Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ANALISIS MAKAR

Disusun Oleh :

Anggy Safera

2112011405

FAKULTAS HUKUM
UNIVESITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul “ Analisis Makar “ ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, November 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

KUH Pidana Indonesia dalam bab kejahatan mengatur Tindak pidana Makar yang
terdiri dari makar yang dilakukan terhadap keamanan negara dan makar terhadap
negara tetangga. Dijelaskan dalam ensiklopedia hukum, Makar adalah tindakan yang
dilakukan dengan tujuan membunuh kepala negara, merampas kemerdekaannya, atau
membuat pemerintahannya tidak dapat dijalankan.Karena perbedaan pengertian antara
hukum dan kamus bahasa Belanda menimbulkan banyak penafsiran maka maka apa
saja batasan makar agar tidak menimbulkan masalah yang mendasar.

Di bawah KUHP Indonesia, perbuatan tertentu dapat ditetapkan sebagai makar dan
eksekusi pertama oleh pelaku harus dilakukan oleh pelaku untuk menyelesaikan
pelanggaran yang disebabkan oleh pelaku.

Penulis menyadari bahwa anak-anak adalah generasi yang akan menggantikan


pemimpin di masa depan, tetapi ketika anak-anak mengkhianati pemerintah mereka,
itu berbeda baik dari segi keamanan nasional dan negara sahabat. Hukum pidana tidak
secara khusus menggambarkan apa yang terjadi jika seorang anak dipidana (dihukum)
sebagai pelaku makar

B. Rumusan Masalah
1. Aturan yang mengatur makar dalam KUHP sebelumnya
2. Mengapa aturan tersebut dicabut oleh MK
3. Pemberlakuan kembali makar dalam RKUHP
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Aturan yang mengatur makar dalam KUHP sebelumnya

Dalam KUHP lama, terjemahan dari bahasa Belanda, kata "makar" yang kemudian
diterjemahkan sebenarnya adalah aanslag, yang berarti "menyerang. Istilah aanslag
terdapat dalam KUHP yakni Pasal 87, 104, 105, 106, 107, 130, 139a, 139b, 140.
Makar yang dimuat dalam Pasal 139a, 139b, dan 140 tidak masuk dalam bab
mengenai kejahatan terhadap keamanan negara, melainkan masuk dalam kejahatan
terhadap negara sahabat dan terhadap kepala negara sahabat dan wakilnya.Pada pasal
87 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) menyebutkan: “Dikatakan ada
makar untuk melakukan suatu perbuatan, apabila niat untuk itu telah ternyata dari
adanya permulaan pelaksanaan, seperti dimaksud dalam pasal 53.

2.2 Mengapa aturan tersebut dicabut oleh MK

Menurut article yang telah saya baca dan pahami Peraturan tersebut dicabut
dikarnakan ada 5 pasal makar di KUHP yang bertentangan dengan UUD 1945 yaitu
yang terdapat pada pasal 104, 106, 107, 108, dan 110 KUHP bertentangan dengan
UUD 1945, oleh karenanya pasal-pasal itu tidak memiliki kekuatan hukum yang
mengikat. Dan pengeruh lain alasan dicabutnya aturan makar yaitu Istilah makar
dievaluasi sudah melenceng jauh berdasarkan makna aslinya

2.3 Pemberlakuan kembali makar dalam RKUHP

Tindak pidana makar dalam draf terbaru RKUHP diatur dalam tiga pasal yakni, makar
terhadap presiden dan wakil presiden, makar terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI) dan makar terhadap pemerintah yang sah. Penyusunan pasal-pasal
RKUHP tentang makar ternyata banyak dipengaruhi oleh pasal-pasal hukum pidana
yang lebih tua. Pasal makar dalam KUHP Lama juga membagi makar menjadi tiga
golongan, sebagaimana diatur dalam Pasal 106 sampai dengan 110 KUHP.
Pemberlakuan kembali makar dalam RKUHP cenderung mendefenisikan muslihat
sebagai pasal karet yg bisa dipakai buat memberangus kebebasan berekspresi &
beropini.
BAB III
KESIMPULAN

Makar merupakan terjemahan dari bahasa Belanda yaitu aanslag yang diartikan oleh
beberapa ahli sebagai serangan, kekerasan, ataupun upaya yang bersifat
konkret.Makar adalah percobaan membunuh Presiden dan/atau Wakil Presiden yang
mengacu pada Pasal 104 KUHP. Makar diatur dalam Pasal 104, 106, 107, 139a, 139b,
dan Pasal 140 KUHP. Aturan makar yang bertentangan dengan UUD 1945 tentu akan
menimbulkan kekacauan sehingga aturan tersebut dapat dicabut oleh MK .
Pemberlakuan makar dalam rumusan RKUHP dianggap belum baik ataupun
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
chrome://external-file/583-Article%20Text-623-1-10-20140717.pdf

https://m.bisnis.com/amp/read/20190515/15/923184/akademisi-hukum-hapus-istilah-
makar-dari-rkuhp

https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/08/28/19352001/rkuhp-dinilai-
definisikan-makar-jadi-pasal-karet

Anda mungkin juga menyukai