untuk pengajaran individual seperti modul berprogram

dan pengajaran melalui komputer.

c. Dilihat dari bahan dan pembuatannya, media dibagi ke dalam:

13
Arsyad, A, Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2014, 3.
17

1) Media yang sederhana yaitu media yang bahan dasarnya mudah

diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan

penggunaanya tidak sulit.

2) Media yang kompleks yaitu media yang bahan dan alat

pembuatannya sulit diperoleh sertta harganya mahal.

Berdasarkan pendapat di atas, media kartu pecahan

termasuk dalam jenis media visual karena hanya mengandalkan

indera penglihatan. Media kartu pecahan termasuk dalam media

yang daya liputnya luas karena penggunaan media tidak terbatas

oleh tempat dan ruang serta menjangkau jumlah siswa dalam

waktu yang sama. Media kartu pecahan juga termasuk dalam

media yang sederhana karena pembuatannya cukup mudah dan

barang-barang yang digunakan untuk membuat media kartu

pecahan harganya cukup murah.14

D. Media Kartu pecahan

1. Pengertian Media Kartu Pecahan

Kartu pecahan digunakan sebagai alat peraga yang memuat gambar

pecahan suatu benda dengan pecahan yang sesuai. Kartu pecahan

berisi bilangan yang berfungsi untuk menambah keterampilan siswa

dalam memahami atau mendalami suatu materi yang konsepnya telah

dipelajari. Salah satu contoh alat peraga kartu bilangan adalah kartu

permainan pecahan.

14
Djamarah, B.S, Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta :PT
Rineka Cipta, 2005, 213.
18

Media kartu pecahan adalah media pembelajaran yang digunakan

untuk membantu guru dalam menjelaskan konsep pecahan sederhana

dengan kompetensi dasar membandingkan pecahan sederhana. Media

kartu pecahan yang digunakan berbentuk persegi panjang yang dibuat

dari kardus dan dilapisi oleh kertas hvs berwarna. Media kartu pecahan

ini berukuran panjang 5 cm dan lebar 10 cm. Kartu pecahan ini terbagi

menjadi dua bagian atas dan bawah. Bagian atas terdapat angka

pecahan sedangkan bagian bawah terdapat gambar yang menjelaskan

tentang angka pecahan tersebut. Penggunaan madia kartu pecahan

memiliki kelebihan dan kekurangan.

Kelebihan penggunaan kartu pecahan sebagai berikut :

a. Kartu pecahan dapat mengkonkretkan ide-ide abstrak. Hal ini

cocok untuk membantu peserta didik yang baru mampu

berpikir melalui benda-benda konkret sehingga peserta didik

akan mengalami keterlibatan intelektual emosional dalam

belajar.

b. Kartu pecahan dapat memberikan perangsang yang sama,

menyamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang

sama kepada peserta didik-peserta didik yang memiliki latar

belakang yang berbeda-beda.

c. Dapat mengarahkan perhatian peserta didik kepada satu titik

fokus.

d. Melalui penggunaan kartu pecahan dalam pengajaran

memungkinkan terjadinya interaksi langsung antara guru


19

dengan peserta didik, sehingga pesan pengajaran yang

disampaikan guru dapat diterima dengan baik oleh peserta

didik.

e. Model dan warna kartu pecahan yang dibuat menarik sehingga

ada daya tarik tersendiri bagi peserta didik dan dapat

membangkitkan minat peserta didik dalam belajar Matematika.

Kelemahan permainan kartu sebagai berikut.

a. Ketepatgunaan (efektivitas) belajar melalui permainan

tergantung dari materi yang dipilih khusus serta bagaimana

memanfaatkannya

b. Penggunaan bahan untuk permainan biasanya memerlukan

suatu pengaturan khusus, bila ada siswa yang tidak melakukan,

biasanya mengganggu atau menghambat keberhasilan

pencapaian tujuan pembelajaran yang diinginkan

c. Bahan permainan mungkin sekali membutuhkan biaya yang

cukup besar serta membutuhkan waktu yang tidak sedikit.15

2. Permainan Kartu Pecahan

Di dalam sebuah permainan terdapat beberapa aturan yang harus

dilakukan oleh pemainnya. Permainan kartu juga memiliki beberapa

aturan yang harus dilakukan. Ada beberapa langkah dalam permainan

kartu. Langkah-langkah tersebut antara lain:

a. siapkan satu set kartu,

b. kartu dikocok, dan dibagikan kepada pemainnya secara adil,


15
Ayu Mahanani, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan
Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan Di Kelas III Sd Negeri 2 Wates… 27-28.
20

c. setiap pemainnya dapat memulai permainan dengan

mengeluarkan satu kartu,

d. pemain yang lain mengeluarkan kartu yang besarnya melebihi

nilai kartu dari pemain satu, dan

e. dan seterusnya, pemain yang kartunya paling cepat habis disebut

pemenang.

Media kartu pecahan penggunaannya melalui sebuah permainan.

Sesuai dengan paparan di atas, media kartu pecahan juga memiliki

aturan dalam memainkannya. Aturan tersebut antara lain:

a. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompoknya

terdiri 4-5 siswa,

b. Masing-masing kelompok mendapatkan satu set kartu pecahan.

Satu set kartu pecahan terdapat 20 kartu pecahan,

c. Pemain 1 mengocok semua kartu kemudian membagikannya

kepada semua pemain. Masing-masing pemain mendapat 5 kartu.

d. Keluarkan kartu pecahan secara satu persatu yang kalian rasa nilai

kartu pecahan tersebut melebihi nilai kartu pecahan dari teman

kelompok kalian.

e. Tuliskan nilai dari kartu pecahan yang kalian keluarkan pada tabel

yang disediakan.

f. Bandingkan nilai dari kartu pecahan yang kalian sudah keluarkan

secara satu persatu dan dengan teliti

g. Siapa yang nilai kartu pecahannya paling tinggi maka dia sebagai

pemenang sementara.
21

Dan selanjutnya, sampai kartu pecahan yang kalian miliki habis.

Siapa yang paling banyak mendapat point menjadi pemenang. 16

E. Karakteristik Siswa Kelas III SD

Perkembangan seseorang terjadi dari beberapa tahap. Perkembangan

seseorang dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu perkembangan

prenatal, perkembangan masa bayi, perkembangan masa kanak-kanak

awal, perkembangan masa kanak-kanak akhir, masa remaja, masa dewasa

awal dan madya serta masa lanjut usia. Siswa kelas III SD termasuk pada

masa kanak-kanak akhir sebab rentang usia pada masa kanak-kanak akhir

adalah 7-12 tahun.

Perkembangan seseorang terjadi dari beberapa tahap empat tahap

yaitu tahap sensori motor, tahap pra operasional, tahap operasional konkret

dan tahap operasional formal. Siswa kelas III SD termasuk dalam tahap

operasional konkret karena pada tahap ini rentang usia anak 7-12 tahun.

Pada tahap operasional konkret peserta didik sudah mulai memahami

aspek-aspek kumulatif materi. Selain itu peserta didik sudah mampu

berpikir sistematis mengenai benda-benda dan peristiwa-peristiwa yang

konkret.

Ciri-ciri anak pada masa kelas rendah sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi

sekolah,

16
Latuheru, J.D, Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini.
Jakarta : Depdikbud, 1998, 115
22

2. Suka memuji diri sendiri,

3. Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan itu

dianggap tidak penting,

4. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu

menguntungkan dirinya, dan

5. Suka meremehkan orang lain.

Dalam merencanakan proses pembelajaran harus disesuaikan

dengan karakteristik yang dimiliki siswa. Oleh karena itu guru

membutuhkan strategi yang tepat dalam penyusunan proses

pembelajaran. Strategi guru dalam pembelajaran pada masa kanak-

kanak akhir adalah sebagai

berikut.

1. Menggunakan bahan-bahan yang konkret,

2. Menggunakan alat visual,

3. Gunakan contoh-contoh yang sudah akrab dengan anak dari hal

yang bersifat sederhana ke yang bersifat kompleks,

4. Menjamin penyajian yang singkat dan terorganisasi dengan

baik, dan

5. Beri latihan nyata dalam menganalisis masalah atau kegiatan.

Kelas rendah di sekolah dasar termasuk dalam masa kanak-

kanak akhir. Oleh karena itu siswa masih membutuhkan alat bantu

yang konkret dalam memahami sebuah konsep baru terutama pada

pembelajaran matematika. Dalam pembelajaran matematika pada

materi pecahan sederhana siswa sangat membutuhkan alat bantu


23

dalam memahami materi tersebut. Media kartu pecahan merupakan

salah satu media pembelajaran yang tepat digunakan untuk

membantu menjelaskan materi pecahan sederhana dengan

kompetensi dasar membandingkan pecahan karena media kartu

pecahan membantu siswa untuk dapat membandingkan pecahan

dengan cepat. Selain itu media kartu pecahan juga sesuai dengan

karakteristik siswa kelas III SD yaitu belajar sambil bermain.17

F. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai media pembelajaran kartu pecahan untuk

meningkatkan hasil belajar materi pecahan sederhana bukanlah penelitian

yang pertama melainkan sudah pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Adapun beberapa peneliti juga melakukan penelitian yang berhubungan

dengan penelitian ini. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian

ini antara lain:

1. Desi Erawati melakukan penelitian tindakan kelas pada skripsi pada

tahun 2015 dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pecahan

Melalui Media Kartu Pecahan di Kelas III SD Negeri Kyai Mojo”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar matematika dengan

menggunakan media kartu pecahan siswa kelas III SD Negeri Kyai

Mojo mengalami peningkatan pada materi pecahan sederhana.

Peningkatan pada siklus I sebesar 23,2% sedangkan pada siklus II

sebesar 39,3%.

17
Izzaty, R.E., dkk, Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press, 2008, 4.
24

2. Umi Laili Fadhilah dengan judul “Upaya Meningkatkan Prestasi

Belajar Matematika Melalui Alat Peraga Blok Pecahan di Kelas V SD

N Balangan 1 Minggir Sleman Yogyakarta”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa pada pre test persentasenya

adalah 64,51%, pada siklus I meningkat menjadi 87,10%, dan menjadi

96,77% pada siklus II dan mencapai kriteria keberhasilan yang telah

ditetapkan.

3. Ayu Mahanani dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Materi Pecahan Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan

Di Kelas III SD Negeri 2 Wates”. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa prestasi belajar siswa pada pre test persentasenya adalah

22,6%, pada siklus I meningkat menjadi 72,7%, dan menjadi 93,5%

pada siklus II dan mencapai kriteria keberhasilan yang telah

ditetapkan.

Penelitian yang dilakukan merupakan lanjutan dari penelitian di

atas. Peneliti mencoba menggunakan media pembelajaran kartu

pecahan untuk meningkatkan hasil belajar matematika materi pecahan

di kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk. Berdasarkan penelitian

terdahulu diatas, diharapkan media pembelajaran kartu pecahan dapat

meningkatkan hasil belajar matematika meteri pecahan sederhana

siswa kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

Penelitian Tindakan kelas merupakan penelitian yang dilakukan oleh

guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan

memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa

menjadi meningkat.

PTK yang digunakan adalah PTK Partisipan. Suatu penelitian

dikatakan PTK partisipan apabila orang yang melaksanakan penelitian

harus terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai

dengan hasil.18 Dengan demikian, sejak perencanaan peneliti terlibat,

selanjutnya memantau, mencatat dan mengumpulkan data serta berakhir

dengan melaporkan hasil penelitiannya.

Dalam penelitian ini akan mendeskripsikan atau menitik beratkan

bagaimana Penggunaan media kartu pecahan dalam pemahaman materi

pecahan sederhana pada peserta didik kelas III C di MI Al-Huda Ploso

Nganjuk tahun pelajaran 2022/2023.

B. Subjek dan Lokasi Penelitian

1. Subjek

Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek

18
Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction
Research): TeoridanPraktik, Jakarta: PrestasiPustakaraya,2011, 28.
25
26

penelitian adalah siswa kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjukyang

terdiri dari 27 siswa diantaranya 13 siswa laki-laki dan14 siswa

perempuan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat yang digunakan penelitian

oleh peneliti untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan

yang berkaitan dengan permasalahan peneliti, sehingga penelitian

dapat diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Penelitian ini bertempat di MI Al-Huda Ploso Nganjuk, yang

tepatnya derada di Dusun Bonggah Desa Ploso Kecamatan Nganjuk

Kabupaten Nganjuk. Madrasah ini berada di dekat pemukiman

penduduk dan berada di lingkup Pondok Pesantren Al-Huda yayasan

Hasyimiyyah.

Alasan memilih lokasi di MI Al-Huda Ploso Nganjuk :

a. Karena permasalahan yang saya teliti terdapat di MI Al-Huda Ploso

Nganjuk mengenai hasil belajar siswa yang kurang mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

b. Karena di MI Al-Huda Ploso Nganjuk merupakan Lembaga

Pendidikan Islam di bawah naungan Kementrian Agama

Kabupaten Nganjuk.

c. Karena di MI Al-Huda Ploso Nganjuk menerapkan Pendidikan

Madrasah diniah sebelum pembelajaran berlangsung.


27

d. Karena MI Al- Huda Ploso Nganjuk merupakan MI yang memiliki

prestasi yang begitu banyak baik di akademik maupun bukan

akademik.

C. Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian adalah penelitian

tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas dipilih karena

masalah yang akan dipecahkan berasal dari praktik pembelajaran di

kelas sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pembelajaran dan

meningkatkan kemampuan siswa. Hal ini sesuai dengan karakteristik

penelitian tindakan kelas.19

Penelitian tindakan adalah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan

inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan

masalah. Dalam prosesnya pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan

tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.20

Sesuai jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian ini

menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart

yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya.

Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan),

observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Keempat

komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu,

siklus merupakan putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan,

19
Soim dkk, Pedoman Penyusunan Skripsi, Nganjuk: Lembaga Penerbitan IAI
Pangeran Diponegoro (IAI PD) Nganjuk, 2020, 37-38.
20
Sukidin, dkk. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Surabaya: Insan Cendekia,
2002,54.
28

tindakan, pengamatan dan refleksi. Kemudian, tindakan dan

pengamatan dilaksanakan dalam satu kesatuan waktu yang tidak

terpisahkan. Berikut ini adalah bentuk

desain pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan

Mc Taggart.21

Putara

Refleksi Rencana awal


/perencanaan
Tindakan/
Observasi Putara

Rencana yang
Refleksi
direvisi

Tindakan/
Observasi

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adapun penjelasan dari komponen penting dalam penelitian

tindakan kelas adalah sebagai berikut.

1. Perencanaan (planning)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan

tersebut dilakukan. Perencanaan adalah kegiatan awal yang

dilakukan setelah diketahui bagaimana situasi dan kondisi

21
Rofi’uddin,A. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pengajaran Bahasa Indonesia.
Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 2002, 15
29

pembelajaran di dalam kelas. Dalam tahap ini yang dilakukan

adalah sebagai berikut.

a. Menyiapkan materi pelajaran yang disampaikan kepada

siswa.

b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

memuat serangkaian

b. kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media kartu

pecahan.

c. Menyiapkan media pembelajaran yang digunakan untuk

menyampaikan materi pelajaran Matematika.

d. Menyusun instrumen penelitian yang berupa lembar tes dan

lembar observasi.

e. Menyusun postes yang digunakan untuk mengetahui hasil

belajar yang dicapai setelah melaksanakan tindakan

penelitian. Postes diberikan pada setiap akhir siklus.

2. Tindakan dan Observasi (action)

Setelah melakukan perencanaan, tahap selanjutnya adalah

tindakan dan observasi. Kegiatan ini dilaksanakan secara

bersamaan selama praktik pembelajaran. Selama kegiatan

pembelajaran berlangsung, guru mengajar siswa atau

melaksanakan tindakan sesuai dengan RPP yang telah dibuat.

Sedangkan peneliti mengamati aktivitas guru dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang

sebelumnya telah dibuat. Selain itu, peneliti melakukan


30

dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran yang sedang

dilakukan. Data yang dikumpulkan melalui lembar obsevasi dan

dokumentasi tersebut digunakan oleh guru sebagai dasar dalam

melakukan refleksi.

3. Refleksi (reflection)

Reflection adalah kegiatan mengulas secara kritis

(reflective) tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana

kelas dan guru. Pada tahap ini, peneliti bersama guru menjawab

pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how), dan seberapa jauh

(to what extent) tindakan telah menghasilkan perubahan secara

signifikan.

Tahapan ini merupakan tahapan untuk menganalisis data

yang didapat dari lembar observasi, kemudian dilakukan refleksi.

Refleksi dilakukan dengan diskusi antara peneliti dan guru. Diskusi

ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada persoalan penting yang

muncul saat pelaksanaan tindakan sedang berlangsung. Selain itu,

mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilakukan dengan cara

melakukan penilaian terhadap proses yang terjadi dan segala hal

yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan pada saat

pembelajaran. Apabila hasil yang diharapkan belum tercapai maka

tahap-tahap siklus diulang dengan perencanaan yang telah direvisi.

D. Tahap Penelitian
31

Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk siklus dan dalam setiap

siklusnya terdiri dari empat komponen. Pada siklus pertama siswa diminta

untuk mengerjakan soal mengenai materi membandingan pecahan untuk

mengetahui hasil dari pelaksanaan tindakan. Apabila dalam siklus pertama

hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan indikator keberhasilan, maka

penelitian dilanjutkan pada siklus berikutnya. Namun jika hasil yang

didapatkan pada siklus pertama diperoleh hasil yang sesuai dengan

indikator keberhasilan, maka tidak perlu dilanjutkan pada siklus

berikutnya.

Secara detail, tahapan-tahapan yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Tahap Prasiklus

a. Permohonan izin di MI Al-Huda Ploso Nganjuk.

b. Observasi pelaksanaan pembelajaran dari perilaku siswa di luar

kelas. Hal ini diperlukan untuk memberikan gambaran awal bagi

peneliti.

c. Wawancara dengan wali kelas III C tentang kendala-kendala

dalam melaksanakan pembelajaran tematik materi pecahan.

d. Menentukan media pembelajaran yang akan digunakan.

e. Menyusun langkah dan jadwal kegiatan

2. Tahap siklus

Sebelum dilaksanakan penelitian, maka telah disusun tahapan-

tahapan kegiatan. Tahapan-tahapan tersebut adalah:

a. Tahap perencanaan
32

1) Pembuatan desain pembelajaran,

2) Persiapan media pembelajaran kartu pecahan,

3) Menyusun soal, dan

4) Menyusun lembar observasi pelaksana tindakan.

b. Tahap pelaksanaan tindakan

Untuk mempermudah pelaksanaan tindakan penelitian,

maka penelitian ini diawali dengan menyusun skenario

pembelajaran atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

dengan materi pecahan. Adapun desain pembelajaran yang

dilaksanakan adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa.

peneliti hanya menjelaskan sedikit tentang konsep pecahan.

Kemudian siswa bermain tentang pecahan menggunakan

media kartu pecahan.

Pembelajaran tematik tetap dilaksanakan sesuai dengan

materi yang sudah direncanakan oleh guru sesuai dengan

program semester. Pembelajaran tematik dengan materi

pecahan dilakukan sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati

bersama antara guru dengan peneliti.

c. Tahap observasi

Dalam penelitian ini, observasi dilakukan pada saat

pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati adalah

penyampaian materi yang dilakukan oleh peneliti dan perilaku

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada dasarnya

penelitian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah


33

penerapan media kartu pecahan sudah seperti yang seharusnya

atau belum.

d. Tahap refleksi

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data penelitian

dari mulai siklus pertama tahap pertama sampai dengan tahap

terakhir. Data diperoleh dari hasil diskusi dengan guru kelas.

Diskusi tersebut membahas tentang kekurangan dan kelebihan

proses pembelajaran yang sudah dilakukan dengan

menggunakan media kartu pecahan. Kemudian seluruh data

yang sudah terkumpul dikonsultasikan dengan dosen

pembimbing skripsi di IAI Pangeran Diponegoro Ngnajuk

untuk mendapatkan masukan tentang hal-hal yang sudah

dilakukan oleh peneliti. Refleksi bertujuan untuk mengetahui

kekurangan-kekurangan maupun kelebihan-kelebihan yang

terjadi selama pembelajaran. Apabila telah diketahui letak

keberhasilan dan hambatan pada siklus pertama, dapat

ditentukan rencana yang dilakukan pada siklus berikutnya.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Pemilihan teknik dan alat pengumpulan data yang tepat

memungkin akan diperolehnya data yang objektif. Adapun teknik

untuk mengumpulkan data yaitu:

a. Teknik Observasi
34

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sistematik

terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dari segi

proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi dapat

dibedakan menjadi participant observasion (observasi

berperan serta) dan non participant observasion. Pada Teknik

pengumpulan data observasi peneliti menggunakan participant

observasion (observasi berperan serta).22

Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan

orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai

sumber data penelitian. Dengan observasi partisipan ini, maka

data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai

mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang

nampak. Dalam evaluasi pembelajaran, observasi digunakan

untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik, seperti

tingkah laku peserta didik pada waktu belajar, berdiskusi,

mengerjakan tugas dan lain-lain. Observasi juga dapat

digunakan untuk menilai penampilan pendidik/guru dalam

mengajar, suasana kelas, hubungan social sesama

pendidik/guru, hubungan sosial sesama peserta didik, hubugan

sosial pendidik/guru dengan peserta didik dan perilaku sosial

lainnya. Melalui kegiatan ini maka dapat diketahui bagaimana

sikap dan perilaku individu, kegiatan yang dilakukan,

kemampuan, sertahasil yang diperoleh dari kegiatan langsung.


22
Sukardi, Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi Dan
Pengembangannya. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2019, 110.
35

Dalam penelitian ini, observasi merupakan alat bantu

yang digunakan peneliti ketika mengumpulkan data melalui

pengamatan dan pencatatan secara sistematis dan terencana

terhadap fenomena yang diselidiki.23

b. Tes

Tes adalah terjemahan dari kata test dalam Bahasa

Inggris, yang berarti ujian. Kata kerja transitifnya berarti

menguji dan mencoba. Orang yang mengetes disebut tester,

sedangkan yang dites disebut dengan testee. Secara

terminologis, tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang

diberikan oleh seseorang kepada orang lain, dan orang lain

(yang di tes) harus mengerjakannya. Tes merupakan prosedur

yang sistematik dimana individual yang dites direpresentasikan

dengan suatu stimuli jawaban mereka yang dapat menunjukkan

ke dalam angka. Persyaratan pokok sebuah tes adala validasi

dan reliable. Jadi tes merupakan salah satu alat ukur

kemampuan peserta didik dalam memahami serangkaian

materi yang telah disampaikan oleh pendidik dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran. Dari hasil tes

yang diberikan maka akan diketahui sejauh mana ketuntasan

peserta didik dalam memahami materi yang telah dipelajari

selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.24

23
Sugiyono,Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D.., 298
24
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara,
2013,47.
36

Dalam penelitian ini, tes diberikan kepada peserta didik

dengan tujuan mendapatkan data kemampuan yang dimiliki

peserta didik tentang pelajaran Tematik. Tes yang digunakan

adalah soal pilihan ganda yang dilaksanakan pada saat pra

tindakan maupun pada akhir tindakan, yang nantinya hasil tes

ini akan diolah untuk mengetahui kemampuan peserta didik

dalam mengerjakan soal matematika materi pecahan

sederhana.Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:\

1) Tes pada awal penelitian (pre test), dengan tujuan untu

mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi

yang akan diajarkan.

2) Tes pada setiap akhir tindakan (post test), dengan tujuan

untuk mengetahui peningkatan pemahaman dan hasil

belajar peserta didik terhadap materi yang diajarkan

dengan menerapkan media kartu pecahan.25

Untuk mengetahui hasil tes, baik tes maupun post tes

proses pembelajaran dengan menerapkan media kartu

pecahan pada pembelajaran matematika materi pecahan

sederhana, digunakan rumus porsentages correction

(penilaian dengan meggunakan persen). Rumusnya adalah

sebagai berikut:

R
S = N X 100

25
Ibid, 50
37

Keterangan:

S : Nilai yang dicari atau diharapkan

R : Jumlah skor dari item atau soal yang di jawab

benar

N : Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan

100 : Bilangan tetap.26

2. Alat Pengumpulan Data

a. Data

1) Data aktivitas guru selama penerapan media kartu pecahan

pada pemeblajaran tematik materi pecahan sederhana.

2) Data aktivitas peserta didik selama penerapan media kartu

pecahan pada pembelajaran tematik materi pecahan

sederhana.

3) Data hasil belajar siswa setelah melakukan penerapan media

kartu pecahan pada pembelajaran tematik materi pecahan

sederhana.

b. Alat pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data pelaksanaan PTK Pada mata

pelajaraan tematik materi pecahan sederhana di MI Al-Huda

Ploso Nganjuk pengumpulan data sebagai berikut:

1) Lembar observasi

Lembar observasi yang dibuat meliputi :

26
Ibid, 188.
38

a) Lembar observasi aktivitas guru selama proses

pelaksanaan pembejaran

b) Lembar observasi aktivitas siswa selama proses

pelaksanaan pembelajaran

c) Lembar observasi hasil belajar siswa setelah mengikuti

pembelajaran

2) Lembar tes

F. Instrument Penelitian

Bentuk instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Soal Tertulis

Tes digunakan untuk mengetahui pemahaman siswa setelah

dilakukan pembelajaran tematik materi membandingkan pecahan

dengan menggunakan media kartu pecahan. Soal tes yang diujikan

berupa soal essay yang terdiri dari 15. Soal. Kisi-kisi tes adalah seperti

tabel di bawah ini.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Tertulis


No. Kompetensi indikator Jumlah Nomor
dasar butir soal
Membandingkan 1a, 1b, 1c,
pecahan sama 6 2a, 2b, 2c
Membandingka
penyebutnya
1. n pecahan
Membandingkan 1d, 1e, 1f,
sederhana
pecahan beda 9 1g, 1h, 1i,
penyebutnya 1j, 2d, 2e

2. Lembar Observasi
39

Instrumen observasi digunakan untuk memperoleh informasi

mengenai terlaksananya kegiatan pembelajaran dan aktivitas siswa

dalam pembelajaran dengan menggunakan media kartu pecahan. Kisi-

kisi lembar observasi untuk guru dan siswa berikut ini:

Table 3.2 Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru


Skor
No. Butiran penelitian
1 2 3 4
Memberi apersepsi/
memotivasi siswa
1.
Menyampaikan tujuan
2.
pembelajaran
3. Menginformasikan materi
4. Membentuk kelompok
Memberikan arahan dan
5
aturan permainan
Kecakapan penggunaan
media
Menyimpulkan materi ajar
yang telah diajarkan
Memberikan evaluasi
Jumlah
Nilai akhir

Keterangan Skor Penilaian:

1: kurang sekali : Terlaksana tapi tidak sesuai

2: kurang :Terlaksana tapi kurang tepat dan tidak sistematis

3: baik :Terlaksana dengan tepat tapi kurang sistematis

4: baik sekali :Terlaksana dengan tepat dan sistematis


40

Table 3.3 Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa


Skor
No. Aspek yang diamati
1 2 3 4
1. Memberi respon apersepsi
2. Memperhatikan penjelasan guru
3. Membaca teks materi bahan ajar
Mendengarkan arahan dan aturan permainan
Pemahaman penggunaan media
Menyimpulkan materi
Mengerjakan soal evaluasi

Keterangan Skor Penilaian:

1 : kurang sekali

2 : kurang

3 : baik

4 : baik sekali

G. Analisis Data

Menganalisis data adalah suatu proses mengolah dan menginterpretasi

data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan

fungsinya hingga memiliki makna dan arti yang jelas sesuai dengan

tujuan penelitian.

Dalam penelitian tindakan kelas terdapat dua analisis data yakni

analisis

data deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Analisis data deskriptif

kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang berupa angka seperti

hasil tes belajar. Sedangkan analisis data deskriptif kualitatif untuk


41

menganalisis data yang berupa kalimat seperti hasil observasi aktivitas

siswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

1. Analisi Data Tes Tertulis

Hasil tes yang telah diperoleh dari siswa dianalisis secara

deskriptif kuantitatif untuk mengolah data dari hasil uji tes yang

digunakan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pemahaman

materi pecahan sederhana pada pembelajaran tematik melalui media

kartu pecahan pada siswa kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk

dibuktikan dengan peningkatan hasil evaluasi yang dilaksanakan

sebanyak siklus yang dilakukan.

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung skor nilai hasil

tes adalah

jumlah akor yang diperoleh


Nilai = x 100
jumlah skor maksimum

Selanjutnya berdasarkan nilai yang diperoleh, dicari presentase

siswa yang telah mencapai KKM. Untuk menghitung presentase siswa

yang telah mencapai KKM dapat menggunakan rumus sebagai

berikut.

jumlah nilai siswa yang ≥ 75 %


Nilai= x 100%
jumlah siswa seluruhnya

2. Analisis Data Observasi

Data yang diperoleh pada setiap kegiatan observasi dari setiap

siklus, dianalisis secara deskriptif kualitatif untuk menganalisis data

hasil observasi kegiatan guru dan siswa. Data hasil observasi yang
42

telah diperoleh dihitung kemudian dipersentase, dengan demikian

diketahui peningkatan yang dicapai dalam pembelajaran.27

Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur nilai skor adalah

sebagai berikut:

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100%
jumlah skor maksimum

Analisis data ini dilakukan pada saat tahapan refleksi, dan

hasilnya sebagai bahan refleksi untuk perencanaan lanjut dalam siklus

berikutnya sekaligus juga dijadikan bahan refleksi memperbaiki

pembelajaran. Hasil pengamatan didistribusikan dalam tabel kriteria

nilai persentase. Kriteria nilai persentase yang digunakan adalah

kriteria sebagai berikut

Table 3.4 Kriteria Keberhasilan Proses Pembelajaran


Aktivitas Guru dan Siswa
Tingkat keberhasilan Kategori

81-100 Sangat baik

61-80 Baik

41-60 Cukup

21-40 Kurang

0-20 Sangat kurang

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dari penelitian ini apabila:

1. Sejumlah 85% siswa memperoleh nilai di atas KKM yaitu 75.

2. Aktivitas guru dan siswa mencapai minimal 75%.


27
Ibid, 131.
43
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan hasil penelitian dalam penerapan

media pembelajaran kartu pecahan pada pembelajaran pecahan sederhana

untuk meningkatkan hasil belajar tematik materi pecahan sederhana siswa

kelas 3 C MI Al-Huda Ploso Nganjuk. Penelitian PTK ini dilaksanakan

dalam dua siklus, yaitu siklus I, dan siklus II pada tanggal 6 Apri - 16 Mei

2023 di MI Al-Huda Ploso Nganjuk. Penelitian PTK ini dilakukan melalui

dua siklus, setiap siklus dilakukan empat kegiatan utama, yaitu

perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Data yang

dikumpulkan dalam penelitian ini ada tiga yaitu data hasil observasi

aktivitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung , data

hasil belajar siswa dan data respon siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti pada

siklus I dan siklus II menunjukkan adanya peningkatan pada aktivitas guru

dan siswa dan hasil belajar siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan pada deskripsi data

pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II.

A. Hasil Penelitian

Hasil penelitian pada bab ini meliputi hasil data penelitian tindakan

kelas (PTK) yang terdiri dari data aktivitas guru, aktivitas siswa, dan data

hasil belajar siswa dari pree test, post test siklus I, post test siklus II.

1. Hasil Temuan Awal


43
44

Data temuan awal ini adalah hasil obeservasi yang dilakukan

sebelum melakukan pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK) di

MI Al-Huda Ploso Nganjuk pada pembelajaran tematik materi

pecahan sederhana.

a. Data aktivitas guru

Dalam pembelajaran tematik khususnya materi pecahan

sederhana guru hanya menggunakan metode konvensional. Guru

dalam menyampaikan materi hanya menggunakan cera,ah tanpa

adanya metode atau media lainya. Sehingga anak kurang aktif dan

keadaan kelas akan menjadi monoton. Pada akhirnya

pembelajaran akan kurang diminati oleh siswa.

b. Data aktivitas siswa

Aktivitas siswa kelas III C di mi Al-Huda Ploso nganjuk sebelum

pelaksanaan PTK sangat rendah. Siswa kurang semangat dalam

mengikuti proses pembelajaran karena siswa hanya

mendengarkan tanpa adanya interaksi antara siswa dan guru pada

akhirya siswa akan merasa ngantuk.

c. Data hasil belajar siswa

Berikut adalah hasil temuan awal peserta didik kelas III C di MI

Al- Huda Ploso Nganjuk sebelum diakan penelitian tindakan

kelas (PTK) :

Table 4.1 Hasil Belajar Siswa Pada Temuan Awal


Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
Tuntas
1 Aj 60 V
45

2 Ana 80 V
3 Arjm 20 V
4 App 20 V
5 App 60 V
6 Apr 80 V
7 Dag 70 V
8 Hnk 80 V
9 Iin 60 V
10 Iar 40 V
11 Mnma 80 V
12 Mns 40 V
13 Me 60 V
14 Mbnf 60 V
15 Maja 80 V
16 Mfrm 40 V
17 Mrf 60 V
18 Nc 20 V
19 N 40 V
20 Nr 80 V
21 Rrgmzf 40 V
22 Rm 60 V
23 Spa 80 V
24 Slf 40 V
25 Ubty 20 V
26 Una 20 V
27 Zri 40 V
Jumlah 1.430 7 20
Presentase 25,9% 74,1%

Adapun hasil belajar pecahan sederhana peserta didik

kelas III C MI Al-Huda Ploso Nganjuk sebelum didakan

penelitian tindakan kelas (PTK) adalah sebanyak 7 siswa atau

25,9% siswa yang mencapai ketuntasan ketetapan sekolah lebih

atau sama dengan 75, sedangkan sebanyak 20 siswa atau 74,1%

siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Seharusnya 75%

siswa harus mencapai ketuntasan belajar yang sudah ditetapkan

dari sekolah. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan


46

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana melalui

pelaksanaan PTK agar dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik khususnya pada pembelajaran materi pecahan sederhana.

2. Hasil pelaksanaan PTK

a. Data hasil PTK pada siklus I

Rencana pelaksanaan pembelajara pada siklus ini

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan waktu 2x35 menit (70

menit) untuk setiap pertemuan.

1) Perencanaan

Setelah ditemukan permasalahan dari hasil observasi awal

maka selanjutnya dilakukan perencanaan pembelajaran untuk

pelaksanaan PTK sebagai berikut. Menelaah standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di ajarkan,

mengembangkan rancangan pelaksanan pembelajaran sesuai

dengan kurikulum, mengembangkan lembar kerja siswa,

membuat media pembelajaran, mengembangkan instrument

pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari

dua kali pertemuan denggan menggunakan satu RPP. RPP ii

dilaksanakan dua kali karena banyaknya lamkah pembelajaran

tematik materi pecahan sederhana. sedangkan waktu yang

tersedia dalam kurikulum hanya 2x35 menit (70 menit).

Sehingga pelaksanaan sintaks dilakukan pada pertemuan


47

kedua. (a) menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai dengan

RPP kemudian memotivasi siswa dan memberikan apersepsi

berupa kegiatan tanya jawab yang berkaitan dengan materi

yang akan diajarkan. (b) menyampaikan informasi materi yang

telah dirancang. (c) membagikan menjadi 4 kelompok dari 27

siswa, setiap kelompok terdiri dari 6-7 anak. (d) membimbing

jalanya permainan menggunakan media kartu pecahan. Yang

sebelumnya sudah dijelaskan terlebih dahulu. (e) membimbing

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami permainan

menggunakan kartu pecahan. (f) memberikan apresiasi kepada

kelompok pemenang dalam permainan kartu pecahan. (g)

menutup pelajaran dengan mengajak siswa menyimpulkan apa

yang telah dipelajari bersama, memberi motivasi kepada siswa

serta mengajak siswa merefleksi proses pembelajaran yang

telah dilakukan.

3) Hasil Observasi

a) Data aktivitas guru pada siklus I

4.2 Data Aktivitas Guru Pada Siklus I


No. Butiran penelitian Pengamat
1. Memberi apersepsi/ memotivasi 3
siswa
2. Menyampaikan tujuan 3
pembelajaran
3. Menginformasikan materi 2
4. Membentuk kelompok 3

5. Memberikan arahan dan aturan 2


permainan
48

6. Kecakapan penggunaan media 2


7. Menyimpulkan materi ajar yang 3
telah diajarkan
8. Memberikan evaluasi 3
Jumlah 21
Nilai akhir 66

Keterangan Skor Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Secara keseluruhan nilai aktivitas guru dalam

pembelajaran pada siklus I, dapat dihitung sebagai berikut:

Skor yang diperoleh = 21

Skor maksimal = 32

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
jumlah skor maksimum

21
Nilai = x 100
32

Nilai = 66

Interval nilai ketuntasan guru

Interval
Deskripsi Aktivitas Guru
Nilai
0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
49

pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat

mengenai aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung yang disajikan dalam table 4.2 menunjukkan

bahwa :

(1) Aspek ativitas memberi apersepsi/ memotivasi siswa

Aktivitas guru dalam membuka pelajaran pada siklus I,

observer memberi nilai 3 dengan kategori baik. Hal ini

dibuktikan pada saat membuka pembelajaran dapat

menarik siswa sehingga siswa jadi termotivasi.

(2) Aspek aktivitas menyampaikan tujuan pembelajaran

Aktivitas guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

pada siklus I, observer memberi nilai 3 dengan kategori

baik. Hal ini dibuktikan dalam menyampaiakn tujuan

dengan baik, memberi acuan melalui berbagai usaha,

membuat kaitan atau hubungan-hubungan materi.

(3) Aspek aktivitas menginformasikan materi

Aktivitas guru dalam menginformasikan materi pada

pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 2 dengan

kategori cukup. Hal ini terbukti bahwa guru belum

menguasai materi yang akan disampaikan dengan baik.


50

Sehingga siswa sulit mengerti dan memahami materi

dengan baik.

(4) Aspek aktivitas membentuk kelompok

Aktivitas guru dalam membentuk kelompok pada

pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 3 dengan

kategori baik. Hal ini terbukti dari pembagian kelompok

dengan adil. Meratakan siswa yang pandai dengan siswa

yang biasa.

(5) Aspek aktivitas Memberikan arahan dan aturan

permainan

Aktivitas guru dalam memberikan arahan dan aturan

permainan pada pembelajaran siklus I, observer memberi

niai 2 dengan kategori cukup. Hal ini terbukti dari

jalannya permainan menggunakan kartu pecahan belum

berjalan dengan lancar masih banyak anak yang bingung

dengan cara permainanya.

(6) Aspek aktivitas kecakapan penggunaan media

Aktivitas guru dalam kecakapan penggunaan media pada

pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 2 dengan

kategori cukup. Hal ini terbukti dengan jalannya

permainan menggunakan kartu pecahan belum berjalan

dengan lancar. Guru kurang menguasai permainan

menggunakana kartu pecahan.


51

(7) Aspek aktivitas menyimpulkan materi ajar yang telah

diajarkan

Aktivitas guru dalam menyimpulkan materi ajar pada

pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 3 dengan

kategori baik. Hal ini terbukti dengan pemahaman materi

dapat memperpusat perhatian siswa.

(8) Aspek aktivitas memberi evaluasi

Aktivitas guru dalam memberi evaluasi pada siklus I,

observer memberi nilai 3 dengan kategori baik. Hal ini

terbuktyi dengan kerasnya suara guru sehingga materi

yang disampaikan dapat terdengan dengan jelas pada

akhirnya siswa dapat mengerjakan evaluasi dengan

mudah.

b) Data aktivitas siswa pada siklus I

4.3 Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I


No. Butiran penelitian Pengamat
1. Memberi respon apersepsi 3
2. Memperhatikan penjelasan guru 3
3. Membaca teks materi bahan ajar 3
4. Mendengarkan arahan dan aturan 2
permainan
5. Pemahaman penggunaan media 2
6. Menyimpulkan materi 3
7. Mengerjakan soal evaluasi 2
Jumlah 19
Nilai akhir 64

Keterangan Skor Penilaian

1 = Kurang
52

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Secara keseluruhan nilai aktivitas siswa dalam

pembelajaran pada siklus I, dapat dihitung sebagai berikut:

Skor yang diperoleh = 19

Skor maksimal = 28

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
jumlah skor maksimum

19
Nilai = x 100
28

Nilai = 64

Interval nilai ketuntasan siswa

Interval
Deskripsi Aktivitas siswa
Nilai
0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat

mengenai aktivitas siswa selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung yang disajikan dalam table 4.3 menunjukkan

bahwa :
53

(1) Aspek ativitas memberi respon apersepsi

Aktivitas siswa dalam memberi respon apersepsi pada

siklus I, observer memberi nilai 3 dengan kategori baik.

Hal ini dibuktikan dengan siswa menyiapkan buku tulis,

menyiapkan peralatan menulis dan memperhatikan

penjelasan guru. Akan tetapi masih ada satu siswa yang

lupa tidak membawa buku pelajaran.

(2) Aspek aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru

pada siklus I, observer memberi nilai 3 dengan kategori

baik. Hal ini dibuktikan siswa memperhatikan dengan

seksama ketika guru memberikan penjelasan mengenai

materi. Akan tetapi masih ada satu anak yang masih

belum fokus dalam memperhatikan pelajaran.

(3) Aspek aktivitas membaca teks materi bahan ajar

Aktivitas siswa dalam membaca teks materi bahan ajar

pada pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 3

dengan kategori baik. Hal ini terbukti bahwa siswa

bersemangat membaca materi pelajaran dengan lancar.

Akan tetapi masih ada anak yang belum percaya diri

untuk membaca engan lantang dank eras.

(4) Aspek aktivitas mendengarkan arahan dan aturan

permainan
54

Aktivitas siswa dalam mendengaarkan arahan dan aturan

permainan pada pembelajaran siklus I, observer memberi

niai 2 dengan kategori cukup. Hal ini terbukti bahwa

masih ada beberapa anak yang belum mengerti alur dari

permainannya. Sehingga siswa kurang bersemangat.

(5) Aspek aktivitas pemahaman penggunaan media

Aktivitas iswa dalam pemahaman penggunaan media

pada pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 2

dengan kategori baik. Hal ini terbukti karena masih ada

beberapa siswa yang belum faham dengan media kartu

pecahan sehingga siswa kurang focus dalam mengikuti

permainan dalam pembelajaran.

(6) Aspek aktivitas menyimpulkan materi ajar yang telah

diajarkan

Aktivitas siswa dalam menyimpulkan materi ajar pada

pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 3 dengan

kategori baik. Hal ini terbukti dengan siswa dapat

menyimpulkan materi yang dipelajari. Pada akhirnya

siswa menjadi faham terhapad pelajaran yang telak

dilaksanakan.

(7) Aspek aktivitas mengerjakan soal evaluasi

Aktivitas siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada

siklus I, observer memberi nilai 2 dengan kategori cukup.

Hal ini terbuktti dengan masih ada siswa yang merasa


55

sulit mengerjakan soal evaluasi dikarenakan masih belum

memahami materi dengan seksama.

c) Data hasil belajar siswa siklus I

Data hasil belajar siswa pada siklus I yang diperoleh

melalui tes tertulis dapat disajikan pada table berikut ini.

Table 4.4 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I


Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
: Tuntas
1 Aj 60 V
2 Anz 80 V
3 Arjm 70 V
4 App 60 V
5 App 80 V
6 Apr 90 V
7 Dag 80 V
8 Hnk 90 V
9 Iin 60 V
10 Iar 70 V
11 Mnma 80 V
12 Mns 70 V
13 Me 80 V
14 Mbnf 60 V
15 Maja 80 V
16 Mfrm 40 V
17 Mrf 60 V
18 Nc 60 V
19 N 70 V
20 Nr 80 V
21 Rrgmzf 70 V
22 Rm 60 V
23 Spa 80 V
24 Slf 70 V
25 Uity 60 V
26 Unz 70 V
27 Zri 40 V
Jumlah 1.870 10 17
Presentse 37,03% 62,96%
56

Kriteria sebaran nilai:

(1) 80-100 = Sangat Baik

(2) 66-79 = Baik

(3) 56-65 = Cukup

(4) 40-55 = Kurang

(5) <40 = Sangat Kurang

Berdasarkan table pada table 4.4 dapat diketahui

bahwa 10 siswa (37,03%) telah mendapat nilai ditas KKM

yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥75. Sedangkan 17 siswa

(62,96%) belum mencapai KKM. Hal ini berarti ada

peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus

I disbanding hasil sebelum melakukan PTK. Akan tetapi

angka ini belum mencapai presentase ketuntasan KKM

≥75% yang ditetapkan sekolah.

Dari table 4.4 dapat diklasifikasi sebaran nilai hasil

belajar siswa kelas III C di MI Al-Huda Ploso Nganjuk

sebagai berikut

Table 4.5 Data Sebaran Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I


Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase
80-100 10 37,03%
66-79 7 25,92%
56-65 8 29,62%
40-55 2 7,4%
<40 0 0
Jumlah 27 100%
57

Berdasarkan pada table 4.5 dapat diketahui sebaran

nilai yang diperoleh siswa sebagai berikut. Sebanyak 10

siswa atau 37,03% mendapat sebaran nilai 80-100 dengan

kategori sangat baik. Siswa yang mendapat sebaran nilai 66-

79 sebanyak 7 atau 25,92% dengan kategori baik. Siswa

yang mendapat sebaran nilai 56-65 sebanyak 8 siswa

29,62% dengan kategori cukup. Siswa mendapat sebaran

nilai 40-55 sebanyak 2 siswa (7,4%) dengan kategori

kurang.

Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM hasil

belajar antara temuan awal dengan hasil belajar siswa pada

siklus I terjadi peningkatan dari 25,9% meningkat menjadi

37,03%. Walaupun terjadi peningkatan jumlah siswa yang

mencapai nilai KKM, akan tetapi belum mencapai kriteria

ketuntasan minimal yang ditetapkan sekolah ≥75% siswa.

Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan pembelajaran

pada siklus berikutnya yangitu siklus II.

4) Refleksi

Berdasarkan data yang telah dipaparkan maka peneliti

dapat melakukan refleksi bersama observer melalui diskusi

tentang aspek apa saja yang belum berhasil pasa siklus I dapat

di deskripsikan sebagai berikut :


58

a) Aktivitas guru selama proses pelaksanaan PTK pada siklus

I. Dari seluruh aktivitas guru selama pelaksanaan PTK

pada siklus I (66%) sudah terlaksana dengan baik, tetapi

belum mencapai ketuntatsan KKM yang sudah ditetapkan

sekolah ≥75%. Adapun aspek-aspek aktivitas guru yang

sudah mencapai kategori baik yaitu memberi apersepsi/

memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajaran,

membentuk kelompok, menyimpulkan materi ajar yang

telah diajarkan, memberikan evaluasi. Adapun aspek-

aspek aktivitas guru dalam pelaksanaan PTK siklus I yang

mencapai kategori cukup yang artinya belum mencapai

ketuntasan KKM yang sudah ditentukasn dari sekolah

diantaranya menginformasikan materi, memberikan

arahan dan aturan permainan, dan kecakapan dalam

menggunakan media. Hal ini disebabkan karena guru

masih belum sepenuhnya menguasai penggunaan media

sehingga dapat mempengaruhi pemahaman siswa dalam

memahami materi pecahan sderhana menggunakan media

kartu pecahan.

b) Aktivitas siswa selama proses pelaksanaan PTK siklus I

Dari seluruh aktivitas siswa selama pelaksanaan PTK pada

siklus I (64%) sudah terlaksana dengan baik, tetapi belum

mencapai ketuntatsan KKM yang sudah ditetapkan

sekolah ≥75%. Adapun aspek-aspek aktivitas siswa yang


59

sudah mencapai kategori baik yaitu memberi respon

apersepsi guru, memperhatikan penjelasan guru, membaca

teks materi bahan ajar, dan menyimpulkan materi.

Adapun aspek-aspek aktivitas siswa dalam pelaksanaan

PTK siklus I yang mencapai kategori cukup yang artinya

belum mencapai ketuntasan KKM yang sudah ditentukasn

dari sekolah diantaranya mendengarkan arahan dan atura

permainan, pemahaman penggunaan media, dan

mengerjakan soal evaluasi . Hal ini disebabkan karena

siswa masih banyak yang kurang mendengarkan arahan

dan aturan permainan, sehingga siswa masih kurang faham

terhadap jalannya permainan. Oleh karena itu siswa

mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal evaluasi.

c) Hasil belajar siswa pada siklus I

Hasil belajar siswa pada siklus I sudah meningkat

dibanding hasil belajar siswa sebelum diadakan

pelaksanaan PTK yaitu dari 7 siswa (25,9%) meningkat

menjadi 10 siswa (37,03%) siswa yang mencapai KKM.

Walaupun sudah mengalami peningkatan tetapi jumlah

presentase siswa belum mencapai KKM yang ditetapkan

dari sekolah ≥75% siswa.

Berdasarkan hasil refleksi yang telah ditetapkan maka

peneliti melakukan revisi rancangan pembelajaran tematik

materi pecahan sederhana yang akan dilaksanakan pada


60

siklus ke dua yaitu, guru lebih menguasai materi

pembelajaran juga lebih menguasai dalam penggunaan

media kartu pecahan dalam permainan.

b. Data hasil PTK pada siklus II

Rencana pelaksanaan pembelajara pada siklus ini

dilaksanakan dalam dua kali pertemuan waktu 2x35 menit (70

menit) untuk setiap pertemuan.

1) Perencanaan

Setelah ditemukan permasalahan dari hasil observasi

awal maka selanjutnya dilakukan perencanaan pembelajaran

untuk pelaksanaan PTK sebagai berikut. Menelaah standar

kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di ajarkan,

mengembangkan rancangan pelaksanan pembelajaran sesuai

dengan kurikulum, mengembangkan lembar kerja siswa,

membuat media pembelajaran, mengembangkan instrument

pengamatan aktivitas guru dan aktivitas siswa.

2) Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I ini terdiri dari

dua kali pertemuan denggan menggunakan satu RPP. RPP ini

dilaksanakan dua kali karena banyaknya lamakah

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana. sedangkan

waktu yang tersedia dalam kurikulum hanya 2x35 menit (70

menit). Sehingga pelaksanaan sintaks dilakukan pada

pertemuan kedua. (a) menyampaikan tujuan pembelajaran


61

sesuai dengan RPP kemudian memotivasi siswa dan

memberikan apersepsi berupa kegiatan tanya jawab yang

berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. (b)

menyampaikan informasi materi yang telah dirancang. (c)

membagikan menjadi 4 kelompok dari 27 siswa, setiap

kelompok terdiri dari 6-7 anak. (d) membimbing jalanya

permainan menggunakan media kartu pecahan. Yang

sebelumnya sudah dijelaskan terlebih dahulu. (e) membimbing

siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami permainan

menggunakan kartu pecahan. (f) memberikan apresiasi kepada

kelompok pemenang dalam permainan kartu pecahan. (g)

menutup pelajaran dengan mengajak siswa menyimpulkan apa

yang telah dipelajari bersama, memberi motivasi kepada siswa

serta mengajak siswa merefleksi proses pembelajaran yang

telah dilakukan.

3) Hasil observasi

a) Data aktivitas guru pada siklus II

4.6 Data Aktivitas Guru Pada Siklus II


No. Butiran penelitian Pengamat
1. Memberi apersepsi/ memotivasi 4
siswa
2. Menyampaikan tujuan 4
pembelajaran
3. Menginformasikan materi 4
4. Membentuk kelompok 3

5. Memberikan arahan dan aturan 3


permainan
62

6. Kecakapan penggunaan media 3


7. Menyimpulkan materi ajar yang 4
telah diajarkan
8. Memberikan evaluasi 3
Jumlah 28
Nilai akhir 88

Keterangan Skor Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Secara keseluruhan nilai aktivitas guru dalam

pembelajaran pada siklus II, dapat dihitung sebagai

berikut:

Skor yang diperoleh = 28

Skor maksimal = 32

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
jumlah skor maksimum

28
Nilai = x 100
32

Nilai = 88

Interval nilai ketuntasan guru

Interval
Deskripsi Aktivitas Guru
Nilai
0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
63

pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat

mengenai aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung yang disajikan dalam table 4.6 menunjukkan

bahwa :

(1) Aspek ativitas memberi apersepsi/ memotivasi siswa

Aktivitas guru dalam membuka pelajaran pada siklus II,

observer memberi nilai 4 dengan kategori sangat baik. Hal

ini dibuktikan pada saat membuka pembelajaran dapat

menarik siswa sehingga siswa jadi termotivasi. Anak

menjadi semangat belajar.

(2) Aspek aktivitas menyampaikan tujuan pembelajaran.

Aktivitas guru dalam menyampaikan tujuan pembelajaran

pada siklus II, observer memberi nilai 4 dengan kategori

sangat baik. Hal ini dibuktikan dalam menyampaikan

tujuan dengan baik, memberi acuan melalui berbagai

usaha, membuat kaitan atau hubungan-hubungan materi.

(3) Aspek aktivitas menginformasikan materi. Aktivitas guru

dalam menginformasikan materi pada pembelajaran siklus

II, observer memberi nilai 4 dengan kategori sangat baik.

Hal ini terbukti bahwa guru sudah menguasai materi yang


64

akan disampaikan dengan baik. Sehingga siswa sangat

mudah mengerti dan memahami materi yang disampaikan.

(4) Aspek aktivitas membentuk kelompok. Aktivitas guru

dalam membentuk kelompok pada pembelajaran siklus II,

observer memberi nilai 3 dengan kategori baik. Hal ini

terbukti dari pembagian kelompok dengan adil. Meratakan

siswa yang pandai dengan siswa yang biasa.

(5) Aspek aktivitas memberikan arahan dan aturan permainan.

Aktivitas guru dalam memberikan arahan dan aturan

permainan pada pembelajaran siklus II, observer memberi

niai 3 dengan kategori baik. Hal ini terbukti dari jalannya

permainan menggunakan kartu pecahan sudah berjalan

dengan lancar banyak anak yang memahami jalannya

permainanya.

(6) Aspek aktivitas kecakapan penggunaan media. Aktivitas

guru dalam kecakapan penggunaan media pada

pembelajaran siklus II, observer memberi nilai 3 dengan

kategori aik. Hal ini terbukti dengan jalannya permainan

menggunakan kartu pecahan sudah berjalan dengan lancar.

Guru sudah menguasai permainan menggunakana kartu

pecahan.

(7) Aspek aktivitas menyimpulkan materi ajar yang telah

diajarkan. Aktivitas guru dalam menyimpulkan materi ajar

pada pembelajaran siklus I, observer memberi nilai 4


65

dengan kategori sangat baik. Hal ini terbukti dengan

pemahaman materi dapat memperpusat perhatian siswa.

(8) Aspek aktivitas memberi evaluasi . Aktivitas guru dalam

memberi evaluasi pada siklus I, observer memberi nilai 3

dengan kategori baik. Hal ini terbuktyi dengan kerasnya

suara guru sehingga materi yang disampaikan dapat

terdengan dengan jelas pada akhirnya siswa dapat

mengerjakan evaluasi dengan mudah.

b) Data aktivitas siswa pada siklus II

4.7 Data Aktivitas Siswa Pada Siklus II


No. Butiran penelitian Pengamat
1. Memberi respon apersepsi 4
2. Memperhatikan penjelasan guru 4
3. Membaca teks materi bahan ajar 4
4. Mendengarkan arahan dan aturan 3
permainan
5. Pemahaman penggunaan media 3
6. Menyimpulkan materi 4
7. Mengerjakan soal evaluasi 3
Jumlah 25
Nilai akhir 89

Keterangan Skor Penilaian

1 = Kurang

2 = Cukup

3 = Baik

4 = Baik Sekali

Secara keseluruhan nilai aktivitas siswa dalam

pembelajaran pada siklus I, dapat dihitung sebagai berikut:


66

Skor yang diperoleh = 25

Skor maksimal = 28

jumlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
jumlah skor maksimum

25
Nilai = x 100
28

Nilai = 89

Interval nilai ketuntasan siswa

Interval
Deskripsi Aktivitas siswa
Nilai
0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pengamat

mengenai aktivitas guru selama proses kegiatan pembelajaran

berlangsung yang disajikan dalam table 4.7 menunjukkan

bahwa :

(1) Aspek ativitas memberi respon apersepsi

Aktivitas siswa dalam memberi respon apersepsi pada

siklus II, observer memberi nilai 4 dengan kategori sangat

baik. Hal ini dibuktikan dengan siswa menyiapkan buku


67

tulis, menyiapkan peralatan menulis dan memperhatikan

penjelasan guru.

(2) Aspek aktivitas memperhatikan penjelasan guru

Aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru

pada siklus II, observer memberi nilai 4 dengan kategori

sangat baik. Hal ini dibuktikan siswa memperhatikan

dengan seksama ketika guru memberikan penjelasan

mengenai materi.

(3) Aspek aktivitas membaca teks materi bahan ajar

Aktivitas siswa dalam membaca teks materi bahan ajar

pada pembelajaran siklus II, observer memberi nilai 4

dengan kategori sangat baik. Hal ini terbukti bahwa siswa

bersemangat membaca materi pelajaran dengan lancar.

(4) Aspek aktivitas mendengarkan arahan dan aturan

permainan. Aktivitas siswa dalam mendengaarkan arahan

dan aturan permainan pada pembelajaran siklus II,

observer memberi niai 3 dengan kategori baik. Hal ini

terbukti bahwa siswa sudah mengerti alur dari

permainannya. Sehingga siswa sangat bersemangat dalam

mengikuti permainanya.

(5) Aspek aktivitas pemahaman penggunaan media

Aktivitas siswa dalam pemahaman penggunaan media

pada pembelajaran siklus II, observer memberi nilai 3

dengan kategori baik. Hal ini terbukti dengan siswa sudah


68

faham mengenai media kartu pecahan sehingga siswa bisa

fokus dalam mengikuti permainan dalam pembelajaran.

(6) Aspek aktivitas menyimpulkan materi ajar yang telah

diajarkan. Aktivitas siswa dalam menyimpulkan materi

ajar pada pembelajaran siklus II, observer memberi nilai 4

dengan kategori sangat baik. Hal ini terbukti dengan

siswa dapat menyimpulkan materi yang dipelajari. Pada

akhirnya siswa menjadi faham terhadap pelajaran yang

telak dilaksanakan.

(7) Aspek aktivitas mengerjakan soal evaluasi

Aktivitas siswa dalam mengerjakan soal evaluasi pada

siklus II, observer memberi nilai 3 dengan kategori baik.

Hal ini terbuktti siswa dengan mudah mengerjakan soal

evaluasi materi yang dipelajari

c) Data hasil belajar siswa siklus II

Data hasil belajar siswa pada siklus II yang diperoleh

melalui tes tertulis dapat disajikan pada table berikut ini.

Table 4.8 Data Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II


69

Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
: Tuntas
1 Aj 85 V
2 Ana 100 V
3 Arjm 85 V
4 App 85 V
5 App 85 V
6 Apr 100 V
7 Dag 100 V
8 Hnk 100 V
9 Iin 100 V
10 Iar 95 V
11 Mnma 100 V
12 Mns 100 V
13 Me 85 V
14 Mbnf 60 V
15 Maja 100 V
16 Mfrm 60 V
17 Mrf 75 V
18 Nc 75 V
19 N 95 V
20 Nr 85 V
21 Rrgmzf 100 V
22 Rm 75 V
23 Spa 85 V
24 Slf 100 V
25 Uity 60 V
26 Una 100 V
27 Zri 100 V
Jumlah 2.390 24 3
Presentase 88,88 11,11%
%

Kriteria sebaran nilai:

(1) 80-100 = Sangat Baik

(2) 66-79 = Baik

(3) 56-65 = Cukup

(4) 40-55 = Kurang


70

(5) <40 = Sangat Kurang

Berdasarkan table pada table 4.8 dapat diketahui

bahwa 24 siswa (88,88%) telah mendapat nilai ditas KKM

yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥75. Sedangkan 3 siswa

(11,11%) belum mencapai KKM. Hal ini berarti hasil belajar

pada siklus III sudah mencapai atau melebihi kriteria yang

ditetapkan dari sekolah yaitu ≥ 75%.

Dari table 4.8 dapat diklasifikasi sebaran nilai hasil

belajar siswa kelas III C di MI Al-Huda Ploso Nganjuk

sebagai berikut

Table 4.9 Data Sebaran Hasil Belajar Siswa Pada Siklus


II
Rentang Nilai Jumlah Siswa Presentase
80-100 21 77,78%
66-79 3 11,11%
56-65 3 11,11%
40-55 0 0
<40 0 0
Jumlah 27 100%

Berdasarkan pada table 4.9 dapat diketahui sebaran

nilai yang diperoleh siswa sebagai berikut. Sebanyak 21

siswa atau 77,78% mendapat sebaran nilai 80-100 dengan

kategori sangat baik. Siswa yang mendapat sebaran nilai 66-

79 sebanyak 3 atau 11,11% dengan kategori baik. Siswa

yang mendapat sebaran nilai 56-65 sebanyak 3 siswa

11,11% dengan kategori cukup.


71

Jumlah siswa yang mencapai nilai KKM antara hasil

belajar pada siklus I dengan hasil belajar siswa pada siklus

II terjadi peningkatan dari 37,03% meningkat menjadi

88,88%.

4) Refleksi

Berdasarkan data yang telah dipaparkan maka peneliti

dapat melakukan refleksi bersama observer melalui diskusi

tentang data hasil tindakan pada siklus II dapat di deskripsikan

sebagai berikut :

a) Aktivitas guru selama proses pembelajaran tematik materi

pecahan sederhana pada siklus II mengalami peningkatan

di banding dengan pada siklus I. Hal ini dapat dilihat dari

hasil presentase aktivitas guru dari 66% (pada siklus I)

menjadi 88% (pada siklus II). Hal ini menunjukkan bahwa

aktivitas guru pada siklus II sudah mencaai kriteria

ketuntasan KKM yang sudah ditetapkan dari sekolah yaitu

≥75%. Dari seluruh aktivitas guru yang sangat baik dan

mencapai kriteria ketuntasan minimal adalah Memberi

apersepsi/ memotivasi siswa, Menyampaikan tujuan

pembelajaran, Menginformasikan materi, Menyimpulkan

materi ajar yang telah diajarkan. Sedangkan aspek yang

sudah baik tetapi erlum mencapari kriteria ketuntasan

minimal yaitu Membentuk kelompok, Memberikan arahan

dan aturan permainan, dan memberikan evaluasi.


72

b) Aktivitas siswa selama proses pembelajaran tematik

materi pecahan sederhana pada siklus II sudah mengalami

peningkatan dibanding dengan siklus I. Hal ini dapat

dilihat dari hasil presentase aktivitas siswa dari 64% (pada

siklus I) menjadi 89% (pada siklus II). Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa pada siklus II sudah

mencapai kriteria ketuntasan KKM yang sudah ditetapkan

dari sekolah yaitu ≥75%. Dari seluruh aktivitas siswa yang

sangat baik dan mencapai kriteria ketuntasan minimal

adalah Memberi respon apersepsi, Memperhatikan

penjelasan guru, Membaca teks materi bahan ajar,

Menyimpulkan materi. Sedangkan aspek yang sudah baik

tetapi brlum mencapari kriteria ketuntasan minimay yaitu

Mendengarkan arahan dan aturan permainan, pemahaman

penggunaan media, mengerjakan soal evaluasi.

c) Hasil belajar siswa pada siklus I

Hasil belajar siswa pada siklus II sudah meningkat

dibanding hasil belajar siswa pada siklus II, dari 37,03%

(pada siklus I) menjadi 88,88%(pada siklus II). Hal ini

terlihat bahwa 24 siswa atau 88,88% sudah mencapai atau

melampaui standar ketuntasan sedangkan hanya 3 siswa

atau 11,11% masih belum mencapai standar ketuntasan

belajar. Hal ini menandakan bahwa hasil belajar pada


73

siklus II sudah mencapai atau melampaui indikator

keberhasilan yang ditetapkan oleh sekolah yaitu ≥75%.

B. Pembahasan hasil penelitian

Proses analisi data hasil penelitian meliputi data tentang aktivitas

guru dan siswa serta hasil belajar siswa mulai dari siklus pertama sampai

siklus ke tiga. Prose analisi data ini meliputi membandingkan data setiap

siklus, mengamati perkembangan hasil penelitian setiap siklus dan juga

mengamati perkembangan dan kenaikan hasil dari tiap-tiap siklus. Proses ini

merupakan proses akhir dalam penelitian ini, dimana hasil analisis

penelitian akan digunakan sebagai pacuan untuk menyimpulkan penelitian.

Berikut proses analisi data hasil penelitian.

1. Data aktivitas guru

Berdasarkan analisis siklus I dan siklus II, data hasil aktivitas guru

mengalami peningkatan presentase keberhasilan. Adapun tabal hasil

penelitian aktivitas guru suklus I dan siklus II.

Tabel 4.10 Data Aktivitas Guru Siklus I Dan Siklus II


Skor
No Aspek yang diamati
Siklus I Siklus II
1. Memberi apersepsi/ memotivasi siswa 3 4
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran 3 4
3. Menginformasikan materi 2 4
4. Membentuk kelompok 3 3
5. Memberikan arahan dan aturan 2 3
permainan
6. Kecakapan penggunaan media 2 3
7. Menyimpulkan materi ajar yang telah 3 4
diajarkan
8. Memberikan evaluasi 3 3
Jumlah 21 28
Presentase 66 88
74

Dari table 4.10 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama

siklus I sudah baik meskipun belum mencapai ketuntasan yang

telas ditetapkan. Selama pembelajaran pada siklus I terdapat aspek

yang terlaksana dengan baik dan yang kurang baik. Adanya

aktivitas guru yang masih memperoleh kategori cukup yaitu:

menginformasikan materi kurang lengkap, Memberikan arahan dan

aturan permainan kurang jelas, Kecakapan penggunaan media

kurng menguasai.

Aktivitas guru yang mendapat kategori baik yaitu :

membuka pelajaran dengan mempersiapkan siswa, memimpin doa

dan presensi. Memberikan nasihat kepada siswa. Aspek-aspek

tersebut nantinya akan dijadikan motivasi dalam melaksanakan

perbaikan pada siklus berikutnya.

Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh hasil

yang sangat baik. Aktivitas guru selama siklus II mengalami

peningkatan, ini menunjukkan bahwa aktivitas guru sudah

mencapai indikator eberhasilan yang ditetapkan.

Dengan demikian aktivitas guru dari siklus I sampai siklus II

mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana menggunakan

media kartu pecahan mengalami peningkatan yang lebih baik yang

hasilnya sudah sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal.

KENAIKAN AKTIVITAS GURU

100
80
40
20
0
Siklus I SIKLUS Siklus II

75

Diagram 4.1 Perkembangan Aktivitas Guru Siklus I Dan


Siklus II

Interval nilai ketuntasan siswa:


0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

2. Data aktivitas siswa

Berdasarkan analisis siklus I dan siklus II, data hasil aktivitas guru

mengalami peningkatan presentase keberhasilan. Adapun tabal hasil

penelitian aktivitas guru suklus I dan siklus II.

Tabel 4.11 Data Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II


76

Skor
No Aspek yang diamati
Siklus I Siklus II
1. Memberi respon apersepsi 3 4
2. Memperhatikan penjelasan guru 3 4
3. Membaca teks materi bahan ajar 3 4
4. Mendengarkan arahan dan aturan 2 3
permainan
5. Pemahaman penggunaan media 2 3
6. Menyimpulkan materi 3 4
7. Mengerjakan soal evaluasi 2 3
Jumlah 19 25
Presentase 64 89

Dari table 4.11 dapat diketahui bahwa aktivitas siswa selama

siklus I sudah baik meskipun belum mencapai ketuntasan yang telas

ditetapkan. Selama pembelajaran pada siklus I terdapat aspek yang

terlaksana dengan baik dan yang kurang baik. Adanya aktivitas siswa

yang masih memperoleh kategori cukup yaitu: belum sepenuhnya

mendengarkan arahan dan aturan permainan dari guru, dan pemahaman

penggunaan media masih kurang serta masih sulit dalam mengerjakan

soal evaluasi

Aktivitas guru yang mendapat kategori baik yaitu : merespon

salam dari guru, berdoa sebelum melakukan pembelajaran,

mengeluarkan buku pelajaran dan alat tulis, dapat menyimpulkan materi

yang sudah dipelajari. Aspek-aspek tersebut nantinya akan dijadikan

motivasi dalam melaksanakan perbaikan pada siklus berikutnya.

Setelah dilakukan perbaikan pada siklus II diperoleh hasil yang

sangat baik. Aktivitas siswa selama siklus II mengalami peningkatan,


77

ini menunjukkan bahwa aktivitas iswa sudah mencapai indikator

keberhasilan yang ditetapkan.

Dengan demikian aktivitas siswa dari siklus I sampai siklus II

mengalami peningkatan. Hal ini dikarenakan pelaksanaan pembelajaran

tematik materi pecahan sederhana menggunakan media kartu pecahan

mengalami peningkatan yang lebih baik yang hasilnya sudah sesuai

dengan kriteria ketuntasan minimal.

Keterlaksanaan observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran

dalam siklus I dan siklus II disajikan dalam diagram batang sebagai

berikut.

100 KENAIKAN AKTIVITAS SISWA


80
60
40
20
0
Siklus I Siklus II
SIKLUS

Diagram 4.2 Perkembangan Aktivitas Siswa Pada Siklus I Dan Siklus II

Interval nilai ketuntasan siswa:


0-20 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat rendah
21-40 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran rendah
41-60 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran cukup
61-79 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran baik
80-100 Kemampuan guru/siswa dalam melaksanakan
pembelajaran sangat baik

3. Data Hasil Belajar Siswa


78

Dalam penelitian ini hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II

dapat diamati pada table berikut.

Tabel 4.12 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II


Nilai
No. Nama siswa
Siklus I Siklus II
1. Aj 60 85
2. Ana 80 100
3. Arjm 70 85
4. App 60 85
5. App 80 85
6. Apr 90 100
7. Dag 80 100
8. Hnk 90 100
9. Iin 60 100
10. Iar 70 95
11. Mnma 80 100
12. Mns 70 100
13. Me 80 85
14. Mbnf 60 60
15. Maja 80 100
16. Mfrm 40 60
17. Mrf 60 75
18. Nc 60 75
19. N 70 95
20. Nr 80 85
21. Rrgmzf 70 100
22. Rm 60 75
23. Spa 80 85
24. Slf 70 100
25. Uity 60 60
26. Una 70 100
27. Zri 40 100
Jumlah 1.870 2.390
Presentase 37,03% 88,88%

Dari table 4.12 tersebut hasil belajar siswa kelas III C MI Al-

Huda Ploso Nganjuk pada temuan awla menunjukkan kategori sangat


79

kurang hal ini menunjukkan bahwa 7 siswa memperoleh ketuntasan

belajar yang ditetapkan sekolah yaitu 75 dan 20 siswa belum mencapai

ketuntasan belajar yang ditentukan sekolah. Maka dari itu dilakukan

perbaikan pembelajaran tematik materi pecahan sederhana melalui

penelitian tindakan kelas.

Hasil belajar siklus I menunjukkan bahwa siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media kartu pecahan

memperoleh ketuntasan belajar dengan kategori baik. Meskipus hasil

pembelajaran pada siklus I meningkat akan tetapi hasil belajarpada

siklus satu belum mencapai ketuntasan belajarn yang ditentukan dari

sekolah. Secara keseluruhan siswa yang mengikuti tes sebanyak 27

siswa. Ini berarti ada 10 siswa yang mendapat nilai lebih atau sama

dengan 75 dan 17 siswa mendapat nilai kurang dari 75.

Hasil belajar siklus II menunjukkan bahwa siswa setelah

mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media kartu pecahan

memperoleh ketuntasan belajar dengan kategori sangat baik. Sehingga

hasil belajar pada siklus II sudah mencapai kategori yang ditentukan

sekolah. Secara keseluruhan siswa yang mengikuti tes sebanyak 27

siswa. Ini berarti ada 20 siswa yang mendapat nilai lebih atau sama

dengan 75 dan 3 siswa mendapat nilai kurang dari 75.

Dengan meningkatnya hasil belajar pada siklus I dan siklus II

diatas, maka pemahaman siswa mengenai pembelajaran tematik

menggunakan kartu pecahan juga meningkat. Hal ini sesuai dengan


80

definisi hasil belajar yakni kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar.

Presentase Ketuntasan Siswa Siklus I Dan


Siklus II
100
90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Siklus I Siklus II

Diagram 4.3 Presentase Ketuntasan Siswa Siklus I Dan Siklus


II
BAB V

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam dua siklus di

kelas IIIC MI Al-Huda Ploso Nnganjuk. Sebagai akhir dalam pembahasan

penelitian ini maka akan di kemukakan kesimpulan yang sesuai dengan rumusan

masalah dan saran yang membangun bagi semua pihak.

A. Kesimpulan

1. Pemahaman pembelajaran tematik dalam materi pecahana sederhana

melalui media kartu pecahan pada kelas III C di MI Al- Huda Ploso

nganjuk tahun pelajaran 2022/2023 mengalami peningkatan dilihat dari

aspek aktivitas guru, siswa, dan hasil belajar siswa. Aktivitas guru dalam

proses pembelajaran mengalami peningkatan hasil mencapai indicator

keberhasilan dari hasil pada siklus I (66%) mengalami kenaikan pada

siklus II (88%). Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengalami

peningkatan hasil mencapai indikator keberhasilan. Hasil pada siklus I

(64%) mengalami kenaikan pada siklus II (89%). Hasil belajara siswa

melalui tes mengalami peningkatan, hasil mencapai indicator

keberhasilan. Hasil pada siklus I (37,03%) mengalami kenaikan pada

siklus II (88,88%)

B. Saran

Demi kemajuan dan keberhasilan proses belajar mengajar dalam rangka

meningkatkan kualitas pembelajaran maka peneliti memberi saran sebagai

berikut:

80
81

1. Bagi Kepala MI Al –Huda Ploso Nganju

Dengan adanya peningkatan pemahaman peserta didik, diharapkan

kepala sekolah dapat mengambil kebijakan untuk mengembangkan

pembelajaran menggunakan media kartu pecahan pada pembelajaran

tematik materi pecahan sederhana.

2. Bagi Guru

Praktek pembelajaran melalui penggunaan media kartu pecahan

dapat menunjukkan keberhasilan dalam meningkatkan hasil belajar

peserta didik, seharusnya penggunaan media pembelajaran ini perlu

dilanjutkan dan diterapkan oleh para guru dalam kegiatan pembelajaran

dikelas III pada pembelajaran tematik materi pecahan sederhana.

3. Bagi Peserta Didik

Dengan penggunaan media kartu pecahan diharapkan peserta didik

lebih semangat dan termotivasi untukbelajar.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Kartu pecahan yang dibuat peneliti sangatlah sederhana untuk

peneliti selanjutnya hendaknya membuat kartu pecahan yang lebih

menarik lagi untuk peserta didik.

3. Untuk pembaca

Dengan penggunaan media kartu pecahan pembaca akan

mendapatkan pengetahuan baru mengenai media kartu pecahan untuk

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana.


DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Aisyah. Menegaskan Manusia Sebagai Objek dan Subjek Ilmu

Pendidikan, Pelita Bangsa Pelestari Pacncasila, Jakarta, 2020.

Undang-Undang SISDIKNAS dan Peraturan Pelaksanaannya. Jakarta: CV.

Tamita Utama, 2004.

Kustandi, Cecep dan Darmawan, Daddy. Pengembangan Media Pembelajaran,

Kencana, Jakarta, 2020.

Suhartono & Idawati. Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pada Masa Pandemi

Covid-19 di MI Darussalam Sambi roto Baron Nganjuk Tahun

Pembelajaran 2020/2021. Jurnal Pendidikan Islam dan Isu-isu Sosial,19

(2), Juli 2021.

Prastowo, Andi. Analisis Pembelajaran Tematik Terpadu, Kencana, Jakarta,

2019.

Rusman. Belajar dan Pembelajaran, Prena Media Group, Jakarta, 2018.

Mahanani, Ayu. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Pecahan

Sederhana Melalui Media Kartu Pecahan di Kelas III SD Negeri 2

Wates, Tidak diterbitkan, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Yogyakarta, 2018.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Remaja

Rosdakarya, Bandung, 2016.

Untari, E. “Diagnosis Kesulitan Belajar Pokok Bahasan Pecahan Pada Siswa

Kelas V Sekolah Dasar”. Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi, I. Mei

2013.
Sulardi. Pandai Berhitung Matematika, Erlangga, Jakarta, 2008.

A, Arsyad. Media Pembelajaran, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2014.

S, Djamarah B. Guru Dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, PT Rineka Cipta

Jakarta, 2005.

Latuheru, J.D, Media Pembelajaran Dalam Proses Belajar Mengajar Masa Kini,

Depdikbud, Jakarta, 1998.

Izzaty, R.E, dkk. Perkembangan Peserta Didik, UNY Press, Yogyakarta, 2008, 4.

Trianto. Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas (ClassroomAction

Research): TeoridanPraktik, PrestasiPustakaraya, Jakarta, 2011.

Soim dkk. Pedoman Penyusunan Skripsi, Nganjuk: Lembaga Penerbitan IAI

Pangeran Diponegoro (IAI PD) Nganjuk, 2020.

Sukidin, dkk. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Insan Cendekia, Surabaya,

2002.

Rofi’uddin,A. Metode Penelitian Kualitatif dalam Pengajaran Bahasa Indonesia.

Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, 2002.

Sujarweni, V Wiratna. Metodologi Penelitia ”Lengkap, Praktis, dan Mudah

Dipahami”, Pustaka Baru Press, Yogyakarta, 2019.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Alfabeta, Bandung,

2019.

Sukardi. Metode Penelitian Pendidikan Tindakan Kelas Implementasi Dan

Pengembangann,. PT Bumi Aksara, Jakarta:, 2019.

Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, PT Bumi Aksara,

Jakarta, 2013.

PT. Suara Agung, Al-Qur’an QS Ar-Ra’d/13:11.


Lampiran-lampiran
Lampiran 1
PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (Observasi) adalah mengamati aktivitas peneliti dan
aktivitas peserta didik pada kelas III C di MI Al-Huda Ploso Nganjuk Tahun
Pelajaran 2022/2023, meliputi:
1. Aktivitas Peneliti

Tahap Indikator
1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari
2. Menyampaikan tujuan
3. Memberikan motivasi belajar
Awal
4. Membangkitkan pengetahuan peserta didik
5. Menyediakan sarana yang dibutuhkan

1. Menyampaikan materi pengantar


2. Melakukan kegiatan pembelajaran menggunakan
media kartu pecahan
Inti
3. Peneliti mengajukan pertanyaan
4. Menanamkan/menambah konsep sesuai
kompetensi yang akan dicapai
1. Melakukan evaluasi
Akhir 2. Pemberian tes pada akhir tindakan
3. Mengakhiri pembelajaran

2. Aktivitas Peserta Didik


Tahap Indikator
1. Melakukan aktivitas rutin sehari-hari
2. Memperhatikan tujuan
3. Memperhatikan penjelasan materi
Awal
4. Memenuhi pengetahuan persyaratan peserta
didik
5. Menyiapkan sarana untuk belajar
Inti 1. Memperhatikan materi pengantar
2. melakukan kegiatan pembelajaran
menggunakan media kartu pecahan
3. Menjawab pertanyaan dari peneliti
4. Memperhatikan konsep tambahan dari
peneliti
1. Menanggapi evaluasi
Akhir 2. Melaksanakan tes evaluasi
3. Mengakhiri pembelajaran

Lampiran 2

PEDOMAN INTERVIEW

A. Wawancara dengan kepala madrasah:

1. Bagaimana sejarah berdirinya MI Al-Huda Ploso Nganjuk?

2. Dimana letak geografis MI Al-Huda Ploso Nganjuk?

3. Apa Visi dan Misi MI Al-Huda Ploso Nganjuk?

4. Bagaimana keadaan guru di MI Al-Huda Ploso Nganjuk?

5. Bagaimana struktur organisasi di MI Al-Huda Ploso Nganjuk?

B. Wawancara dengan wali kelas III C

1. Bagaimana guru kelas III C dalam merencanakan pembelajaran tematik

materi pecahan sederhana pada kelas III C di Al-Huda Ploso Nganjuk?

2. Bagaimana persiapan yang dilakukan guru kelas III C dalam perencanaan

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana?

3. Bagaimana guru kelas III C dalam melaksanakan pembelajaran tematik

materi peacahan sederhana pada kelas III A di MI Al-Huda Ploso

Nganjuk?

4. Bagaimana kegiatan pembelajaran tematik materi pecahan sederhana

yang dilaksanakan oleh guru kelas III C?

5. Bagaimana guru kelas III C dalam mengevaluasi pembelajaran tematik

materi pecahan sederhana pada kelas III C di MI Al-Huda Ploso Nganjuk?


6. Berapakah KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimum di MI Al-Huda

Ploso Nganjuk

C. Wawancara Dengan Peserta Didik

1. Bagaimana belajar menggunakan Media kartu pecahan dalam

pembelajaran tematik materi pecahan sederhana, apakah lebih mudah

memahami materi atau lebih sulit?


Lampiran 3

PEDOMAN DOKUMENTASI

1. Foto penyerahan surat izin research

2. Foto wawancara

3. Foto pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas


Lampiran 4

DOKUMENTASI

A. Penyerahan Surat Research

B. Wawancara dengan Ibu Kepala Madrasah


C. Wawancara dengan Wali Kelas III C
D. Kegiatan Pembelajaran di Kelas
Kegiatan permainan menggunakan kartu pecahan
Kegiatan pemahaman menggunakan kartu pecahan

Kegiatan mengerjakan soal siklus I


Kegiatan Mengerjakan Soal Silus II

Lampiran 5

VISI DAN MISI MI AL-HUDA PLOSO NGANJUK

A. Visi Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Ploso Nganjuk

Terbentuknya generasi islami yang beriman dan bertaqwa, cerdas, terampil,

berprestasi dan berahlakul karimah.

B. Misi Madrasah Ibtidaiyah Al-Huda Ploso Nganjuk


1. Melaksanakan pendidikan secara utuh sesuai dengan tuntutan zaman

sehingga terbentuknya siswa yang beriman, bertaqwa, cerdas, terampil,

berprestasi dan berahlakul karimah.

2. Menjadikan madrasah ibtidaiyah sebagai tempat untuk memahami,

mengamalkan dan membiasakan nilai-nilai ajaran Islam.

Lampiran 6

STRUKTUR ORGANISASI
Lampiran 7

PEMBAGIAN TUGAS GURU MI AL-HUDA PLOSO NGANJUK


Mapel yang
No Nama Jabatan
diampu
Siti Choirotunnisak S.Pd.I., Kepala
1 M.Pd. Madrasah Akidah Akhlak
2 M. Izam Sofkhal Jamil, M. Pd. Guru Guru Mapel
3 Binti Ulvah Khurnia S.Pd Guru Guru Kelas 6
4 Suyanto S.Ag., M.Pd.I. Guru Guru Kelas 3
5 Siti Qurroti A`yun M.Pd.I. Guru Guru Kelas 6
6 Yuliko Warni S.Pd Guru Guru Kelas 6
7 Dra. Binti Kholifah S.Pd.I Guru Guru Kelas 4
8 Siti Mutaqiyah S.Pd.I. Guru Guru Kelas 2
9 Sri Ningrum S.Pd.I. Guru Muatan Lokal
10 Nyoma Noka Rifa`i S.Pd.I. Guru Pengembangan Diri
11 Ana Nadiroh S.Pd.I. Guru Guru Kelas 3
12 Indah Merdekawati S.Pd.I. Guru Guru Kelas 3
13 Yuana Rohmawati S.Pd. Guru Guru Kelas 5
14 Khoirum S.Pd. Guru Guru Kelas 6
15 Mohammad Nur toha S.Pd.I. Guru Bahasa Arab
16 Ahmad Sihabbidin S.Pd. Guru Pendidikan Jasmani
Mochamad Arbert Zainuddin
17 S.Pd.I. Guru Guru Mapel
18 Hanik Zainun Nasikhah S.Pd.I. Guru Guru Kelas 1
19 Kasanah S.Pd.I. Guru Guru Kelas 5
20 Ika Zakiyah S.Pd.I Guru Akidah Akhlak
21 Reny Laras Saraswati S.Pd.I Guru Guru Kelas 5
22 Binti Muachirin S.Pd.I. Guru Guru Kelas 1
23 Rofiatun Nafiah S.Pd. Guru Guru Kelas 5
24 Anis Khoirun Nisa' Karyawan Guru Mapel
25 Ahmad Nasuha S.Pd.I. Guru Guru Kelas 4
Muhammad Yusuf Gunawan
26 S.Pd. Guru Guru Mapel
27 Dewi Lathifatur Rosyidah S.Pd. Guru Guru Kelas 1
28 Annisa Riski S.Pd. Guru Guru Kelas 4
Maulidya Kusdiana Wulandari,
29 S.Pd. Guru Guru Kelas 1
30 Dewi Latifah, S.Pd. Guru Guru Kelas 2
Binti Zakiatul Munadhiroh,
31 S.Pd. Guru Guru Kelas 3
32 Uswatun Hasanah, S.Pd. Guru Guru Kelas 2
33 Prisiliyana Kartika Dewi, S.Pd. Guru Guru Kelas 3
34 Muhamad Zamroni, S.Pd. Guru Guru Mapel
35 Siti Lathifatur Rochmah, S.Pd Guru Guru Kelas 2
Aries Azan Purwani Hartanty,
36 S.Pd. Guru Guru Kelas 3
37 Lailatul Badriyah, S.Pd. Guru Guru Mapel
38 Syafa’ah, S.Pd. Guru Guru Mapel

Lampiran 8
RPP Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : MI Al-Huda Ploso Nganjuk


Kelas / Semester : 3 /1
Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan (Tema 2)
Sub Tema : Menyayangi Hewan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Tematik (Matematika)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 pertemuan (2X35 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan tuhan, dan kegiatannya, serta benda-benda yang
dijumpainya dirumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dalalm karya yang estetik, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami konsep membandingkan pecahan sederhana.

C. Indikator
3.2.1 Mengkasifikasi pecahan sederhana yang berpenyebut sama atau tidak.
3.2.2 Membandingkan pecahan sederhana.
3.2.3 Memecahkan masalah yang bersangkutan dengan perbandingan pecahan.
D. Tujuan
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menggolongkan
pecahan yang berpenyebut sama dan yang tidak berpenyebut sama dengan
benar.
2. Dengan media pembelajaran kartu pecahan siswa dapat membandingkan
pecahan sederhana dengan benar.
3. Dengan latihan soal siswa dapat memecahkan masalah yang bersangkutan
dengan perbandingan pecahan sederhana dengan baik.
E. Materi Pembelajaran : Pecahan Sederhana
F. Metode pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab, penugasan,dan diskusi.
3. Model : Pembelajaran Langsung
G. Media, alat, dan sumber pembelajaran
1. Media : Papan tulis, kartu pecahan
2. Alat/bahan : Kapur, kertas
3. Sumber belajar : Buku matematika kelas 3C bab materi pecahan
sederhana, internet, buku paket matematika kelas 3 materi pecahan
sederhana.
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan 1. Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10


Dilanjutkan Dengan Membaca Doa (Orientasi)
Pendahuluan meni
2. Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
t
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3. Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan  Siswa mendengarkan penjelasan guru 50
mengenai pecahan sederhana melalui kartu
Inti meni
pecahan(mengamati)
t
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai aturan permainan menggunakan
kartu pecahan. (mengamati)
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
(mengasosiasikan)
 Guru secara adil membagi kartu pecahan dalam
setiap kelompok
 Siswa secara berkelompok membandingkan
pecahan sederhana melalui permainan kartu
pecahan. (mencoba)
 Guru membimbing siswa dalam melakukan
permainan kartu pecahan.
 Siswa diberi kesempatan untuk bertanya
tentang membandingkan pecahan dari
permainan kartu pecahan.
(mengkomunikasikan)
 Siswa mengerjakan soal latihan
membandingkan pecahan sederhana. (menalar)
 Siswa mengumpulkan hasil tugasnya dimeja
guru
Kegiatan 1. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 10
yang sudah dilakukan dengan bimbingan guru.
Penutup meni
2. Guru melakukan refleksi
t
3. Siswa mendengarkan nasihat guru
4. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.

Nganjuk, 1 Mei 2023


Mengetahui
Wali kelas III C Peneliti

INDAH MERDEKAWATI, S.Pd.I LULUK MUJAYANAH


NIP. NIM. 2018114260243

RPP Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Satuan Pendidikan : MI Al-Huda Ploso Nganjuk


Kelas / Semester : 3 /1
Tema : Menyayangi Tumbuhan dan Hewan (Tema 2)
Sub Tema : Menyayangi Hewan (Sub Tema 4)
Muatan Terpadu : Tematik (Matematika)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 2 pertemuan (2 x 35 menit)
A. Kompetensi Inti (KI)
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan tuhan, dan kegiatannya, serta benda-benda yang
dijumpainya dirumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
logis dalalm karya yang estetik, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman, dan
berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
3.3 Memahami konsep membandingkan pecahan sederhana.
C. Indikator
3.2.1 Mengkasifikasi pecahan sederhana yang berpenyebut sama atau tidak.
3.2.2 Membandingkan pecahan sederhana.
3.2.3 Memecahkan masalah yang bersangkutan dengan perbandingan pecahan.
D. Tujuan
1. Dengan mendengarkan penjelasan dari guru siswa dapat menggolongkan
pecahan yang berpenyebut sama dan yang tidak berpenyebut sama dengan
benar.
2. Dengan media pembelajaran kartu pecahan siswa dapat membandingkan
pecahan sederhana dengan benar.
3. Dengan latihan soal siswa dapat memecahkan masalah yang bersangkutan
dengan perbandingan pecahan sederhana dengan baik.
E. Materi Pembelajaran : Pecahan Sederhana
F. Metode pembelajaran :
1. Pendekatan : Scientific
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab, penugasan,dan diskusi.
3. Model : Pembelajaran Langsung
G. Media, alat, dan sumber pembelajaran
1. Media : Papan tulis, kartu pecahan
2. Alat/bahan : Kapur, kertas
3. Sumber belajar : Buku matematika kelas 3C bab materi pecahan
sederhana, internet, buku paket matematika kelas 3 materi pecahan
sederhana.
H. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu

Kegiatan 1) Melakukan Pembukaan dengan Salam dan 10


Dilanjutkan Dengan Membaca Doa
Pendahuluan meni
(Orientasi)
t
2) Mengaitkan Materi Sebelumnya dengan Materi
yang akan dipelajari dan diharapkan dikaitkan
dengan pengalaman peserta didik (Apersepsi)
3) Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari. (Motivasi)
Kegiatan  Siswa mendengarkan penjelasan guru 50
mengenai pecahan sederhana melalui kartu
Inti Meni
pecahan(mengamati)
t
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
mengenai aturan permainan menggunakan
kartu pecahan. (mengamati)
 Siswa dibagi menjadi 4 kelompok.
(mengasosiasikan)
 Guru secara adil membagi kartu pecahan dalam
setiap kelompok
 Siswa secara berkelompok membandingkan
pecahan sederhana melalui permainan kartu
pecahan. (mencoba)
 Guru membimbing siswa dalam melakukan
permainan kartu pecahan.
Kegiatan 1. Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran 10
yang sudah dilakukan dengan bimbingan guru.
Penutup Meni
2. Guru melakukan refleksi
t
3. Salam dan do’a penutup di pimpin oleh salah
satu siswa.

Nganjuk, 10 Mei 2023

Mengetahui
Wali kelas III C Peneliti

INDAH MERDEKAWATI, S.Pd.I LULUK MUJAYANAH


NIP. NIM. 2018114260243
Lampiran 9

SOAL PRE TEST, POST TEST SIKLUS I, POST TEST SIKLUS II

A. Soal Pre Test


1. Soal essay singkat
Isilah titik dibawah ini dengan tanda “>”, “<”, atau “=”!
3 5 1 2
a.
4
…… 4 f.
3
…… 6

3 2 3 2
b.
7
…… 7
g.
4
…… 5
1 2 4 2
c.
2
…… 2
h.
6
…… 5
1 2 3 2
d.
3
…… 6 i.
7
…… 9

3 2 1 2
e.
4
…… 5
j.
2
…… 4

2. Soal essay
1
a. Dewi mengupas sebuah apel bagian dimakan oleh Dewi dan yang
4
3
dimakan Niko. Siapakah yang makan bagian apel lebih banyak?
4
1
b. Nadia mempunyai semangka bagian. Rahmat mempunyai
4
2
semangka bagian. Siapa yang mempunyai semangka lebih sedikit?
4
1 2
c. Nenek membeli kelengkeng kg dan apel kg. Manakah yang lebih
2 2
berat, kelengkeng atau apel?
1 1
d. Nisa mempunyai pita meter. Febri mempunyai pita meter.
2 4
Siapakah yang mempunyai pita lebih panjang?
1
e. Ricky dapat membuat sebuah layang-layang dalam waktu jam.
3
1
Ronal dapat membuat sebuah layang-layang dalam waktu jam.
4
Siapa yang lebih lama membuat layang-layang?

B. Soal Post Test Siklus I


1. Soal essay singkat
Isilah titik dibawah ini dengan tanda “>”, “<”, atau “=”!
2 4 2 3
a.
5
…… 5
f.
4
…… 8
2 1 3 2
b.
3
…… 3 g.
4
…… 5
3 5 4 2
c.
6
…… 6 h.
6
…… 5
1 2 3 2
d.
3
…… 6
i.
7
…… 9
3 2 2 1
e.
4
…… 5
j.
3
…… 6

2. Soal essay
2 3
a. Sari mengupas sebuah apel bagian dimakan oleh Sari dan yang
4 4
dimakan Tio. Siapakah yang makan bagian apel lebih sedikit?
3
b. Nita mempunyai semangka bagian. Ahmad mempunyai semangka
5
2
bagian. Siapa yang mempunyai semangka lebih sedikit?
5
1 2
c. Ibu membeli kelengkeng kg dan apel kg. Manakah yang lebih
2 2
ringan, kelengkeng atau apel?
1 1
d. Nisa mempunyai pita meter. Febri mempunyai pita meter.
2 4
Siapakah yang mempunyai pita lebih panjang?
1
e. Riki dapat membuat sebuah layang-layang dalam waktu jam. Dio
3
3
dapat membuat sebuah layang-layang dalam waktu jam. Siapa yang
4
lebih lama membuat layang-layang?

C. Soal Post Test Siklus II


1. Soal essay singkat
Isilah titik dibawah ini dengan tanda “>”, “<”, atau “=”!
3 5 2 2
a.
4
…… 4
f.
3
…… 6
3 2 2 1
b.
7
…… 7
g.
4
…… 3
1 2 3 2
c.
2
…… 2
h.
6
…… 4
1 2 5 2
d.
3
…… 6
i.
8
…… 6
3 2 1 2
e.
4
…… 5
j.
2
…… 4

2. Soal essay
4
a. Ratih membeli sebuah salak 1 kg, bagian dimakan oleh Ratih dan
6
2
yang dimakan Joni. Siapakah yang makan bagian buah salak lebih
6
banyak?
2 1
b. Elsa mempunyai semangka bagian. Ayu mempunyai semangka
5 5
bagian. Siapa yang mempunyai semangka lebih sedikit?
1 2
c. Paman membeli kelengkeng kg dan apel kg. Manakah yang lebih
2 2
berat, kelengkeng atau apel?
1 1
d. Binti mempunyai pita meter. Febri mempunyai pita meter.
2 4
Siapakah yang mempunyai pita lebih panjang?
4 1
e. Ibu membeli buah naga kg dan buah anggur kg. buah manakah
8 4
yang paling banyak yang dibeli Ibu?

Lampiran 10

Daftar Nilai Pre Test, Pro Test Siklus I, Pro Test Siklus III Peserta Didik

A. Nilai Pre Test Peserta Didik


Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
Tuntas
1 Ahmad Jalaludin 60 V
2 Alesha Naila Azzahra 80 V
3 Alfi Rizqi Jati Muria 20 V
4 Alvian Putra Purnomo 20 V
5 Andika Putra Pradipta 60 V
6 Aura Putri Ramadhani 80 V
7 Daffa Arya Ghossan 70 V
8 Husna Nabila Kholidi 80 V
9 Ifa Izza Nadhifah 60 V
10 Irzaqi Ahmad Rayyan 40 V
11 M. Naja Malaul A'la 80 V
12 Marta Niar Salsabila 40 V
13 Melfi Elifa 60 V
14 Mochammad Bagus Niza Fahlevi 60 V
15 Muhamad Abdul Jalil Adz-dzakiy 80 V
16 Muhammad Faza Rizki Maulana 40 V
17 Muhammad Rizki Fatkurrozi 60 V
18 Nafisah Choirunnisa 20 V
19 Ngainurrohmah 40 V
20 Nihlatur Robbaniyah 80 V
21 R.R Ghina Melati Zahidah Ferby 40 V
22 Rayhana Muchtar 60 V
23 Satria Prayoda Alfatih 80 V
24 Syiffaul Laily Fauziah 40 V
25 Ueyz Ibnu Tri Yani 20 V
26 Ulin Nuha Azzahra' 20 V
27 Zahrotunnisa' Ramadhan Islami 40 V
JUMLAH 1.430 7 20

Total Skor 1.430


Rata-Rata 52,96
Jumlah Peserta Didik Keseluruhan 27
Jumlah Peserta Didik Yang Tuntas 7
Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Tuntas 20
Presentasi Ketuntasan 25,9%

B. Nilai Post Test Siklus I

Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
Tuntas
1 Ahmad Jalaludin 60 V
2 Alesha Naila Azzahra 80 V
3 Alfi Rizqi Jati Muria 70 V
4 Alvian Putra Purnomo 60 V
5 Andika Putra Pradipta 80 V
6 Aura Putri Ramadhani 90 V
7 Daffa Arya Ghossan 80 V
8 Husna Nabila Kholidi 90 V
9 Ifa Izza Nadhifah 60 V
10 Irzaqi Ahmad Rayyan 70 V
11 M. Naja Malaul A'la 80 V
12 Marta Niar Salsabila 70 V
13 Melfi Elifa 80 V
14 Mochammad Bagus Niza Fahlevi 60 V
15 Muhamad Abdul Jalil Adz-dzakiy 80 V
16 Muhammad Faza Rizki Maulana 40 V
17 Muhammad Rizki Fatkurrozi 60 V
18 Nafisah Choirunnisa 60 V
19 Ngainurrohmah 70 V
20 Nihlatur Robbaniyah 80 V
21 R.R Ghina Melati Zahidah Ferby 70 V
22 Rayhana Muchtar 60 V
23 Satria Prayoda Alfatih 80 V
24 Syiffaul Laily Fauziah 70 V
25 Ueyz Ibnu Tri Yani 60 V
26 Ulin Nuha Azzahra' 70 V
27 Zahrotunnisa' Ramadhan Islami 40 V
JUMLAH 1.870 10 17

:
Total Skor 1.870
Rata-Rata 69,25
Jumlah Peserta Didik Keseluruhan 27
Jumlah Peserta Didik Yang Tuntas 10
Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Tuntas 17
Presentasi Ketuntasan 37,03%

C. Nilai Post Test Siklus II

Keterangan
No Nama Siswa Skor Tuntas Tidak
Tuntas
1 Ahmad Jalaludin 85 V
2 Alesha Naila Azzahra 100 V
3 Alfi Rizqi Jati Muria 85 V
4 Alvian Putra Purnomo 85 V
5 Andika Putra Pradipta 85 V
6 Aura Putri Ramadhani 100 V
7 Daffa Arya Ghossan 100 V
8 Husna Nabila Kholidi 100 V
9 Ifa Izza Nadhifah 100 V
10 Irzaqi Ahmad Rayyan 95 V
11 M. Naja Malaul A'la 100 V
12 Marta Niar Salsabila 100 V
13 Melfi Elifa 85 V
14 Mochammad Bagus Niza Fahlevi 60 V
15 Muhamad Abdul Jalil Adz-dzakiy 100 V
16 Muhammad Faza Rizki Maulana 60 V
17 Muhammad Rizki Fatkurrozi 75 V
18 Nafisah Choirunnisa 75 V
19 Ngainurrohmah 95 V
20 Nihlatur Robbaniyah 85 V
21 R.R Ghina Melati Zahidah Ferby 100 V
22 Rayhana Muchtar 75 V
23 Satria Prayoda Alfatih 85 V
24 Syiffaul Laily Fauziah 100 V
25 Ueyz Ibnu Tri Yani 60 V
26 Ulin Nuha Azzahra' 100 V
27 Zahrotunnisa' Ramadhan Islami 100 V
JUMLAH 2.390 24 3

Total Skor 2.390


Rata-Rata 88,52
Jumlah Peserta Didik Keseluruhan 27
Jumlah Peserta Didik Yang Tuntas 24
Jumlah Peserta Didik Yang Tidak Tuntas 3
Presentasi Ketuntasan 88,9%
Lampiran 11

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Luluk Mujayanah

NIM : 2019114260271

NIMKO : 2019.4.114.0126.1.000236

ProgramStudi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi yang saya tulis ini

benar-benar tulisan saya, dan bukan merupakan plagiasi baik Sebagian atau

seluruhnya.

Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini

hasil plagiasi, baik sebagian atau seluruhnya, maka saya bersedia menerima sanksi

atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Nganjuk, 6 Juni 2023

Yang membuat pernyataan

LULUK MUJAYANAH
Lampiran 12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Luluk Mujayanah, Lahir pada hari Sabtu, 19 Februari

2000 Masehi atau pada 13 Dzulqoidah 1420 Hijriyah.

Luluk Mujayanah atau bisa di panggil

Luluk oleh kedua orang tuanya merupakan anak dari

pasangan suami istri Bapak Sarip dan Ibu Darsih

(almh). Luluk merupakan putri terakhir dari empat

bersaudara.

Luluk tinggal di lingkungan RT 003 RW 001, Dusun Ngrandu, Desa Putren,

Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.

Riwayat Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh Luluk yaitu TK

Pertiwi III Putren pada tahun 2005-2007, SDN Balongpacul pada tahun 2007-

2013, SMP Negeri 4 Nganjuk 2013-2016, Madrasah Aliyah Negeri 2 Nganjuk

2016-2019, S1 di IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk pada tahun 2019-2023.

Penulis mempunyai pengalaman organisasi extrakulikuler dimulai sejak di

bangku SMP dengan mengikuti extrakulikuler pramuka dan engglish club, Lalu

Ketika Aliyah mengikuti extrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR), pernah

bergabung menjadi anggota organisasi PKPT IPNU IPPNU IAI Pangeran

Diponegoro Nganjuk dan PMII IAI Pangeran Diponegoro Nganjuk.

Anda mungkin juga menyukai