A. Pendahuluan
Tantangan global yang dihadapi dunia tidak dapat dihindari oleh sektor pemerintah maupun swasta, mau
tidak mau semua pihak dituntut untuk mempersiapkan diri agar mampu bertahan dalam menghadapi kondisi
tersebut. Seiring dengan globalisasi ini, standardisasi manajemen telah menjadi isu utama lebih khusus lagi
standardisasi tentang standardisasi sistem manajemen mutu. Untuk itu, suatu lembaga baik pemerintah
maupun swasta perlu menyiapkan kerangka sistem mutu lembaganya kearah yang diinginkan sesuai dengan
sasaran atau tujuan akhir yang ditetapkan oleh lembaga tersebut, dalam pengertian bahwa tujuan atau
sasaran mutu dari suatu lembaga mampu mencapai kesesuaian dengan keinginan yang diharapkan dari
pelanggan atau pelanggan lembaga tersebut.
Demikian pula dengan Balai Yasa Yogyakarta sebagai salah satu unit PT Kereta Api Indonesia (Persero)
yang mempunyai tugas untuk merawat lokomotif yang beredar di Pulau Jawa, harus menyiapkan suatu
kerangka sistem mutu yang dapat memenuhi harapan pelanggan.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, salah satu standar sistem manajemen mutu yang telah berkembang di
negara maju dan bahkan di negara-negara berkembang adalah ISO 9001. Standar ini merupakan alat untuk
dapat mencapai tujuan mutu yang diharapkan mampu menjawab harapan pelanggan dimana tujuan akhirnya
adalah mencapai efektifitas dan efisiensi suatu organisasi.
C. Proses Sertifikasi
Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 bukanlah sesuatu hal yang akan didapat dalam
sekejap, namun merupakan hasil usaha semua pihak yang ada dalam suatu organisasi. Sertifikasi merupakan
bentuk pengakuan dari pihak yang independen terhadap suatu organisasi yang sudah menerapkan sistem
manajemen mutu yang menjadi acuannya. Adanya sertifikasi ini memberikan bukti bahwa standar benar
benar sudah diterapkan, tetapi satu hal yang harus diperhatikan bahwa sertifikasi bukan menjadi tujuan
akhir, tetapi awal untuk melakukan peningkatan atas kinerja sistem. Proses sertifikasi tidaklah terlalu rumit,
namun memerlukan perencanaan dan persiapan yang matang dari keseluruhan yang terlibat dalam suatu
organisasi. Proses sertifikasi dilaksanakan oleh Lembaga Sertifikasi TUV NORD yang telah diakreditasi
secara nasional dan secara internasional. Langkah-langkah dasarnya yang dilakukan oleh Balai Yasa
Yogyakarta yang dimulai tahun 2009 adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan komitmen dalam menerapakan sistem manajemen mutu
2. Menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada seluruh unit-unit
3. Menetapkan/Menunjuk lembaga sertifikasi: dalam hal ini yang dipilih adalah TUV NORD
4. Melakukan penilaian semua aspek manajemen dan pelaksanaan kegiatan, dengan melakukan internal
audit, yang kemudian dilakukan penilaian oleh Tim Auditor dari TUV NORD
5. Menerima Sertifikat ISO 9001:2008, sertifikasi diterima pada tanggal 4 November 2010 dengan lingkup
sebagai penyedia jasa perawatan lokomotif, krd dan genset.
6. Surveilen/Pengawasan ulang, telah dilakukan audit oleh TUV NORD pada tanggal 12 November 2011
dengan hasil Balai Yasa Yogyakarta masih berhak atas sertifikat ISO 9001:2008
F. Penutup
Dengan demikian penerapan Standar ISO 9001:2008 memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan
kinerja organisasi dalam upaya mewujudkan pelayanan prima kepada pelanggan (dipo-dipo lok di seluruh
lintas Jawa). Menyadari akan besarnya manfaat penerapan ISO 9001:2008 dalam meningkatkan
profesionalisme dan performance organisasi; Balai Yasa Yogyakarta sejak November 2009 telah
menerapkan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Dan pada tanggal 4 November 2010 telah berhasil
mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008