Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

MENGERJAKAN SOAL ESSAY


( Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Ziswaf)

Dosen Pengampu:
Citra Etika M.Si.

Disusun Oleh:

Nama : Sabila Febriani


Npm : 2151030083
Kelas : Akuntansi Syariah A

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


UIN RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN 2023
1. Apa Itu Unit Moneter Dan Unit Fiskal Dalam Akuntansi ??
 Unit Moneter Dalam Akuntansi
adalah satuan atau mata uang yang digunakan untuk mengukur dan menyajikan
informasi keuangan suatu entitas atau perusahaan. Ini adalah unit standar yang
digunakan dalam proses pencatatan transaksi, penyusunan laporan keuangan, dan
analisis keuangan. Unit moneter ini memungkinkan perusahaan untuk mengukur nilai
aset, kewajiban, pendapatan, biaya, dan berbagai elemen keuangan lainnya dalam mata
uang tertentu. Mata uang yang paling umum digunakan dalam akuntansi adalah mata
uang nasional seperti dolar Amerika Serikat (USD), euro (EUR), atau mata uang lokal
lainnya.
 Unit Fiskal dalam Akuntansi
Unit fiskal dalam akuntansi merujuk pada periode waktu yang digunakan oleh sebuah
entitas untuk menyusun dan melaporkan laporan keuangan. Periode fiskal ini bisa
berbeda dari tahun kalender. Banyak perusahaan memilih tahun fiskal yang sesuai
dengan siklus bisnis mereka atau persyaratan pajak. Sebagai contoh, perusahaan
mungkin memiliki tahun fiskal yang dimulai pada tanggal 1 Juli dan berakhir pada
tanggal 30 Juni tahun berikutnya. Selama periode fiskal ini, semua transaksi keuangan
dicatat, dikonsolidasikan, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
Jadi, dalam akuntansi, unit moneter digunakan untuk mengukur nilai,
sedangkan unit fiskal digunakan untuk menentukan periode waktu di mana laporan
keuangan disusun. Kombinasi antara unit moneter dan unit fiskal membentuk dasar
pelaporan keuangan perusahaan dan memungkinkan pemangku kepentingan untuk
memahami kinerja keuangan entitas selama periode waktu tertentu.

2. Apa Itu Unit Moneter Dan Unit Fiskal Dalam Ekonomi ??


 Unit Moneter dalam Ekonomi
adalah satuan atau mata uang yang digunakan sebagai alat tukar dan penyimpanan
nilai dalam suatu masyarakat. Mata uang adalah unit moneter yang paling umum
digunakan, seperti dolar Amerika Serikat (USD), euro (EUR), atau mata uang nasional
lainnya. Unit moneter ini memungkinkan individu, perusahaan, dan pemerintah untuk
melakukan transaksi ekonomi, menyatakan harga barang dan jasa, dan mengukur nilai
ekonomi. Dalam ekonomi makro, unit moneter juga digunakan untuk mengukur
berbagai indikator ekonomi, termasuk PDB (Produk Domestik Bruto), inflasi, dan
lainnya.
 Unit Fiskal dalam Ekonomi:
Unit fiskal dalam ekonomi merujuk pada periode waktu yang digunakan oleh
pemerintah atau entitas ekonomi untuk mengelola kebijakan anggaran, termasuk
pendapatan dan pengeluaran. Ini adalah periode waktu di mana anggaran pemerintah
atau organisasi ditetapkan dan dieksekusi. Di banyak negara, tahun fiskal pemerintah
sering kali berbeda dari tahun kalender. Periode fiskal dapat dimulai pada tanggal
tertentu dalam tahun dan berakhir pada tanggal yang sama tahun berikutnya.
Pemerintah menggunakan unit fiskal untuk mengatur dan melaporkan keuangan
publik, termasuk pengumpulan pajak, alokasi anggaran, dan pelaporan hasil anggaran.
Jadi, dalam konteks ekonomi, unit moneter adalah mata uang yang
digunakan untuk melakukan transaksi dan mengukur nilai ekonomi, sementara unit
fiskal adalah periode waktu yang digunakan untuk mengelola anggaran dan kebijakan
keuangan, baik oleh pemerintah maupun oleh entitas ekonomi lainnya. Kedua konsep
ini memiliki peran yang penting dalam pemahaman ekonomi dan kebijakan ekonomi.

3. Periode Akuntansi Dari Bulan Apa Ke Apa ??


Periode akuntansi atau tahun fiskal, yang digunakan oleh perusahaan dan entitas bisnis
untuk menyusun laporan keuangan, dapat dimulai dan berakhir pada berbagai tanggal,
tergantung pada kebijakan perusahaan dan persyaratan hukum di negara tertentu.
Beberapa perusahaan mungkin memilih untuk mengikuti tahun kalender, yang dimulai
pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Namun, banyak
perusahaan juga menggunakan tahun fiskal yang berbeda, yang tidak sesuai dengan tahun
kalender.
Beberapa contoh tahun fiskal yang umum digunakan adalah
 Tahun Fiskal Kalender (Calendar Year)
- Dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember.
 Tahun Fiskal Berbeda (Fiscal Year)
- Contoh : Dimulai pada 1 Juli dan berakhir pada 30 Juni tahun berikutnya.
- Contoh : Dimulai pada 1 Oktober dan berakhir pada 30 September tahun
berikutnya.
 Tahun Fiskal 4-4-5
- Tahun fiskal ini dibagi menjadi empat kuartal dengan durasi 4 minggu, 4
minggu, dan 5 minggu masing-masing.
- Dimulai pada tanggal tertentu, misalnya, pada hari Senin terdekat dengan
tanggal 28 Januari.

Pilihan tahun fiskal dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk siklus bisnis
perusahaan, persyaratan pajak, atau preferensi manajemen. Pemilihan tahun fiskal
yang tepat dapat memengaruhi pelaporan keuangan, perpajakan, dan analisis kinerja
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memilih tahun fiskal yang sesuai
dengan kebutuhan mereka dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4. Periode Fiskal Dari Bulan Sampai Ke Bulan Apa??


Periode fiskal, yang juga dikenal sebagai tahun fiskal, adalah periode akuntansi yang
dimulai pada bulan tertentu dan berakhir pada bulan tertentu dalam satu tahun. Tanggal
awal dan akhir periode fiskal dapat bervariasi antara perusahaan dan organisasi
tergantung pada kebijakan perusahaan atau persyaratan perpajakan. Beberapa contoh
periode fiskal yang umum digunakan adalah:
 Tahun Fiskal Kalender (Calendar Year)
Dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir pada tanggal 31 Desember. Ini adalah
tahun fiskal yang sesuai dengan tahun kalender.
 Tahun Fiskal Pemerintah Amerika Serikat (U.S. Government Fiscal Year)
Dimulai pada tanggal 1 Oktober dan berakhir pada tanggal 30 September tahun
berikutnya. Ini digunakan oleh pemerintah federal Amerika Serikat untuk keperluan
anggaran.
 Tahun Fiskal Perusahaan Berbeda (Fiscal Year)
Contoh: Dimulai pada tanggal 1 Juli dan berakhir pada tanggal 30 Juni tahun
berikutnya. Banyak perusahaan menggunakan tahun fiskal yang berbeda dari tahun
kalender untuk mengikuti siklus bisnis mereka.
 Tahun Fiskal Kuartal Pertama (First Fiscal Quarter)
Dimulai pada tanggal 1 April dan berakhir pada tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
Beberapa perusahaan mungkin menggunakan tahun fiskal kuartal pertama yang
berbeda.

Pilihan periode fiskal dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk kebijakan
perusahaan, siklus bisnis, dan persyaratan perpajakan. Perusahaan harus memilih
periode fiskal yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan mematuhi persyaratan
perpajakan yang berlaku di wilayah hukum tempat mereka beroperasi.

5. Keterkaitan ZISWAF Dan FATWA MUI


ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, Wakaf) dan FATWA MUI (Fatwa Majelis Ulama
Indonesia) adalah dua konsep yang terkait dalam konteks Islam di Indonesia. Berikut
adalah penjelasan tentang keterkaitan antara ZISWAF dan FATWA MUI:
1. ZISWAF
adalah akronim yang mencakup berbagai bentuk kegiatan amal dalam Islam, termasuk
Zakat (kewajiban memberi kepada orang miskin), Infak (sumbangan atau kontribusi
sukarela), Sedekah (pemberian sukarela), dan Wakaf (pemberian amal berupa harta
atau properti yang diberikan untuk tujuan tertentu). ZISWAF memiliki peran penting
dalam membantu masyarakat yang membutuhkan, mengurangi ketidaksetaraan
ekonomi, dan mempromosikan nilai-nilai sosial dan keadilan dalam Islam.
2. FATWA MUI
adalah fatwa atau pandangan hukum Islam yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama
Indonesia (MUI). MUI adalah organisasi resmi yang memiliki otoritas dalam
memberikan pandangan hukum Islam di Indonesia. FATWA MUI mencakup berbagai
aspek kehidupan, termasuk masalah-masalah ekonomi dan keuangan, termasuk
panduan hukum tentang pengelolaan dana ZISWAF.

Keterkaitan antara ZISWAF dan fatwa MUI adalah sebagai berikut:

1. Validitas : Fatwa MUI mengenai ZISWAF memastikan bahwa praktik


pengumpulan, pengelolaan, dan distribusi dana ZISWAF sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam. Ini memberikan legitimasi hukum
kepada lembaga-lembaga yang mengelola ZISWAF.
2. Pedoman : Fatwa MUI dapat memberikan pedoman tentang cara yang benar
untuk menghitung, mengumpulkan, dan mendistribusikan ZISWAF,
sehingga memastikan bahwa dana ini digunakan sesuai dengan
ketentuan Islam.
3. Pengawasan : Fatwa MUI dapat memainkan peran dalam mengawasi praktik-praktik
ZISWAF untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam
penggunaan dana tersebut.

singkatnya adalah bahwa fatwa MUI memegang peranan penting dalam mengatur praktik
ZISWAF agar sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini membantu memastikan bahwa
dana ZISWAF digunakan secara sah dan sesuai dengan tujuan filantropi Islam untuk
membantu yang membutuhkan dan memajukan kesejahteraan masyarakat.

6. Ayat Al – Quran Surat Al – Baqarah : 282 Beserta Arti (Tulis Tangan) !!


Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia
menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia
bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun
daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan
benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada
(saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di
antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang
lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik
(utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat
menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika
hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada
dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual
beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.
Artinya :

Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk
waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis
di antara kamu menuliskannya dengan benar. Janganlah penulis menolak untuk
menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkan kepadanya, maka hendaklah dia
menuliskan. Dan hendaklah orang yang berutang itu mendiktekan, dan hendaklah dia
bertakwa kepada Allah, Tuhannya, dan janganlah dia mengurangi sedikit pun
daripadanya. Jika yang berutang itu orang yang kurang akalnya atau lemah (keadaannya),
atau tidak mampu mendiktekan sendiri, maka hendaklah walinya mendiktekannya dengan
benar. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi laki-laki di antara kamu. Jika tidak ada
(saksi) dua orang laki-laki, maka (boleh) seorang laki-laki dan dua orang perempuan di
antara orang-orang yang kamu sukai dari para saksi (yang ada), agar jika yang seorang
lupa, maka yang seorang lagi mengingatkannya. Dan janganlah saksi-saksi itu menolak
apabila dipanggil. Dan janganlah kamu bosan menuliskannya, untuk batas waktunya baik
(utang itu) kecil maupun besar. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah, lebih dapat
menguatkan kesaksian, dan lebih mendekatkan kamu kepada ketidakraguan, kecuali jika
hal itu merupakan perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada
dosa bagi kamu jika kamu tidak menuliskannya. Dan ambillah saksi apabila kamu berjual
beli, dan janganlah penulis dipersulit dan begitu juga saksi. Jika kamu lakukan (yang
demikian), maka sungguh, hal itu suatu kefasikan pada kamu. Dan bertakwalah kepada
Allah, Allah memberikan pengajaran kepadamu, dan Allah Maha Mengetahui segala.
HASIL RESUME KONSEP AGENCY THEORY & CORPORATE GOVERNANCE

Agency theory adalah sebuah konsep yang digunakan dalam konteks manajemen
perusahaan dan keuangan untuk menjelaskan hubungan antara pemilik (pemegang saham) dan
agen (manajer atau eksekutif perusahaan). Teori ini mengasumsikan bahwa ada konflik
kepentingan antara pemilik dan agen karena pemilik ingin mengoptimalkan kekayaan mereka,
sedangkan agen memiliki kepentingan sendiri yang mungkin berbeda.

Corporate governance dilatarbelakangi oleh agency theory (teori keagenan) yang


menyatakan bahwa permasalahan agency muncul ketika kepengurusan suatu perusahaan
terpisah dari kepemilikannya. Teori agensi menekankan pentingnya pemilik perusahaan
(pemegang saham) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga-tenaga ahli (agen)
yang lebih mengerti dalam menjalankan pengelolaan perusahaan. Tugas para agen adalah
menjaga kepentingan perusahaan dan menjalankan manajemen perusahaan sesuai fungsi yang
telah ditetapkan. Teori agensi tersebut mendorong munculnya konsep Good Corporate
Governance (GCG) dalam pengelola bisnis perusahaan, dimana Good Corporate Governance
(GCG) diharapkan dapat meminimumkan hal-hal tersebut melalui pengawasan terhadap
kinerja para agen.

Teori agency memberikan wawasan analisis untuk bisa mengkaji dampak dari hubungan agen
dengan principal atau principal dengan principal. teori keagenan dilandasi oleh 3 buah asumsi,
yaitu :
1. Asumsi tentang sifat manusia menekankan bahwa manusia memiliki sifat
untuk mementingkan diri sendiri, memiliki keterbatasan rasionalitas, dan tidak
menyukai risiko.
2. Asumsi tentang keorganisasian adalah adanya konflik antar anggota organisasi,
efisiensi sebagai kriteria produktivitas, dan adanya asymmetric information
antara principal dan agen.
3. Asumsi tentang informasi adalah bahwa informasi dipandang sebagai barang
komoditi yang bisa diperjual belikan.

Jadi, agency theory menjelaskan konflik kepentingan antara pemilik dan agen dalam
perusahaan, sementara corporate governance adalah kerangka kerja yang dirancang untuk
mengatasi konflik tersebut dan memastikan perusahaan dijalankan dengan cara yang
memenuhi kepentingan pemilik dan pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai