(PSI 132)
MODUL 6
MENGEMBANGKAN DIRI
DISUSUN OLEH
Dra SAFITRI M M.Si
A.MENGAUDIT KEBIASAAN
Selain kita perlu mengaudit tujuan, kita pun perlu mengaudit kebiasaan hidup yang dijalankan
sehari-hari. Masalahnya, tidak selamanya keinginan yang tidak tercapai itu disebabkan oleh
tujuan yang tidak jelas dan tidak akurat, melainkan kita telah melakukan kebiasaan yang
melawan tercapainya tujuan. Mengubah kebiasaan bukanlah hal yang mudah. Godaan yang
ada di luar sana seringkali menggoyahkan niat untuk berubah menjadi yang lebih baik.
Menurut penelitian, butuh waktu kurang lebih tiga bulan untuk mengubah kebiasaan buruk
menjadi baik.
Kebiasaan buruk tidak selalu tentang perkara besar, namun juga perkara kecil. Misalnya,
waktu untuk bangun pagi. Anda yang terbiasa bangun kesiangan perlu membiasakan diri
bangun lebih pagi untuk meningkatkan produktifitas. Sehingga banyak pekerjaan yang dapat
diselesaikan. Menurut Brian Tracy Kebanyakan manusia sudah tahu apa yang benar untuk
dilakukan, tetapi sayangnya hanya sedikit yang mau menjalankan apa yang
diketahuinya.Pengetahuan sering kali kurang banyak berkontribusi dalam membentuk
perilaku.
Di Kediri jawa timur, ada sebuah lembaga bahasa Inggris yang dibentuk seperti model
pesantren, makan di situ, tidur di situ, dan belajar di situ. Setelah sholat dubuh, setiap siswa
diwajibkan untuk menghafal dua sampai tiga kosa kata bahasa Inggris. Habis sarapan, masuk
kelas seperti biasa. Di kelas ini para siswa diwajibkan untuk mengarang, membaca,
mempelajari tata bahasa dan lain-lain. Sorenya, para siswa dipersilahkan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan pilihan, seperti olah raga, berbelanja, jalan-jalan, atau lainnya, tetapi
semuanya diwajibkan untuk menggunakan bahasa Inggris sesame siswa. Dan banyak yang
berhasil untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya. Saat ditanya cara apa yang
paling bagus untuk belajar bahasa yang murah tetapi kualitasnya terjamin, sarannya nya
Kebiasaan buruk bisa terbentuk dengan mudah, tetapi sulit dihilangkan. Di sisi lain, kebiasaan
baik lebih sulit dan perlu waktu untuk dibentuk. Untungnya, peneliti sepakat bahwa rata-rata
seseorang perlu waktu paling tidak tiga minggu untuk membentuk sebuah kebiasaan baik.
Untuk cara dan trik yang spesifik dalam membentuk kebiasaan baik, bacalah panduan di
bawah ini.
Charles Garfield (1986) pernah melakukan penelusuran lapangan untuk mengetahui apa
rahasia dibalik kehebatan para pengusaha di Amerika yang masuk dalam kategori peak
performer (orang-orang yang (orang-orang baru yang hebat dibidangnya), yaitu :
a. Punya visi/misi yang benar-benar menggerakkannya untuk melakukan aksi
c. Punya kemampuan yang bagus dalam: “self management” yaitu team buiding,
mengoreksi tindakannya, beradaptasi dengan perubahan/lingkungan
c. Kelayakan untuk dipercaya yang minim baik dari faktor kejujuran atau keahlian
b. Ketika melakukan kesalahan yang sama atau serupa dengan orang-orang yang kita
kenal
d. Ketika kita sudah menekuni pekerjaan tertentu selama kurang lebih dua tahun , baru
mulai berfikir untuk maju
e. Ketika kita selalu berfikir untuk pindah pekerjaan tapi kenyataannya tidak mengambil
Kebiasaan buruk bisa terbentuk dengan mudah, tetapi sulit dihilangkan. Di sisi lain,
kebiasaan baik lebih sulit dan perlu waktu untuk dibentuk. Untungnya, peneliti sepakat
bahwa rata-rata seseorang perlu waktu paling tidak tiga minggu untuk membentuk sebuah
kebiasaan baik. Untuk cara dan trik yang spesifik dalam membentuk kebiasaan baik, yaitu :
a. Tahu apa yang Anda inginkan.
Jika Anda bisa menggambarkan kebiasaan yang ingin Anda bentuk di pikiran Anda,
upaya Anda akan menjadi lebih mudah ke depannya.
b. Buat daftar manfaat dari kebiasaan baik yang ingin Anda bentuk.
Misalnya, jika Anda berhenti merokok, tubuh Anda akan lebih sehat. Kemudian catat
juga kerugiannya (misalnya, berhenti merokok membuat Anda tampak “tidak keren”
lagi), lalu coba hilangkan anggapan dari kerugian tersebut (mereka yang memang suka
berteman dengan Anda akan senang jika Anda berhenti merokok).
B. MENGAUDIT LINGKUNGAN
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya. Pada mulanya,
manusia mencoba mengenal lingkungan hidupnya, kemudian barulah manusia berusaha
menyesuaikan dirinya. Lebih dari itu, manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan
hidupnya demi kebutuhan dan kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradaban –istilah Toynbee-
sebagai akibat dari kemampuan manusia mengatasi lingkungan agar lingkungan mendukung
kehidupannya. Misalnya, manusia menciptakan jembatan agar bisa melewati sungai yang
membatasinya.
Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat
dimanfaatankan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan
manusia dan makhluk hidup lainnya. Di sisi lain alam manusia akan selalu berhadapan
dengan tantangan dan perubahan. Yang sering terjadi, sebagian besar bukanlah kesulitan itu
a) Hubungan kausatif(sebab akibat), karena kita masuk di lingkungan tertentu, maka kita
menjadi terkena pengaruh tertentu sebagai akibatnya.
b) Hubungan korelatif ( saling terkait), karena kita masuk di lingkungan tertentu, maka kita
terkait dengan pengaruh tertentu
Faktor penting yang membuat seseorang sukses di dunia karier ternyata adalah apa yang
disebut “reference group” atau dukungan orang-orang yang mendukung kita karena
hubungan-baiknya dengan kita. Coba lihat diagram dibawah ini :
d. Orang yang bisa membimbing dengan keahlian yang dimilki( guru personal, penasehat
dll)
i. Orang yang kita ketahui mengetahui kita dan mengetahui apa yang kita tahu
d. Orang yang tidak mendukung keberhasilan kita atau menghalang-halangi rencana baik
kita
e. Orang yang selalu menebar opini negatif tentang kita atau kehidupan
g. Orang yang hanya ingin memanfaatkan kita tetapi tidak menghormati kita
Begitu juga sudahkah kita menentukan model orang yang perlu kita pertahankan jumlahnya
dalam kehidupan kita, seperti :
a. Tidak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memilki kelebihan dan kekurangan
b. Hati kita mengetahui apa yang tidak diketahui oleh nalar kita. Jangan sampai losing
perspective
c. jangan sampai dada kita sempit menerima perbedaan sehingga sulit bertoleransi atau
memaafkan orang
2. Dimensi mental-intelektual
Peningkatan Kesehatan, atau lebih tepat kemampuan intelektual dapat dilakukan
dengan cara melakukan kegiatan belajar terus menerus, menggunakan dan melatih
kemampuan untuk seoptimal mungkin. Sebenarnya hal ini umumnya telah kita lakukan.
3. Dimensi mental-emosional
Kenalilah dirimu ( kata filsuf Yunani, Socrates), merupakan inti kecerdasan emosional
pada diri kita, yaitu kesadaran akan emosi diri sendiri sewaktu emosi itu timbul.
Kesadaran akan emosi menunjukkan adanya perhatian terus menerus terhadap keadaan
emosi diri sendiri. Kesadaran ini merupakan kecakapan emosional dasar, yang
melandasi terbentuknya kecakapan kecakapan lain, misalnya kendali diri akan emosi.
Kesadaran diri inilah yang membuat seseorang dapat tetap waspada terhadap apa yang
terjadi, bukannya teggelam dan hanyut di dalamnya. Kecakapan dasar yang sudah ada,
yakni kesadaran akan emosi diri sendiri, kemudia diikuti dengan usaha untuk lebih bisa
mengelolanya, menguasai, dan bahkan mengendalikannya.
Bagi orang-orang yang sudah matang secara emosional, kesadaran akan emosinya dan
Tindakan pengendalian atas gejolak emosi itu dapat berlangsung bersamaan. Mereka
dengan cepat menguasai emosi diri sendiri
4. Dimensi Mental-spiritual
Kecerdasan spiritual dapat dikembangkan dengan cara mendidik hati kita untuk tetap
menjalin hubungan mesra dengan Tuhan, memperdalam penghayatan religious kita,
5. Dimensi Sosial
Perbaikan dan peningkatan hubungan baik dengan sesame dapat dilakukan dengan
memberi perhatian yang semakin besar dan baik terhadap sesame, dan sebaliknya
semakin mengurangi sifat egoism, yang hanya mementingkan diri sendiri saja dan tidak
peduli dengan sesame. Sikap-sikap dan perilaku social yang dapat mendorong
terciptanya hubungan baik dalam hidup Bersama, ada banyak, seperti mau
menghormati dan menghargai, terbuka dan jujur, memelihara kepercayaan,
meningkatkan kepedulian terhadap sesama, serta hal-hal lain yang turut membantu
terciptanya hubungan social yang semakin baik. Memperbaiki hubungan social
haruslah merupakan Tindakan aktif mau melibatkan diri dalam kehidupan Bersama,
melalui berbagai bentuk pembauran dan keterlibatan, baik yang dilakukan secara
spontan maupun terencana. Membuka hati bagi sesame merupakan kunci utama bagi
perbaikan dimensi social. Dengan hati terbuka secara tulus, maka usaha-usaha
membinna hubungan baik dengan orang lain, termasuk dengan cara yang berat bahkan
menyakitkan sekalipun, kita tetap bersedia melakukannya
3. Tidak gampang terbawa emosi, sabar dan tabah menghadapi tantangan dan tekanan.
Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berbeda, serta termotivasi dalam
E. PENUTUP
Kebiasaan adalah alat sifat kedua yang mencegah kita untuk mencari tahu yang pertama
Marcel Praust
Orang sukses memilki kebiasaan untuk melakukan hal-hal yang tidak disukai. Mereka tidak
suka melakukannya, namun ketidak sukaan mereka dikalahkan oleh kekuatan tujuan
E.M Gray