Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

TELAH DILAKUKAN PENELITIAN DI LABORATORIUM DASAR DENGAN JUDUL


“PENGUKURAN DASAR” YANG BERTUJUAN AGAR MAHASISWA MAMPU MENGGUNAKAN
BEBERAPA ALAT UKUR, MAMPU MELAKUKAN PENGUKURAN, DAN MENYAJIKAN DATA
HASIL PWNGUKURAN BESERTA RALATNYA. PENELITIAN INI MENGGUNAKAN BEBERAPA
ALAT DAN BAHAN YAITU MIKROMETER SEKRUP, JANGKA SORONG, SILINDER, DADU
SERTA LOGAM.

BAB 1

LATAR BELAKANG

Fisika mempelajari tentang fenomena-fenomena alam secara kualitatif dan kuantitaif, karenanya

masalah pengukuran terhadap besaran fisis mempunyai arti penting. Mengukur adalah

membandingkan suatu besaran fisis dengan besaran fisis sejenis yang dapat dianggap sebagai tolok

ukurnya (besaran standar).Oleh sebab itu tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui harga/nilai

antara besaran yang diukur dengan besaran yang dianggap tolok ukurnya.Dalam kenyataannya nilai

pembanding yang sesungguhnya tidak pernah diketahui sehingga hasil pengukuran yang benar tidak

pernah diketahui.Setiap kali melakukan pengukuran yang diulang-ulang dengan teliti, hasilnya

hampir selalu berbeda meskipun selisihnya sangat kecil. Karenanya dalam proses pengukuran selalu

terdapat kesalahan atau ralat (”error”). Usaha yang harus dilakukan dalam setiap pengukuran adalah

memperoleh kesalahan tersebut sekecil mungkin. Kesimpulan yang diambil dari suatu kumpulan data,

khususnya seberapa yakin kepercayaan kita akan kesimpulan tersebut sangat bergantung dari

seberapa baik kita memahami dan mengontrol ketidakpastian dalam pengukuran. Oleh karena itu,

topik dalam eksperimen ini akan menjadi fondasi dasar, tidak hanya dalam eksperimen fisika dasar

tapi dalam bidang ilmu lainnya karena kita selalu berhubungan dengan data dan bagaimana

mengukur suatu besaran yang ingin diamati


TUJUAN

DI MODUL

BAB 2

DASAR TEORI

Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup dalam bahasa inggris disebut sebagai Micrometer Screw Gauge. Alat ini pertama kali
ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang ilmuwan bernama William Gascoigne. Saat pertama kali
digunakan, mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur benda-benda di luar angkasa dari teleskop dan
mengukur jarak sudut antara bintang.

Fungsi mikrometer sekrup sebenarnya memiliki kesamaan dengan alat ukur jangka sorong. Alat ini bisa
menghitung panjang, tebal, dan diameter sebuah benda kerja. Ketelitian alat ukur mikrometer sekrup 10
kali lipat lebih tinggi dari jangka sorong. Jika dibandingkan, tingkat ketelitian jangka sorong sebesar 0,1
mm, sedangkan mikrometer sekrup bisa mencapai 0,01 mm.

Jenis-Jenis Mikrometer Sekrup


Berdasarkan fungsinya, mikrometer sekrup terdiri dari beberapa jenis:

Mikrometer Sekrup Manual

Ini adalah salah satu jenis mikrometer sekrup yang paling umum digunakan. Harganya pun lebih
terjangkau dari jenis lainnya. Skalanya terdiri dari skala utama dan nonius. Sesuai dengan namanya, cara
membaca pengukuran masih dilakukan secara manual dari petunjuk pengukuran yang ditulis pada alat.

Mikrometer Sekrup Digital

Berbeda dari versi manual, mikrometer versi digital memiliki layar digital. Hasil pengukuran bisa
langsung Anda lihat di layar tanpa harus dihitung secara manual. Dari harga, mungkin lebih mahal
dibanding versi manual. Namun versi digital memudahkan Anda melihat hasil pengukuran. Sehingga bisa
meminimalisir risiko salah baca atau salah hitung.

Mikrometer Luar

Mikrometer luar adalah jenis yang digunakan untuk mengukur diameter luar suatu benda kerja. Jenis
mikrometer ini sering digunakan untuk mengukur benda seperti kawat, lapisan benda, atau blok-blok
benda.

Mikrometer Dalam
Ini adalah salah satu jenis mikrometer yang biasa digunakan untuk mengukur diameter suatu lubang.
Mikrometer ini dapat digunakan untuk mengukur sebuah garis tengah atau diameter suatu lubang benda.
Jenis mikrometer dalam juga biasa digunakan untuk mengukur diameter kedalaman suatu pipa.

Mikrometer Kedalaman

Mikrometer jenis ini paling sering digunakan untuk mengukur kedalaman dan ketinggian dalam suatu
benda. Apa yang membedakan dengan mikrometer dalam ? Perbedaannya adalah jenis ini digunakan
untuk ukur kedalaman suatu lubang. Sedangkan, mikrometer dalam hanya mengukur diameternya saja.

JANGKA SORONG
Jangka sorong adalah salah satu alat ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui panjang, diameter luar,
dan diameter dalam sebuah bentuk benda tertentu. Jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur
kedalaman lubang atau bangun ruang tertentu, seperti tabung.

Dibandingkan dengan penggaris, jangka sorong memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi tinggi.
Tingkat ketelitian yang dimaksud adalah bentuk nilai skala terkecil yang bisa diukur oleh jangka sorong
lebih detail atau akurat. Skala terkecil jangka sorong yaitu 0,01 cm atau 0,1 mm, sedangkan pada
penggaris skala terkecilnya 0,1 cm atau 1 mm.

Jangka sorong pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan matematika asal Prancis yang juga ahli
teknik bernama Pierre Vernier kelahiran 19 Agustus 1584. Ia mempublikasikan penemuan alat ukur ini
pada tahun 1631 yang menjadi alat ukur panjang yang akurat, yaitu jangka sorong atau dengan nama lain
Vernier calipers. Skala pada alat ukur jangka sorong pun dinamai sesuai dengan nama penemunya,
dengan istilah Vernier.

JENIS-JENIS JANGKA SORONG


1. Jangka Sorong Analog Atau Manual

Jangka sorong jenis ini biasanya digunakan untuk praktikum di sekolah atau laboratorium sekolah. Karena
hanya untuk keperluan praktik, cara menggunakannya pun lumayan sulit, yakni masih secara manual
sehingga membutuhkan ketelitian yang lebih saat menggunakannya. Kemudian untuk mengetahui hasil
pengukurannya, Grameds perlu menghitungnya terlebih dahulu.

2. Jangka Sorong Digital

Jangka sorong jenis ini sudah dikembangkan dari jenis sebelumnya yang masih analog atau manual.
Grameds mungkin akan kesulitan menemukan jangka sorong digital di sekolah atau di laboratorium
sekolah. Jangka sorong ini memiliki layar yang dapat menampilkan nilai dari ukuran benda yang telah
diukur tersebut tanpa harus menghitungnya terlebih dahulu secara manual.

Jangka sorong digital ini akan sangat memudahkan dan mempercepat saat mengukur bentuk benda-
benda, misalnya dalam jumlah yang banyak. Namun dari segi harga, jangka sorong digital lebih mahal
harganya dibandingkan dengan jenis analognya.

3. Jangka Sorong Arloji Atau Jam


Jangka sorong arloji adalah salah satu jenis jangka sorong yang cara membacanya menggunakan jarum
ukuran analog yang di bagian mukanya tertempel atau menggunakan stopper. Jangka sorong ini
menggunakan jam ukur sebagai ganti skala nonius saat menginterpolasikan garis indeks terhadap skala
batang ukur.

4. Jangka Sorong Ketinggian

Jangka sorong ketinggian adalah salah satu jenis mistar ingsut yang berfungsi untuk mengukur ketinggian.
Jangka sorong ini memiliki rahang ukur yang bergerak secara vertikal pada batang yang berskala tegak
lurus dengan landasannya. Rahang ukur pada jangka sorong ini sejajar dengan alasanya agar garis ukur
tegak lurus dengan permukaan di mana landasannya diletakan. Itulah sebabnya penggunaan jangka sorong
ini membutuhkan permukaan acuan yang rata, seperti permukaan meja yang rata.

BAB 3

ALAT DAN BAHAN

ALAT

MIKROMETER SKRUP

JANGKA SORONG

BAHAN

SILINDER

DADU

LOGAM

METODE KERJA

DI HP!!!!!!

BAB 4

PEMBAHASAN

DARI HASIL PENGUKURAN MENGGUNAKAN MIKROMETER SEKRUP DAPAT DIHITUNG


RATA RATA HASILNYA YAITU 10,8MM. SEDANGKAN RATA-RATA KETIDAKPASTIANNYA
ADALAH 0,0025.

SEDANGKAN DARI HASIL PENGUKURAN MENGGUNAKN JANGKA SORONG,


PENGULANGAN PENGUKURAN DILAKUKAN SEBANYAK 2 KALI. PENGUKURAN PADA
BEBAN 25 MENDAPAT RATA RATA HASIL SEBESAR 0.97MM DAN NILAI KETIDAK PASTIAN
SEBESAR 0.025MM. PENGUKURAN PADA BEBAN 50 MENDAPAT RATA RATA HASL
SEBESAR 2,95MM DAN NILAI KETIDAKPASTIANNYA 0. SEDNGKAN PENGUKURAN PADA
LOGAM MENDAPAT HASIL RATA RATA 2.46 DAN NILAI KETIDAKPASTIAN 0.01.

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI PERBEDAAN PENGUKURAN TERSEBUT ADALAH


SETIAP PENGULANGAN PENGUKURAN HASIL YANG DIDAPAT JUGA AKAN BERBEDA.
HAL INI DISEBAB KAN BAHAN YANG DIUKUR MEMILIKI TITIK ENGUKURAN YANG
BERBEDA DAN MEMILIKI KETEBALAN YANG BERBEDA PULA. FAKTOR LAINNYA
ADALAH PADA KESALAHAN SAAT MENGAMATIN SAKALA UTAMA DAN SKALA NONIUS.

BAB 5 KESIMPULAN

DARI HASIL PERCOBAAN YANG TELAH DILAKUKAN ,DAPAT DIPEROLEH BEBERAPA


KESIMPULAN:

1. MIKROMETER S DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGUKUR BENDA YANG MEMILIKI


UKURAN KECIL DAN TIPIS
2. KETELITIAN MIK S YANG DIGUNAKAN ADALAH 0,01MM
3. JANGKA SORONG ADALAH SALAH SATU ALAT UKUT UNTUK MEMNGUKUR
BEBERAPA BENDA YG SULIT DIJANGKAU DENGAN PENGUKURAN BIASA
4. KETEOLITIAN JANGKA SORONG YG DIGUNAKAN ADLAH 0,05MM
5. PADA JANGKA SORONG DAN MSEKRUP ADA 2 SKALA YG DIGUNAKAN YAITU
UTAMA DAN NONIUS

DAFTAR PUSTAKA

AKROM , M. 2013 . SUPERTUNTAS BAHAS DAN KUPAS FISIKA . JAKARTA : PANDAMEDIA

BAHRUL J . 2021 . MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR . YOGYAKARTA : INSTITUT


TEKNOLOGI DIRGANTARA ADISUTJIPTO

Budi, E., Fitri, U. R., & Suhendar, H. (2022). PELATIHAN PENGUKURAN BERBASIS LABORATORIUM DI SATUAN, 2(2),
HAL 20–24.

Harijono, A. 2022 Pelatihan Penggunaan Jangka Sorong Siswa Madrasah Aliyah Singosari

. MALANG : Politeknik Negeri Malang

NENNI M, A. 2016 . PENGUKURAN DAN KETIDAKPASTIAN. SUMATERA UTARA : INSTITUT


TEKNOLOGI DEL

Anda mungkin juga menyukai